Beranda / Urban / Pesona Menantu 24 Karat / Ancaman Mematikan!

Share

Ancaman Mematikan!

Penulis: Ling Ling Dee
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Joandra tersenyum di dalam hati.

‘Dasar mata duitan! Kalian semuanya tidak akan lolos sama sekali!’ geram Joandra sambil berjalan pergi menuju ke depan gudang besar.

Setelah mendapatkan kode dari temannya, para penjaga yang ada di bagian pintu masuk ke dalam gudang itu juga terlihat langsung mempersilakan Joandra.

Joandra melangkah dengan santai masuk ke dalam setelah pintu gerbang gudang itu dibuka.

Joandra mempelajari ruangan itu dengan cepat. Matanya kini sudah menyapu seluruh ruangan yang memang cukup besar itu, tapi tentu saja nyalinya lebih besar dari pada gudang raksasa itu.

Tiba-tiba Joandra mendengar suara kasak-kusuk dan tawa yang menggelegar dari bagian dalam, dan Joandra kembali meneruskan melangkah masuk lebih ke dalam.

“Haduh, Boss pasti sedang enak-enakan nih. Mana aku juga sudah keburu tegang ni, padahal baru ngebayangin lehernya yang putih mulus itu saja, aduh!”

Terdengar suara Dirman berkata s

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Pesona Menantu 24 Karat   Tertembak!

    Joandra yang tidak tahan mengeluarkan suaranya meski sambil menahan amarahnya yang sungguh tidak bisa ditahannya lagi. Tapi, keadaan Jessica saat ini membuat Joandra tidak bisa mengedepankan emosinya. Kali ini dia harus mengandalkan akalnya.“Hahahaaa! Aku tidak menduga nyalimu terlalu besar hingga kau datang membawa orang dan juga anggota Polisi! Hebat! Artinya kau tau kan apa yang akan aku lakukan?! Atau ... Jessica memang tidak berarti untukmu? Sehingga 1 Triliun itu terasa begitu berat untukmu. Kalau begitu kamu silakan bawa pulang jasad kakunya!”“Gibran?! Oke ... aku tau aku salah. Aku minta maaf. Tapi tolong, lepaskan Jessica. Aku pasti akan memberikan uang yang kamu inginkan!”“Mana?! Berani sekali kau datang dengan tangan kosong. Kau pikir aku akan takut jika kau membawa polisi sebanyak ini?! Hahahaa! Kau yang menginginkan kematian Jessica, Joandra!”“Oke! Aku tidak akan membiarkan polisi menangkapmu, Gib

  • Pesona Menantu 24 Karat   Berdarah Hebat

    Lengan bagian kiri Joandra sudah terlihat basah oleh darah segar yang terlihat meguncur deras sejak tadi. Jessica yang sedang mendekap tubuh Joandra mulai merasakan tubuh itu mulai memberat menimpa ke arahnya dalam sekejap.“Abang, Bang? Kenapa jadi seperti ini?! Kenapa Abang tidak membiarkan Jessica mati saja,” lirih Jessica diiringi isak tangisnya yang terdengar begitu memilukan.“Mana mungkin Abang membiarkan itu ... Abang tidak apa-apa,” bisik Joandra pelan dan sungguh itu terdengar teramat pelan. Tapi, tangan itu masih juga sempat mengancingkan 2 buah kancing kemeja Jessica yang sejak tadi sudah terbuka hingga menampakkan branya di dalam sana.Jessica sungguh terkejut melihat Joandra masih juga memikirkannya ketika keadaannya sendiri sedang sekarat seperti saat ini.Jessica lalu segera membantu Joandra untuk berdiri ketika Iptu Mario juga sudah mulai membantu Joandra bersama beberapa anggotanya. Sementara itu, anggota yang lai

  • Pesona Menantu 24 Karat   Sekarat

    “Halo Paman Dinata,” panggil Iptu Mario saat panggilannya sudah tersambung.“Mario? Wah gimana kabarmu, Nak. Tumben sekali menelepon Paman sore-sore begini,?”“Saya baik-baik saja, Paman. Paman sendiri bagaimana? Apa sudah pulang dari USA?”“Ini baru saja tiba.”“Oh ya?!”“Ada apa? Katakan saja.”“Jadi begini Paman. Ada sesuatu yang ingin Mario kabarkan sama Paman.”“Katakan saja apa itu? Apa kamu ingin mengundang Paman ke acara pesta pernikahanmu?” tanya tuan Marta Dinata terdengar serius.“Bukan Paman. Tapi ini kabar buruk, dan ini berkaitan dengan anggota keluarga Paman.”Tuan Marta Dinata langsung terdiam. Mendengar perkataan putra sahabatnya yang begitu serius membuatnya berdiam sejenak untuk melakukan persiapan hati dan mentalnya.“Maksudmu Joandra? Kenapa dengannya? Apa dia melakukan sesuatu yang mengakibatkan kamu harus menangkapnya, Mario?!” tanya tuan Marta Dinata dengan nada beratnya. Mulai merasa panik akibat pergaulan anak jaman sekarang yang kebanyakan memakai Narkoba da

  • Pesona Menantu 24 Karat   Penawaran Jessica

    “Kalau begitu, ganti pakaian Nona Muda dulu,” ujar Ricko mengambil jalan tengah, karena dia juga takut keberadaan Jessica begitu diharapkan oleh tuan presdirnya. Ya, sepertinya Ricko memang sudah sangat memahami isi hati Joandra, dan mendengar percakapan Joandra dan Jessica di dalam mobil tadi membuatnya bisa menjengkal keinginan sesungguhnya dari tuan presdirnya.“Baiklah,” ujar Jessica akhirnya yang menyadari jika kondisinya saat ini memang penuh dengan darah yang ternoda di berbagai bagian tubuhnya.“Suster! Tolong bantu saya sebentar."Ricko segera mengarahkan seorang suster untuk membantu Jessica membersihkan dirinya, sementara dia sendiri langsung pergi untuk membelikan pakaian bersih untuk Nona Mudanya.Iptu Mario terdiam melihat begitu gesitnya asisten kepercayaan Joandra menangani masalah. Dia memang juga merasakan pentingnya keberadaan wanita yang sudah diselamatkan oleh putra pewaris tunggal dari keluarga Dinata it

  • Pesona Menantu 24 Karat   Pingsannya Jessica

    Sang Suster berkata cepat dengan matanya yang terlihat berbinar, seolah mendapatkan air di gurun yang tandus, karena Suster itu dari tadi juga sudah mencari ke mana-mana tapi tidak menemukan pendonornya.Jessica langsung berjalan ke arah sang Suster dan langsung ikut masuk ke dalam ruangan gawat darurat itu, di mana saat ini Joandra sedang berbaring lemah dan masih belum sadarkan diri.Leonal yang melihat itu menjadi sedikit panik. Dia sedikit takut jika hal itu nanti akan membuat tuan presdirnya marah. Tapi, dia juga tidak bisa berbuat banyak karena golongan darahnya juga tidak sama.Iptu Mario yang memandangi tubuh kecil Jessica hanya bisa menelan salivanya kasar, apa lagi saat dia memikirkan jika saat ini sebenarnya keadaan Jessica juga masih terlihat begitu pucat dengan keadaan mentalnya yang memprihatinkan. Iptu Mario sadar jika wanita itu masih terlihat syok dengan segala yang sudah terjadi terhadapnya, terlebih saat ini orang yang tertembak di dalam sana disebabkan karena ingin

  • Pesona Menantu 24 Karat   Perhatian Khusus Pengganti

    “Benar. Tapi tidak apa-apa, kami juga sudah mengecek kondisinya. Sekarang akan dirawat dan diinfus dulu di dalam,” tambah sang Dokter lagi.Tuan Marta Dinata mengernyitkan keningnya heran ketika mendengar Leonal menyebut kata ‘Nona Muda’ barusan.“Kami permisi dulu, Pak,” ujar salah satu Dokter yang lainnya, dan lalu kedua Dokter itu langsung melangkah pergi.“Siapa wanita yang sudah mendonorkan darahnya untuk Joandra di dalam sana?” tanya tuan Marta Dinata seketika setelah mengingat seorang wanita yang disebut sebagai ‘Nona Muda’ itu sudah mentransfusikan darahnya untuk putranya, dan saat ini sedang berbaring lemah karena pingsan mendonorkan darahnya terlalu banyak untuk Joandra.“O-oh ... i-itu, teman Tuan Presdir, Tuan Besar.”Leonal menjawab tergagap, namun berkata apa adanya.Tuan Marta Dinata mengalihkan pandangannya ketika melihat istri mudanya dan juga Kenrick ke

  • Pesona Menantu 24 Karat   Pendirian Yang Teguh

    Ricko yang tersadar jika ada meja lipat khusus untuk makan pasien, segera melihat ke arah Leonal dan memberikan kode kepadanya.Dengan cepat Leonal mengambil meja kecil itu dan langsung menyusunkannya dengan baik tepat di hadapan nona mudanya.Ricko meletakkan bubur ayam yang masih panas itu di atas meja, dan lalu segera berjalan pergi mengambil gelas untuk wadah air minum nona mudanya.Sejak tadi tuan Marta Dinata hanya terus memperhatikan semuanya. Meski saat ini dia sedang berdiri tepat di sisi ranjang Joandra, tapi matanya tak lepas melihat apa yang sudah dilakukan oleh kedua orang kepercayaan mereka itu terhadap wanita yang di panggil dengan sebutan ‘Nona Muda’ itu sejak tadi.Akhrinya tuan Dinata yang sudah tidak tahan dengan pertanyaan besarnya mulai berjalan mendekat ke arah ranjang Jessica.“Terima kasih karena Nona sudah mendonorkan darah untuk Putra saya.”Tuan Dinata berkata pelan sambil melihat ke arah Je

  • Pesona Menantu 24 Karat   Penasaran Dengan Latar Belakang Sang Menantu

    Jessica yang merasa lelah terus berdiri segera mendudukkan dirinya di kursi yang ada di sisi ranjang itu. Melanjutkan kegiatannya dan kembali mengelus pipi mulus Joandra yang tarasa begitu lembut. Jemari tangan kecil itu lalu memegang dan mengelus dagu Joandra yang terlihat begitu kokoh.Tiba-tiba tangan kanan Joandra terangkat dan langsung menangkap tangan kecil yang sedang mengelus pipinya itu.“Eh?!”Jessica terkejut ketika tangannya sudah dipegang begitu erat, apa lagi menyadari jika itu adalah tangan dari Joandra sendiri.“Kenapa terus membelai wajahku ...? Memangnya tidak ingin mengecupnya lagi?”Perlahan mata Joandra terbuka sambil bibirnya terus berkata pelan.“A-abang? ... Abang sudah sadar? Hah?!”Jessica begitu senang ketika melihat mata Joandra kini sudah terbuka dan sudah pula bisa berbicara dengan begitu baiknya. Dan itu tandanya Joandra memang sudah baik-baik saja.-

Bab terbaru

  • Pesona Menantu 24 Karat   Merenda Hari Bahagia

    “Aku kebelet pipis. Aku ke toilet dulu bentar ya Honey,” Joandra mulai berjalan ke arah toilet yang ada di dalam kamar mewah itu, meninggalkan Jessica yang berbaring di atas pembaringan king size super mewah itu.Jessica bangkit dan duduk di sisi ranjang. Menurunkan kedua kakinya ke bawah, dan kembali melihat ke sekeliling kamar itu. Kamar yang sangat luar biasa, yang pastinya sangat disukai oleh anak-anak mereka satu saat nanti, karena kamar itu terlihat begitu indah degan nuansa yang sangat menyejukkan jiwa.Melihat ada dipenser dan kulkas di sana, Jessica mulai melangkah ke arah dispenser tersebut. Jessica yang merasa kehausan mulai menuangkan air ke dalam gelas dan menenggaknya untuk menghilangkan dahaga yang menyerangnya.Setelah menghabiskan segelas air, Jessica kembali mengisi gelasnya dan lalu berjalan ke arah ranjang.“Honey. Kamu ngapain?” tanya Joandra yang terlihat buru-buru menutup pintu toilet, dan segera menyusul Jessica.“Nggak. Aku hanya ingin minum saja Sayang. Haus

  • Pesona Menantu 24 Karat   Kejutan

    “Hehee. Sayang bisa saja. Ya sudah, Sayang hati-hati ya. Jangan kenceng-kenceng nyetirnya.”“Siap Bidadari hatiku. Muahh!” Joandra ikut meluahkan rasa di dalam benaknya saat ini, dan itu membuat Jessica terkekeh di seberang saja.“Byee.”Joandra yang merasa tersemangati segera melajukan mobilnya dengan hatinya yang merasa begitu bahagia dan berbunga-bunga.Selama hidupnya, hanya 2 wanita yang pernah membuat hatinya bahagia menggebu-gebu seperti ini, dan itu adalah ibu dan juga istri kecil kesayangannya yang begitu dicintainya.-Beberapa hari sudah terlewati, dan saat ini Joandra sedang membimbing Jessica dengan matanya yang di tutupi dengan kain.“Kita mau ngapain Sayang?”“Ada deh.”“Jangan main-main ah. Jessica jangan dikagetin pakai binatang ya. Nanti Jessica bisa pingsan loh Sayang,” sungut Jessica yang sangat takut dikerjai, apa lagi dia memang sangat takut dengan beberapa binatang.“Nggak kok Honey, tenang saja. Sebentar lagi kita sampai,” ujar Joandra hanya tersenyum mendengar

  • Pesona Menantu 24 Karat   Jerat Rindu

    Joandra kembali mengutarakan pertanyaan pada pria itu, karena saat ini Joandra sudah mulai menguasai keadaan yang sebenarnya.Hening.Tampaknya pria itu sulit sekali menentukan keputusannya.“Jika kau mengatakan yang sebenarnya dan menceritakan seluruh kronologinya dengan jelas, aku yakin aku bisa membantu meringankan masa tahananmu. Tapi kamu harus bisa bekerja sama dengan pihak Kepolisian. Aku akan menjamin keamananmu. Setidaknya kamu masih sedikit berguna untuk keluargamu, dari pada kamu mati sia-sia oleh ancaman dari orang yang sudah memerintahkanmu.”Mendengar perkataan Joandra yang panjang lebar itu membuat pria itu kembali menangis.“Terima kasih Tuan Presdir. Terima kasih. Saya tak takut mati sama sekali. Saya akan bekerja sama dengan pihak kepolisan untuk Tuan Presdir. Saya akan menceritakan segalanya secara detail. Tapi, tolong lindungi keluarga saya,” ujar pria itu akhirnya, dan perkataannya itu membuat Joandra mengembangkan sebelah ujung bibirnya.“Tentu saja. Kamu tak per

  • Pesona Menantu 24 Karat   Trik Joandra

    “Iya suamiku. Baiklah,” Jessica langsung mengiyakan agar Joandra tak mengkhawatirkan keadaannya.Joandra terkekeh pelan dan langsung mengecup sayang bibir Jessica beberapa kali.“Aku pergi sekarang ya, Honey. Hati-hati. Ayah juga ada di rumah, Ayah tak ke mana-mana hari ini,” pesan Joandra lagi agar istrinya itu tak merasa sendiri akibat ditinggalkannya sebentar.“Oke.”Akhirnya Joandra melangkah pergi setelah dia mengecup berulang kali wanita yang begitu dicintai dan amat disayanginya.Mobil melaju membelah jalanan siang ke arah Jakarta Timur dengan tujuan Joandra yang sudah terencana sejak pagi tadi.Joandra yang sudah tiba di kantor kepolisian Jakarta Utara langsung menemui Inspektur Jenderal Mahes untuk berbincang sejenak, sebelum dia menemui anggotanya yang sudah menghianatinya dan sudah membuat masalah besar kali ini. Tentu tak ada api kalau tak ada pemantik. Dan saat ini Joandra ingin mencari tahu s

  • Pesona Menantu 24 Karat   Jilatan Pertama

    “Maaf Tuan Presdir. Saya hanya ingin mengabari jika yang menjadi dugaan Tuan Presdir semalam benar adanya. Ada orang luar yang sudah membayar orang dalam kita melakukan kecurangan. Bahkan dengan sengaja menciptakan kecelakaan besar ini.”“Maksudnya?”Joandra terlihat menajamkan pendengarannya dan memicingkan matanya.“Ada saingan bisnis kita yang sengaja menciptakan kecelakaan ini. Dia memanfaatkan orang kita untuk niatnya itu. Dengan menggunakan cairan khusus penghancur beton, kejadian semalam menjadi sangat fatal dan melibatkan begitu banyak pekerja kita.”Joandra terlihat begitu tegang. Sebenarnya Joandra sangat kaget mendengar kabar itu. Bagaimana bisa saingan bisnisnya melakukan kecurangan sefatal itu hanya untuk menghancurkan nama baik perusahaan konstruksinya?! Apakah orang itu tak punya hati dan tega hingga menghilangkan beberapa nyawa sekaligus?!Joandra yang terkejut besar menelan salivanya kasar. Rasa

  • Pesona Menantu 24 Karat   Tak Ragu

    “Semua itu kenyataan dan Faktanya, Claudia! Kamu jangan lupa dengan apa semuanya yang sudah kamu lakukan selama ini. Tunggu saja tanggal mainnya!” desis Joandra begitu geram dan langsung melangkah pergi.Panas! Joandra benar-benar merasa sangat panas dengan keadaan yang menghimpitnya saat ini. Urusannya tentang bisnisnya dan juga hal-hal yang sudah terjadi di luar sudah sangat meguras pikirannya. Kenapa saat ini ibu mertuanya dan Claudia kembali datang mengacaukan suasana hatinya! Joandra benar-benar merasa geram!Tapi, Joandra tetap berusaha sabar. Dan itu semuanya dilakukannya demi Jessica.‘Licik dan gila! Wanita ular itu memang benar-benar sudah tak waras! Kasihan anaknya nanti memiliki ibu gila seperti dia!’Joandra membatin kesal dan segera berjalan pergi mengurus segala sesuatu agar istrinya bisa keluar malam ini juga.Selesai mengurus semuanya, Joandra segera naik ke atas menuju ke ruangan Jessica. Ternyata Joandra d

  • Pesona Menantu 24 Karat   Muslihat

    “Apa yang Ibu bicarakan?! Tentu saja Joan menyayangi Jessica. Kalau tidak, untuk apa Joandra menikahinya?” jawab Joandra gusar mulai terpancing emosi, bahkan kini rahangnya sudah terlihat mengeras akibat menahan amarahnya.‘Ada hak apa Ibu bicara seperti itu?! Apa yang mereka rencanakan, kenapa sekarang keadaan seakan berbalik. Padahal selama ini mereka yang selalu membuat Jessica menderita dan menangis! Bukankah mereka hanya menganggap Jessika anak pungut,’ kesal Joandra tak lagi meladeni ibu mertuanya, dan segera melangkah ke arah ranjang bed di mana Jessica terlihat sedang terbaring lemah.“Lalu, ngapain aja kamu? Sampai istri sendiri masuk Rumah Sakit saja kamu sampai nggak tahu! Lucu!”Kembali terdengar cicitan Madam Donna yang begitu menyakitkan pendengaran Joandra.Joandra terdiam mendengar ucapan ibu mertuanya. Meski itu memang benar adanya, tapi mendengar semua perkataan ibu mertuanya saat ini membuat Joandra merasa sangat bingung sekaligus was-was.“Sudahlah. Jangan membahas

  • Pesona Menantu 24 Karat   Kecelakaan?!

    Joandra merasa begitu penasaran dengan apa yang terjadi, dan ingin mencari tahu bagaimana kronologinya hingga kejadian perdana ini bisa terjadi pada Perusahaan Kontruksi raksasanya yang menjadi Konstruksi ternama dan nomor satu di kota Metropolitan.Joandra tak menuju ke lokasi konstruksi Mall Twenty yang sedang dibangun itu, dia langsung menuju ke kantor polisi agar bisa menangani masalahnya dengan cepat. Padahal dia sudah memutuskan ingin pulang ke kontrakan untuk mengabarkan istri kecilnya, tapi kejadian ini membuat semua rencananya gagal dan menjadi tertunda.Joandra mulai sibuk berurusan di kantor kepolisian dengan pembicaraan dan pembahasannya bersama kepala kepolisian daerah Jakarta Utara. Bahkan setelah selesai membahas segalanya, mereka bersama-sama menuju lokasi kejadian untuk melakukan peninjauan ulang dan untuk memastikan kalau memang ada sesuatu yang dirasakan mengganjal di sana.Kesibukan Joandra hari ini benar-benar menguras waktunya hingga malam hampir tiba, bahkan dia

  • Pesona Menantu 24 Karat   Hasil Tes Sebenarnya!

    “Kamu sudah datang Mas Joan. Ayo duduk di sini,” Claudia berkata santai dengan tak tahu malunya.Glukk!Joandra menelan salivanya kasar. Namun, Joandra tak memperdulikan sapaan Claudia.“Selamat siang Dok,” sapa Joandra melihat ke arah Dokter Denata.“Siang Tuan Joandra. Silakan duduk Tuan, saya akan menjelaskannya di sini, karena kalian sudah sama-sama berada di sini,” ujar Dokter Denada tampak serius.Perasaan Joandra seketika menjadi tidak karuan. Entah mengapa melihat wajah Claudia yang berseri-seri, membuat Joandra menjadi resah dan pikirannya menjadi kacau setengah mati.Joandra duduk di samping Claudia, di hadapan dokter Denata dengan dipisahkan oleh sebuah meja kerja dokter Denata.Dokter Denata mengeluarkan sebuah amplop putih dan meletakkannya di atas meja.“Ini adalah hasil dari tes DNA yang dilakukan kemarin. Dan saya akan menjelaskan hasilnya agar Tuan Joandra dan nyonya Cl

DMCA.com Protection Status