Share

Mau Ngajak Kabur Saja

last update Terakhir Diperbarui: 2024-11-16 13:01:55
Siang hari berikutnya. Alina pergi ke kafe untuk membeli kopi sebelum ke butik. Saat akan mengantri untuk memesan, Alina tidak sengaja berpapasan dengan Bima yang baru saja mengambil pesanan.

Alina melihat Bima yang terkejut, sama seperti dirinya yang tak menyangka bertemu mantan kekasihnya itu di sana. Alina bersikap biasa seperti tak pernah ada masalah dengan pria itu.

Bima tersenyum pada Alina, lalu ingin melewati wanita itu begitu saja.

“Tunggu!” Siapa sangka Alina malah mencegah Bima pergi.

Bima berhenti melangkah, lalu menoleh pada Alina.

“Ada yang mau kubicarakan denganmu,” kata Alina.

Bima tampak ragu, tetapi melihat Alina yang serius, dia akhirnya mengangguk mengiyakan.

Mereka duduk saling berhadapan. Awalnya mereka hanya diam, sampai akhirnya Alina yang membuka percakapan.

“Apa kamu yang memberitahu Aksa jika aku berada di bandara waktu itu?” tanya Alina memastikan karena merasa aneh saja tiba-tiba anak buah Aksa sudah sigap menculiknya.

Bima melipat bibir,
Aililea (din din)

Jangan lupa komentarnya ya, mamaciii.

| 30
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (8)
goodnovel comment avatar
Voni Oktavia93
ide bagus juga tuh Ilham
goodnovel comment avatar
Silent Heart
Wkwkw, Ilham bisa aja niih
goodnovel comment avatar
eva nindia
rencana apa yaa... akhirnya brdamai ituuu bima
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Pesona Istri Dadakan Presdir Tampan   Ajakan Makan Malam

    Aksa baru saja pulang saat sore hari. Dia tidak melihat Alina di lantai bawah ketika baru saja masuk rumah, hanya ada pelayan yang menyambutnya.“Di mana Alina?” tanya Aksa.“Nona di kamar sejak tadi, Tuan. Dia belum terlihat turun sama sekali,” jawab pelayan dengan agak menundukan kepala.Aksa pergi ke kamar untuk menemui Alina. Saat sampai di kamar, Aksa melihat Alina yang ternyata tertidur di sofa. Dia mendekat lalu berjongkok tepat di depan Alina. Dia memandang wajah sang istri yang tidur dengan lelap sampai membuat kedua sudut bibirnya tertarik ke atas.Aksa menyadari sesuatu. Sekarang, dia mungkin takkan bisa tanpa Alina.Saat masih memperhatikan wajah Alina, tiba-tiba saja istrinya itu bangun dan terkejut melihat Aksa yang terus memandang.“Kamu sudah pulang, sejak kapan?” tanya Alina sambil mengumpulkan sisa kesadaran yang masih berada di alam mimpi.“Baru saja dan lihat kamu tidur di sofa,” jawab Aksa.“Iya, aku ketiduran,” ucap Alina.Alina bangun sambil mengucek mata. Dia h

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-17
  • Pesona Istri Dadakan Presdir Tampan   Makan Malam Keluarga

    Mirza masih memandang ibu dan istrinya bergantian, sampai akhirnya Nenek Agni menjawab, “Tidak ada apa-apa.”“Aksa dan Alina mau datang, jadi aku baru saja minta pelayan untuk menyiapkan makan malam,” ujar Nenek Agni menjelaskan, tetapi lirikan matanya tertuju pada Sasmita.“Benarkah?” Mirza sangat senang. “Ini bagus, aku juga mau membahas sesuatu dengannya,” ucap Mirza lagi.Mirza pergi ke kamar untuk membersihkan diri.Nenek Agni kembali menatap tak senang pada Sasmita, lalu meninggalkan menantunya itu.**Alina dan Aksa sudah berangkat menuju rumah keluarga Aksa. Sejak dari rumah sampai di perjalanan, Alina sangat gugup bahkan sampai meremas jemarinya.“Apa kita tidak perlu membelikan sesuatu untuk Nenek dan orang rumah?” tanya Alina merasa harus membawa buah tangan ketika bertamu.“Tidak usah,” jawab Aksa, “lagi pula orang rumah pasti sudah menyiapkan semuanya.”Benar juga. Alina terlalu gugup sampai tidak ingat jika di rumah Aksa, tidak mungkin kekurangan sesuatu. Andai membawa ba

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-17
  • Pesona Istri Dadakan Presdir Tampan    Lucunya Aksa

    Nenek Agni mengajak Alina duduk di sebelahnya. Di pangkuannya sudah ada album berisi foto masa kecil Aksa.“Lihat, dia itu kecilnya menggemaskan dan suka sekali tertawa. Waktu besar jadi galak sekali,” ujar Nenek Agni sambil memperlihatkan setiap foto yang terdapat di album itu.Alina menahan tawa sambil memperhatikan foto Aksa. Suaminya itu memang sangat lucu ketika masih kecil, bahkan Aksa ternyata lumayan gemuk sampai pipinya benar-benar terlihat menggemaskan.“Dulu Aksa segemuk ini, sekarang bisa sekurus itu,” ujar Alina.“Ini foto dia berumur lima tahun,” balas Nenek Agni, “dulu dia suka sekali makan makanan manis, makanya agak gemuk. Sampai-sampai giginya ada yang rusak dan dia harus keluar masuk rumah sakit untuk pemeriksaan, makanya setelah itu mengurangi makanan manis saat gigi susunya berganti.”Alina mengangguk-angguk. ‘Pantas saja sekarang Aksa tidak suka makanan yang terlalu manis,’ batin Alina.Sasmita hanya diam mengawasi, tetapi dia masih bisa mengondisikan ekspresi wa

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-17
  • Pesona Istri Dadakan Presdir Tampan   Kaira Kabur

    Keesokan harinya. Alina mendapat pesan dari Kaira ketika baru saja selesai mengganti pakaian. [Al, aku benar-benar sudah tidak tahan. Papa benar-benar keterlaluan.] Alina terkejut membaca pesan dari Kaira. Dia bingung dan panik harus melakukan apa untuk sahabatnya itu. Aksa baru saja keluar dari kamar mandi. Dia menghampiri Alina yang tampak panik. “Ada apa?” tanya Aksa. Alina menoleh pada Aksa, lalu menjawab, “Kaira mengirim pesan. Dia benar-benar tertekan dengan sikap papanya.” “Bagaimana caranya biar Kaira bertahan? Aku tidak mau dia berbuat nekat jika merasa tak punya jalan lain,” ucap Alina dengan ekspresi wajah panik dan cemas. “Bilang padanya, aku dan Ilham sedang mencari bukti agar Kaira tidak menikah dengan Jefri, jadi suruh dia bersabar sebentar lagi dan menunggu. Ini tidak akan lama,” balas Aksa. Alina mengangguk. Dia segera mengirim pesan pada Kaira agar sedikit tenang. ** Siang harinya. Alina pergi ke butik bersama Bams. Dia mengecek stok barang bersama Mitha. Sa

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-17
  • Pesona Istri Dadakan Presdir Tampan   Ancaman Aksa

    Aksa dan Ilham melakukan kunjungan ke Radja Mall. Saat sampai di sana, Aksa mengajak Ilham untuk pergi ke tempat Alina lebih dulu.Mereka naik ke lantai dua lalu berjalan menuju butik Alina.“Ada apa di sana?” tanya Aksa karena melihat seperti ada keributan di butik Alina.“Entah, Pak.” Ilham menggeleng tidak tahu.Aksa dan Ilham bergegas ke butik, keduanya terkejut karena ada perkelahian di sana. Apalagi Bams melawan tiga orang, membuat Ilham langsung berlari untuk membantu Bams sekalian melerai perkelahian itu.“Jangan membuat keributan di sini!” Ilham menarik salah satu pria yang hendak menyerang Bams, dia terkejut ternyata pria itu Jefri.“Kamu di sini juga, sepertinya memang kamu yang menyembunyikan Kaira!” tuduh Jefri saat melihat Ilham di sana.“Apa?” Ilham bingung. Dia sampai menoleh pada Alina.Alina sendiri masih tidak terima karena Jefri kasar. “Untuk apa kamu masih mencari Kaira? Kamu itu psikopat, bahkan pada orang yang tak kamu kenal saja berani kasar!”“Kamu bilang apa,

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-18
  • Pesona Istri Dadakan Presdir Tampan   Tinggal Bertindak

    Setelah memastikan di luar mall aman. Aksa dan yang lain membawa Kaira pergi dari sana. Mereka pergi ke rumah Aksa karena hanya di sana tempat teraman untuk Kaira.Jefri tidak mungkin berani ke sana, apalagi penjagaan di depan rumah Aksa sangat ketat.Saat sampai di rumah Aksa. Mereka duduk bersama di ruang keluarga untuk membahas masalah Kaira. Saat itu Kaira menangis sambil memeluk Alina.Alina mencoba menenangkan. Dia sampai menatap Aksa dan Ilham bergantian karena Kaira menangis sampai seperti itu.“Sudah, Kai. Kamu tenang dulu, ya.” Alina mencoba menenangkan.“Aku benar-benar sudah tidak tahan. Papa benar-benar keterlaluan karena dia malah membela Jefri setiap aku mencoba menunjukkan kalau pria itu jahat dan kasar,” ucap Kaira setelah agak tenang.“Kenapa papamu jadi begitu? Bagaimana bisa dia mengorbankanmu hanya untuk status dan harta? Ini tak masuk akal sekali. Anak dan keluarga itu lebih penting, kali ini papamu benar-benar keterlaluan,” geram Alina.Ilham mengepalkan telapak

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-18
  • Pesona Istri Dadakan Presdir Tampan   Bukti Nyata

    “Sepertinya ayah Kaira tidak tahu soal kelakuan Jefri,” balas Ilham, “selama ini saya diam bukan karena tidak peduli, tapi saya sedang mencari bukti agar bisa adu argumen dengan ayah Kaira jika itu dibutuhkan,” imbuh Ilham.Alina mengangguk-angguk.“Sekarang buktinya sudah ada, jadi saya yakin ayahnya tidak akan kekeh menjodohkan Kaira dengan Jefri lagi,” ujar Ilham penuh percaya diri.“Benar,” balas Alina, “aku masih tidak mengerti, kenapa papanya makin tidak waras? Apa dia masih tidak terima karena gagal menjodohkan Kaira dengan Aksa, lalu dia berusaha tetap menjodohkan Kaira dengan pria kaya?” Alina benar-benar keheranan dibuatnya. Dia melirik Aksa yang hanya diam di sebelahnya.“Aku tidak ada urusan dengan itu,” balas Aksa saat melihat lirikan mata Alina. “Ya sudah, yang terpenting sekarang bukti sudah didapat. Untung saja rencana yang disusun Ilham berhasil,” ujar Aksa kemudian.“Memangnya bukti apa yang kalian dapat?” tanya Alina penasaran. Dia menatap Aksa dan Ilham bergantian

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-18
  • Pesona Istri Dadakan Presdir Tampan   Akhirnya Dilepas

    Wajah Kaira benar-benar sembab. Dia menatap kesal pada Dimas yang selalu memaksanya. “Kenapa Papa kejam padahal aku sangat sayang Papa? Papa tidak tahu ‘kan, apa yang mau dilakukan Jefri padaku? Apa aku harus mengatakannya di depan banyak orang soal itu, agar Papa sadar kalau pria itu sangat buruk!” Kaira bicara dengan lantang. Dia terus menatap pada Dimas untuk memperlihatkan kesedihan dan tekanan yang dirasakan karena keputusan ayahnya. Alina dan yang lain terkejut. Mungkinkah yang dimaksud Kaira seperti yang ada di pikiran mereka saat ini? Dimas diam mendengar semua ucapan Kaira. Dia menatap datar ke putrinya itu. “Aku hanya butuh kebebasan. Pilihanku juga tidak seburuk yang Papa kira, tapi kenapa Papa keras kepala? Apa Papa tidak ingin melihatku bahagia? Apa aku ini hanya anak yang bisa dijadikan sebagai alat kerjasama bisnis? Jika benar begitu, aku lebih baik mati. Andai tidak bisa mati, aku lebih baik memilih putus hubungan dengan Papa!” Kaira meluapkan semua emosinya. Menge

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-18

Bab terbaru

  • Pesona Istri Dadakan Presdir Tampan   Ekstra Part 2

    Keesokan harinya. Daniel dan Jia menemui dokter untuk berkonsultasi. Mereka mendengarkan penjelasan dokter soal inseminasi buatan yang ingin Jia lakukan.“Jika kalian memang yakin untuk melakukan ini. Kita harus melakukan beberapa proses termasuk mengecek kondisi rahim dan kesehatan kalian masing-masing. Akan banyak tes yang harus dilakukan sebelum inseminasi, untuk memastikan prosesnya berjalan dengan lancar,” ujar dokter menjelaskan.Daniel dan Jia sudah mendengarkan tahapan yang harus mereka lakukan. Selain mengecek kondisi rahim, sperma pun harus dites, baru kemudian menentukan waktu ovulasi yang tepat.“Iya, Dok. Kami siap melakukannya,” ucap Jia penuh semangat. Dia berharap cara ini bisa mengobati kekecewaan Daniel.Daniel menatap pada Jia yang sangat antusias. Bukankah sudah seharusnya dia pun harus bersemangat karena yang mereka lakukan demi kebahagiaan mereka juga.“Baiklah. Saya akan menjadwalkan waktu tesnya. Saya sangat berharap kalian bisa mendapatkan apa yang kalian hara

  • Pesona Istri Dadakan Presdir Tampan   Ekstra Part 1

    Tak terasa waktu cepat berlalu. Usia Elvano sudah menginjak satu tahun. Alina dan Aksa menjaga buah hati mereka dengan sangat baik, termasuk Arlo. Tidak ada satu pun yang mereka bedakan.“Sudah tidur?” tanya Alina ketika melihat Aksa keluar dari kamar Elvano.Aksa menyentuhkan telunjuk di permukaan bibir, memberi isyarat agar Alina tidak bicara atau Elvano akan bangun. Dia menghampiri sang istri, lalu menggandeng tangan Alina dan mengajaknya naik ke lantai atas.Alina menahan senyum. Dia mengikuti langkah Aksa menuju ke kamar.“Akhirnya.” Aksa tiba-tiba menghela napas lega. Dia kemudian memeluk Alina dari belakang.Alina tersenyum sambil mengusap lengan Aksa.“Dulu merawat Arlo sendiri tidak secapek ini, kenapa sekarang capek?” tanya Alina seraya melirik pada Aksa yang bergelayut manja di pundaknya.Aksa menghela napas pelan, lalu mempererat pelukan.“Dulu aku merawat sendiri, harus kuat dan tidak boleh mengeluh. Jadi, karena sekarang ada kamu, aku ingin mengeluhkan semua lelahku pada

  • Pesona Istri Dadakan Presdir Tampan   Kebahagiaan

    Semua orang datang ke rumah sakit untuk menjenguk Alina.Sasmita dan Nenek Agni begitu antusias menyambut kelahiran anak kedua Alina, setelah sebelumnya mereka harus menyambut dengan tangis, tetapi sekarang semuanya berbalut kebahagiaan.“Di mana bayinya?” tanya Sasmita saat masuk ruang inap Alina.“Itu.” Aksa menunjuk ke baby box yang berada tak jauh dari ranjang Alina.Aksa menemani Alina di ranjang, sedangkan Sasmita dan Nenek Agni langsung menghampiri bayi mungil anggota baru keluarga Radjasa.“Tampannya dia.” Sasmita mengambil bayi Alina dari baby box. “Benar laki-laki, kan?” tanya Sasmita memastikan karena bayi itu tampan meski sedikit terlihat cantik.“Iya, Ma.” Alina yang menjawab.“Kita punya dua cucu laki-laki, ya.” Mirza ikut senang karena setidaknya Aksa memiliki dua putra, bukan satu seperti dirinya.Aksa dan Alina memulas senyum. Aksa tak beranjak dari sisi Alina karena fokusnya sekarang memperhatikan kondisi sang istri.Sasmita menimang bayi tampan itu. Dia memandangi ba

  • Pesona Istri Dadakan Presdir Tampan   Melahirkan

    Aksa begitu cemas ketika membawa Alina ke rumah sakit. Bahkan dia tidak melepas genggaman saat Alina dibawa ke IGD. “Istriku mau melahirkan, Sus.” Aksa berdiri di samping ranjang pesakitan seraya menggenggam erat telapak tangan Alina. Suster yang ada di sana langsung mengecek kondisi Alina, lalu beberapa saat kemudian memanggil dokter untuk memeriksa. “Aku baik-baik saja, ini hal wajar,” ucap Alina seraya menahan rasa sakitnya karena kontraksi. Aksa menatap pada Alina. “Tapi tetap saja, kamu kesakitan,” balas Aksa tidak mau tahu. Aksa trauma dengan persalinan Alina yang dulu. Saat itu dia sangat panik dan ketakutan melihat Alina yang akan melahirkan secara prematur, hingga dibuat kehilangan yang benar-benar tak bisa membuatnya melupakan semua kejadian itu. Sekarang Alina kembali merasakan sakit seperti itu. Siapa yang tidak cemas? Alina mencoba memahami kecemasan yang Aksa rasakan. Dia membalas genggaman tangan Aksa. Dia yang kesakitan, tetapi sepertinya suaminya yang ketakut

  • Pesona Istri Dadakan Presdir Tampan   Mau Melahirkan?

    Dua bulan berlalu dengan cepat. Usia kandungan Alina sudah masuk sembilan bulan, dia baru saja jalan-jalan pagi bersama Nenek Agni yang memang beberapa hari ini menginap di rumah. “Kapan perkiraan lahirnya?” tanya Nenek Agni saat berjalan bersama Alina menuju rumah. “Harusnya minggu ini, Nek.” Alina berjalan pelan, satu tangannya mengusap perut. “Doakan lahirannya lancar,” ucap Alina kemudian. “Tentu saja, nenek pasti akan selalu mendoakan yang terbaik buatmu dan cicit nenek.” Nenek Agni mengusap lembut perut Alina. Mereka sudah sampai di teras. Alina duduk bersama Nenek Agni untuk beristirahat setelah jalan-jalan pagi. “Lho, kamu tidak ke kantor?” tanya Nenek Agni ketika melihat Aksa keluar dari rumah hanya memakai kaus polos dan celana panjang. “Tidak, aku ambil cuti. Tapi tetap kerja dari rumah,” jawab Aksa lalu duduk di samping Alina. Nenek Agni menatap pada Aksa yang sedang mengusap perut Alina. Dia sangat lega karena akhirnya Aksa bisa merasakan kebahagiaan bersama Alina.

  • Pesona Istri Dadakan Presdir Tampan   Susah Tidur

    Jia dan Daniel saling pandang, sampai akhirnya Jia tersenyum lalu mengambil cangkir kopi untuk Daniel dan memberikan pada pria itu.“Minumlah,” ucap Jia.Daniel mengangguk. Dia menyesap kopi buatan Jia.Jia menatap pada Daniel yang sedang minum, hingga terbesit pertanyaan yang membuatnya penasaran.“Dan, kita sudah menjadi suami-istri, apa aku boleh bertanya sesuatu?” tanya Jia.Daniel baru saja selesai minum. Dia menatap pada Jia, lalu meletakkan cangkir di meja.“Tanya saja,” jawab Daniel.“Jangan tersinggung, ya. Aku hanya mau tanya tanpa bermaksud apa-apa,” ujar Jia.Daniel mengangguk-angguk.“Apa penyebab kamu mandul?” tanya Jia dengan sangat hati-hati.Daniel terkejut mendengar pertanyaan Jia, tetapi dia sudah berjanji untuk menjawab.“Itu karena sperma yang dihasilkan tidak bagus, bahkan terlalu sedikit,” jawab Daniel dengan senyum getir di wajah.Jia melihat Daniel yang malu, mungkin karena jawaban itu sangat pribadi untuk Daniel. Namun, mereka sudah suami istri, sudah sewajar

  • Pesona Istri Dadakan Presdir Tampan   Genk Huru-hara

    Acara pernikahan Jia dan Daniel diadakan sederhana bersama keluarga. “Mama, dedeknya kok belum bisa main baleng? Kan sudah besal ini?” tanya Arlo seraya menunjuk pada anak Kaira.Alina dan Kaira menoleh bersamaan mendengar suara aduan Arlo. Mereka memandang pada anak Kaira yang ada di stroller.“Dek Disya belum bisa kalau lari-lari, terus sekarang Dek Disya ngantuk. Tuh lagi minum susu,” ujar Kaira menjelaskan karena putrinya anteng seraya minum susu dari dot.“Ah, nggak asyik. Padahal Alo mau main sama dedek. Nanti kalau dedeknya Alo kelual, pokoknya halus main, nggak boleh bobok.” Setelah mengatakan itu, Arlo berlari menyusul Anya yang sedang bermain ayunan.Alina dan Kaira sampai terkejut bersamaan, dua wanita itu sampai menggeleng pelan dengan tingkah Arlo.“Lama-lama sifat anak itu seperti ayahnya. Kalau menginginkan sesuatu, harus didapat. Keras kepala dan susah sekali diaturnya,” ucap Kaira.“Nunggu punya pawang,” balas Alina.“Dih, sekecil itu. Kayaknya kamu harus ekstra saba

  • Pesona Istri Dadakan Presdir Tampan   Pernikahan Daniel

    Saat malam hari. Arlo berada di kamar bersama Alina dan Aksa. Alina memang selalu berusaha menemani Arlo sebelum tidur, agar putranya tidak merasa kesepian atau terabaikan.“Ini dedeknya?” tanya Arlo saat melihat foto USG yang Alina berikan.“Iya,” jawab Alina.“Kok kecil sekali?” tanya Arlo seraya mengamati foto USG itu.Aksa dan Alina menahan senyum.“Iya, kan masih di dalam perut. Kalau nanti sudah keluar, dedeknya bisa besar kayak Arlo,” jawab Alina menjelaskan.Arlo mengangguk-angguk. Lalu tangan mungilnya menyentuh perut Alina.“Dedek cepat keluar, ya. Biar bisa main sama Alo.” Setelah mengatakan itu, Arlo mencium perut Alina.Alina dan Aksa saling pandang dengan seulas senyum di wajah. Mereka bersyukur karena Arlo menerima kehamilan itu dan tidak iri sama sekali.“Sekarang tidur, ya.” Alina menarik selimut. Dia dan Aksa mau berbaring di samping Arlo.“Alo mau bobok sendili,” ucap Arlo.Alina terkejut, tetapi menjelaskan, “Iya, nanti bobok sendiri. Sekarang biarkan mama dan Papa

  • Pesona Istri Dadakan Presdir Tampan   Kalau Tega

    Aksa mengantar Alina ke rumah sakit. Dia memang meluangkan waktu menemani Alina memeriksakan kandungan karena tak mau melewatkan momen melihat tumbuh kembang calon bayi mereka.“Janinnya tumbuh sangat baik. Berat dan ukurannya sangat pas dengan usianya, jenis kelaminnya--” Dokter ingin menyebutkan jenis kelamin janin Alina, tetapi langsung dicegah.“Jangan sebutkan, Dok. Biar menjadi kejutan,” potong Alina.“Padahal aku mau tahu, Al.” Aksa sudah semangat menunggu, tetapi Alina malah menolak.“Tidak usah, pokoknya biar kejutan,” kekeh Alina.Aksa melirik pada dokter yang tersenyum.“Baiklah, saya tidak akan menyebutkan jenis kelaminnya,” ujar dokter itu.Aksa menatap kecewa pada Alina, padahal dia sudah sangat antusias.Alina hanya menahan senyum melihat suaminya kecewa.“Ingat ya, Bu Alina. Makan apa pun yang Anda mau, tidak usah memantang apa pun, selama yang dimakan bagus untuk pertumbuhan janin. Mungkin makanan kemasan, beralkohol, dan fast food saja yang saya larang,” ujar dokter p

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status