Share

279. Tolong Aku, Kak!

Malam itu, setelah menikmati kebersamaan yang mendalam, Ageng dan Queen berbaring dengan napas yang masih tersengal-sengal. Mereka membiarkan keheningan sesaat mengisi ruangan, memberikan waktu bagi mereka untuk merenung dan merasakan kehangatan satu sama lain.

Ageng mengusap perut Queen yang mulai membulat, merasakan kehidupan baru yang tumbuh di dalamnya. Pelukan eratnya dari belakang memberikan rasa aman dan nyaman bagi Queen.

“Aku benar-benar takut kalau ngrepotin mama,” bisik Queen pelan, memecah kesunyian.

Ageng tersenyum dan semakin mengeratkan pelukannya. “Nggak akan, Sayang. Mama pasti senang karena ada temannya. Apalagi dengan kondisi kamu sekarang, akan lebih baik kalau kita tinggal di sana.”

Queen terdiam, mempertimbangkan kata-kata suaminya. Ia tahu Ageng benar, tetapi ada sesuatu yang membuatnya merasa tidak nyaman. Mungkin karena perasaan bahwa ia kehilangan kebebasannya, atau mungkin karena ia tidak ingin terlalu bergantung pada orang lain.

“Jujur, akhir-akhir ini aku
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Bidan Simba
musuk berkedok saudara ...... semoga saja Ageng bisa prediksi dan Selo Ardi bisa baca cepat gerakan musu yg saudara saudara Queen
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status