Share

Part 13

Penulis: Ummi Salmiah
last update Terakhir Diperbarui: 2023-05-04 14:00:00

Masih dikisah Dokter Gunawan.

Untuk pertama kalinya aku bertemu lagi dengan Nina. Gadis yang kurindukan beberapa hari ini. Gadis yang membuat tidurku tidak nyenyak. Pertemuan yang tidak semanis dulu kali ini kulihat keningnya berdarah dan terluka sehingga butuh jahitan. Aku gemetar tidak kuasa menahan rasa sesak didadaku antara marah dan rindu. Marah karena Nina diperlakukan tidak baik di kota ini. Di kota yang kudengar dia sebatang kara. Kasihan sekali kamu, Nin.

"Aku yakin kamu pasti kuat!" Suaminya terlihat cemas, meski dia nampak cuek didepan pelayannya. Apa Nina tidak bahagia dengan suaminya. Aku merasa ada sesuatu diantara mereka berdua.

Kubiarkan ruangan ini hanya aku dan perawat yang mengobati lukanya Nina. Agar aku bisa melihat wajah yang menjadi candu bagiku, meski jujur aku panik dan cemas melihat dia belum siuman.

Setelah lukanya dijahit dan tekanan darahnya normal aku langsung balik meski perawat yang mendampingiku ter
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (13)
goodnovel comment avatar
Fenty Izzi
makin seru aja ceritanya...
goodnovel comment avatar
Yulia Lia
oh bhgia ny jadi nina d rebutkn 2 cowo ganteng,tajir pula
goodnovel comment avatar
Owoh Lee Lea
seruh amat ,kayanya Dua beradik anjung,ngerabut satu cewek
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Pesona Istri Dari Desa   Part 14

    Lagi. Aku merasakan berada di tempat yang sama rumah sakit yang merawatku dua hari yang lalu. Miss Dora tetap setia menungguku. Namun, Kali ini terasa sangat beda, aku seperti berharap yang menjagaku adalah suamiku, Reza."Aku sudah katakan untuk nona istirahat kenapa tidak nurut," ucapnya. Ada yang beda dari serak suaranya. Nampak jelas diwajah miss Dora ada yang ingin dikatakan, tapi tak ingin aku bertanya lagi."Maafkan aku, Miss," jawabku.Hening, kali ini rasanya lebih sakit. Kepalaku rasanya seperti berputar-putar. Sungguh beda dari sebelumnya. Bahkan untuk duduk pun aku masih tidak kuat. Jujur aku sangat membutuhkan Reza, walau bagaimana pun dia suamiku yang harusnya menjagaku."Miss, apa tuan Reza ada disini?""Dia lagi di luar daerah, nona. Bukannya tadi pagi tuan sudah pamit

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-04
  • Pesona Istri Dari Desa   Part 15

    "Terima kasih perhatiannya, dok." Kepalaku masih pening, untuk bangkit saja rasanya susah."Aku berjanji dengan diriku, jika dek Nina masuk rumah sakit lagi. Kupastikan akan membawamu pulang."Aku dilema. Apa aku seperti memberi akses perasaan dengan dokter Gunawan. Aku pernah mendengar ungkapan yang menyatakan jika laki-laki sedang jatuh cinta kadang logika tidak digunakan. Dia akan melakukan semaunya tidak peduli bagaimana posisinya. Semoga dokter Gunawan bisa mengontrol diri walau bagaimana pun aku masih istri dari Reza."Mohon maaf pak Dokter, nona tidak boleh diganggu terlebih dahulu. Tuan melarangku memberi akses nona Nina untuk bertemu dengan orang lain dulu. Dia masih sangat butuh istirahat." Miss Dora tiba-tiba datang dan menyampaikan langsung ke dokter Gunawan. Meski aku sedikit bingung, tapi kubiarkan karena memang saat ini aku tidak ingin berfikir yang aneh-aneh dulu kepalaku sungguh pening.Dokter Gun

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-04
  • Pesona Istri Dari Desa   Part 16

    Tatapan matamu, bahkan senyummu yang menawan entah mengapa membuat denyut jantungku berdetak dengan cepat. (Nina Humaira)****"Kenapa betah sekali di rumah sakit? Benar-benar meresahkan." Bukannya simpati malah mulai ajak perang dah ini orang."Ingat! kamu sebatang kara disini, bukannya kamu jago silat, kenapa kalah dengan Rania, ha?" Aku hanya diam, rasa rindu yang membuncah sedari tadi hilang begitu saja. Lagi-lagi dia memasang wajah sok cool tanpa rasa peduli sedikit pun.Miss Dora hanya diam melihat tingkah kami. Namun, Reza terlihat mengedipkan mata ke miss Dora. Mungkin dia berfikir miss Dora masih menyembunyikan status kami dihadapanku. Miss Dora ingin pergi, tapi kutahan."Tetap diam disini, Miss.""Tapi ...," ucap Miss Dora terhenti.

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-05
  • Pesona Istri Dari Desa   Part 17

    ***Setelah melewati beberapa pemeriksaan dan hasilnya semua normal dan baik. Akhirnya aku hari ini dibolehkan pulang. Setidaknya semuanya masih baik-baik saja. Reza bagaimana? Semenjak kejadian itu dia tidak pernah mengunjungiku lagi. Mungkin sudah takdir kami yang menjadi pasangan sebatas di atas kertas."Ayo, Nona. Semua sudah siap hari ini kita pulang." Luar biasa Miss Dora yang selalu setia menemaniku."Iya, miss. Terima kasih atas semuanya, Miss." Jujur aku kangen ibu yang ada di desa. Melihat miss Dora benar-benar kerinduan ini tidak terbendung. Bagaimana kabar ayah dan ibu saat ini.Selama di mobil. Aku lebih diam, jujur aku kangen dengan ibu. Mengalami benturan yang kedua kalinya seperti ini benar-benar membuatku merindukan sosok ibu yang selalu setia menemaniku jika sedang sakit.Tak terasa sampai juga di rumah tuan besar Reza Adytama. Iya rumah suami yang harusnya menjadi rumah cinta, rumah yang selalu dirindu

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-05
  • Pesona Istri Dari Desa   Part 18

    Ibu dan ayah dijamu oleh Reza layaknya seorang tamu. Semua ART terlihat sangat sibuk. Tak kulihat Rania lagi di rumah ini bahkan beberapa pelayan juga diganti di rumah ini. Pengamanan juga aku lihat lebih diperketat. Begitu mudah bagi seorang Reza melakukan itu. "Perkenalkan saya Fatia, Nona. Yang akan menjadi asisten khusus Nona." Asisten bernama Fatia menemuiku meski aku cukup terkejut karena suasana di rumah ini sedikit berbeda. Aku merasa disambut seperti nyonya di rumah ini. Apa mereka sudah tahu hubunganku dengan Reza. Ah, sudahlah aku tidak mau berfikir dulu. Ayah dan ibu tidak bisa bermalam disini. Karena tetangga samping rumah akan mengadakan acara akad nikah anaknya yang dilangsungkan besok. Seperti biasa jika di desa jiwa gotong royongnya masih sangat kental. Semua berkumpul saling membantu apalagi ini tetangga paling dekat. "Nin, maafkan ibu yang tidak

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-05
  • Pesona Istri Dari Desa   Part 19

    Kulepas wortel yang kupegang sambil tarik nafas. Dia sudah berbalik menuju kamar."Sini ... aku pasangin," sahutku. Dia langsung berbalik. Bahkan dia begitu manis jika tersenyum.Aku mulai memasangkan dasi suasana yang begitu kaku meski jarak kami begitu sangat dekat. Deg-degan jangan ditanya. Entah mengapa yang biasa di dapur tidak ada yang datang untuk membuat sarapan. Entah kemana mereka yang biasa sudah ramai disini."Pagi ini aku ada meeting di puncak, doakan aku berhasil," ucapnya. Jarak kami begitu dekat membuat debaran yang tidak biasa."Jangan terlalu capek ...." Dia benar-benar garing ini orang. Dingin dan sangat kaku.Dasi sudah terpasang dan aku kembali untuk memotong wortel dan beberapa sayur. Beberapa ART sudah mulai lalu lalang. Tanpa berbasa basi kubiarkan dia masuk ke kamarnya. Aku tak ingin menghilangkan moodku yang sudah baik pagi ini dengan menyapanya."Mbak kenapa dapur ini tidak ada p

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-05
  • Pesona Istri Dari Desa   Part 20

    Aku masuk ke kamar ibu mertua. Tidak kulihat perawat yang menjaga. Ada jarum yang dipegang membuatku terkejut. Kulihat dia seperti ingin menusuk diri. Astagfirullah ..."Ibu ...." kutaruh nampan sarapan di meja kamarnya. Aku khawatir dia ingin menusuk diri. Namun, aku salah ternyata ibu mertua sedang berusaha untuk memasukkan benang kedalam jarum."Nina ....""Ibu sedang apa?" tanyaku."Mami sedang memasukkan benang ke jarum, Nin." Syukurlah."Panggil ibu, mami Nin." Aku mngangguk."Mami mau buat apa, biar Nina bantuin.""Tidak perlu ...." kulihat tangannya mulai gemetar, aku

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-06
  • Pesona Istri Dari Desa   Part 21

    Ini baru pertama kali aku menginjak kamarnya selama disini. Kamar yang luas seluas rumahku di desa. Fasilitas didalamnya benar-benar membuat gigit jari. Lemari baju, tempat sepatu belum lagi aksesoris yang dimiliki seperti yang ada di mall.Dia pulang dan seperti biasa dengan sok coolnya, meski kulihat ada beban di wajahnya. Apa gara-gara berita yang viral hari ini? Tapi tidak mungkin melihat dia yang tidak memberi kabar denganku hari ini.Dia mendekat."Ngapain?" tanyaku"Bukain lah dasiku, carikan aku baju yang kupakai. Itu tugas asisten." Idiih, ogah sebenarnya jadi asistennya. Tapi gajinya menggiurkan.Sekarang aku bingung ambil baju dia yang mana. Ini sih aku benar-benar merepotkan diri. Mana hati lumayan sakit dibuat karena gosip hari ini. Kutaruh baju yang menurutku cocok untuk di Reza pakai. Seperti suami istri beneran aku melakukan tugasku dengan baik meski aku mengambil upah

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-06

Bab terbaru

  • Pesona Istri Dari Desa   Aku Ingin Kalian Bersatu

    POV ARVIANKali ini Aku merasa ada harapan melihat reaksi bunda yang mulai melirik ayah. Siapa yang tidak bahagia, setelah sekian lama harapan itu nampak di depan mata. Aku sama halnya dengan anak yang lain ingin orang tua yang utuh. Ingin keluarga bahagia yang tiap bangun tidur melihat mereka di depanku. "Kamu kenapa Arvian?" tanya Bani temanku yang biasa mendengar keluh kesahku."Doakan, ya, bunda dan ayahku bersatu lagi.""Bukannya daddy Aksenmu ada?" tanya Bani penasaran. "Mereka sudah lama pisah, Ban.""Semoga orang tuanmu bersatu lagi, Arvian.""Aamiin.""Kalau pun, tidak ada harapan aku harap kamu tetap jadi Arvian yang baik." Bani jauh lebih di atas tingkat dariku, dia sudah SMP. Namun, dia tidak mau dipanggil kakak. Bani adalah anak dari salah satu rekan dokter ayah.Aku bukan anak yang kuat, kadang Aku depresi melihat bagaimana teman-temanku bisa bahagia di usianya yang begitu indah. Main timezone dengan kedua orang tua lengkap, sementara Aku hanya bisa gigit jari melihat

  • Pesona Istri Dari Desa   Dasar Aneh

    Aku tak henti tersenyum hingga tak terasa kami sampai rumah. Benar-benar tidak bisa diprediksi itu orang. Bisa-bisanya dia berubah dalam sekejap. Dasar aneh!"Kamu kenapa, Nak? Wajahmu bersemu merah," ucap bunda. Wajah herannya tidak bisa disembunyikan."Mungkin dari pesan yang dibaca," balas daddy. Bisa-bisanya mereka ikut usil. Astagfirullaah Aku pun sendiri bingung dengan tingkah anehku."Apa, iya, dari Brayen? Bukannya tadi dia sedang berduka," sambung bunda lagi."Kamu kayak tidak tahu aja anak nakal itu, dia akan mengejar sampai dapat," balas daddy."Hooh, kayak abang, sih." Eh, kok mereka sekarang yang berdebat."Sudah sampai, Bund. Ayo kita masuk, Monica sudah lapar, apalagi lihat bunda dan Daddy berdebat makin buat Monica lapar." Mau bagaimana lagi, Daddy sama abang Brayen itu memiliki kemiripan. Itu tidak bisa dipungkiri jika mereka berdua susah ditebak.Aku hanya bisa menggelengkan kepala mengingat tingkah unik abang Brayen yang kurasa aneh. Entah mengapa jiwa usilku ngin

  • Pesona Istri Dari Desa   Kau Tak Akan Terganti

    "Maksudnya?" tanya daddy memperjelas."Dokter Brayen baru saja menangani operasi besar, kemungkinan tidak mengaktifkan ponselnya," jawab dokter yang jaga di depan IGD."Syukurlah ...." Bunda ikut lega karena prasangka dari Arvian tidak benar.Sekarang aku yang panik karena ponselku terus bergetar karena pesan dari abang Brayen. Ya Allah, habis aku setelah ini."Arvian cari ayah dulu, Opa," kata Arvian."Iya, cucu eyang yang panikan," balas bunda. Dari masalah ini kami jadi paham jika Arvian selama ini menyimpan luka yang tidak kami sadari. Dia begitu menyanyangi ayahnya-Abang Brayen."Mon kamu mau kemana?" tanya bunda yang melihatku berbalik arah, sebenarnya mau kabur karena pesan yang kukirim pada abang Brayen pasti akan ditagih."Pulang, Bund.""Oh ....""Ayo kita pulang, biarkan Arvian bersama ayahnya," balas daddy."Abang tidak menemui anak nakalnya." Bunda ternyata iseng juga sama daddy. Melihat daddy salah tingkah membuat aku ikut tertawa juga. Lucu ekspresi daddy."Bunda iseng

  • Pesona Istri Dari Desa   Bikin Panik!

    "Maksudmu diantar Brayen?" tanya bunda dengan penuh senyuman. Kenapa bunda bahagia? Daddy juga tidak terlihat marah. Apa aku tidak salah lihat, sementara Arvian balik dan tidak berucap. Aneh kulihat oang-orang."Iya, Bund. Dia maksa mau antar pulang," balasku jujur."Tapi kamu mau," balas daddy menatapku."Dipaksa, Dad." "Bilang saja kamu bahagia diantar oleh si anak nakal itu," sambung daddy. Kenapa aku bahagia mendengar omelan daddy. Anak nakal itu seperti ungkapan kerinduan."Abang gak marah?" tanya bunda heran. Jangankan bunda, aku pun sangat heran."Kita sudah cukup tua untuk sakit hati, biarkan mereka yang menentukan apa yang terbaik bagi mereka." Ha? Apa aku gak salah dengar daddy Reza mengatakan hal tersebut."Wow, menyala abang Reza," sahut bunda. Ada yang menghangat di hatiku, ini tidak mimpi 'kan? semua seperti mendukung kami bersama."Jangan senyum-senyum sendiri, Mon," sambung daddy.Tu kan, semua isi pikiranku hanyalah khayalan semata. Aku tetap sadar diri agar tidak te

  • Pesona Istri Dari Desa   Jujurlah

    Ternyata abang Brayen tidak mau menyerah, dia mengikutiku dari belakang. Tanpa ragu dia bahkan menarik tanganku ke mobilnya. Aku yang ingin melepas diri, kalah dengan tangannya yang begitu kekar. "Biar nanti mobilnya diantar pak sopir saja," katanya enteng."Apa semua wanita begini menyusahkan," katanya lagi. Dia nampak sebal melihat Nugroho mendekatiku. Wajah cemburunya tidak bisa di sembunyikan."Mau kemana?" tanyaku spontan."Aku antar pulang, Daddy sudah menunggumu sejak tadi.""Maksudnya?" apa benar daddy menungguku. Darimana dia tahu. Bisa saja ini hanya akal-akalanya saja agar bisa mendekatiku."Kenapa heran begitu, bukannya kami berdua sama-sama tukang intip," balasnya sambil terkekeh.Dengan santainya dia menyetir, aku dibuat bingung sendiri dengan tingkahnya. Walau entah mengapa ada yang terasa hangat di hatiku. "Singkirkan pikiranmu bisa mencari laki-laki yang lain selain aku," katanya lagi. Kali ini nada bicaranya lebih intens. Ada ketegangan di wajahnya seperti sangat s

  • Pesona Istri Dari Desa   Beri Aku Kesempatan

    Dia terus menatapku membuatku salah tingkah. Dengan entengnya dia minum kopi yang aku pesan. Benar-benar meresahkan. Aku hanya bisa menunduk, tidak berani menatap wajahnya."Sejak kapan dokter Monica bisa minum kopi?" tanyanya lagi. Aku hanya bisa menunduk, tak kuat hanya sekedar memandangnya. Apa rasa ini tumbuh kembali? Mengingat dia jauh lebih fresh, serta hidupnya kulihat lebih teratur."Kenapa tidak berani memandangku?" tanyanya dengan santai. Cemilan yang bahkan kupesan ikut serta dia makan. Aku terus menarik napas agar bisa mengendalikan diri."Apa kerjaan dokter yang dikatakan hebat ini suka ngintip?" tanyaku. Aku tak mau kalah."Kalau bisa aku akan mengintipmu setiap saat, Sayang." Duh, kenapa dia menatapku seperti itu.Aku bangkit dan beranjak dari tempat duduk, tapi abang Brayen langsung menahanku. Mata kami beradu, dia bahkan menatapku dengan lekat."Mau kemana?" tanyanya."Mau kembali ke rumah sakit, gara-gara kalian hidupku tidak tenang, tidak daddy, anda pun demikian.

  • Pesona Istri Dari Desa   Suka Ngintip?

    "Apa tidak salah dokter mau bekerja sama dengan hospital group, mengingat Perusahaan Adytama salah satu perusahaan terbesar di kota ini.""Tidak masalah, Bu. Yang punya kan daddy saya, sementara saya baru merintis." "Oh, baiklah."Ini bukan sekali dua kali ketika pertemuan mereka terlihat heran, tapi sebenarnya aku sengaja membuka identitasku di depan dokter Ika karena aku melihat dia membuka identitasnya waktu berkenalan. Sebagai pembisnis daddy selalu mengajarkan untuk tidak boleh terlihat lemah. Apalagi seperti orang yang heran dengan kekayaan atau kesuksesan orang lain, meski kita terlihat sederhana, tetapi harus tetap untuk menjaga pembawaan diri agar disegani oleh rival. Ini yang aku pegang, ketika menemukan sosok seperti dokter Ika, maka aku pun tidak boleh menunjukkan kelemahan di hadapan dia."Mari kita mulai, Dok," sambungnya.Setelah panjang lebar kami berkomunikasi akhirnya kami menemukan kesimpulan. Kami juga sepakat membangun kerja sama kedepannya. Fokus dengan tujuan,

  • Pesona Istri Dari Desa   Apa Aku Orang Yang Beruntung?

    Semalaman aku berpikir keras, amarah daddy masih nampak jelas di depanku. Kurasa itu sangat wajar, orang tua mana yang mau melihat anaknya susah untuk kedua kalinya. Aku pun heran bahkan sekian tahun berganti mengapa harus dia? Mengapa dia masih bertahta padahal kesalahannya begitu fatal. Harusnya aku menyadari bahwa dinding diantara kami begitu tinggi dan kokoh, bahkan aku sadar di kehidupan kedua pun tak ada yang merestui hubungan kami. "Monica, bunda boleh masuk?" tanya bunda yang sedang mengetuk pintu kamarku. "Boleh, Bund. Monica tidak menguncinya."Bunda masuk lalu mengajakku bicara, nampak sekali bunda terlihat cemas melihatku. Apakah aku terus yang akan membuat hatinya terluka? Tanpa berbicara pun, bunda paham dengan apa yang aku rasakan. "Apa ucapan daddy mengganggumu?" tanya bunda. "Gak, Bund. Menurutku itu hal wajar sebagai orang tua. Aku pun sebagai orang tua akan bersikap demikian jika membuat hati anakku sakit.""Apa susah bagimu melupakan cinta pertamamu?" tanya b

  • Pesona Istri Dari Desa   Sepertinya Tak ada Harapan

    Ada hangat dalam hati ini yang tak bisa dilukiskan dengan kata-kata, setidaknya aku punya harapan bersamanya lagi tanpa merebut dia dari Aksen. Setitik asa mulai terlihat untuk mengulang kembali di masa depan bersamanya. Wajahnya bahkan senyumnya begitu candu bagiku. Aku rasa ini yang dinamakan cinta yang berbalik padaku, wanita yang pernah menjadi adik angkatku itu membuat hidupku berubah drastis. Apa aku serakah dengan perasaan ini? Walau jujur aku bahagia bisa melihatnya lebih dekat tanpa takut dia milik orang lain."Kenapa melamun begitu?" tanya Aksen tiba-tiba sudah ada di rumah sakit.Dia memang laki-laki tak terduga, kadang aku berpikir kenapa ada laki-laki sebaik dia. Meski aku pernah berkelahi dengannya tak sedikit pun dia membalas, dia justru selalu membantuku dalam diam. Hatinya seluas samudera yang kadang membuatku malu sendiri. Walau jujur aku heran dia belum memiliki keturunan bersama Monica."Sejak kapan di Indo?" tanyaku balik."Sudah seminggu ini," balasnya."Kenapa

DMCA.com Protection Status