Home / Rumah Tangga / Pesona Istri yang Tak Dianggap / Sebab Aku Tidak Bisa Memberinya Anak

Share

Sebab Aku Tidak Bisa Memberinya Anak

Author: Borneng
last update Huling Na-update: 2024-11-16 15:03:10

Karena Aku Tidak Bisa Memberinya Anak.

“Mau makan apa?”tanya Emir.

“Haaa?” Talita menatap dengan kaget.

‘Ada apa dengannya, apa ia memberiku makan dulu biar ada tenaga untuk bertengkar dengannya?’ Talita membatin, melihat raut wajah Emir, Talita yakin kalau lelaki bertampang dingin itu sedang marah.

“Kamu belum makan, kan?”

“Iya.”

“Maka itu, mari makan." Emir memanggil pelayan restoran. "Mau mau makan, apa?" Emir menatap Talita.

“Oh, sama saja sama punya Mas,” ucap Talita ter gagap, ia terkejut dengan sikap baik Emir. Tetapi, justru sikap baik itu yang membuat Talita terus bertanya dalam hati. Apa yang akan Emir lakukan padanya nanti.

‘Habis makan ,apa yang ingin Emir katakan padaku, apa dia ingin mengusirku setelah melihatku dengan Irfan? Apa ia akan memaki-makiku?’

Saat makan pun, Talita sudah merasa sesak napas, pikirannya tidak fokus lagi ke makanan yang ia masukkan ke mulutnya. Tetapi, otaknya dipenuhi banyak pertanyaan dan mencoba menimang -nimang apa yang akan dilakukan Emir pa
Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Locked Chapter

Kaugnay na kabanata

  • Pesona Istri yang Tak Dianggap   Dicibir Tetangga

    “Turun!” pinta Emir dengan marah.Talita masih terlihat shock, wajahnya menegang dan mata besar itu menatap dengan tatapan kosong, ia keluar tanpa berkata apa-apa.‘Dia mandul, lalu apa benar Mbak Ratna selingkuh, lalu … si kembar anak siapa?Ya, Allah ini sangat memalukan’ Talita memegang dadanya, ia terduduk di pinggir jalan dengan tangisan yang tidak terbendung lagi.Setelah duduk beberapa menit, ia berjalan gontai, pengakuan Emir melukai hatinya, ada perasaan kecewa, marah, benci, pada sanga kakak setelah pengakuan Emir, dugaan perselingkuhan sang kakak semakin terbukti.Ia merasa sangat terpukul, air matanya terus mengalir bagai anak sungai.Ia menangis bukan karena kata-kata kasar yang diucapkan Emir padanya, atau karena ia diturunkan dipinggir jalan, semua itu memang menyakitkan.Tetapi yang membuatnya sedih adalah kedua anak kembar yang ia jaga dan sudah ia anggap seperti anak sendiri. Ia menangis karena kecewa pada Ratna.‘Kenapa mbak, kenapa harus seperti ini, kalau Emir tid

    Huling Na-update : 2024-11-17
  • Pesona Istri yang Tak Dianggap   Hubungan yang Semakin Jauh

    Hubungan yang Semakin MenjauhHubungan Talita dan suaminya kian menjauh, sejak Emir mengaku kalau tidak bisa memiliki anak sejak kecelakaan.Talita seakan-akan kehilangan muka di depan suaminya. Ia merasa malu, karena perbuatan sang kakak. Tetapi di sisi lain Emir merasa bersalah karena memperlakukan Talita dengan buruk sejak menjadi istrinya.Ia sadar, Talita sudah melalui hal yang sangat sulit. Emir ingin berbaikan dengan Talita istrinya.Pagi-pagi sekali Emir sudah bangun dan ia sengaja menunggu Talita di depan, tetapi justru kebalikannya pada Talita, ia tidak berani menatap wajah Emir, apa yang dilakukan sang kakak membuatnya kehilangan kepercayaan diri. Bahkan ia beberapa kali berpikir ingin melarikan diri dan menghilang dari rumah Emir.Namun, keinginan itu kembali sirna dikala hatinya memikirkan kedua bocah malang tersebut. Semua orang di rumah menolak mereka bagaimana mungkin ia meninggalkan mereka.Saat Talita ingin berangkat kerja, tetapi melihat Emir belum berangkat dan mas

    Huling Na-update : 2024-11-18
  • Pesona Istri yang Tak Dianggap   Lelaki yang Kaku

    “Aku kesiangan bangun, jadi berangkat siang, Mas,” ujar Talita tetapi matanya menatap lurus ke depan, Talita merasa ada jarak yang begitu curam antara ia dan Emir saat itu, membuat perasaan asing pada lelaki yang sudah menikahinya beberapa bulan lalu.Sejak pengakuan Emir kalau Hanum berselingkuh dan melahirkan anak dari selingkuhannya, pengakuan Emir yang tidak bisa memberi keturunan membuat hatinya membeku. Talita merasa malu pada dirinya sendiri, ia berpikir kalau semua pengorbanannya sia-siaan.‘Harusnya, ibu tidak memaksaku menikahi Emir, harusnya hidupku sudah bahagia menikah dengan orang yang aku cintai dan mencintaiku, tetapi saat ini aku tidak tahu menjalani hidup yang bagaimana Talita membatin.“Mulai besok aku yang akan mengantarmu kerja dan menjemputmu,” ucap Emir mencoba bersikap layaknya suami yang baik.Talita hanya mengangguk kecil, tanpa menoleh, Saat bersama Emir saat ini, bersikap diam hal yang paling tepat untuk menghindari masalah.Talita sudah tahu kalau di dalam

    Huling Na-update : 2024-11-20
  • Pesona Istri yang Tak Dianggap   Ditinggal di Pinggir Jalan.

    Emir membawa Talita pulang ke rumah karena ia menolak ajakan Emir untuk jalan-jalan malam itu.Emir hanya ingin memperbaiki rumah tangga, ia ingin berbaikan dengan Talita.Emir berpikir akan mencoba memulai hidup yang baru dengan Talita, ingin menerima anak kembar itu sebagai anaknya. Tetap Talita tidak tahu kalau Emir sulit mengendalikan emosinya dan muda tersinggung jika membahas bagian pribadinya. Bagian yang membuat jadi tampak lemah.“Talita apa yang kamu pikirkan kenapa kamu hanya diam?”“Mas, mari kita bicara sebentar,” ujar Talita menghela nafas panjang.Emir menghentikan mobil di pinggir jalan.“Ada apa?”“ Saat ini aku sudah menjadi istri Mas Emir, katakan padaku apa yang sebenarnya terjadi, maksudku tentang kesehatan mas Emir.”Emir tertawa menyeringai, ia tertawa miring seolah-olah menertawakan Talita.“Apa kamu ingin bertanya, apa aku tidak bisa memberimu nafkah batin?”“Aku tidak mengartikan ke arah sana Mas.”“Tujuannya sama, aku mau katakan, aku tidak bisa memberimu ha

    Huling Na-update : 2024-11-21
  • Pesona Istri yang Tak Dianggap   Emir Dituduh Melakukan Kejahatan

    Penyesalan selalu datang terlambat, hal itu yang dirasakan Emir, ada rasa bersalah dan ketakutan di hatinya, saat ia tidak menemukan Talita, ia semakin merasa bersalah saat mengingat bagaimana tadi Talita memohon padanya agar tidak ditinggal. Tetapi, ia menghiraukan permintaan istrinya karena emosi yang tidak bisa ia kontrol.“Aku tadi niatnya ingin mencoba memperbaiki hubunganku dengan Talita, tetapi yang terjadi malah seperti ini.” Emir, menggaruk kepalanya dengan kasar.Ia menelepon ke rumah menanyakan apakah Talita sudah pulang, mengetahui Talita belum pulang ia semakin frustasi.‘Bagaimana kalau ada yang menculik?’ Emir mulai memikirkan hal yang buruk.Saat ia duduk dengan putus asa, tiba-tiba truk yang berhenti tadi putar balik dan berhenti.“Pak, apa wanita yang tadi tidak apa-apa?” tanya sang supir melihat seragam polisi Emir.“Apa kamu tadi melihat seorang wanita di sini, apa benar?” tanya Emir bersemangat.“Iya, tadinya kami ingin menolong makanya kami ingin berhenti, tetapi

    Huling Na-update : 2024-11-27
  • Pesona Istri yang Tak Dianggap   Baby Hasan Dilempar ke Lantai

    Apa yang dilakukan Emir malam itu, akan menyebabkan bencana besar di kelurganya yang akan ia sesali seumur hidupnya.Emir masih di ruangan interogasi sampai tengah malam, tidak mengapa baginya, walau ia diselidiki bahkan dituduh ingin menghabisi istrinya sendiri, semua tuduhan itu akan ia terima asalkan Talita selamat itu yang paling utama saat itu.Emir yang biasa mengintrogasi, kali ini harus menerima keadaan di mana ia diintrogasi bahkan disudutkan, ia merasa ada permainan di dalam institusinya yang menunggangi kasus istrinya untuk menyingkirkannya. Oleh karena itu dengan sisa-sisa kesabarannya ia berusaha menghadapi penyidik dengan tenang, ia menahan kepalan tangannya dengan kuat untuk menahan dan mengontrol emosinya, satu penyakit yang bisa menghancurkan kehidupannya dan hidup Talita, bahkan hidup keluarganya.Emir orang yang paling banyak musuh di kesatuannya karena sifat pemarahnya dan sifatnya yang mudah emosi, k

    Huling Na-update : 2024-11-28
  • Pesona Istri yang Tak Dianggap   Sikembar yang Malang

    Saat baby Hasan bertaruh nyawa di rumah sakit dan Emir masih di interogasi di kantor polisi, Talita masih tertidur.Karena saat ia jemput Dr, Irfan, ia ketakutan dan demam tinggi. Karena dari pagi, ia belum serapan sampai malam belum makan juga sebelum akhirnya ia ditinggalkan Emir pinggir Tol, belakangan ini, Talita kurang menjaga kesehatan juga, ia terlalu banyak beban pikiran membuatnya tidak memperhatikan kesehatan.Tetapi aksi Emir yang meninggalkan, membuatnya benar-benar shock dan ketakutan, saat Irfan membawa Talita malam itu, ia tampak panas tinggi beberapa kali ia memeluk tubuhnya dengan kedua tangannya tubuh itu benar-benar meriang dan masih terlihat ketakutan.“Tidak apa-apa, kamu sudah aman Talita, saya mau antar kemana?” tanya Irfan.“Aku sangat marah pada Emir, jangan membawaku pulang Dok, bawa saja aku ke tempat teman,” ujar Talita.Niatnya ia ingin meng

    Huling Na-update : 2024-11-29
  • Pesona Istri yang Tak Dianggap   Disuruh Melarikan Diri

    Setelah Talita pulang, supir menelepon Emir yang saat itu berada di ruang penyelidikan.“Hallo” Emir mengangkat teleponnya dengan semangat, Emir yakin kalau Talita sudah pulang. Emir tidak tahu karena perbuatanya yang meninggalkan Talita di jalanan, telah terjadi hal besar di rumahnya.“Pak Emir, Bapak harus segera pulang, terjadi masalah besar di rumah Pak”“Ada apa?”“Ibu Dinar, melempar Baby Hasan ke lantai dan terluka, saat ini berada dirumah sakit dan belum sadarkan diri.”“Apa?” Wajah Emir menegang.“Lalu …”“Ibu sudah pulang saat ini, ibu belum sadarkan diri juga.”“Baik Pak Bayu, saya datang.”Emir yang sudah mengetahui kalau Talita sudang pulang, ia berdiri dan meninggalkan ruangan interogasi tanpa mengatakan apa-apa, ia menyambar jaket kulit di atas meja dan keluar.Polisi wanita yang menginterogasinya hanya bisa diam dan melihat Emir meninggalkan ruangan.Bahkan kata permisi tidak keluar dari mulut Emir, tetapi mereka semua hanya diam, mereka tahu kalau Talita sudah pulang

    Huling Na-update : 2024-12-04

Pinakabagong kabanata

  • Pesona Istri yang Tak Dianggap   Akhir yang Bahagia

    Pernikahan Dila dan DimasPersiapan pernikahan Dila dan Dimas dimulai dengan adat Minang yang kaya tradisi. Tahapan awal, yang disebut Meresek, dilakukan oleh keluarga besar kedua mempelai untuk membicarakan rencana pernikahan. Pada tahap ini, pihak keluarga saling berdiskusi mengenai tanggal, adat yang akan dijalankan, dan persiapan lainnya.Setelah itu, dilanjutkan dengan Menimang dan Batimbang, di mana orang tua memberikan nasihat dan doa restu kepada kedua mempelai. Suasana haru menyelimuti prosesi ini, karena kedua orang tua menyampaikan pesan penuh makna kepada anak-anak mereka yang akan memulai hidup baru.Tahapan berikutnya adalah Mananta Sirih, yaitu prosesi di mana keluarga calon pengantin pria datang menemui ninik mamak (tetua adat) dan keluarga besar calon pengantin wanita untuk menyampaikan maksud baik mereka. Pada prosesi ini, sirih menjadi simbol penghormatan dan persetujuan dari kedua belah pihak.Kemudian, Babako-Babaki menjadi tahap penting dalam adat pernikahan Mina

  • Pesona Istri yang Tak Dianggap   Perjodohan yang Berhasil

    Beberapa minggu setelah pertemuan keluarga itu, hubungan Dila dan Dimas semakin dekat. Mereka sering menghabiskan waktu bersama, entah sekadar berjalan-jalan di taman atau menikmati kopi di kafe kecil favorit Dila. Seiring berjalannya waktu, keduanya mulai menemukan kenyamanan satu sama lain.Suatu sore, Dimas dan Dila duduk di tepi danau, menikmati semilir angin yang menyejukkan. Dila menatap Dimas dengan lembut, lalu berkata, " Bang Dimas, aku tahu perjodohan ini mungkin terasa mendadak untukmu. Aku ingin kamu tahu bahwa aku tidak ingin memaksakan apa pun. Aku hanya ingin kita jujur dengan perasaan masing-masing."Dimas tersenyum dan menggenggam tangan Dila dengan hangat. "Dila, awalnya aku memang ragu, tapi semakin lama aku mengenalmu, aku merasa lebih nyaman dan percaya bahwa mungkin ini memang jalan yang terbaik. Aku ingin kita menjalaninya dengan hati yang lapang."“Dulu kamu tidak pernah melihatku sebagai wanita, dimatamu hanya ada Talita. Apa kamu yakin bisa melupakannya?”“Se

  • Pesona Istri yang Tak Dianggap   Rencana Perjodohan

    Talita dan Emir duduk berhadapan dengan Pak Brata di ruang tamu rumahnya yang luas dan elegan. Pria paruh baya itu menatap mereka dengan ekspresi penuh tanya, sementara secangkir teh hangat tersaji di hadapannya."Jadi, ada hal penting yang ingin kalian bicarakan, datang ke rumah saya Emir" tanya Pak Brata sambil menyilangkan tangan di dadanya.Talita tersenyum lembut, sedikit ragu sebelum akhirnya berkata, "Pak Brata, kami datang dengan niat baik. Kami ingin membicarakan tentang Dila dan Dimas. Kami merasa mereka berdua bisa menjadi pasangan yang cocok, dan kami ingin tahu pendapat Bapak tentang ini."Pak Brata mengangkat alisnya, tampak terkejut. "Dila dan Dimas?" Ia menghela napas pelan lalu tersenyum kecil. "Dila memang sudah lama mengagumi Dimas, dan laki-laki itu sudah menolak menikah dengan Dila. Saya tidak ingin memaksakannya lagi. Dimas sangat tergila-gila padamu Talita.”Emir menimpali dengan suara tenang, "Dimas sudah mulai menerima kenyataan. Kami yakin, jika diberi kesem

  • Pesona Istri yang Tak Dianggap   Ternyata Ibuku Menghancurkan Semuanya

    Pak Anto baru saja pulang dari perjalanannya ke luar kota ketika ia mendengar suara Dimas yang meninggi dari dalam rumah. Langkahnya terhenti di ambang pintu ruang keluarga, matanya yang tajam menangkap ekspresi penuh emosi dari anak sulungnya."Apa yang sedang terjadi di sini?" suaranya dalam dan berwibawa, memecah ketegangan di ruangan itu.Bu Yani terlonjak, sementara Farida menggigit bibir, gelisah. Dimas menoleh ke arah ayahnya, wajahnya masih dipenuhi kemarahan dan kekecewaan."Ayah, lebih baik Ayah duduk. Aku punya sesuatu yang harus Ayah dengar," kata Dimas dengan suara bergetar.Pak Anto mengerutkan dahi tetapi tetap berjalan menuju kursi dan duduk. Dimas menghela napas panjang sebelum menekan tombol di ponselnya, memutar rekaman suara yang baru saja membuat ibunya pucat pasi.Suara Ibu Irfan dan Bu Yani memenuhi ruangan. Kata-kata itu begitu jelas, begitu nyata, hingga tak ada ruang bagi penyangkalan. Rekaman itu berisi percakapan yang membuktikan bahwa Bu Yani berkomplot u

  • Pesona Istri yang Tak Dianggap   Gagal Balas Dendam

    Dimas duduk termenung di kamar apartemennya. Kata-kata Emir terus terngiang di kepalanya. Ia tidak bisa percaya bahwa ibunya, wanita yang selalu ia hormati dan kasihi, tega melakukan hal-hal keji pada Talita. Namun, sebagai seorang tentara, ia tahu bahwa kebenaran harus diungkap. Ia tidak bisa hanya bergantung pada kata-kata Emir. Ia harus mencari bukti.“Aku tidak yakin kalau Bunda melakukan seperti yang dituduhkan Emir,” ucap Dimas sembari bergumam. Tanganya sibuk mencari nama aku media sosial Ibunya dan Farida. Ia beberapa kali memasukkan kata kunci di pencarian banyak orang yang memiliki nama yang sama seperti Ibunya.“Yang mana akun Bunda,” ucapnya sesekali mengaruk kepalanya dengan kasar. Beberapa kali mencoba tidak menemukannya, ia memilih menghentikannya ia berniat bertanya pada kerabat yang berteman di media sosial dengan ibundanya. *Besok harinya ia pura-pura berkunjung ke tempat kerjaan adik sepupunya dan ia pura-pura meminjam ponsel ingin mencari teman di media

  • Pesona Istri yang Tak Dianggap   Cinta dan Amarah

    Setelah pertemuan yang tegang itu, Talita dan Emir mencoba kembali menata hidup mereka, meskipun ada beban yang masih menggantung. Namun, jauh di dalam hati mereka, baik Talita maupun Emir tahu bahwa Dimas belum selesai. Amarah yang membara di dalam diri Dimas belum surut.“Mas, Aku tidak melakukan kesalahan kan?” tanya Talita di saat mereka berdua menjelang tidur.“Tidak, kamu tidak salah Talita. Dimas hanya merasa kecewa, karena kita menikah tanpa memberitahunya.”“Ibu Yani yang tidak ingin melihatku Mas, dia sangat membenciku,” keluh Talita sambil mengusap-usap pipi Emir yang berbaring disampingnya.“Lupakan masala lalu dan mari kita menata masa depan. Kemarahan Dimas mungkin akan hilang seiring berjalannya waktu,” ujar Emir mengecup kening Talita dan meminta wanita itu untuk tidur.“Bagaimana kalau dia marah dan balas dendam Mas?” tanya Talita menghela nafas panjang.“Kita akan hadapi sayang, istirahatlah. Besok kita sudah mulai bekerja, liburan madu kita sudah habis.” Emir mem

  • Pesona Istri yang Tak Dianggap   Kecewa Pada Talita

    Beberapa bulan kemudian Dimas akhirnya pulih, orang yang pertama yang ingin ia lihat Talita dan si kembar.“Jangan mencarinya lagi, dia meninggalkanmu setelah kamu tidak berdaya di rumah sakit,” ucap sang Ibunda.“Itu tidak mungkin Bu. Dia wanita yang baik.”Wanita itu berdiri dengan wajah geram, “ Bunda sudah katakan padamu Dimas, dia hanya mempermainkanmu. Kamu tahu sekarang dia sudah menikah dengan polisi yang selama ini membantunya, dia menikah dengan Diego!”Dimas sudah bisa menebak siapa sosok yang disebutkan sang ibunda. Diego adalah Emir. Laki-laki itu selama ini memakai topeng karet dan menyamar sebagai Diego. Ia melakukan itu setelah Arjuna dan dr. Irfan menembaknya dan ia berhasil memalsukan kematiannya.‘Emir …?’Melihat Dimas tidak bereaksi keluarganya keheranan, “Uda tidak marah?” tanya Farida.“Apa kamu sudah tahu kalau wanita selama ini selingkuh dengansi polisi itu?” sambung Ibu Yani lagi.Dimas menarik nafas dalam, ia merasa rongga dadanya terasa sesak setelah ta

  • Pesona Istri yang Tak Dianggap   Pulang Bulan Madu

    Pagi itu, Talita terbangun dengan aroma kopi yang harum. Ia menggeliat pelan, lalu membuka matanya. Yang pertama kali ia lihat adalah Emir, berdiri di samping tempat tidur dengan nampan sarapan di tangannya."Selamat pagi, istriku," sapa Emir lembut.Talita tersenyum, masih setengah mengantuk. "Mas, apa ini?""Sarapan di tempat tidur, spesial untuk istri tercinta," jawab Emir sambil meletakkan nampan di atas selimutnya.Di atas nampan, ada roti panggang dengan telur mata sapi berbentuk hati, buah segar yang sudah dipotong rapi, dan secangkir kopi dengan foam berbentuk hati di atasnya.Talita menatap suaminya dengan penuh cinta. "Mas Emir, kamu terlalu manis," katanya sambil tersenyum lebar.Emir duduk di sampingnya. "Aku hanya ingin memastikan kamu selalu merasa dicintai."Talita meraih tangan Emir dan menciumnya lembut. "Aku selalu merasa begitu, Mas. Karena kamu."Emir mengusap pipinya dengan lembut, lalu menyuapkan sepotong roti ke mulutnya. Mereka tertawa bersama, menikmati pagi y

  • Pesona Istri yang Tak Dianggap   Bulan Madu yang Penuh Cinta

    Pagi pertama di bulan madu mereka, Talita menggeliat pelan di tempat tidur. Matahari pagi mengintip dari celah tirai, menyinari ruangan dengan cahaya keemasan yang lembut. Tangannya meraba sisi ranjang, mencari sosok Emir, tetapi tempat di sebelahnya kosong.Talita membuka matanya perlahan. Aroma harum sesuatu yang lezat menyeruak ke dalam kamar. Ia mengerutkan kening, lalu tersenyum kecil.‘Emir memasak?’Dengan rasa penasaran, Talita bangkit, mengenakan jubah tidurnya, lalu berjalan ke arah dapur tempat mereka menghabiskan bulan madu. Di sana, ia menemukan pemandangan yang membuat hatinya berdebar.Emir, dengan celemek yang melingkar di tubuhnya, sibuk di dapur. Ia mengaduk sesuatu di wajan, sesekali mencicipi saus dengan ujung sendok, lalu mengangguk puas.Talita menyandarkan tubuhnya di ambang pintu, menatap suaminya dengan senyum penuh cinta. "Aku juga tidak tahu kapan Emir bisa memasak."Emir menoleh, matanya berbinar melihat Talita yang berdiri di sana dengan rambut yang masih

Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status