Share

Apakah ini akhir?

Penulis: Ummi Salmiah
last update Terakhir Diperbarui: 2023-09-09 17:41:04

Wajah abang Brayen memerah melihatku yang dipegang Damar. Entahlah, aku merasa kali ini benar-benar sakit hati. Untuk apa mempertahankan pernikahan toxic ini. Pernikahan yang semkin lama menggerogot jiwa dan raga.

Damar tetap pada pendiriannya, tak sedikit pun wajah ketakutan yang kulihat pada dirinya.

"Aku yang akan mempekerjakan Damar jika tuan pecat," ucapku sinis menatapnya.

"Jika aku memecatnya, maka kamu tidak perlu mempekerjakannya," jawabnya lagi.

"Siapa pun berhak mempekerjakan seseorang, seperti kamu yang gampang sekali membuat orang lain terluka." Kali ini dia kalah membalas ucapanku.

Tanpa basa basi, dia menarikku ke ruangannya. Aku rasa dia sudah melampaui batas kali ini. Aku pun tak mau kali inj kalah dengannya, di depan orang banyak saja dia berani membela yang bukan istrinya. Tak peduli kutinggalkan dia bersama Mona.

"Mau kemana?" tanyanya.

"Aku mau kembali ke ruangan," jawabku.

"Ikut denganku!" tegasnya. Dia tak menunggu jawaban dariku, dengan segera menarikku ke ru
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (3)
goodnovel comment avatar
Sri Dini
semangaaaat thor
goodnovel comment avatar
Ifa
Sedih, ksihan Monica. Bryen juga kurg tegas lama sadarnya
goodnovel comment avatar
Azzahra
Penasaaaaran, Thor
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Pesona Istri Dari Desa   Keluarga Adytama Bertindak

    Semakin hari kondisi Nina semakin sehat, dia terlihat lebih kuat dari sebelumnya. Ditambah dengan masalah yang menimpa Monica membuatnya semakin bijak dalam menyikapi setiap masalah. Selain itu, support dari Reza tak henti untuk Nina sendiri. "Makasih, Bang. Selalu ada untukku." Setiap sore Nina selalu dimanjakan oleh Reza. Kakinya selalu direndam dengan air hangat, walau sudah ada fasilitas lengkap di rumahnya, Reza tetap dengan sendiri merawat Nina. Seiring berjalan waktu dan semangat yang tak henti dari Reza, perlahan Nina bisa berjalan tanpa menggunakan alat bantuan."Alhamdulillah, semakin hari semakin banyak kemajuan, ya, Sayang," ucap Reza yang selalu tak henti memberi support untuk istrinya.Semakin menua Reza semakin mesra terhadap istrinya. Nina semakin mencintai suaminya, dibalik ketegasan yang dimiliki Reza, dia begitu setia dan tulus terhadap Nina. Tak pernah sedikit pun ada raut bosan atau mengeluh untuk merawat istrinya yang terkadang sedikit manja."Banyak hal yang k

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-10
  • Pesona Istri Dari Desa   Apakah aku boleh mengacaukan pernikahan mereka?

    Kabar Brayen yang akan menikah membuat hati Monica sedikit sakit, terlalu mendadak bagi dirinya mendengar kabar ini. Sisil pasti paling bahagia saat ini. Monica menahan napas berkali-kali tak menyangka secepat ini mereka akan menikah.“Aku tidak menyangka secepat ini, Dad.”Monica mengeluarkan isi hatinya, jujur meski dia sakit hati akibat ulah sikap Brayen yang semena-mena, tetapi didasar hatinya masih ada ruang cinta yang tak pudar meski sakit hati kerap ia rasakan.“Sabar, Nak. Bunda yakin kamu bisa melewatinya.” Nina ikut menasehati Monica.“Ini terlalu cepat, Bund.” Monica tergugu merasakan sakit hati yang luar biasa. Kabar Brayen yang akan melangsungkan pernikahan lusa dirasa begitu sangat cepat.“Aku kira tidak secepat ini, Bunda.” Monica sampai tak bisa berkata-kata, yang keluar dari mulutnya hanya ungkapan itu saja. Nina memeluk Monica sembari menenangkan putrinya. Dia pun tak menyangka Monica akan mengalami hal yang menyedihkan ini. Tidak mudah bagi sebagian perempuan untuk

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-11
  • Pesona Istri Dari Desa   Tak Kuat

    Apakah aku harus mengacaukan acara pernikahan suamiku dengan Sisil hari ini? Aku merasa jika pernikahan ini setidaknya aku perjuangkan tanpa berdiam diri di sini, menunggu sesuatu yang tidak pasti. Hanya menerima kenyataan tanpa usaha sedikit pun.“Jangan Monica, itu terlalu beresiko.” Daddy melarangku. Wajar, aku akan masuk ke sarang orang yang pro dengan Sisil dan Brayen.“Lalu aku harus berdiam diri menerima kenyataan suamiku menikah, Dad. Sementara kita tahu ini bagian konspirasi dari mereka.” Aku berusaha menyakinkan daddy, walau kutahu dia pasti tak tega melihatku ke acara abang Brayen.“Iya, Bunda dukung kamu bergerak Monica, tetapi jangan sendiri.” Bunda mengingatkanku."Resikonya terlalu besar jika kamu sendiri," balas Daddy."Ajari Monica, Bang. Agar berusaha mempertahankan suaminya." Bunda tetap mendukungku, meski daddy ragu.Mendapat dukungan dari bunda semakin menguatkanku untuk merusak pernikahan abang Brayen dan Sisil. Aku tak akan menyesal seandainya gagal sekali pun.

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-12
  • Pesona Istri Dari Desa   Apakah ini mimpi?

    "Monica!" "Nyonya!""Nyonya Monica, bangunlah!" Damar berteriak membuat kupingku terasa pecah.Asragfirullah, ternyata aku hanya mimpi. Aku bahkan menepuk pipiku. Begitu jelas sekali mimpi tadi ketika abang Brayen menceraikanku. Cukup lama aku termenung sendiri. Apakah itu yang akan kurasakan hari ini? Benar-benar seperti kenyataan."Astagfirullah, tidur kok pulas begitu!" tegas Mona yang ikut geram melihatku. Ternyata kami sudah sampai di lokasi. Mona sudah sedari tadi menunggu, tetapi aku tak kunjung keluar dari mobil. Mimpi itu sungguh menyeramkan menurutku."Tumben lihat orang tidur seperti itu," balas Damar."Aduh, maaf," jawabku. Kata orang mimpi buruk jangan diceritakan. Biarlah aku simpan sendiri, meski sebenarnya aku tak tahan ingin menceritakan kepada Mona. Namun, kutahan. Aku menghela napas panjang mengapa mimpi itu membuatku terasa nyata sekali."Sejak kapan aku tidur?" tanyaku pada Damar."Sejak masuk ke mobil dari butik, benar-benar menyebalkan," balas Damar. Diih, asis

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-13
  • Pesona Istri Dari Desa   Situasi Menegangkan

    Dan tembakan itu pas mengenai abang Brayen yang ada di depanku. Pelukannya terlepas begitu saja dariku. Darah mulai bercucuran dan mengenai tanganku. Aku menangis tersedu, baru saja senua seperti mimpi bagiku. Merasakan pernyataan cinta dari suamiku yang sudah lama tak seperti itu. “Minggir, Monica. Sasarannya kamu.” Suaranya melemah, aku menggeleng, tak tega melihatnya kesakitan."Bang.""Abang!" Aku terus berteriak hingga dia mulai tak sadarkan diri.Entah darimana pasukan yang mengawal gedung ini semakin banyak. Aku takut, tetapi akan lebih menakutkan jika abang Brayen kenapa-kenapa.Dengan sigap tanpa takut Damar mengangkat abang Brayen yang bersimbah darah, kami dikepung itu membuat nyaliku begitu ciut. Siapa sangka yang menembak adalah Sisil dengan banyak pengawal di sampingnya. Seisi gedung menjadi begitu riuh, beberapa tamu bahkan mundur teratur. Entah mengapa aku seperti berada di tengah-tengah orang yang bukan manusia. Mereka pergi dan berlalu begitu saja. Berkali-kali ku

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-14
  • Pesona Istri Dari Desa   Aku yakin kamu masih hidup

    Mona memegang bahuku, menguatkan bahwa semuanya akan baik-baik saja. Aku menangis tak percaya. Ini pasti rekayasa dari mereka. Aku tergugu menangis, begitu banyak cobaan dari awal pernikahan kami. “Kamu bohong Damar!” aku berteriak seperti orang gila.“Tenangkan dirimu Monica." Mona menenangkanku.Mengapa saat hati ini sudah percaya kami akan bahagia, kembali ujian ini menimpa kami. Tak mungkin abang Brayen meninggal."Jawab, Damar. Kamu bohong 'kan!" Aku kembali berteriak. Rasanya aku memang sudah gila saat ini. "Mon, Damar bohong kan?" tanyaku pada Mona yang menatapku sedih. "Mengapa hanya bahagia saja begitu sulit, Mon.""Itu informasi yang aku dengar, Nyonya," balas Damar."Aku harap informasi yang kamu dapatkan keliru, Damar." Aku tergugu menangis. "Tenangkan dirimu, Monica. Kita harus keluar dari tempat ini terlebih dahulu.” Mona mengingatkanku. Aku bahkan lupa jika terjebak di gedung ini. Ditambah berita yang begitu membuatku tak percaya. Tidak, itu pasti bohong abang Bray

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-15
  • Pesona Istri Dari Desa   Sisa Rasa Ini

    "Bunda ...." Monica berlari memeluk Nina yang sudah menunggunya di depan pintu. "Mengapa begini nasib Monica." Nina membalas pelukan Monica merasa begitu kasihan terhadap anaknya. Nina juga tidak menyangka putrinya mengalami hal seperti ini. Reza tak tahan melihat Monica menangis didepan Nina, dia juga tidak menyangka kejadian ini menimpa Monica--putrinya. Ujian demi ujian tak luput Monica rasakan sejak awal menikah. "Sabar, Sayang." Nina menenangkan Monica yang sedang menangis tersedu-sedu. "Abang, Bund.""Iya, Nak. Kenapa?" tanya Monica. Nina sudah tahu kabar Brayen meninggal karena disiarkam di media. Reza pun sudah mengirim pesan sejak tadi agar Nina tidak percaya dengan berita yang beredar."Abang Brayen dinyatakan meninggal, tetapi Monica yakin jika dia tiidak mungkin meninggal.""Jika kamu yakin dia tidak meninggal, jangan ragukan itu," ucap Nina menasehati putrinya yang sedang menangis. Nina mengecup kepala Monica seraya menguatkan bahwa semua baik-baik saja."Bagaimana ag

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-16
  • Pesona Istri Dari Desa   Bangkit

    "Astaga Irwan, kami kira siapa!" semua berteriak melihat aksi Irwan."Ni tuan Shaka yang ngajarin," balas Irwan. Suara Irwan persis mirip Brayen membuat Monica terkejut, tapi karena semua terkekeh membuat Monica ikut tertawa melihat aksi Irwan.Aksi Irwan setidaknya membuat suasana sedikit berwarna. Shaka tak berhenti tersenyum melihat aksi anak buahnya itu."Keren juga kau Irwan. Hahaha ...." Shaka tak berhenti untuk terus terkekeh."Kenapa juga aku ikut saran tuan." "Memang kamu asisten yang bisa diandalkan.""Semoga saja non Monica tidak labil karena ulah tuan," balas Irwan yang hampir memukul bahu Shaka. "Tenang saja, kali ini aktingmu terbaik. Besok lebih ditingkatkan bagian reffnya," balas Shaka."Eh, cukup kali ini saja tuan Shaka terhormat. Ente kadang-kadang, ya." Shaka yang mendengar penuturan Irwan tak henti tertawa."Bang Irwan, lain kali jangan mau diperintah ma bos somplak kayak gitu," balas Gendis. Semua yang hadir ikut tertawa, untung saja Monica tidak labil karena

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-17

Bab terbaru

  • Pesona Istri Dari Desa   Reza Parah?

    Reza dilarikan ke rumah sakit karena ternyata Reza lemas dan mengalami sesak nafas. Kemungkinan yang terjadi karena Reza sempat emosi dan kepikiran Monica sehingga jantungnya kumat."Daddy kenapa, Bund.""Tiba-tiba lemas, padahal paginya daddy segar sekali.""Nafasnya naik turun, ya Allah bunda takut daddymu kenapa-kenapa." Nina menangis dipelukan Shaka. Monica yang mengira hanya chek up biasa ikut panik ketika dikabari abangnya jika Reza masuk ICU. Reza sampai tidak sadarkan diri menambah deretan kepanikan keluarganya."Bukannya tadi bunda bilang hanya chek up saja.""Iya, ternyata daddy lemas untung segera dilarikan ke rumah sakit.""Ya Allah Monica kira tidak separah ini." Terdengar suara serak Monica yang menangis mendengar Reza tidak sadarkan diri."Abang Brayen sudah menuju ke sana.""Iya, Dek. Kamu cepat ke sini," ucap Shaka yang meminta Monica langsung ke rumah sakit. Sementara Brayen shock melihat keadaan Reza, bayangan bersama ketika kecil membuat hati Brayen terenyuh dadd

  • Pesona Istri Dari Desa   Mencari Restu

    Misiku kali ini bukan lagi untuk bersatu dengan abang Brayen, tapi memikirkan bagaimana agar abang Brayen bersama daddy seperti dulu lagi. Terkadang kita dipaksa kuat oleh keadaan dan dibuat ikhlas oleh kenyataan, jadi pandai-pandailah menjaga perasaan kita sendiri, karena disaat kita terpuruk, susah dan sedih tidak semua orang akan peduli. “Ikuti saja kata bunda, Dek. Sejauh mana kamu melangkah jika dia jodohmu pasti dia akan kembali mengejarmu.”“Iya, Bang.”“Abang yakin kamu bisa melewatinya, Dek. Demi daddy,” kata abang Shaka.“Makasih, Bang. Demi kalian semua.”Segala sesuatu itu pasti ada hikmahnya. sakitnya daddy pasti jalan agar abang Brayen dan daddy bersatu kembali. Aku juga harus sadar jika usia daddy tidak muda lagi. Aku mau daddy di hari tuanya bahagia tanpa beban."Belajar untuk tidak terlalu berharap kepada siapapun kecuali Allah, karena harapan yang berlebihan kepada manusia hanya akan menyakiti perasaanmu sendiri," ucap ababg Shaka memberi nasehat. "Saatnya kamu le

  • Pesona Istri Dari Desa   Biarkan Dia Berjuang

    Reza kembali kumat, ternyata selama ini Reza ada riwayat jantung sehingga harus dikontrol minum obat setiap hari. Nina pun sadar semakin hari usia mereka sudah tidak muda lagi sehingga gampang sekali terkena penyakit.“Kasitahu anak-anak, Bang, kalau jantungmu sedang tidak baik-baik saja,” kata Nina pada Reza yang terbaring. Nina sadar semenjak Monica gagal menikah lagi, suaminya–Reza sering sakit-sakitan. Dia merasa gagal sebagai orang tua.“Bang, coba diubah pola pikirnya bahwa tidak semua keinginan kita selalu sejalan.”“Iya, Sayang. Daddy baik-baik saja, Bund.”“Baik-baik bagaimana, kata dokter abang harus berobat intensif.” “Tenang saja, Bund. Semua pasti baik-baik saja,” kata Reza. Jauh dari lubuk hatinya sebenarnya dia menginginkan yang terbaik bagi anak-anaknya. Shaka sudah bahagia dengan Gendhis. Sementara Monica masih dilema.“Apa abang memikirkan Monica?” tanya Nina. Dia penasaran akhir-akhir ini suaminya lebih pendiam.“Jangan dipendam, salah satu sumber penyakit adalah

  • Pesona Istri Dari Desa   Mahir Membuat Luka

    Aku duduk ikut bergabung bersama daddy dan abang Brayen. Walau jujur tanganku gemetar melihat reaksi daddy, sementara abang Brayen tetap santai. “Monica yang memintaku dad, untuk datang menemui daddy. Dia memang tidak sabaran,” katanya begitu renyah. Astagfirullah itu orang benar-benar enteng berucap. Aku langsung melotot tak percaya, eh dia justru senyum-senyum tidak jelas melihatku.“Tanpa diminta pun aku akan tetap menemui daddy,” sambungnya lagi.“Aku tidak bisa hidup tanpa Monica dan Arvian, Dad.”“Paling kamu cuma modus anak nakal!” daddy langsung to the point. Aku kira abang Brayen akan marah ternyata dia tertawa melihat reaksi daddy. Dia memang orang yang sulit untuk ditebak.“Aku serius, Dad. Monica dan Arvian adalah hidupku. Rasanya hari-hari begitu sulit tanpa mereka.” Aku hanya menunduk ketika abang Brayen berucap demikian. Sepertinya kupu-kupu mulai berterbangan. Rasanya malu sekali, apalagi lirikan matanya yang membuat wajah ini tersipu malu.“Luka yang kamu buat begitu

  • Pesona Istri Dari Desa   Agak lain

    Sampai rumah, daddy dan bunda menunggu di teras. Di mata mereka aku masih gadis kecil, yang jika setiap keluar rumah terlalu lama mereka pasti menungguku. Begitulah orang tua, selalu tersisa rasa yang sama, meski berkali-kali pernah terluka.“Apa Monica terlalu lama?” tanyaku padanya. Tak lupa pelukan hangat dari daddy yang selalu panik jika aku keluar terlalu lama.“Anaknya bukan anak kecil, Bang,” ucap bunda yang tak berhenti tersenyum.“Iya, bukan anak kecil, tapi kadang bikin panik dengan tingkahnya,” jawab daddy. Aku langsung memeluknya, percayalah semakin tua, orang tua pasti lebih protektif pada anaknya.“Apa Arvian bahagia?” tanya daddy. Aku mengangguk.“Syukurlah ….”“Dad ….”“Kenapa?” tanyanya.“Apa daddy merestui jika aku dan abang Brayen bersama lagi?” Daddy diam, sekarang aku yang canggung. Kebahagiaan yang tadi berubah menjadi rasa tidak nyaman.“Apa dia bisa menjamin berubah, sementara sampai detik ini daddy tidak melihat kesungguhannya.”Sekarang aku yang diam. “Jang

  • Pesona Istri Dari Desa   Semua Tentang Kamu

    Berkali- kali aku menghapus air mata sedih dan bahagia tidak bisa dijelaskan dengan kata-kata. Aku bahagia melihat senyumannya yang tak henti. Sesekali dia memandangku meski terjeda karena fokus menyetir.“Jangan mengatakan apa-apa lagi, jawabanmu membuatku tidak mau kamu mengucapkan hal yang aneh lagi.”“Tulis di sini biar aku akan tempel di sudut kamarku. Apakah kamu menerimaku atau tidak,” balasnya lagi. Dia memberikanku polpen dan selembar kertas, dia niat sekali membuatku tersipu malu. Pernyataannya bahkan seperti tahu jawabannya aku menerimanya kembali. Dasar tuan arogan.“Tulislah apa kamu menerimaku. Karena ini sangat penting bagi hidupku,” sambungnya lagi.“Anda terlalu pede tuan.”Aku langsung menyimpan di dalam tas. Dia mirip dengan daddy, dia pasti akan memaksa aku menjawab sesuai dengan maunya. Laki-laki jika ada maunya dia akan memaksa, tapi kalau sudah dapat apa yang dia mau, tak sedikit yang terkesan cuek.“Kenapa di simpan?”“Nanti pas pulang aku berikan,” balasku. Wa

  • Pesona Istri Dari Desa   Pasti Ada Jalan

    "Bunda ...." Arvian memanggilku. Cepat sekali anak ini sampai padahal baru saja ayahnya menelponku. Apa sebenarnya mereka ada di sekitar sini."Hai, jagoan. Sama siapa ke sini?” tanya daddy menghampiri langsung Arvian."Sama ayah, Opa. Tapi dia menunggu di luar,” balas Arvian jujur. Apa abang Brayen yang mengajarkan Arvian untuk jujur.Daddy seketika diam. Bunda pun langsung memecahkan suasana agar tidak terlihat canggung. Aku hanya bisa menghela napas dalam-dalam, takut jika daddy kambuh lagi dengan tidak menginginkan kami kembali."Bersiaplah, Mon,” ujar bunda.Meski ragu, aku pun bersiap untuk berangkat dengan Arvian. Layaknya anak muda yang mau ketemuan aku sampai bingung menggunakan baju yang mana. Astagfirullah, kelakuanku makin aneh seperti abege labil. "Mon, lama sekali, kasihan Arvian lama menunggu." Bunda tiba-tiba datang ke kamar. Baru terasa malunya. Ada-ada saja kelakuanku yang makin aneh ini."Kamu kek anak muda saja, Mon. Milih baju saja lama sekali,” ledek Bunda."Haha

  • Pesona Istri Dari Desa   Berharap Kita Bersama Lagi

    Beharap untk kembali Aku dilema bukan karena tidak ingin menerima abang Brayen kembali, tetapi ada rasa trauma takut merasakan kekecewaan lagi. Manusiawi kurasa jika Aku tidak mau kecewa lagi untuk kedua kalinya."Bund, apa Aku harus menerima abang Brayen lagi?" tanyaku pada bunda yang sedang duduk merawat tanamannya. Aku merasa hidup bunda Lebih baik dibanding denganku. Hidupnya tenang di masa tuanya, sementara aku seperti mencari kepastian."Perasaan Monica bagaimana?" tanya bunda."Dilema, Bund. Apa kesempatan kedua itu memang benar adanya?""Jangan pernah mendahului takdir sayang, jika kamu yakin kembalilah bersamanya. Namun, apabila kamu ragu mintalah pada sang pemberi harap yang tidak pernah membuat hambanya kecewa," balas bunda.Entah mengapa setetes bening jatuh di pipiku, dengan banyak hal yang telah kulalui rasanya tidak mudah sampai di titik ini."Dan mintalah restu pada daddymu, barangkali dengan keikhlasannya bisa membuatmu semakin yakin," sambung bunda memberiku nasihat

  • Pesona Istri Dari Desa   Aku Ingin Kalian Bersatu

    POV ARVIANKali ini Aku merasa ada harapan melihat reaksi bunda yang mulai melirik ayah. Siapa yang tidak bahagia, setelah sekian lama harapan itu nampak di depan mata. Aku sama halnya dengan anak yang lain ingin orang tua yang utuh. Ingin keluarga bahagia yang tiap bangun tidur melihat mereka di depanku. "Kamu kenapa Arvian?" tanya Bani temanku yang biasa mendengar keluh kesahku."Doakan, ya, bunda dan ayahku bersatu lagi.""Bukannya daddy Aksenmu ada?" tanya Bani penasaran. "Mereka sudah lama pisah, Ban.""Semoga orang tuanmu bersatu lagi, Arvian.""Aamiin.""Kalau pun, tidak ada harapan aku harap kamu tetap jadi Arvian yang baik." Bani jauh lebih di atas tingkat dariku, dia sudah SMP. Namun, dia tidak mau dipanggil kakak. Bani adalah anak dari salah satu rekan dokter ayah.Aku bukan anak yang kuat, kadang Aku depresi melihat bagaimana teman-temanku bisa bahagia di usianya yang begitu indah. Main timezone dengan kedua orang tua lengkap, sementara Aku hanya bisa gigit jari melihat

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status