Share

Pergi Menyusul

Bab 29

Aku mencoba menghubungi Bang Linggom, tapi nomor tadi, yang dia pakai telpon sudah tidak aktif lagi. Aku juga heran kenapa nomor Bang Linggom tidak aktif, kemana sebenarnya ponselnya dan apa yang terjadi disana?

"Dinda, darimana Kakak tahu kalau Ayah hendak dibunuh?"

Rasa penasaran ku memaksa mulut ku untuk bertanya.

"Amangboru itu tadi yang telpon aku Ma, katanya Mama harus kesana karena malam ini Ayah mau di bunuh, Bou Mitha juga ikut berkata demikian Ma, terus aku bilang, Mama lagi sakit."

Tanpa bertanya lagi, aku lihat jam sudah menunjukkan pukul 1 dini hari, berarti aku pingsan tadi lumayan lama juga. Soalnya anak-anak selesai kerjakan PR masih aku lihat sekitar pukul 8 malam tadi sebelum aku terima telpon dari Bang Linggom.

Kalau seandainya aku berangkat sekarang, bagaimana anak-anak? Kalau aku disini menunggu, bagaimana nasib suamiku?, tidak ada yang membantunya. Paling tidak kalau aku ada disana emosi Bang Linggom bisa terkontrol. Uh... Rasanya jadi serba salah. Tuhan,
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status