Share

Mira

last update Last Updated: 2024-12-06 09:42:26

Mira–wanita yang tadi ditabrak Arlo, berjalan keluar dari lift bersama sang asisten. Mereka menuju kamar untuk segera beristirahat.

“Bagaimana persiapan acara fashion show besok?” tanya Mira sambil meletakkan tasnya di sofa.

“Semua sudah siap, Nona. Model dari agensi pun baru tiba hari ini, tapi mereka menginap di hotel yang dekat dengan gedung agar lebih mudah menjangkau tempatnya,” ujar Naya–asisten Mira. Dia juga menjelaskan detail schedule acara yang mereka buat.

“Baguslah, pastikan agar acara besok berjalan lancar. Jangan sampai mengecewakan sponsor yang ikut mendanai acara besok,” ujar Mira.

“Iya, Nona.”

“Kamu bisa pergi ke kamarmu. Terima kasih sudah bekerja keras,” ucap Mira sambil memulas senyum pada Naya.

Naya tidak terkejut mendengar kata itu, tapi hal itu malah membuatnya merasa tidak enak hati.

“Itu sudah tugas saya, Nona. Anda tidak harus berterima kasih,” ujar Naya.

“Karena itu tugasmu dan kamu sudah bekerja keras, makanya kamu layak mendapat kata terima kasih,” balas M
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App
Comments (7)
goodnovel comment avatar
Wida
yg chat Alina Dani kah
goodnovel comment avatar
wardah
Aksa knpa g percaya sama Arlo ,,harusnya kan curiga dirimu ko bisa Arlo manggil orang mama
goodnovel comment avatar
Puji WidyAstuti
Ah mbuh lah,aku pusing sm teka teki identitas alina
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Pesona Istri Dadakan Presdir Tampan   Apa Kenal?

    Aksa dan yang lainnya sampai di gedung tempat pertemuan dengan para pengusaha diadakan. Mereka turun dari mobil dan melihat spanduk acara fashion show di tempat itu. Ada salah satu spanduk bertuliskan nama desainer dan tema peragaan busana hari itu, tetapi tidak memperlihatkan foto pemilik acaranya. “Sepertinya kita satu gedung dengan para model, Pak,” celetuk Ilham. “Lalu?” Aksa membalas sambil mengajak Arlo berjalan bersamanya. “Ya, tidak lalu, lalu, Pak. Hanya beruntung satu gedung dengan model-model cantik, bagus lagi bisa melihat,” balas Ilham dengan santainya. Sekretaris sampai menahan tawa mendengar kelakuan Ilham yang tidak takut terkena sembur. “Ingat istri, kecuali pulang nanti kamu mau dihajar istrimu, silakan berkenalan dengan model, nanti tinggal aku laporkan,” balas Aksa santai. “Alo juga mau lapolan sama Bibi Kai. Paman Ilham nakal.” Ilham langsung melotot, Kaira akan percaya jika Arlo yang cerita. “Ya, saya hanya bercanda,” balas Ilham, “Arlo jangan lapor, paman

    Last Updated : 2024-12-06
  • Pesona Istri Dadakan Presdir Tampan   Mamaku

    Karissa sangat terkejut. Dia menatap Mira dengan rasa tak percaya. Tatapan mata Mira padanya pun seperti keheranan. Karissa ingin membuka suara, tetapi Adelia sudah bicara lebih dulu.“Sepertinya kamu masih syok dengan kejadian di panggung. Lebih baik kamu ke ruang istirahat dan tenangkan dirimu!” perintah Adelia dengan nada sedikit membentak.Adelia memberi isyarat ke asistennya agar membawa Karissa pergi. Dia pusing karena harus membayar kerugian atas kelalaian Karissa.Mira menatap Karissa yang diseret pergi dari hadapannya, kenapa Karissa memaki-makinya padahal dia yang memberi pekerjaan. Dia bingung, tatapannya pun penuh rasa penasaran.“Miss Mira, saya benar-benar meminta maaf atas masalah yang terjadi,” ucap Adelia.Mira mengembuskan napas kasar, lalu membalas, “Aku harus mengatasi kekacauan karena ketidakprofesionalan modelmu.”Mira tampak kesal. Dia berjalan ke atas panggung lalu mencoba meminta maaf atas masalah yang terjadi baru kemudian acara itu dilanjutkan lagi.Naya menu

    Last Updated : 2024-12-06
  • Pesona Istri Dadakan Presdir Tampan   Calon Istri Buat Papanya

    Aksa buru-buru ke lobby bersama Ilham dan sekretaris. Dia marah karena Arlo pergi sendiri tetapi juga merasa cemas dan takut terjadi sesuatu pada putranya.Saat sampai di lobby, Aksa melihat Arlo duduk bersama seorang wanita muda. Dia segera mendekat lalu berjongkok di depan Arlo sambil memegang kedua tangan mungil putranya itu.“Kenapa pergi tidak bilang papa, hm?” Tangan Aksa sudah berkeringat dingin karena takut kehilangan Arlo.“Alo ketemu Mama,” ucap Arlo.Aksa terkesiap. Lagi, Arlo membahas soal mama.“Maaf, yang putra Anda maksud itu atasan saya. Dia terus menyebut atasan saya sebagai mama. Sepertinya putra Anda sedang kebingungan,” ujar Naya menjelaskan.Aksa langsung menatap pada Naya. Dia berdiri lalu berkata, “Maaf jika putra saya sudah merepotkan. Sampaikan maaf saya pada atasan Anda juga kalau putra saya sudah mengganggunya.”Naya mengangguk. Setelah Aksa berterima kasih, Naya pergi meninggalkan orang-orang itu.Saat Naya berjalan ke ruangan acara fashion show. Arlo kembal

    Last Updated : 2024-12-07
  • Pesona Istri Dadakan Presdir Tampan   Arwahnya Gentayangan?

    Karissa menatap seorang pria berjas menahan tangannya, lalu pria itu melepasnya sedikit kasar.Mira dan Naya memperhatikan pria itu, mereka kenal.“Sebaiknya kamu tidak berbuat kekerasan,” ucap pria itu dengan suara tegas.Saat itu, Adelia datang dan terkejut melihat Karissa membuat keributan lagi.“Bukankah sudah kubilang agar kamu kembali ke hotel? Kenapa kamu membuat keributan lagi, huh?” Adelia sangat geram. Karissa semakin lama, semakin susah diatur.Mira menatap datar pada Karissa yang menatapnya penuh amarah. Dia benar-benar bingung dengan yang dilakukan model itu.“Saya minta maaf, Miss Mira.” Adelia masih harus bertanggung jawab atas kesalahan Karissa.“Sepertinya acaraku selanjutnya tidak akan mengambil model dari agensi kalian, sebab model kalian memiliki attitude yang sangat buruk,” ujar Mira dengan tegas.Adelia sangat terkejut. Dia murka, sampai mencengkram lengan Karissa dengan kuat.“Kami minta maaf.” Adelia benar-benar malu dan merasa dirugikan karena kelakuan Karissa

    Last Updated : 2024-12-07
  • Pesona Istri Dadakan Presdir Tampan   Mustahil Sangat Mirip

    Arlo masih marah pada Aksa, bahkan tidak mau makan dan hanya makan es krim yang dipesan papanya. Aksa menatap Arlo yang memasang wajah memberengut dan tidak mau turun dari ranjang. Dia mendekat, lalu ikut duduk di ranjang sambil menatap pada Arlo.“Papa minta maaf kalau tadi salah bicara,” ucap Aksa membujuk, “apa Arlo tidak mau ikut ke pesta? Nanti pulangnya bisa lihat patung singa ngeluarin air?”Arlo akhirnya menoleh pada Aksa. Dia tidak mau bicara, tetapi hanya mengangguk kecil.Aksa langsung tersenyum. Dia mengulurkan tangan untuk mengajak Arlo berganti pakaian.Aksa dan yang lain pergi ke acara pesta para pebisnis dari mancanegara. Rata-rata para pebisnis itu semuanya rekan dan klien bisnis baru Aksa.Restoran bintang lima itu penuh dengan para pebisnis yang menghadiri pertemuan itu. Aksa terus menggandeng Arlo agar tidak lepas dan hilang seperti siang tadi.“Anda hanya datang dengan anak, di mana istri Anda?” tanya salah satu pengusaha.Bibir Aksa tersenyum tipis. Dia menjawab

    Last Updated : 2024-12-07
  • Pesona Istri Dadakan Presdir Tampan   Ingin Memastikan

    Aksa masih bergeming dengan tatapan tak teralihkan. Dia tahu wanita itu sangat mirip, tetapi Aksa menyadari jika istrinya sudah meninggal dan dia menyaksikan sendiri jenazahnya sebelum dikebumikan.Meski di dunia ini terkadang ada orang yang memiliki kemiripan dengan orang lain, tetapi bukankah seharusnya ada yang membedakan? Wanita itu, kenapa begitu mirip dengan mendiang istrinya?Aksa memejamkan mata sejenak. Dia merasa jantungnya berdegup dengan cepat sehingga Aksa berusaha untuk menetralkannya.Meski dia mengakui wanita itu sangat mirip, tetapi dia mencoba menepis hal itu dari pikirannya. Istrinya sudah meninggal tiga tahun lalu dan Aksa tidak boleh menganggap orang lain sebagai istrinya meski semirip apa pun wanita itu.Aksa tidak mau gegabah mencari ta

    Last Updated : 2024-12-07
  • Pesona Istri Dadakan Presdir Tampan   Bukan Wanita Sembarangan

    Aksa dan Mira saling pandang. Aksa melihat tatapan penuh amarah dari mata wanita di depannya saat ini. Dia sendiri tidak mengerti, kenapa dia sangat ingin memastikan apakah wanita di depannya adalah Alina atau bukan, padahal sudah jelas tahu faktanya. Aksa nekat ingin melihat tahi lalat di belakang leher wanita itu, hingga berakhir mendapat tamparan yang keras. Mira masih mengatur emosinya yang meluap, tidak cukupkah kesialannya tadi siang sampai harus berlanjut malam dengan bertemu pria mesum di depannya ini? Tidak ingin semakin kesal, Mira memilih meninggalkan pria itu begitu saja. Dia urung pergi ke toilet dan sudah tidak mood melanjutkan pesta. Aksa hanya diam, memandang pada wanita yang kini berjalan menjauh darinya. Dia memegang dada, kenapa rasanya aneh? Jantungnya tidak bisa berhenti berdegup dengan cepat, rasanya seperti mau meledak karena memompa terlalu keras. Sial, apa ini? Mira kembali ke ruang pesta dengan wajah kesal. Dia menghampiri Raffan yang sedang bicara dengan

    Last Updated : 2024-12-07
  • Pesona Istri Dadakan Presdir Tampan   Mimpi Aneh

    Mira langsung pergi ke kamarnya setelah menghindari Raffan yang berani-beraninya ingin mengambil kesempatan darinya. Dia tidak menyangka kalau Raffan akan memiliki pikiran seperti itu padanya, sehingga membuat Mira harus waspada. Saat mau masuk kamar, Mira menghubungi Naya. “Anda masih di tempat pesta?” tanya Naya dari seberang panggilan. “Aku baru sampai kamar,” jawab Mira sambil membuka pintu. “Anda mau saya ke sana?” “Tidak usah, aku hanya mau memberitahumu. Besok jika ada ajakan dari Raffan, tolong tolak. Beri alasan jadwalku penuh atau yang lainnya, yang jelas aku tidak mau lagi berhubungan dengan pria itu.” Mira bicara sambil melepas highheels-nya. “Ada apa, Nona? Apa terjadi sesuatu?” Suara Naya terdengar cemas, membuat Mira menjawab, “Bukan masalah besar, yang terpenting lakukan saja permintaanku itu.” Setelah mendengar jawaban dari Naya, Mira mengakhiri panggilan. Mira menghembuskan napas kasar. Dia benar-benar kesal dan merasa sial hari ini. “Bagaimana bisa aku men

    Last Updated : 2024-12-08

Latest chapter

  • Pesona Istri Dadakan Presdir Tampan   Ekstra Part 2

    Keesokan harinya. Daniel dan Jia menemui dokter untuk berkonsultasi. Mereka mendengarkan penjelasan dokter soal inseminasi buatan yang ingin Jia lakukan.“Jika kalian memang yakin untuk melakukan ini. Kita harus melakukan beberapa proses termasuk mengecek kondisi rahim dan kesehatan kalian masing-masing. Akan banyak tes yang harus dilakukan sebelum inseminasi, untuk memastikan prosesnya berjalan dengan lancar,” ujar dokter menjelaskan.Daniel dan Jia sudah mendengarkan tahapan yang harus mereka lakukan. Selain mengecek kondisi rahim, sperma pun harus dites, baru kemudian menentukan waktu ovulasi yang tepat.“Iya, Dok. Kami siap melakukannya,” ucap Jia penuh semangat. Dia berharap cara ini bisa mengobati kekecewaan Daniel.Daniel menatap pada Jia yang sangat antusias. Bukankah sudah seharusnya dia pun harus bersemangat karena yang mereka lakukan demi kebahagiaan mereka juga.“Baiklah. Saya akan menjadwalkan waktu tesnya. Saya sangat berharap kalian bisa mendapatkan apa yang kalian hara

  • Pesona Istri Dadakan Presdir Tampan   Ekstra Part 1

    Tak terasa waktu cepat berlalu. Usia Elvano sudah menginjak satu tahun. Alina dan Aksa menjaga buah hati mereka dengan sangat baik, termasuk Arlo. Tidak ada satu pun yang mereka bedakan.“Sudah tidur?” tanya Alina ketika melihat Aksa keluar dari kamar Elvano.Aksa menyentuhkan telunjuk di permukaan bibir, memberi isyarat agar Alina tidak bicara atau Elvano akan bangun. Dia menghampiri sang istri, lalu menggandeng tangan Alina dan mengajaknya naik ke lantai atas.Alina menahan senyum. Dia mengikuti langkah Aksa menuju ke kamar.“Akhirnya.” Aksa tiba-tiba menghela napas lega. Dia kemudian memeluk Alina dari belakang.Alina tersenyum sambil mengusap lengan Aksa.“Dulu merawat Arlo sendiri tidak secapek ini, kenapa sekarang capek?” tanya Alina seraya melirik pada Aksa yang bergelayut manja di pundaknya.Aksa menghela napas pelan, lalu mempererat pelukan.“Dulu aku merawat sendiri, harus kuat dan tidak boleh mengeluh. Jadi, karena sekarang ada kamu, aku ingin mengeluhkan semua lelahku pada

  • Pesona Istri Dadakan Presdir Tampan   Kebahagiaan

    Semua orang datang ke rumah sakit untuk menjenguk Alina.Sasmita dan Nenek Agni begitu antusias menyambut kelahiran anak kedua Alina, setelah sebelumnya mereka harus menyambut dengan tangis, tetapi sekarang semuanya berbalut kebahagiaan.“Di mana bayinya?” tanya Sasmita saat masuk ruang inap Alina.“Itu.” Aksa menunjuk ke baby box yang berada tak jauh dari ranjang Alina.Aksa menemani Alina di ranjang, sedangkan Sasmita dan Nenek Agni langsung menghampiri bayi mungil anggota baru keluarga Radjasa.“Tampannya dia.” Sasmita mengambil bayi Alina dari baby box. “Benar laki-laki, kan?” tanya Sasmita memastikan karena bayi itu tampan meski sedikit terlihat cantik.“Iya, Ma.” Alina yang menjawab.“Kita punya dua cucu laki-laki, ya.” Mirza ikut senang karena setidaknya Aksa memiliki dua putra, bukan satu seperti dirinya.Aksa dan Alina memulas senyum. Aksa tak beranjak dari sisi Alina karena fokusnya sekarang memperhatikan kondisi sang istri.Sasmita menimang bayi tampan itu. Dia memandangi ba

  • Pesona Istri Dadakan Presdir Tampan   Melahirkan

    Aksa begitu cemas ketika membawa Alina ke rumah sakit. Bahkan dia tidak melepas genggaman saat Alina dibawa ke IGD. “Istriku mau melahirkan, Sus.” Aksa berdiri di samping ranjang pesakitan seraya menggenggam erat telapak tangan Alina. Suster yang ada di sana langsung mengecek kondisi Alina, lalu beberapa saat kemudian memanggil dokter untuk memeriksa. “Aku baik-baik saja, ini hal wajar,” ucap Alina seraya menahan rasa sakitnya karena kontraksi. Aksa menatap pada Alina. “Tapi tetap saja, kamu kesakitan,” balas Aksa tidak mau tahu. Aksa trauma dengan persalinan Alina yang dulu. Saat itu dia sangat panik dan ketakutan melihat Alina yang akan melahirkan secara prematur, hingga dibuat kehilangan yang benar-benar tak bisa membuatnya melupakan semua kejadian itu. Sekarang Alina kembali merasakan sakit seperti itu. Siapa yang tidak cemas? Alina mencoba memahami kecemasan yang Aksa rasakan. Dia membalas genggaman tangan Aksa. Dia yang kesakitan, tetapi sepertinya suaminya yang ketakut

  • Pesona Istri Dadakan Presdir Tampan   Mau Melahirkan?

    Dua bulan berlalu dengan cepat. Usia kandungan Alina sudah masuk sembilan bulan, dia baru saja jalan-jalan pagi bersama Nenek Agni yang memang beberapa hari ini menginap di rumah. “Kapan perkiraan lahirnya?” tanya Nenek Agni saat berjalan bersama Alina menuju rumah. “Harusnya minggu ini, Nek.” Alina berjalan pelan, satu tangannya mengusap perut. “Doakan lahirannya lancar,” ucap Alina kemudian. “Tentu saja, nenek pasti akan selalu mendoakan yang terbaik buatmu dan cicit nenek.” Nenek Agni mengusap lembut perut Alina. Mereka sudah sampai di teras. Alina duduk bersama Nenek Agni untuk beristirahat setelah jalan-jalan pagi. “Lho, kamu tidak ke kantor?” tanya Nenek Agni ketika melihat Aksa keluar dari rumah hanya memakai kaus polos dan celana panjang. “Tidak, aku ambil cuti. Tapi tetap kerja dari rumah,” jawab Aksa lalu duduk di samping Alina. Nenek Agni menatap pada Aksa yang sedang mengusap perut Alina. Dia sangat lega karena akhirnya Aksa bisa merasakan kebahagiaan bersama Alina.

  • Pesona Istri Dadakan Presdir Tampan   Susah Tidur

    Jia dan Daniel saling pandang, sampai akhirnya Jia tersenyum lalu mengambil cangkir kopi untuk Daniel dan memberikan pada pria itu.“Minumlah,” ucap Jia.Daniel mengangguk. Dia menyesap kopi buatan Jia.Jia menatap pada Daniel yang sedang minum, hingga terbesit pertanyaan yang membuatnya penasaran.“Dan, kita sudah menjadi suami-istri, apa aku boleh bertanya sesuatu?” tanya Jia.Daniel baru saja selesai minum. Dia menatap pada Jia, lalu meletakkan cangkir di meja.“Tanya saja,” jawab Daniel.“Jangan tersinggung, ya. Aku hanya mau tanya tanpa bermaksud apa-apa,” ujar Jia.Daniel mengangguk-angguk.“Apa penyebab kamu mandul?” tanya Jia dengan sangat hati-hati.Daniel terkejut mendengar pertanyaan Jia, tetapi dia sudah berjanji untuk menjawab.“Itu karena sperma yang dihasilkan tidak bagus, bahkan terlalu sedikit,” jawab Daniel dengan senyum getir di wajah.Jia melihat Daniel yang malu, mungkin karena jawaban itu sangat pribadi untuk Daniel. Namun, mereka sudah suami istri, sudah sewajar

  • Pesona Istri Dadakan Presdir Tampan   Genk Huru-hara

    Acara pernikahan Jia dan Daniel diadakan sederhana bersama keluarga. “Mama, dedeknya kok belum bisa main baleng? Kan sudah besal ini?” tanya Arlo seraya menunjuk pada anak Kaira.Alina dan Kaira menoleh bersamaan mendengar suara aduan Arlo. Mereka memandang pada anak Kaira yang ada di stroller.“Dek Disya belum bisa kalau lari-lari, terus sekarang Dek Disya ngantuk. Tuh lagi minum susu,” ujar Kaira menjelaskan karena putrinya anteng seraya minum susu dari dot.“Ah, nggak asyik. Padahal Alo mau main sama dedek. Nanti kalau dedeknya Alo kelual, pokoknya halus main, nggak boleh bobok.” Setelah mengatakan itu, Arlo berlari menyusul Anya yang sedang bermain ayunan.Alina dan Kaira sampai terkejut bersamaan, dua wanita itu sampai menggeleng pelan dengan tingkah Arlo.“Lama-lama sifat anak itu seperti ayahnya. Kalau menginginkan sesuatu, harus didapat. Keras kepala dan susah sekali diaturnya,” ucap Kaira.“Nunggu punya pawang,” balas Alina.“Dih, sekecil itu. Kayaknya kamu harus ekstra saba

  • Pesona Istri Dadakan Presdir Tampan   Pernikahan Daniel

    Saat malam hari. Arlo berada di kamar bersama Alina dan Aksa. Alina memang selalu berusaha menemani Arlo sebelum tidur, agar putranya tidak merasa kesepian atau terabaikan.“Ini dedeknya?” tanya Arlo saat melihat foto USG yang Alina berikan.“Iya,” jawab Alina.“Kok kecil sekali?” tanya Arlo seraya mengamati foto USG itu.Aksa dan Alina menahan senyum.“Iya, kan masih di dalam perut. Kalau nanti sudah keluar, dedeknya bisa besar kayak Arlo,” jawab Alina menjelaskan.Arlo mengangguk-angguk. Lalu tangan mungilnya menyentuh perut Alina.“Dedek cepat keluar, ya. Biar bisa main sama Alo.” Setelah mengatakan itu, Arlo mencium perut Alina.Alina dan Aksa saling pandang dengan seulas senyum di wajah. Mereka bersyukur karena Arlo menerima kehamilan itu dan tidak iri sama sekali.“Sekarang tidur, ya.” Alina menarik selimut. Dia dan Aksa mau berbaring di samping Arlo.“Alo mau bobok sendili,” ucap Arlo.Alina terkejut, tetapi menjelaskan, “Iya, nanti bobok sendiri. Sekarang biarkan mama dan Papa

  • Pesona Istri Dadakan Presdir Tampan   Kalau Tega

    Aksa mengantar Alina ke rumah sakit. Dia memang meluangkan waktu menemani Alina memeriksakan kandungan karena tak mau melewatkan momen melihat tumbuh kembang calon bayi mereka.“Janinnya tumbuh sangat baik. Berat dan ukurannya sangat pas dengan usianya, jenis kelaminnya--” Dokter ingin menyebutkan jenis kelamin janin Alina, tetapi langsung dicegah.“Jangan sebutkan, Dok. Biar menjadi kejutan,” potong Alina.“Padahal aku mau tahu, Al.” Aksa sudah semangat menunggu, tetapi Alina malah menolak.“Tidak usah, pokoknya biar kejutan,” kekeh Alina.Aksa melirik pada dokter yang tersenyum.“Baiklah, saya tidak akan menyebutkan jenis kelaminnya,” ujar dokter itu.Aksa menatap kecewa pada Alina, padahal dia sudah sangat antusias.Alina hanya menahan senyum melihat suaminya kecewa.“Ingat ya, Bu Alina. Makan apa pun yang Anda mau, tidak usah memantang apa pun, selama yang dimakan bagus untuk pertumbuhan janin. Mungkin makanan kemasan, beralkohol, dan fast food saja yang saya larang,” ujar dokter p

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status