Share

Karma

Ya. Pria itu bernama Hermanto, dan putri mereka bernama Tasya.

“Jangan sentuh Tasya dengan tangan kotormu, Aleta. Pantas kamu sering tidak pulang dengan alasan lembur dan keluar kota. Ternyata selama ini kamu melakukan ini di belakangku?”

Terdengar suara parau Hermanto. Suara pertanyaan itu terdengar datar dan tak begitu membahana. Untuk kategori orang yang sedang disakiti, suara itu terdengar begitu pelan. Mungkin hati pria itu sudah terlanjur kecewa.

Ya, jika sudah tidak pulang dan istrinya itu bermalam dengan prmuda yang terlihat bagai seorang brandalan itu, tentu saja hak sebagai seorang suami itu sudah dinodai. Hermanto yakin istrinya sudah tidur dan memberikan apa yang seharusnya hanya boleh menjadi miliknya selama ini. Dan itu membuat kekecewaan yang begitu dalam terlihat nyata dengan suara parau dan juga bibir tebalnya yang terlihat bergetar.

Sebenarnya ini menjadi salah satu alasan Joandra tidak membiarkan Aleta Windy dan pemuda pemai

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status