Share

Diterima

last update Terakhir Diperbarui: 2024-12-29 10:48:45

Alina masuk kamar membawa piring berisi potongan buah. Dia melihat Aksa yang sedang mengecek berkas meski tangan satunya masih sakit.

“Butuh bantuan?” tanya Alina seraya mendekat. Dia meletakkan piring yang dipegangnya di meja, lalu memperhatikan apa yang dilakukan Aksa.

Aksa menoleh pada Alina, lalu membalas, “Tidak usah, nanti merepotkanmu.”

“Merepotkan apanya, hm?” Alina mengambil berkas dari tangan Aksa. “Kalau merepotkan, aku sudah kabur sejak kemarin,” imbuhnya seraya menoleh Aksa dengan senyum lebar.

“Aku hanya sedang membaca berkas itu sebelum aku tandatangani, tidak ada yang penting,” ujar Aksa.

“Oh, kupikir kamu sedang menganalisis sesuatu,” balas Alina lantas mengembalikan berkas itu pada Aksa.

Alina mengambil potongan buah, lalu menyuapi Aksa.

“Sepertinya aku rela sakit terus seperti ini asal mendapat perhatian darimu dan kamu pribadi yang merawatku,” ucap Aksa lalu mengunyah potongan apel yang masuk mulut.

“Dih, itu maumu. Kalau aku terus merawatmu, siapa yang akan merawa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (4)
goodnovel comment avatar
wardah
gitu dong dimas ,,kan jadi adem liatnya
goodnovel comment avatar
eva nindia
nahh gtuu kan enak...ilham juga pasti gak bkalan nolak utk tinggal am dimas...
goodnovel comment avatar
Titin Susiyana
alhamdulillah selsai juga masalahnya kaira sama kanjeng dimas. tinggal jodohin naya sama bams nih kak ai....
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Pesona Istri Dadakan Presdir Tampan   Mulai Dari Awal

    [Aku dan Papa sudah berdamai. Papa meminta kami tinggal di rumah lagi dan Ilham sudah setuju.]Alina tersenyum membaca pesan dari Kaira. Dia lega karena sahabatnya itu akhirnya bisa berdamai dengan masa lalu.[Aku sudah menyelesaikan urusanku, lalu bagaimana denganmu? Kamu masih tidak mau jujur pada Aksa? Bukankah akan lebih melegakan kalau kamu jujur?]Alina diam membaca pesan itu. Dia bingung dan sebenarnya ingin menjaga perasaan Aksa. Jika suaminya tahu kalau dia sudah ingat semuanya, akankah Aksa merasa sangat bersalah?Saat Alina masih melamun. Dia mendengar suara pintu kamar mandi terbuka yang membuatnya menoleh ke arah Aksa yang baru saja keluar dari kamar mandi.“Kenapa kamu terkejut seperti itu?” tanya Aksa sambil menatap heran pada Alina.“Tidak,” jawab Alina seraya menghampiri Aksa. Dia mengajak Aksa duduk di sofa.“Kamu mau minum jus atau makan sesuatu?” tanya Alina menawari.“Tidak,” jawab Aksa.Alina mengangguk-angguk pelan, lalu berkata, “Kaira baru saja menghubungiku.

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-29
  • Pesona Istri Dadakan Presdir Tampan   Kata Kunci

    Aksa memeluk Alina dengan satu tangan, sesekali dia menciumi pucuk kepala Alina, melimpahkan kelegaan yang tiada tara karena akhirnya bisa mendapatkan maaf sepenuhnya dari Alina.“Pantas dua hari masakannya berbeda, aku ingin bertanya tapi takut menyinggung,” ucap Aksa lalu menghela napas lega.“Berbeda bagaimana?” tanya Alina seraya melirik Aksa.“Aku sangat hafal dengan rasa masakanmu, aku yakin makanan yang disajikan beberapa hari ini adalah masakanmu, tapi aku tidak berani menanyakannya,” ucap Aksa.Alina bangun dari sandaran bahu Aksa, lantas menatap pada pria itu.“Padahal sudah tiga tahun kamu tidak merasakan masakanku, bagaimana bisa kamu masih hafal?” tanya Alina penasaran.“Karena aku tidak pernah bisa menikmati makanan selain masakanmu. Jadi ketika aku kembali makan masakanmu, aku merasa kembali mendapatkan selera makanku,” jawab Aksa menjelaskan.Alina melebarkan senyum, lalu kembali bersandar pada bahu Aksa.“Al.”“Hm ….”“Apa kamu benar-benar tidak marah dan tidak akan p

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-29
  • Pesona Istri Dadakan Presdir Tampan   Tidak Mau Resign

    Alina benar-benar ikut Aksa ke perusahaan. Dia tidak akan pernah membiarkan suaminya bekerja sendiri padahal masih dalam kondisi sakit.Saat sampai di perusahaan. Alina berjalan di samping Aksa yang terus menggandeng tangannya.Ilham yang melihat juga sampai keheranan, tidak menyangka Alina akan ikut ke perusahaan.Para staff semuanya syok dan langsung menunduk. Mereka seperti melihat hantu ketika Alina berjalan di samping Aksa.“Mereka sepertinya ketakutan, apa mengira aku ini arwah gentayangan?” Alina berbisik di telinga Aksa.“Ilham juga awalnya mengira kamu arwah gentayangan. Tapi tidak masalah, meski jadi arwah pun kamu tetap cantik.”Alina melotot mendengar balasan Aksa, bisa-bisanya suaminya itu berkata demikian.Aksa menahan senyum, dia melirik Alina yang memasang wajah cemberut karena ucapannya.Mereka sudah sampai di ruang kerja. Seperti biasa Ilham akan membacakan jadwal Aksa meski tidak sepadat biasanya karena masih sakit.“Apa ada yang ingin Anda ubah, Pak?” tanya Ilham s

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-30
  • Pesona Istri Dadakan Presdir Tampan    Daniel Duda?

    Naya pulang bersama Bams karena Daniel berkata ingin melakukan sesuatu sebelum pergi ke rumah Aksa.“Kamu dan Daniel belum pernah bertemu, kan? Lalu, bagaimana kalian kenal? Dan, sejak kapan Daniel jadi adik iparnya Pak Aksa? Apa Nona Mira sudah menikah dengan Pak Aksa tanpa sepengetahuanku?” tanya Naya begitu bingung.Bams menoleh sekilas pada Naya, lalu kembali fokus ke jalanan.“Bu Alina belum memberitahumu, ya. Nanti saja kalau ketemu dia, kamu akan mendengar semua,” balas Bams.“Jadi benar kalau Nona Mira menikah dengan Pak Aksa?” tanya Naya merasa tebakannya benar.Bams hanya memulas senyum tipis. Dia tidak banyak bicara.“Tapi, sejak kapan kamu kenal sama Daniel? Apa kalian dulu pernah mengenal? Bukankah kalau begitu kamu juga sudah mengenal Nona Mira sejak awal? Tapi … ah, kenapa aneh dan aku pusing?” Naya merasa bingung.“Sudah, jangan dipikirkan. Nanti Bu Alina akan menceritakan semuanya padamu agar tidak bingung. Yang jelas, aku mengenal Daniel sebagai Dani, duda muda karena

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-30
  • Pesona Istri Dadakan Presdir Tampan   Ikut Campur

    Daniel memperhatikan sekitar. Tidak ada yang melerai atau membantu wanita itu, membuat Daniel akhirnya maju. Apalagi dia tidak tega melihat gadis kecil di samping wanita itu menangis.“Papa jahat! Jangan pukul Mama!” Daniel melihat gadis kecil itu memeluk kaki wanita yang baru saja terkena tampar.“Anya, kemari!” perintah pria itu seraya menarik tangan gadis kecil tadi dengan kasar.“Anya maunya sama Mama!” teriak gadis itu tetap memeluk kaki sang mama.“Jangan kasar seperti itu!”Daniel melihat perdebatan itu semakin memanas. Dia tidak tega melihat wanita disakiti apalagi anak kecil diperlakukan kasar, membuatnya segera mendekat lalu melepas kasar tangan pria tadi dari tangan anak kecil yang dipanggil Anya.Daniel melihat pria itu terkejut karena dia menarik kasar tangan pria itu, sedangkan wanita tadi langsung menggendong sang putri karena takut dibawa oleh pria yang kemungkinan adalah suami wanita itu.“Siapa kamu? Jangan ikut campur!” hardik pria itu.“Kamu sudah melakukan kekera

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-30
  • Pesona Istri Dadakan Presdir Tampan   Jujur ke Naya dan Daniel

    Alina pulang lebih awal bersama Aksa setelah mendapat kabar dari Naya yang sudah sampai di rumah.“Nona Mira, ada banyak hal yang mau saya tanyakan pada Anda. Saya benar-benar bingung,” ucap Naya saat bertemu dengan Alina.“Bingung apa?” tanya Alina menanggapi dengan tenang.“Sejak kapan Daniel kenal Bams, lalu sejak kapan pula Pak Aksa jadi kakak ipar Daniel?” tanya Naya dengan tatapan penuh rasa penasaran.“Daniel? Dia ke sini? Di mana?” tanya Alina malah fokus pada sang adik.“Dia ikut, tapi tadi bilang ada urusan jadi tidak langsung ke sini,” jawab Naya, “Nona, jelasin pertanyaan saya tadi,” pinta Naya tidak bisa lagi membendung rasa penasarannya.Alina malah tersenyum lebar. Dia akhirnya menjelaskan yang sebenarnya, termasuk ingatannya yang sudah kembali.Naya sangat syok. Bahkan mulutnya menganga tak percaya karena semua yang didengarnya terasa tak masuk akal.“Nona, Anda jangan bercanda. Jadi bukannya mirip, tapi Anda memang mamanya Arlo?” tanya Naya memastikan.Alina mengangguk

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-30
  • Pesona Istri Dadakan Presdir Tampan   Jadi Tukang Mengadu

    Daniel menatap pada tangan Aksa yang masih memakai penyangga. Dia sudah bertemu Aksa dan kini sedang duduk berdua di ruang keluarga karena Alina membuat minum.“Tanganmu kenapa?” tanya Daniel penasaran.“Gara-gara nekat menjadi superhero,” balas Aksa sambil menatap lengannya.“Apa kamu masih tidak mau memanggilku dengan sopan? Aku ini kakak iparmu,” ucap Aksa kembali menatap pada Daniel.Daniel menatap datar.“Bagaimanapun Alina sudah menerimaku lagi, harusnya kamu memanggilku dengan sebutan ‘Kak’ seperti dulu,” sindir Aksa berharap hubungannya dengan Daniel bisa seperti dulu.Daniel hanya menghela napas. Dia tidak berniat membalas ucapan Aksa.“Berhubung Kak Alina menerimamu lagi, kuharap kamu tidak menyiakan kesempatan kedua yang diberikan padanya. Kedua kalinya kamu berani menyakiti, kupastikan kamu tidak bisa melihat Kak Alina lagi!” ancam Daniel tak main-main.Aksa menanggapi ancaman Daniel dengan santai. Lagi pula, sekarang yang posesif Alina, Aksa yakin kalau Alina tidak akan m

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-30
  • Pesona Istri Dadakan Presdir Tampan   Asupan Pagi

    Naya dan Bams menoleh bersamaan. Naya panik hingga gelagapan.“Oh, aku hanya tanya, apa dia--” Bams ingin bicara tapi Naya lebih dulu membungkam mulut Bams.“Tidak, tidak apa-apa, kami hanya sedang membahas desain,” ucap Naya dengan tangan masih menutup mulut Bams.Bams sampai melirik pada Naya karena mulutnya ditutup, tetapi dia tidak langsung menepis tangan wanita itu.Daniel mengerutkan alis. Menatap aneh pada Naya dan Bams.“Kak Alina memanggilmu. Dia bilang ada yang mau dibahas,” kata Daniel sambil menunjuk ke belakang menggunakan jempol.Naya mengangguk. Dia masih tidak sadar tangannya ada di mana, saat Bams menurunkan tangannya, Naya langsung menoleh.“Kalau begitu aku masuk dulu,” kata Naya. Namun, sebelum pergi, Naya memberikan isyarat pada Bams agar tidak membahas hal tadi.Daniel memandang aneh pada Naya yang berjalan cepat meninggalkan dia dan Bams.“Aneh sekali tingkahnya?” Daniel penasaran. “Memangnya apa yang kalian bicarakan tadi?” tanya Daniel kemudian pada Bams.“Tida

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-31

Bab terbaru

  • Pesona Istri Dadakan Presdir Tampan   Daniel : Memberi Hadiah

    “Apa itu penting?”Pertanyaan Daniel membungkam Karin. Dia mengulum bibir dan menggeleng.Daniel sendiri tidak mau bersikap baik, jangan sampai sikap baiknya disalahartikan.Daniel melihat Karin yang diam tertunduk. Dia pun memutuskan untuk pergi daripada terlalu lama berinteraksi dengan Karin.“Tunggu, kamu tidak jadi mencari aksesoris? Aku bisa menunjukkan beberapa barang yang mungkin cocok dengan yang kamu inginkan,” ucap Karin membujuk seraya meremat jari.Daniel diam sejenak, tetapi setelahnya mengangguk. Dia mengikuti Karin menuju display khusus aksesoris anak-anak.“Anak itu biasanya suka apa? Bando, jepit rambut, kalung, atau gelang mungkin?” tanya Karin mencoba mengajak bicara Daniel.Daniel tak menjawab pertanyaan Karin. Dia lebih memilih fokus memperhatikan aksesoris yang terpajang di sana, hingga tatapannya tertuju pada gantungan ponsel yang lucu dan menggemaskan.“Itu lucu,” ucap Karin.Daniel tetap tak bicara pada Karin.Karin diam memperhatikan Daniel yang begitu dingin,

  • Pesona Istri Dadakan Presdir Tampan   Sama-sama Mau Perhatian

    Siang itu, Aksa masih berada di ruang kerjanya dengan banyaknya tumpukan berkas di meja. Dia sedang membaca beberapa perencanaan bisnis untuk mengembangkan perusahaannya.“Masih sangat sibuk?”Aksa terkejut mendengar suara Alina. Dia langsung menoleh dan melihat istrinya ternyata sudah berada di ruangannya. Aksa tersenyum lebar, karena terlalu fokus bekerja, membuatnya sampai tidak menyadari kalau Alina datang.“Aku tidak mendengar kamu mengetuk pintu,” ucap Aksa langsung berdiri dari tempat duduknya untuk menghampiri Alina.“Aku memang tidak mengetuk pintu,” balas Alina.Aksa mengajak Alina duduk. Alina membawa paper bag berisi makan siang seperti yang dijanjikannya pagi tadi.“Arlo tidak rewel tahu kamu akan ke sini dan tidak diajak?” tanya Aksa.“Oh, dia pergi bersama Naya dan Bams. Katanya mau main ke rumah Anya. Nanti aku ke sana setelah dari sini,” jawab Alina seraya mengeluarkan kotak makanan dari dalam paper bag.“Ternyata dia mau lepas darimu karena Anya?” Aksa keheranan.“Iya

  • Pesona Istri Dadakan Presdir Tampan   Aksa dan Ilham

    Aksa sudah sampai di perusahaan. Seperti biasa Ilham akan langsung menemani masuk ruangan lalu membacakan jadwal harian Aksa.“Ada yang mau Anda ubah, Pak?” tanya Ilham setelah selesai membacakan laporannya.Aksa tak langsung menjawab. Dia malah menatap Ilham.“Ada apa, Pak?” tanya Ilham panik karena tatapan Aksa. Apa dia membuat kesalahan?Aksa menghela napas pelan, lalu menyandarkan punggung.“Apa kamu benar-benar tidak mau mengubah keputusanmu untuk mengambil alih perusahaan mertuamu? Bukankah ini menguntungkan untuk kariermu?” tanya Aksa sekali lagi setelah berulang kali Ilham berkata akan tetap menjadi sekretarisnya.Aksa hanya tak ingin dianggap menghambat Ilham berkembang. Meski dia juga berat melepas Ilham yang sudah bertahun-tahun ikut dengannya dan menjadi pekerja terbaiknya, tetapi Aksa juga ingin masa depan Ilham semakin baik.Namun, bukannya mendapat jawaban, Ilham malah membalas, “Anda mau memecat saya?”Pertanyaan Ilham tentu saja membuat Aksa sampai menegakkan badan.“

  • Pesona Istri Dadakan Presdir Tampan   Bodyguard Kecil

    Hari berikutnya. Alina dan yang lain sarapan seperti biasanya. Rumah itu sekarang begitu ramai dan semakin hangat dengan banyaknya orang yang menempati rumah itu.“Aku lupa bilang,” ucap Daniel di sela sarapan.Semua orang menatap pada pria itu sekarang.“Lupa bilang apa?” tanya Alina penasaran.Daniel menatap ke semua orang lalu membalas, “Waktu itu aku bicara dengan Paman, dia menawariku untuk mengelola perusahaan di sini. Karena Kak Alina akan tinggal di sini, jadi kurasa aku juga akan tetap di sini.”Alina cukup terkejut. Namun, dia juga senang karena adiknya tidak akan jauh darinya.“Itu bagus, aku setuju,” balas Alina.Lagi pula Daniel sekarang pandai mengelola bisnis, perusahaan sang paman pun dipimpin dengan baik.Daniel mengangguk-angguk lega dan senang melihat Alina setuju dengan niatnya.“Kamu akan tinggal di sini? Kalau iya, aku akan meminta orang menyiapkan kebutuhanmu termasuk ruang kerja,” ujar Aksa.“Tidak, aku mau mencari apartemen saja,” balas Daniel.Alina tidak menc

  • Pesona Istri Dadakan Presdir Tampan   Gagal

    Malam itu Daniel berkumpul dengan Aksa dan Alina di rumah. Mereka berada di ruang keluarga membahas soal Edwin.“Edwin memang ditangguhkan penahanannya, tapi proses hukum tetap berjalan. Pengacaraku juga sudah mengajukan semua berkas laporan dan bukti untuk menjerat pria itu agar mendapatkan hukuman maksimal. Tidak akan kubiarkan dia mendapat hukuman hanya setahun dua tahun,” ujar Aksa.“Ya, pria itu memang layak mendapat hukuman yang berat. Banyak sekali tindak kejahatan yang dilakukannya,” timpal Alina.“Ini juga bagus untuk mempercepat proses perceraian Jia karena kelakuan buruk Edwin semuanya sudah terekspos,” ujar Aksa lagi.Alina mengangguk-angguk. Dia kemudian menoleh pada Daniel yang sejak tadi tak bersuara.“Kamu sedang memikirkan apa?” tanya Alina.Daniel terkejut. Dia baru menyadari kalau kakak dan kakak iparnya kini sedang menatapnya.“Tidak,” jawab Daniel seraya menggeleng pelan.Alina menaikkan kedua sudut alis.“Apanya yang tidak? Aku perhatikan seharian ini kamu banyak

  • Pesona Istri Dadakan Presdir Tampan   Akhirnya Baik-baik Saja

    Setelah beberapa hari dirawat di rumah sakit. Akhirnya Jia sudah diperbolehkan pulang. “Papamu sudah menunggu di rumah lama kalian, jadi kami akan mengantarmu ke sana,” ucap Daniel.“Iya, terima kasih,” balas Jia.Akhirnya Jia harus kembali ke rumah keluarganya karena dia tidak mau tinggal di apartemen atau rumah milik Edwin yang penuh dengan kenangan pahit.Alina datang menemani Jia keluar dari rumah sakit sekalian membantu Daniel.“Apa sudah semua?” tanya Alina.Daniel mengangguk.Alina mendorong kursi roda yang Jia duduki. Mereka pergi menuju pintu depan lobby rumah sakit karena mobil yang akan membawa mereka sudah menunggu di sana.“Seharusnya kamu tidak perlu repot-repot menjemput,” ucap Jia.“Apanya yang repot? Aku tidak pernah merasa repot,” balas Alina, “kita sudah kenal lama, bahkan dulu kamu membantuku memasarkan desainku, jadi anggap saja kita ini saling melengkapi dan menguntungkan,” imbuh Alina.Mereka sampai di depan lobby. Jia dibantu Alina dan Daniel masuk mobil, lalu

  • Pesona Istri Dadakan Presdir Tampan   Sosok Anak

    Anya masih berada di rumah sakit bersama Daniel. Dia ingin menemani Jia sebelum dijemput Alina saat sore hari. Anya akan bersama Alina sampai Jia keluar dari rumah sakit.“Mama mau ke mana?” tanya Anya saat melihat Jia bergerak ingin menurunkan kaki.“Ke kamar mandi,” jawab Jia agak kesusahan turun karena tubuhnya yang masih kaku dan tangan masih terpasang selang infus.Anya menoleh pada Daniel yang baru saja menerima telepon.“Paman, Mama mau ke kamar mandi tapi tidak bisa bawa infusnya,” kata Anya.Jia terkejut karena Anya sampai memanggil Daniel. Dia menoleh pada pria itu yang sudah memandangnya.“Aku bisa sendiri, kamu selesaikan saja urusanmu,” kata Jia karena tak enak hati jika terus merepotkan Daniel.Namun, ternyata Daniel tetap mendekat. Dia berjalan menghampiri Jia dan Anya.Jia menatap Anya yang tersenyum lebar. Sungguh dia merasa sangat sungkan karena hampir semua bantuan yang dibutuhkannya, Daniel yang mencukupi.“Kamu bisa jalan?” tanya Daniel memastikan lebih dulu.Jia

  • Pesona Istri Dadakan Presdir Tampan   Agak Canggung

    Di rumah sakit. Daniel menyiapkan sarapan untuk Jia yang tadi diberikan oleh perawat.“Kamu bisa makan sendiri?” tanya Daniel memastikan karena Jia terlihat masih lemah.Jia tersenyum kecil, lalu menjawab, “Bisa, kamu tenang saja.”Daniel mengangguk pelan. Dia kembali duduk menunggu Jia sarapan, siapa tahu Jia membutuhkan bantuannya.Jia berusaha makan sendiri meski seluruh tubuhnya terasa sakit karena lebam di sekujur tubuh. Dia memasukkan suapan pertama, lalu tatapannya tertuju pada Daniel. Dia melihat pria itu hanya diam menunggunya makan, membuat Jia merasa sedikit sungkan.“Kamu tidak sarapan?” tanya Jia.Sejak kemarin Daniel terus menunggunya di sana, bahkan tak terlihat sekalipun keluar dari kamar itu, kecuali saat kedatangan orang tua Edwin.“Kak Alina bilang akan datang membawakan sarapan, jadi aku akan menunggunya,” ujar Daniel.Jia mengangguk-angguk pelan. Dia agak canggung karena makan sendiri, sedangkan Daniel hanya duduk mengamatinya.“Makanlah dan minum obatmu. Kamu har

  • Pesona Istri Dadakan Presdir Tampan   Mau Izin Cuti

    Alina menemui Anya yang baru saja selesai mandi dibantu pelayan.“Biar aku saja yang membantunya ganti baju, kamu keluarlah,” kata Alina pada pelayan.Pelayan mengangguk lalu keluar dari kamar itu.Alina memulas senyum pada Anya. Dia mendekat lalu duduk di tepian ranjang dan membantu Anya memakai pakaian.“Apa tidurmu nyenyak?” tanya Alina.Semalam Anya dan Arlo tidur satu kamar atas permintaan Arlo, tetapi disediakan dua ranjang terpisah.Anya mengangguk seraya menatap pada Alina yang sedang memakaikan bajunya.“Kata Arlo, semalam kamu mimpi buruk sampai menangis. Apa benar?” tanya Alina memastikan apakah cerita putranya benar atau tidak.Anya terdiam. Dia menunduk tak menjawab pertanyaan Alina.Alina melihat ekspresi sedih di wajah Anya. Dia tidak bertanya lagi, tetapi memilih segera menyelesaikan membantu Anya memakai baju. Setelah itu dia juga menyisir rambut Anya.“Bagaimana kabar Mama?” tanya Anya.“Mama sudah baik. Hari ini kita ke sana untuk menjenguknya, ya.” Alina bicara ser

DMCA.com Protection Status