Share

Penolakan Istri

Penulis: Borneng
last update Terakhir Diperbarui: 2024-12-09 21:11:50

Keajaiban benar-benar terjadi saat itu, saat Emir meminta dengan tulus kesembuhan untuk Baby Hasan. Tetapi Emir menganggap Ibu mereka yang membantu membangunkan Hasan.

“Terimakasih, karena kamu sudah membangunkan dia,” ujar Dokter Vero ikut tersenyum bahagia.

Emir berpikir roh Hanum yang membangunkan anak kembarnya.

Para Dokter yang menangani bayi Malang tersebut, mereka terlihat bergembira saat Hasan menangis.

Semua dokter menyebutnya anak ajaib karena ia bisa bangun dari koma.

Emir hanya mengangguk kecil saat semua dokter mengucapkan selamat padanya dengan tulus karena sang anak akhirnya siuman.

“Aku percaya kekuatan ikatan batin itu sangat kuat,” ujar seorang dokter.

Lagi-lagi Emir tersenyum datar menanggapi yang menyebut baby Hasan bangun karena kekuatan ikatan batin dan sentuhan darinya.

Setelah Hasan bangun, Desi menangis histeris, dari semua orang di ruangan hanya dia yang benar-benar merasa terpukul karena wanita itu menarik Hasan dari gendongannya dan melemparnya ke lantai.

Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Pesona Istri yang Tak Dianggap   Membalas atau Berdiam Diri

    Apa yang ditakutkan Emir akhirnya terjadi, Irfan bersama dokter yang merawat Hasan melaporkan Dinar dengan tuduhan penganiayaan anak di bawah umur.Dengan cepat polisi menanggapi kasus mengenai keluarga Emir, tepat saat Emir di rumah sakit menemani Talita, rumah Emir kedatangan tamu dua orang yang berseragam polisi.“Selamat Siang Ibu kami dari kepolisian, menerima laporan kalau saudara Dinar Wulandari melakukan kekerasan pada anak dibawah umur dan di laporkan team dokter yang merawat baby Hasan.Ibu Emir yang saat itu ada di rumah hanya bisa diam, ia tidak tahu harus berkata apa. Ia takut ucapannya malah bumerang untuk Dinar maupun Emir.“Kalau bapak ingin menyelidiki rumah saya dan keluarga saya, berbicaralah dulu dengan anak saya, karena dia juga seorang polisi.”“Baik kami mengerti, tetapi kami tidak ingin menunggu, kami akan membawa anak ibu ke kantor polisi untuk di mintai keterangan," ujar salah seorang polisi.“Dia tidak ada.”“Apa kami boleh tahu yang bersangkutan kemana?”“S

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-10
  • Pesona Istri yang Tak Dianggap   Dibalik Sikap Diam Talita

    Tok … Tok … !Emir kaget karena ada polisi.“Ta, aku membawa Pakaian ganti untukmu dan makan siang.”Kedua polisi yang mendatangi Talita berdiri menyapa Emir dengan hormat. Lalu mereka bergegas pamit pada TalitaPadahal belum mendapatkan apa yang mereka inginkan, dr Irfan mendekati Talita.“Hubungi aku jika kamu butuh bantuan dan jika kamu berubah pikiran,” ucap Irfan . Talita hanya mengangguk kecil meng -iyakan ucapan lelaki yang sudah menolongnya.Polisi yang menyelidiki keluarga Emir akhirnya keluar dari rumah sakit setelah melihat Emir datang, mereka tampak sangat kecewa menatap Talita, karena tidak mau diajak kerja sama untuk menghukum Dinar, wanita jahat yang telah menganiaya Baby Akmal, Dr Irfan mendekati Talita.“Hubungi aku jika kamu butuh bantuan dan jika kamu berubah pikiran,” ucap Irfan . Talita hanya mengangguk kecil meng -iyakan ucapan lelaki yang sudah menolong dirinya.Irfan dan kedua polisi meninggalkan kamar Talita, kini hanya Talita dan Emir yang tinggal berdua.“I

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-17
  • Pesona Istri yang Tak Dianggap   Dipaksa Berpisah

    Setelah satu minggu mendapat perawatan, Hasan sudah pulih. Lebam di wajah sudah hilang dan tangannya yang di balut perban itu sudah dilepaskan.Baby tampan itu sudah mulai berceloteh jika diajak bercanda, tidak ada alat-alat rumah sakit lagi yang menempel ditubuh mungilnya lagi.“Alhamdulilah akhirnya jagoan Bunda sembuh,” ujar Talita mengendong Hasan.“Besok, sudah bisa pulang Bu,dia anak yang kuat bisa melewati masa kritis itu.” Dokter Vero menyentuh pipi gembul Hasan.Ia berpikir kalau Talita ibu yang melahirkan Hasan, dokter cantik itu tidak tahu , wanita itu ibu pengganti untuk mereka berdua.“Saya akan membawa mereka pulang hari ini, Dok.”“Tetapi suami Ibu berpesan, dua apa tiga hari baru ibu pulang.”“Tidak apa-apa, saya sudah kuat, nanti saya yang akan menghubungi suami saya dari rumah,” ujar Talita.Saat Emir berangkat ke kantor, saat itu juga ia berencana ingin pulang ke rumah membawa si kembar.“Bu apa kita tidak menunggu Pak Emir dulu baru pulang ke rumah? Saya masih trau

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-18
  • Pesona Istri yang Tak Dianggap   Pergi

    Ibu Talita tahu semua rahasia siapa ayah anak dari si kembar, sebab hanya pada ibunya lah Hanum menceritakan semua masalah keluarganya tentang penyakit yang dialami Emir.Tetapi ia tidak tahu, kalau Talita pada akhirnya tau juga kebenaranya. Talita tahu semua rahasia itu, berawal saat ia menginap di kamar dr. Irfan, ia menemukan dokumen di dalam laci meja di kamar dr. Irfan, ia juga membuka computer milik sang dokter, Talita menganggapnya sebagai kesempatan untuk mengetahui kebenaran dan ia bersyukur malam itu Irfan membawanya ke kamarnya dengan begitu rahasia sang kakak akhirnya terbongkar.“Tidak Talita, katakan saja pada mereka semua kebenarannya, lalu kita pergi dari rumah ini. Kalau kamu tidak mau mengatakannya biar ibu saja yang katakan,a,&rdquo

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-19
  • Pesona Istri yang Tak Dianggap   Sebuah Rahasia Besar

    Setelah orang tua Talita meninggalkan rumah Emir, laki-laki itu menatap Talita dangan tajam.“Baiklah, sekarang katakan kira-kira kejutan apa yang ingin kamu katakan padaku. Apa kamu mau mengumumkan kalau si kembar anak orang ini?Oh aku bisa tebak, kamu mau bilang kalau kamu akan menikah dengannya karena dia ayah anak-anak. Kamu mau mengikuti jejak kakakmu, iya, kan?” tuduh Emir dengan raut wajah jengkel.“Baiklah Mas, aku ingin ungkapan satu kebenaran untuk Mas dan juga untuk Ibu.Mbak

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-20
  • Pesona Istri yang Tak Dianggap   Menyesal

    MenyesalAir mata Talita tidak berhenti mengalir memikirkan nasib kehidupan yang dijalani Hanum kakaknya.‘Tenanglah di alammu Mbak, aku sudah memberi mereka pelajaran. Mereka orang-orang yang selama ini memfitnahmu. Aku janji aku akan menjaga si kembar’ ucap Talita mengusap butiran air di pipinya.Itu juga alasan Talita meminta kedua orang tuanya meninggalkan rumah Emir, ia tidak mau ibunya dan ayah mengalami kesedihan yang seperti ia rasakan.Talita akhirnya membuktikan sang kakak tidak bersalah, ia menepati janji membersihkan nama baik Hanum,

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-21
  • Pesona Istri yang Tak Dianggap   Dulu Ditolak Sekarang Diinginkan

    Satu bulan telah berlalu, si kembar kini hidup sudah lebih baik, hidupnya diKelilingi orang-orang yang menyayangi mereka. Tinggal di rumah yang baru di beli Talita. Kedua orang tuanya akhirnya luluh dan mau tinggal bersama Talita untuk membantu merawat si kembar.Awalnya kedua orang itu menolak untuk tinggal di ibukota, mereka lebih senang di hidup di desa untuk bertani.“Ibu, Ayah, kasihan Desi kewalahan jaga si kembar, pengasuh mereka yang kemarin sudah pulang kampung jadi tidak bekerja lagi di sini. Ibu saja sama Ayah di sini,” bujuk Talita saat ibunya meminta pulang.“Baiklah ayah dan i

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-22
  • Pesona Istri yang Tak Dianggap   Janda Perawan?

    Talita mengiyakan semua yang dikatakan Emir, bahkan saat lelaki itu meminta si kembar. Talita hanya mengangguk setuju, ia tidak tahu kalau di hati Talita sangat kesal.‘Berani bangat dia meminta anak-anak setelah apa yang sudah diperbuat pada mereka’ Talita membatin, tetapi ia tidak membantah.Emir meninggalkan Talita, setelah meminta izin pada Talita untuk menemui anak-anak. Ia berjalan tenang suasana hatinya lagi sedang baik saat itu, karena ia berpikir tidak ada masalah apa-apa. Ia berpikir Talita menerima dirinya kembali. Tetapi saat ia tiba di kantor.Ada seseorang yang menungg

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-23

Bab terbaru

  • Pesona Istri yang Tak Dianggap     Punya Banyak Kemiripan.

    TING! Suara lift berbunyi, pintunya terbuka.Talita melangkah keluar dengan hati berdebar. Ia masih mencurigai Emir yang berganti nama jadi Diego—pria yang tiba-tiba muncul dalam hidupnya, menolongnya dari ancaman, tetapi tetap penuh rahasia.Apartemen itu luas, dengan interior modern yang didominasi warna hitam dan abu-abu. Ada aroma kopi yang masih hangat di udara, menambah kesan nyaman di dalam ruangan.Begitu pintu terbuka lebih lebar, suara langkah kaki kecil terdengar."Bunda!"Hasan dan Hasna langsung berlari menghampiri Talita, memeluknya erat. Air mata mengalir di pipinya saat ia mengecup kening mereka satu per satu."Sayang... Maafkan Bunda telat datang..."Hasna memegang pipi Talita dengan tangan mungilnya. "Bunda jangan pergi lagi..."Talita tersenyum di tengah air matanya. "Bunda nggak akan kemana-mana, sayang..."Emir berdiri beberapa langkah di belakang, mengamati momen itu dengan mata yang dalam. Kerinduan, cinta, dan rasa bersalah berbaur di hatinya.Namun, ia tetap m

  • Pesona Istri yang Tak Dianggap   Nyawa Dimas Dalam Bahaya.

    Wajah perawat itu asing. Ia belum pernah melihatnya di rumah sakit ini sebelumnya. Gerak-geriknya juga mencurigakan, seolah sedang menyembunyikan sesuatu.Talita memperhatikan lebih saksama. Tangan perawat itu gemetar saat menyentuh kantong infus.‘Ada yang tidak beres...’ ucapnya dalam hati.Saat perawat itu mencoba menyuntikkan sesuatu ke dalam selang infus Dimas, Talita tersentak."Sebentar!" serunya, matanya membelalak curiga.Perawat itu terkejut, tetapi segera memasang ekspresi tenang. "Ada apa, Bu?"Talita menatapnya tajam. "Siapa nama Anda?"Perawat itu terdiam sesaat."Perkenalkan, saya Suster Rina," jawabnya akhirnya, tetapi Talita tidak percaya.“Aku hafal semua perawat di rumah sakit ini. Aku bekerja di sini tidak pernah melihatmu sebelumnya!"Talita segera berdiri dan menahan tangan perawat itu sebelum jarum suntik menyentuh infus Dimas."Apa yang Anda suntikkan?" suara Talita bergetar, tapi penuh ketegasan.Wajah perawat itu langsung berubah pucat.Dan dalam hitungan de

  • Pesona Istri yang Tak Dianggap   Kecelakaan.

    Saat Dimas berangkat ke kerja menggunakan motor, tiba-tiba sebuah mobil menabrak dari belakang.Dimas merasakan benturan keras yang membuat tubuhnya terpental ke aspal. Motor yang ia kendarai terseret beberapa meter sebelum akhirnya berhenti di pinggir jalan. Rasa nyeri menyebar ke seluruh tubuhnya, terutama di lengan dan kakinya yang terbentur aspal kasar.Beberapa orang yang menyaksikan kejadian itu segera berlari mendekat. Pengemudi mobil yang menabraknya melarikan diri.Terlihat jelas kalau dia ingin mencelakai Dimas. Dimas masih sempat melihat warna mobil sebelum tubuhnya terhembas ke aspal.‘Siapa mereka? Apa itu orang-orang suruhan Arjuna?” tanya Dimas dalam hati.Seorang bapak berlari menghampiri tubuh Dimas yang tergelatak, lukanya sangat parah.“Pak. Apa Bapak bisa mendengar saya?” Pria itu membantu Dimas untuk duduk.Dimas mencoba menggerakkan tubuhnya, cairan merah mengalir di wajahnya. Rasa sakit menjalar di bagian kakinya, tangannya. Lalu rasa sakit itu menguasai selu

  • Pesona Istri yang Tak Dianggap   Sebuah Petanda

    “Jangan khawatir aku orang yang menepati janji.”Sebelum Dimas melangkah pergi, ia berbalik badan lagi.“Aku harap kalian bisa bersama lagi.”Emir terdiam, ia tidak tahu mengambarkan ekpresi wajah Dimas, apakah laki-laki itu bicara dari hati atau ia hanya pura-pura tegar.“Pak Dimas, terimakasih sudah menjaga keluargaku. Aku berhutang banyak padamu. Aku berharap suatu saat aku bisa membalasnya,” ujar Emir.“Aku berterimakasih, sebab Bapak memberiku kesempatan menjaga Talita dan tinggal satu atap bersamanya, walau hanya pura-pura pasangan suami istri itu sudah cukup bagiku. Aku berharap Pak Emir sembuh,” ucap Dimas, wajahnya terlihat sangat sendu.“Apa Pak Dimas baik-baik aja?” tanya Emir menatap begitu dalam.“Iya, aku baik. Kami pulang dulu. Aku takut Talita marah karena kami lama,” ucapnya melambaikan tangan pada Emir.Dalam hati Emir ada rasa yang tidak bisa digambarkan dengan kata-kata saat Dimas dan si kembar ke dalam mobil. Tidak lama kemudian mobil itu melaju dan menghilan

  • Pesona Istri yang Tak Dianggap   Bertemu Ayah Kandung

    Satu tahun kemudian. Setelah berpikir panjang dan butuh waktu yang lama Emir akhirnya mengikuti saran Seno untuk mengganti wajahnya. Ia akan pulang kembali ke Indonesia dengan identitas yang baru.Hubungannya dan Dimas masih tetap baik. Lelaki yang berprofesi sebagai tentara itu menepati janjinya menjaga Talita dan anak kembarnya. Walau semua keluarga melarang Dimas bersama Talita. Namun ia tetap berpura-pura sebagai suami untuk Talita, semua itu ia lakukan supaya tidak ada yang menganggu Talita dan kedua anak kembarnya. Musuh yang mengincar Emir masih berkeliaran di sekitar mereka. Arjuna masih curiga kalau Emir masih hidup.Kali ini Dimas janjian akan bertemu seseorang.Terkadang kedua pengasuh mereka kewalahan mengawasi Hasan, Hasna masih mau nurut kalau dilarang, tetapi kalau Hasan semakin dilarang semakin di lakukan, rasa ingin tahunya lebih besar dari adiknya. Kedua anak kembar itu tumbuh menjadi anak y

  • Pesona Istri yang Tak Dianggap   Merindukanmu

    Emir masih di Batam, Pak Seno dan Brata yang memintanya datang untuk urusan pekerjaan yang akan mereka kerjakan bersama, sebab Emir juga ikut terlibat dalam menangani kasus yang pernah di pegang Pak Brata, sebelum ia di mutasi ke daerah.Tadinya kedua orang itu meminta akan bertemu Emir kembali di Singapura, tetapi, bapak dua anak itu tidak enak hati karena Pak Brata mantan atasannya yang selalu datang menjenguk, jadi Emir mengusulkan untuk bertemu di Batam, biar sama-sama enak. Seperti kita ketahui Batam ke Singapura sudah sangat dekat, tinggal menyebrang dengan kapal saja sudah sampai.Mereka setuju, baru juga Emir tiba di hotel dan akan makan siang di resto hotel, tetapi siapa yang menduga, kalau Talita juga ada di hotel tersebut , hotel yang sama dengan dengan Brata, karena Talita juga ada seminar di sana.Untung Brata mengenal Talita, jadi ia buru-buru menelepon Emir, meminta Emir menghindar, saat itu Talita masih mencari di halaman hotel sementara Emir bersembun

  • Pesona Istri yang Tak Dianggap   Pertemuan yang Tak Terduga

    Talita berdiri di trotoar luar hotel, matanya memindai setiap orang yang lewat. Jantungnya berdegup kencang, seakan firasatnya benar bahwa pria yang ia lihat tadi adalah Emir. Rasa rindu pada sang suami yang sudah meninggalkanya.‘Ya Allah aku sangat merindukannya, maafkan hamba kalau belum iklas. Hati ini rasanya berat untuk mengiklaskannya’ ucapnya dalam hati.Hatinya seolah-olah berkata kalau ia akab bertemu Emir di sana. Mulutnyah menolak namun hatinya berkata iya.“Tidak mungkin. Tapi … aku tidak bisa mengabaikan perasaanku,” gumamnya sambil terus berjalan ke arah yang ia kira menjadi tujuan pria itu pergi.Di sisi lain, Emir yang mengenakan topeng karet dan jaket hitam duduk di sebuah kafe kecil di pinggir jalan bersama anak buah Pak Brata. Mata Emir terus memperhatikan keluar jendela, waspada kalau Talita masih mencarinya.“Kamu harus berhati-hati, Emir. Talita wanita cerdas. Kalau dia tahu siapa kamu, penyamaran kita bisa hancur,” ujar Pak Brata di ujung teleponsambil menyer

  • Pesona Istri yang Tak Dianggap   Memberi Waktu Sendiri

    Setelah pulang dari rumah orang tua Dimas, Talita dan Dimas hanya diam di dalam mobil.“Aku tidak ingin kamu pergi Mas,” ucap Talita kemudian.“Lalu kamu ingin aku melakukan apa?”“Ya jangan ikut ke tempat konflik itu, mereka kan sangat kejam,” ujar Talita.“Itu sudah jadi tugasku sebagai abdi negara Talita.”“Ya, tapi kenapa harus kamu?”“Bukan hanya aku, ada banyak orang yang akan ikut , itu sudah jadi tugas kami menjaga keamanan negara ini,” ujar Dimas.“Tapi kamu pergi saat kita ada masalah.”“Jangan khawatir , dengan begitu bunda tidak akan mengusik kamu lagi, aku juga tidak ingin kamu pergi dari rumah. Aku sudah berjanji pada Emir kalau aku akan menjaga kamu.”“Lalu bagaimana?”“Kamu tetap tinggal di rumah itu dengan anak-anak, biarkan aku yang pergi.”Talita tidak bisa bicara lagi, ia hanya diam, ia bahkan tidak tahu harus berkata apa, tetapi ia berpikir mungkin itu hal yang tepat untuk mereka, Dimas menepati janjinya.Setelah tiba di rumah, ia mengumpulkan pakaiannya da

  • Pesona Istri yang Tak Dianggap   Menjaga Istri Orang Lain

    Emir terpaksa menceritakan semuanya pada Dimas, karena lelaki itu hampir menyerah, menghadapi sikap Talita.“Apa kamu punya waktu?” tanya Emir.“Besok, aku ingin istirahat beberapa hari”“Apa latihan di luar kota melelahkan?”“Latihan seberat apapun tidak pernah berarti untukku, yang membuatku tidak bisa berdaya tidak bisa menghadapi sikap dingin istrimu,” ucap Dimas.Emir memikirkan satu hal, ia baru ingat kalau Talita orang yang sangat patuh pada orang tua, terlihat dari sikapnya yang tidak bisa menolak pernikahan mereka berdua saat itu.“Ya, masih … apa orang tuamu menolak Talita?”Dimas diam, ia bahkan tidak memberikan waktu untuk Talita memberikan alasan.“Tunggu … apa bapak pikir orang tuaku menemui Talita lagi?”“Bisa jadi, kenapa kamu tidak bertanya pada Talita”“Kamu benar … mungkin bunda datang lagi membuat masalah, dia sudah pernah melakukannya juga.”Dimas terdiam, ia baru ingat, sehari setelah ia tiba di luar kota Farida kakaknya menelepon dan bertanya dirinya sedang d

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status