Beranda / Pernikahan / Pesona Istri Kedua Pria Berkuasa / Bab 74 Menjadi Seorang Nyonya

Share

Bab 74 Menjadi Seorang Nyonya

Penulis: XENA
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-31 13:52:34
"Makanan dan minuman ini sangat baik untuk ibu hamil. Habiskan semua ini agar bayi dalam kandunganmu dapat tumbuh dengan baik," tutur wanita tua sambil meletakkan meja kecil dengan sepiring makanan, segelas susu dan sepiring buah di hadapan Luna.

Wanita hamil itu menatap tidak minat pada makanan yang tersaji di hadapannya. Bahkan tidak ada tenaga untuk bergerak atau pun menyantap makanan tersebut.

Sang nenek menatap iba padanya. Wanita tua itu duduk di sebelahnya, dan mengusap lembut rambutnya.

"Makanlah, Luna. Jangan biarkan bayi dalam kandunganmu kelaparan. Kasihan dia. Kamu tidak ingin dia berhenti tumbuh, bukan? Dia masih sangat kecil. Rentan sekali untuk keguguran."

Seketika Luna menoleh ke arah sang nenek. Dia menggelengkan kepalanya, dan mengusap lembut perutnya. Matanya yang berkaca-kaca seolah mengatakan jika dia tidak ingin terjadi hal buruk pada bayi dalam kandungannya.

"Nenek tahu kamu sangat menyayangi bayi yang ada dalam kandunganmu. Jadi, makanlah meskipun tida
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Pesona Istri Kedua Pria Berkuasa   Bab 75 Menjual Diri

    Makanan dan minuman yang dibawakan oleh pelayan tidak disentuh sedikit pun oleh Luna. Melihat makanan dan minuman tersebut membuatnya ingat akan semua kata-kata sang pelayan. Hatinya sakit diperlakukan seperti itu oleh orang yang tidak mengerti apa pun tentang dirinya. Beberapa saat kemudian pintu kamarnya terbuka. Sontak saja Luna berlindung di dalam selimutnya."Luna. Apa kamu sedang tidur? Kenapa tidak dimakan makanannya? Susunya juga sudah dingin. Apa mau Nenek buatkan lagi untukmu?" Suara wanita yang sangat khas itu begitu familiar di indera pendengarnya. Perlahan Luna membuka selimutnya. Senyum wanita tua yang merupakan si pemilik suara tersebut membuat Luna merasa lega."Nek," ucap Luna dengan suara bergetar."Ada apa, Luna? Apa ada yang sakit?" tanya sang nenek dengan cemas.Luna menggelengkan kepalanya, dan meraih tubuh sang nenek yang baru saja duduk di dekatnya."Ada apa? Kenapa makanan ya tidak dimakan? Apa makanannya tidak enak? Jika tidak suka dengan makanannya, setid

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-31
  • Pesona Istri Kedua Pria Berkuasa   Bab 76 Hukuman

    "Nek! Gawat! Pelayan yang bernama Luna tidak sadarkan diri," ujar seorang tukang kebun yang berlari masuk ke dalam rumah untuk melaporkan kejadian tersebut pada kepala pelayan yang bertanggung jawab penuh pada rumah tersebut. Prang!Seketika piring yang dipegang oleh sang nenek terlepas dari tangannya. Nama Luna membuatnya panik, dan bingung. "Apa?! Luna?!" tanyanya dengan panik.Sontak saja si tukang kebun merasa sangat bersalah telah mengagetkan sang nenek. Pelayan yang lain hanya melihat dan mendengarkan percakapan mereka. Tukang kebun tersebut jongkok dan berniat untuk memungut pecahan piring tersebut. "Hentikan! Jangan memungutnya dengan tangan kosong! Biarkan saja mereka yang membersihkan dengan sapu," ujar sang nenek dengan tegas.Dengan sigap salah satu dari pelayan yang berada di sana membawa sapu dan pengki untuk membersihkan pecahan piring tersebut. Pria setengah baya itu pun berdiri, dan sedikit bergeser dari tempatnya. "Apa yang terjadi dengan Luna? Cepat katakan pad

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-01
  • Pesona Istri Kedua Pria Berkuasa   Bab 77 Kekuasaan Keluarga Matteo

    "Tolong tenang! Kami semua jj sibuk! Sebentar lagi kami akan memeriksanya!" seru seorang perawat pria yang sedang merawat pasien. "Menunggu?! Berapa lama lagi kami harus menunggu?! Dia sedang hamil. Bagaimana jika kandungannya tidak bisa diselamatkan karena kalian terlambat memeriksanya?!" tegur Carla dengan emosi yang menggebu-gebu. Sontak saja semua pasang mata mengarah padanya. Mereka semua menatapnya dengan sinis, seolah tidak suka dengan apa yang dikatakannya. "Apa dia pendarahan?" tanya seorang dokter yang sedang sibuk menjahit luka di kaki pasien. "Tidak, dok. Sepertinya hanya pingsan saja," jawab seorang perawat yang ada di dekat dokter tersebut. Sang dokter meneruskan pekerjaannya. Begitu pula dengan dokter satunya. Hanya ada dua dokter dan tiga perawat di sana. Sedangkan ruang IGD tersebut dipenuhi dengan pasien yang membutuhkan pertolongan dokter. Carla tidak tega melihat wajah pucat Luna yang masih dalam keadaan pingsan. Terlebih lagi istri kedua dari saudara

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-01
  • Pesona Istri Kedua Pria Berkuasa   Bab 78 Tanggung Jawab

    Kenzo berlari dari ruangannya menuju kamar VVIP yang dikhususkan untuk kolega keluarga Matteo, pejabat dalam dan luar negeri, serta pengusaha kelas atas yang membutuhkan fasilitas medis layaknya kamar hotel mewah bintang lima.Luna menempati salah satu kamar VVIP tersebut. Beberapa dokter spesialis berjejer untuk memeriksanya. "Bagaimana kandungannya, dok?" tanya Ron Matteo, presdir dari semua perusahaan milik keluarga Matteo. "Untung saja kandungannya baik-baik saja, Tuan," jawab sang dokter kandungan setelah memeriksanya. Seketika wajah tegang pria tua tersebut musnah. Dia menghela nafasnya dengan lega, seraya menatap cucu menantu pilihannya."Kenapa dia belum sadar juga?" tanyanya dengan cemas."Sepertinya dia kurang tidur, Kek," jawab Damian mendahului dokter kandungan tersebut.Pria tua itu mengernyitkan dahinya. Dia kembali memandang wanita yang sedang terbaring di tempat tidur pasien."Tapi dia dalam keadaan baik-baik saja, bukan?" tanyanya kembali."Tentu, Pa," jawab Dokter

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-02
  • Pesona Istri Kedua Pria Berkuasa   Bab 79 Kejujuran Hati

    Tubuh Kenzo terkulai lemas mendengar keputusan kakeknya yang tidak bisa diganggu gugat oleh siapa pun. Bahkan dirinya yang notabenya sebagai suami Luna pun tidak bisa mengalahkan keputusan sang kakek. 'Apa Kakek tega memisahkan seorang ayah dengan bayi yang masih ada dalam kandungan ibunya?'Mengingat pertanyaan yang dilontarkannya sembari memohon kepada sang kakek, membuatnya kembali merasa bersalah pada istri keduanya setelah mengingat jawaban dari kakeknya.'Apa kamu memperhatikan bayi dalam kandungan Luna selama ini? Apa kamu menuruti kemauan ibu bayi ketika menginginkan sesuatu? Apa kamu memanjakan istrimu yang kelelahan selama mengandung? Kamu seorang dokter, Ken. Kamu pasti tahu bagaimana rasanya seorang wanita yang sedang hamil.'"Benar yang dikatakan oleh Kakek. Aku tidak pantas menjadi seorang dokter dan seorang ayah, jika tidak bisa memahami keadaan istriku ketika sedang hamil. Padahal aku tahu betapa sulitnya dan sakitnya wanita yang sedang hamil muda. Aku juga tahu panta

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-02
  • Pesona Istri Kedua Pria Berkuasa   Bab 80 Adu Domba

    Di rumah utama keluarga Matteo, Luna merasa asing. Tidak ada sosok suami atau pun sang nenek yang selalu perhatian padanya. Hanya ada Carla, wanita yang selalu menemukannya dalam keadaan pingsan, dan membawanya ke IGD.'Apa dia benar-benar baik?'batinnya sembari menatap Carla yang sedang tertawa melihat acara di televisi.'Tapi, bukankah dia dekat dengan Nyonya Serena?' sambungnya kembali dalam hati.Luna masih saja menatap penasaran pada wanita yang berstatus sebagai saudara tiri suaminya.'Apa aku bisa mempercayakan keselamatanku dan bayiku padanya?' tanyanya kembali dalam hati."Apa ada yang mau kamu katakan padaku, Luna?" tanya Carla tanpa mengalihkan pandangannya dari televisi.Sontak saja Luna terhenyak. Dia tidak menyangka jika Carla mengetahui isi pikirannya."Kok kamu bisa tahu sih? Padahal kamu sedang menonton televisi. Apa jangan-jangan kamu--""Apa?" sahut Carla seraya menghadap ke arahnya.Luna tersenyum lebar, menampakkan deretan giginya. Berharap saudara tiri suaminya t

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-03
  • Pesona Istri Kedua Pria Berkuasa   Bab 81 Perang Dingin

    Perdebatan Kenzo dan Serena berlanjut hingga di kamar mereka. Perang dingin itu membuat mereka berdua menolak untuk berbicara. Sepasang suami istri itu tetap teguh dengan pikirannya masing-masing. Mereka berdua tidur dalam satu ranjang dan saling memunggungi. Tidak ada obrolan atau pun candaan di antara mereka. Bahkan sang istri yang biasanya selalu menggoda suaminya dan bermanja-manja padanya untuk membangkitkan hasratnya, kini hanya diam membisu. Serena tidak terima dengan sikap suaminya yang selalu membela kepala pelayan mereka. Terlebih lagi masalah yang mereka hadapi saat ini berkaitan dengan Luna, istri kedua sang suami. "Sehebat apa dia, sehingga semua orang membelanya?" ucapnya lirih untuk bertujuan menyindir sang suami."Mungkin benar apa yang dikatakan oleh mereka. Wanita udik itu menggunakan bantuan orang pintar dengan menggunakan ilmu hitam untuk mencuci hari dan pikiran semua orang, agar memihak padanya," imbuhnya dengan menaikkan sedikit volume suaranya.Seketika Ken

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-03
  • Pesona Istri Kedua Pria Berkuasa   Bab 82 Sebuah Perhatian

    Luna menundukkan kepalanya di hadapan seluruh anggota keluarga yang tinggal di rumah utama keluarga Matteo."Karakan yang sebenarnya, Luna. Kamu tidak perlu berbohong pada kami," tutur Damian sebagai mertua laki-lakinya."Ingatlah bahwa dalam kandunganmu adalah penerus keluarga Matteo. Jadi, kami berhak tahu apa yang terjadi pada kalian," ujar Ron Matteo dengan tegas dan berwibawa.Seketika Luna menegakkan kepalanya, dan dengan ragu-ragu dia pun menganggukkan kepalanya, menanggapi perkataan sang kakek."Jadi, apa yang sebenarnya terjadi?" tanya Damian dengan lembut.Luna menghela nafasnya. Dia merasa malu menceritakan pada mereka semua tentang apa yang dirasakannya semalam. Akan tetapi, dia tidak bisa menghindarinya. Dengan terpaksa wanita hamil itu menceritakan rasa rindunya pada sang suami dan nenek yang menjadi kepala pelayan di rumah milik suaminya. Tawa Carla pun pecah. Sedangkan Damian, Kania dan Ron Matteo menahan tawanya, tidak ingin membuat Luna merasa malu dan tidak nyaman

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-03

Bab terbaru

  • Pesona Istri Kedua Pria Berkuasa   Bab 136 Sang Pemilik Hati

    Luna menganggukkan kepala, ketika kedua matanya bertatapan dengan mata suaminya. Sepasang suami istri tersebut saling mengutarakan perasaan cinta yang mendalam dan kerinduan masing-masing melalui tatapan mata mereka. Bibir Kenzo pun melengkung ke atas, mengulas senyuman manisnya pada sang istri. "Terima kasih," ucapnya tanpa bersuara.Kemudian, pria beristri dua itu mengubah ekspresi wajahnya yang penuh cinta, seketika menjadi serius dan menghadap ke semua orang."Luna akan pergi menemui Dokter Ludwig bersama dengan Carla dan Nenek. Aku sendiri yang akan mengantar jemput mereka. Ini sudah menjadi keputusanku. Tidak ada yang bisa merubahnya," tuturnya dengan tegas, sembari menatap semua pasang mata di hadapannya secara bergantian.Serena menatap kesal pada suaminya. Pasalnya, keputusan sang suami sangat berbeda jauh dari harapannya. Bahkan semua yang dilakukan oleh suaminya sangatlah jauh dari keinginannya. Carla mendekati Luna yang berdiri tidak jauh darinya. Dia pun segera mencari

  • Pesona Istri Kedua Pria Berkuasa   Bab 135 Taruhan Antar Kekuasaan Dua Istri

    "Aku bertaruh untuk Nyonya Serena. Kalian mau bertaruh untuk siapa?" tanya lirih seorang pelayan wanita, sembari menengadahkan tangannya di hadapan kerumunan para pelayan yang sedang bersembunyi di balik tembok ruang makan untuk menguping. "Kamu mengajak kita taruhan?" tanya pelayan kepercayaan Serena dengan setengah berbisik. Pelayan wanita tersebut menganggukkan kepalanya. Kemudian, dia menunjuk tangannya yang masih dalam posisi menengadah dengan menggunakan dagunya. Tanpa berpikir panjang, pelayan yang merupakan kepercayaan sang nyonya merogoh sakunya dan meletakkan dua lembar uang kertas pada telapak tangan tersebut, sembari menyebutkan pilihannya. "Tentu saja aku bertaruh untuk Nyonya Serena," ucapnya dengan penuh keyakinan. Satu per satu dari mereka pun memilih Serena untuk dijagokan. Sang nyonya memang tidak pernah membiarkan dirinya kalah dari siapa pun. Terlebih lagi dari Luna, istri kedua suaminya yang kini tinggal bersama mereka. "Ada apa ini?!" Tiba-tiba saja terde

  • Pesona Istri Kedua Pria Berkuasa   Bab 134 Ruang Debat

    "Berhenti!" seru Luna sembari berdiri dari duduknya. Sontak saja semua pasang mata yang ada di ruang makan tersebut mengarah padanya. "Kamu tidak berhak mengatakan itu pada Carla. Dia hanya menyampaikan pesan dari Dokter Ludwig padaku," ujarnya dengan ekspresi datar. Seketika Kenzo sadar bahwa emosinya telah tersulut oleh api kecemburuannya pada Dokter Ludwig. Dengan gerakan cepat, dia meraih kedua tangan istri keduanya, berharap sang istri tidak marah padanya. "Sayang, maaf. Maafkan aku," ucapnya dengan tatapan mengiba pada istrinya yang sedang hamil.Luna menghempaskan tangan suaminya. Wajah dinginnya membuat sang suami mengetahui betapa marah dan kecewanya saat ini. "Aku akan pergi menemui Dokter Ludwig bersama dengan Carla," tuturnya tanpa meminta ijin pada sang suami, seperti sedia kala. Kenzo kembali meraih tangan sang istri, berusaha untuk bisa meyakinkannya. "Aku tidak akan melarang mu, tapi aku akan ikut denganmu," pintanya dengan penuh harap. Carla memang sakit hati

  • Pesona Istri Kedua Pria Berkuasa   Bab 133 Tak Seperti Biasanya

    Makan malam kali ini berbeda dengan malam sebelum-sebelumnya. Serena berada dalam satu meja makan dengan madunya. Suasana di ruangan tersebut begitu damai. Bahkan sang nyonya bersikap ramah dan selalu tersenyum pada istri kedua suaminya.Hidangan makanan dan minuman yang tersaji di meja pun sangat beraneka ragam. Semuanya merupakan menu andalan dari keluarga tersebut. Bisa dikatakan jika semua menu makanan kali ini merupakan kesukaan Kenzo. "Apa mataku tidak salah melihat?" celetuk Carla sambil menatap takjub pada semua makanan yang ada di meja makan. "Sebaiknya sekarang juga kamu ke rumah sakit untuk memeriksakan matamu. Jangan mengganggu makan malam kami," ujar Serena dengan ketus.Sayangnya Carla tidak terpengaruh dengan ucapan Serena. Dia bersikap layaknya seorang bocah yang ketika dilarang melakukan sesuatu, maka larangan tersebut malah dikerjakannya."Terima kasih," ucap Carla sambil tersenyum setelah duduk di kursi yang berhadapan dengan sang nyonya.Sontak saja Serena menat

  • Pesona Istri Kedua Pria Berkuasa   Bab 132 Cosplay Menjadi Ibu Peri

    Seketika Serena menoleh ke arah sumber suara. Dia menatap tidak suka pada si pemilik suara yang sedang berdiri di belakangnya. "Ada perlu apa kamu datang ke sini?" tanyanya dengan sewot pada sosok wanita yang baru saja menyapanya. "Kenapa kamu peduli dengan kehadiranku di rumah ini?" tanya balik sang wanita pada sang nyonya rumah tersebut. Serena membalikkan badannya. Dia menatap wanita tersebut seolah sedang menantangnya. "Aku adalah nyonya di rumah ini. Semua yang terjadi di rumah ini harus atas sepengetahuanku," ujarnya sembari menyeringai dan menaikkan dagunya.Sang tamu wanita tersenyum, seolah sedang meremehkannya. Dia menatap nyonya rumah tersebut dengan penuh percaya diri. "Begitu pula dengan tamu. Aku berhak menerima atau mengusir tamu yang tidak aku inginkan," tutur sang nyonya sembari memberikan tatapan layaknya penjahat yang sedang mengancam korbannya. Sang tamu wanita tidak gentar sedikit pun. Kakinya melangkah maju, sehingga berada tepat di hadapan wanita angkuh te

  • Pesona Istri Kedua Pria Berkuasa   Bab 131 Tidak Mudah Mempunyai Dua Istri

    Wajah kesal Kenzo bertahan seharian. Pasalnya, dia tidak terima jika Dokter Ludwig mempunyai nomor Luna, istri keduanya yang kini telah mengandung anaknya. Pikirannya tidak tenang berpisah dengan sang istri, meskipun hanya beberapa jam saja. Sang dokter tidak fokus dengan pekerjaannya. Bahkan makanan yang ada di hadapannya pun hanya dilihat dan diaduk-aduk saja, seolah enggan untuk memakannya. Damian yang sedang makan di depan sang putra pun menyadari kerisauan hati putranya. Seketika dia teringat akan perkataan papanya. Pria paruh baya itu tersenyum tipis menyadari persamaan di antara mereka berdua."Apa rencanamu selanjutnya, Ken?" tanya Damian ketika sedang makan siang bersama sang putra.Kenzo mengalihkan pandangannya pada sang papa yang sedang menunggu jawaban darinya. Dia menatap malas pada pria paruh baya tersebut, seolah tidak ada tenaga untuk berbicara. "Apa malammu tidak menyenangkan?" tanya sang papa kembali. Kenzo menghela nafas mengingat malam yang sangat menguras hati

  • Pesona Istri Kedua Pria Berkuasa   Bab 130 Kecewaku Padamu

    Saat itu juga Kenzo dan Serena menoleh ke sumber suara. Serena tersenyum puas melihat sosok wanita yang sedang berdiri dan terlihat syok dengan mata yang berkaca-kaca. Berbeda dengan Kenzo, sontak saja matanya terbelalak, terkejut dengan kehadiran wanita tersebut."Luna?!" celetuk Kenzo tanpa sadar, seraya menatapnya tidak percaya. Seketika Luna merasa tubuhnya lemah, tidak bertenaga, sehingga dia tidak bisa menggerakkan kakinya untuk pergi dari tempat itu. Bahkan untuk memaki suaminya saja tidak sanggup. Matanya berkaca-kaca menahan sekuat tenaga air matanya yang terkumpul di pelupuk mata. Bibirnya bergetar, menahan suara tangisnya yang ingin keluar dengan sendirinya. Hati Kenzo benar-benar merasa sakit saat melihat wajah sedih belahan jiwanya. Tanpa sadar kakinya pun melangkah dengan sendirinya. Seketika kaki Luna reflek bergerak dengan sendirinya. Kekuatannya terkumpul karena rasa kecewanya yang begitu dalam pada sang suami."Sayang! Tunggu aku!" seru Kenzo sambil berjalan cepat

  • Pesona Istri Kedua Pria Berkuasa   Bab 129 Jangan Berikan Hatimu

    Pagi harinya Kenzo kembali dipusingkan dengan keinginan dari kedua istrinya. Setelah pengakuan cinta Kenzo di hadapan istri pertamanya dan sang kakek, Luna seperti mendapatkan kekuatan untuk melawan kelicikan Serena. Akibatnya, kini sang suami yang kerepotan memenuhi keinginan mereka berdua. "Kenapa aku yang harus mengalah dengan wanita udik itu?! Dia yang hadir dalam rumah tangga kita. Dia yang merebut perhatianmu dariku! Seharusnya kamu lebih mengutamakan aku, dibandingkan dengan dia, Ken!" protes Serena meluapkan kekesalannya pada sang suami."Tapi dia sedang hamil anakku, Sayang," ucap Kenzo dengan tatapan mengiba pada istri pertamanya. Saat ini Kenzo hanya ingin ketenangan dalam rumah tangganya. Dia tidak ingin terjadi perdebatan lagi di dalam rumahnya. Karena itulah pria beristri dua tersebut mencoba mengambil hati istri pertamanya, agar tidak lagi membuat masalah dan mau menerima nasehatnya. "Ingat status dia, Ken! Dia hanyalah wanita yang kita sewa untuk menjadi ibu penggan

  • Pesona Istri Kedua Pria Berkuasa   Bab 128 Bimbang

    "Tadi aku sempat jalan-jalan di luar sebelum kalian ada di sini," sahut Kania sambil tersenyum palsu. Ron Matteo mengernyitkan dahinya. Dia menatap tidak percaya pada cucu menantu pertamanya.'Ternyata dia bisa berbohong juga,' batinnya sembari menahan seringainya. Kania terlihat gugup dan salah tingkah. Dia menyadari pandangan kakek mertuanya yang berbeda dari biasanya. 'Apa Kakek mengetahui kebohonganku?' tanyanya dalam hati. Damian menatap istrinya seolah sedang mencari sesuatu darinya. Entah apa yang akan akan ditemukan oleh pria paruh baya itu nantinya, kejujuran atau mungkin kebohongan. Tentu saja dia berharap pikiran buruk tentang istrinya salah.Kania merasakan tatapan suaminya yang membuat dirinya tidak nyaman. 'Sepertinya dia tidak mempercayaiku. Apa dia tadi melihatku di hotel?' batinnya sambil memikirkan cara untuk bisa meyakinkan suaminya. "Sayang, apa kita bisa pulang sekarang? Kepalaku masih sedikit berat. Mungkin aku harus beristirahat lebih lama lagi," pinta

DMCA.com Protection Status