Share

Part 42

Ternyata itu hanya halusinasiku, Reza tak ada di tempat ini. Apa aku begitu merindukannya? hingga bayangan dirinya selalu nampak di depan mataku? kembali aku mengatur napas, rasa kontraksinya mulai mendera, hingga Fatia mengingatkanku karena bukaan semakin naik. Aku harus kuat demi raga yang ada di dalam rahimku.

"Ayo nona, semangat! bukaannya makin naik." Kusisir semua pandangan ke kamar ini lagi. Ternyata tak ada Reza. Lagi-lagi aku berhalusinasi membayangkan Reza yang mendampingiku. Nyatanya itu adalah harapan yang tak mungkin tersampaikan.

Hingga kontraksinya semakin kuat dengan jarak kontraksi yang tidak selama tadi. Rasanya begitu nikmat sekali sulit untuk di ungkapkan dengan kata-kata.

"Mbak ... semakin sakit!" Aku sedikit berteriak, Fatia berlari memanggil bidan lagi. Rasanya benar-benar ingin buang air. Hm ... rasanya masya Allah.

"Masya Allah. Bukaan sudah lengkap. Ayo mbak, semangat untuk mengejan." Bidan dan tim dengan sigap menyiapkan perlengkapan. Keringatku begitu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (4)
goodnovel comment avatar
Aam Aminah
kapan ya ketemu sama Reza nya
goodnovel comment avatar
Pudji Shidarwati
sama ,akku juga penasaran
goodnovel comment avatar
Dengkor Pur
pertama ceritanya seru..tapi mulai bab 30 ke atas malah jadi garing.. mungkin penulis nya baru pertama kali bikin..aku pencinta novel dari 25 tahun yg lalu jadi baca yg garing gini jadi bosan
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status