Beranda / Rumah Tangga / Pesona Istri Dadakan CEO / Bab 88: Jangan Beri Tahu Orang Lain

Share

Bab 88: Jangan Beri Tahu Orang Lain

Penulis: NACL
last update Terakhir Diperbarui: 2024-06-23 09:42:07
Kota Zurich

“Aku sakit apa?” tanya Mitha dengan hati-hati.

Setelah membesuk Claira di kantor polisi, wanita itu bergegas memeriksakan diri di rumah sakit besar milik keluarga pamannya. Sekarang ia duduk saling berhadapan dengan dokter umum.

“Apa Nona terlambat datang bulan?” tanya Dokter Isabelle Lutolf

“Aku ini sedang sakit bukan konsultasi kandungan!” sembur Mitha merasa tak nyaman.

“Menurut hasil pemeriksaan, Nona Paramitha sedang hamil untuk usianya saya tidak bisa memastikan karena Nona harus bertemu spesialis kandungan.” Dokter Isabelle tersenyum ramah, tidak ambil hati perkataan buruk pasien.

Mitha meraih tas tangan dari kursi samping. Ia bergegas meninggalkan ruang pemeriksaan. Langkah kakinya sangat lebar menuju area parkir, ia ingin pulang dan istirahat.

Sebelum mobil melaju, Mitha merasakan pusing cukup hebat dan perutnya melilit. Namun, wanita itu nekat berkendara.

Akibat sakit kepala tidak tertahankan, Mitha berhenti di bahu jalan. Ia tertidur selama sepuluh menit
NACL

Semoga bukan Mitha (⁠ ⁠⚈̥̥̥̥̥́⁠⌢⁠⚈̥̥̥̥̥̀⁠)

| 1
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (8)
goodnovel comment avatar
NACL
bisa jadi Kak huhu (⁠´⁠ ⁠.⁠ ⁠.̫⁠ ⁠.⁠ ⁠`⁠)
goodnovel comment avatar
NACL
terima kasih juga Kak ╰⁠(⁠*⁠´⁠︶⁠`⁠*⁠)⁠╯
goodnovel comment avatar
NACL
jadi Lionel mending sam Clair atau Mitha? ¯⁠\⁠_⁠ಠ⁠_⁠ಠ⁠_⁠/⁠¯
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Pesona Istri Dadakan CEO   Bab 89: Claira Keras Kepala

    “Apa yang kalian lakukan di sini?” tanya wanita itu setelah Alessandro dan Calantha keluar dari ruang pemeriksaan.Tentu saja keduanya terkejut, terutama Calantha. Ia benar-benar takut penyakitnya ini diketahui orang banyak. Cal sedikit menyembunyikan tubuh di balik punggung kekar.“Hai Mom. Sedang apa di rumah sakit?” Alessandro berusaha memecah kekakuan.Wanita paruh baya itu menjawab dengan pertanyaan. “Apa Calantha hamil? Ini kejutan kenapa disembunyikan?” Raut wajah Livy sumringah, saking bahagianya meneteskan air mata. Wanita paruh baya itu seketika mendekap erat tubuh Calantha.“Terima kasih Calantha, aku senang,” bisik Livy membuat tubuh Calantha gemetaran.Livy mengurai pelukan dan menggenggam kedua tangan Calantha.“Kenapa wajahmu pucat, Cal?” ibu tiga anak itu memidai kulit putih Calantha yang semakin putih tak bercahaya.Berbeda dengan Alessandro, Calantha merasa sesak dalam dada. Ia mereguk saliva yang begitu pekat mengaliri kerongkongan, tidak sanggup mengecewakan orang

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-24
  • Pesona Istri Dadakan CEO   Bab 90: Perawan Tua vs Penghibur

    Lima belas menit sebelumnya. ‘Aroma parfum itu … tidak asing. Tapi milik siapa?’ gumam Calantha dalam hati. Netra kelabu nan cantik memperhatikan wanita asing itu hingga menghilang di balik pintu ruangan penyidik. Calantha menggelengkan kepala untuk menepis pikiran buruk. Wanita itu bergegas menghubungi sepupu Lionel di tempat sepi. Tanpa Calantha tahu seorang gadis berambut hitam dan ikal mengintip dari celah pintu. Sosok itu menahan napas karena hampir ketahuan, ia juga berharap Calantha segera pergi. “Sialan, kenapa dia ada di sini, huh?” gerutu Mitha. “Sedang apa kamu di sini? Ini bukan ruangan yang bisa disinggahi sembarang orang!” tegur seorang petugas polisi dari balik punggung Paramitha. “Maaf Pak. Saya pikir … maaf. Saya permisi.” Mitha menelan ludah ketika mendengar derap langkah Calantha semakin mendekati ruangan di mana ia bersembunyi. Langkah kaki Calantha semakin menjauh dan … menghilang. Setelah memastikan kondisi aman, Mitha segera keluar dari ruangan. Namun,

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-24
  • Pesona Istri Dadakan CEO   Bab 91: Tuan CEO dan Nyonya Torres

    “Schatzi cepatlah! Kita bisa tertinggal rombongan!” kata Al.“Sebentar Al, ponselku berdering terus.” Calantha sibuk mencari ponsel di dalam ranselnya. Ia yakin telepon itu teramat penting, sebab sudah tiga kali merasakan getaran sejak turun dari kereta.Hari ini, setelah sarapan Alessandro membawa Calantha pergi mengunjungi kawasan pegunungan. Lima lalu mereka baru saja turun dari kereta. Ketika Alessandro melihat Calantha berhasil mengeluarkan ponsel dari tas punggung, pria itu langsung merampas paksa. Kening Al mengernyit membaca nama penelepon—itu adalah MItha. Bahkan terdapat dua pesan teks.“Alessandro Javier Torres, kamu tidak boleh begitu!” pekik Calantha karena tidak suka sang suami mencampuri masalah pribadinya.Alessandro tidak peduli.Dengan tinggi badan mencapai satu meter sembilan puluh senti memudahkan gerakan pria itu. Alessandro mengangkat satu tangan kanan yang memegangi ponsel, ia langsung menghapus pesan dari Mitha, serta beberapa riwayat panggilan tak terjawab.

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-26
  • Pesona Istri Dadakan CEO   Bab 92: Diabaikan

    “Al?” Calantha hendak menjauhkan tubuhnya.“Schatzi …,” bisik Al dengan suara serak. Lagi, Alessandro tidak mengizinkan Calantha menerima panggilan suara. Satu tangan Al meraih tengkuk dan sebelahnya lagi menahan tangan Cal tetap di dalam saku mantel. Pria itu langsung menyatukan bibir.Beruntungnya Calantha tidak meronta.Setelah pagutan terlepas, wanita itu bergegas memeriksa ponsel. Ia mengernyitkan kening karena kakak sepupunya menghubungi.“Mitha,” gumam Calantha.“Abaikan saja. Aku tidak suka berbagi perhatian istri dengan orang lain!” Alessandro menjulurkan tangan yang melingkari bahu Calantha. “Ayo, Schatzi.”Calantha sepemahaman dengan Alessandro. Ia juga tidak mau momen indahnya saat ini terganggu oleh seseorang. Wanita itu tersenyum lebar dan mengangguk, lalu mematikan daya ponsel.“Gadisku yang pintar,” puji Alessandro. Ia mengusak rambut Calantha membuat wanita itu memelotot. “Jangan marah karena kamu semakin cantik.” Calantha membuang wajah ke sisi berlawanan. Bukan ka

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-26
  • Pesona Istri Dadakan CEO   Bab 93: Rencana Mitha

    “Kenapa Claira bisa bebas?” Mitha mengeluh seraya bolak-balik di dalam kamar. Kepanikan Mitha terjadi karena baik Arjuna atau Claudya tidak menjawab pertanyaan wanita itu. Sehingga Mitha menjadi cemas bukan main. Sudah tiga jam sejak Tuan dan Nyonya Caldwell meninggalkan mansion. Mitha berulang kali menyingkap tirai putih dalam kamar. Ia kesal bukan main, lantaran tidak bisa tidur di ruangan milik Claira. Sekarang, Mitha berada di dalam kamarnya yang lebih kecil dibanding empat ruang tidur utama. “Aku harus bergerak cepat,” desis wanita pemilik bola mata hitam serta rambut berwarna senada. Mitha kembali menghubungi Calantha untuk menyampaikan rasa empati serta memberikan solusi. Ia yakin Alessandro tidak bisa memengaruhi Calantha untuk membencinya. Dering pertama belum diterima. Tepat pada dering ketiga telepon tersambung dengan Calantha. “Calantha? Akhirnya kamu menerima teleponku,” ucap Mitha dengan suara girang tetapi wajahnya menunjukkan ekspresi menghina. Kemudian ia bicara

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-27
  • Pesona Istri Dadakan CEO   Bab 94: Tidak Ada Yang Mengganti Posisimu

    “Tidak! Itu gila Schatzi!” tegas Al. Pria itu menghela napas kasar. Bahkan raut wajah tampan Alessandro berubah dingin sehingga suasana dalam chalet tidak sehangat sebelumnya. Ketika pria itu kembali ke chalet, harapannya bisa bermesraan dengan sang istri atau mendapat perhatian. Alessandro memiliki luka lebam pada wajah tampannya. Akan tetapi Calantha malah menyampaikan sesuatu yang menyulut emosi. “Kamu bertemu dengan Mitha di mana?” Alessandro menatap tajam netra abu-abu Calantha. “Kedai kopi di persimpangan jalan.” Calantha mereguk saliva yang terasa lengket. “Dan kamu setuju?” cerca Al. Pupilnya melebar dan dipenuhi kilat amarah. “Aku harap tidak menjanjikan apa pun padanya,” ucap Al dingin menusuk relung hati. Calantha menggeleng tegas. “Aku juga menolak. Aku menyampaikan ini supaya kamu tahu Mitha memberiku sebuah solusi,” sahut Calantha dengan perih. Ia membayangkan betapa sakitnya membagi perhatian Alessandro kepada Mitha—jika ide gila itu dilakukan. Calantha hanya

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-27
  • Pesona Istri Dadakan CEO   Bab 95: Alessandro Predator Berbahaya?

    “Al, itu ‘kan?” tunjuk Calantha. Kedua netra abu-abunya mengembun, bagian putih pada mata berubah merah termasuk hidung, alis dan pipi.Alessandro mengangguk pelan seraya tersenyum hangat menambah kesan menawan. Satu tangan kekar pria itu menangkup pipi kemerahan Calantha. Ia membelainya penuh sayang lalu melekatkan kening mereka.“Seperti kataku, kita pulang,” ucap Alessandro lemah lembut.Calantha benar-benar tidak bisa menahan rasa haru. Ia menteskan bulir bening membasahi pipi. Ia hanya berucap lirih, “Terima kasih Al.”Bus yang disewa Alessandro memasuki pekarangan megah Mansion Caldwell. Kendaraan besar ini berhenti tepat di depan bangunan bernuansa khas Eropa tersebut.Alessandro membimbing Calantha turun dari bus. Keduanya melangkah menaiki beberapa anak tangga sebelum memasuki mansion.Setelah melewati pintu besar nan kokoh, seluruh maid menyambut Nona Muda mereka.“Selamat datang Nona Calantha.” Semua tersenyum merekah.Tidak tertinggal seorang wanita paruh baya yang masih s

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-28
  • Pesona Istri Dadakan CEO   Bab 96: Sampah Tidak Tahu Diri

    “Ternyata kamarmu luas juga,” ucap Alessandro. Pria itu baru saja memasuki kamar Calantha. Wanita itu seketika memutar tubuhnya. Calantha terbelalak melihat penampilan Alessandro yang berantakan. “Apa yang terjadi?!” Suara Calantha melengking. Ia mendekati suaminya lalu menggiring pria itu duduk di tepi ranjang. “Aku ambil obat.” Namun, Alessandro mencekal pergelangan tangan Cal. Ia menggeleng sembari tersenyum menawan seolah tidak terjadi apa-apa. Padahal sangat jelas, Calantha melihat Alessandro meringis menahan rasa perih. “Nanti juga sembuh. Duduk saja di sini!” titah Al sembari menepuk pelan sisi kasur yang kosong. Sebenarnya Calantha enggan tetapi wanita itu mengangguk kemudian duduk di samping sang suami. Ia mengamati lekat-lekat wajah tampan Alessandro yang dihiasi lebam serta darah mengering. Calantha yakin, semua ini perbuatan ayah atau kakak tertua—Dewa. Lubuk hatinya terasa retak seketika karena mengetahui pria yang dicintai diperlakukan semena-mena. “Tidak perl

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-28

Bab terbaru

  • Pesona Istri Dadakan CEO   Bab 133: Aku Beruntung

    “Selamat Tuan Hofer, bayinya lahir dengan sehat.” Dokter mengulurkan tangan kanan sambil tersenyum lebar. Liam berkaca-kaca mendengar kabar menggembirakan. Ia gegas menghubungi ibunya dan beberapa kerabat terdekat untuk menjenguk anggota keluarga baru. Setelah itu Liam memasuki ruang pemulihan. Ia melihat dua bayi menelungkup di atas dada sang istri. “Claira ….” Liam sesenggukan. Ia mengekspresikan diri karena memiliki buah cinta dari gadis pujaannya di masa sekolah. Bahkan tangan Liam tidak sanggup menyentuh kulit tipis nan lembut miliik bayinya. “Kamu memiliki dua anak laki-laki.” Claira tersenyum merekah melihat dua bayi itu sibuk mencari puncak nutrisi. “Kita. Kita memiliki dua putra. Dan kamu satu-satunya perempuan cantik diantara kami.” Liam setengah tertawa dan menangis ketika mengatakannya. Sedangkan Claira tergelak membuat kedua bayi di atas tubuhnya terkejut lalu merengek. Pasangan itu saling menatap satu sama lain kemudian tertawa bersama-sama melihat tingkah mengge

  • Pesona Istri Dadakan CEO   Bab 132:Kehidupan Para Ipar

    “Hamil?” Clair tercengang. Reaksi pasangan itu sangat berbanding terbalik. Liam selalu menebar senyum bahkan berbagi kebahagiaan bersama pegawai rumah sakit. Ia mentraktir makan. Sedangkan Clair tampak terpukul.“Istriku kenapa sedih? Seharusnya kamu senang.” Liam merangkul bahu Claira.Wanita itu menunduk menatap perutnya. “Kenapa aku bisa hamil? Liam aku … belum siap menjadi ibu.”Seketika senyum manis di wajah Liam menghilang. Kini pria bermata sipit itu mengetahui Claira enggan mengandung anaknya.“Kita sudah menikah, bercinta dan melakukan berulang kali. Kita tidak menunda kehamilan. Jadi … kamu menolak?” tanya Liam dengan perasaan kecewa.Clair tersadar dari pikirannya. Ia menatap wajah sendu sang suami. Kedua tangan mulus wanita itu menangkup pipi Liam.“Maksudnya bukan begitu. Liam … aku ini seorang pendosa. A-aku tidak menyangka hamil dalam waktu dekat. A-aku juga … merasa bukan ibu yang baik.” Claira melepaskan tangan dari rahang Liam lalu menunduk dalam.Liam tersenyum kec

  • Pesona Istri Dadakan CEO   Bab 131: Benci Tapi Rindu

    “Aku bingung bagaimana cara mengatakannya,” gumam Claira. Raut wajah wanita itu terlihat sedih.Calantha mengernyit dan menopang dagunya. [Maksudmu?] “Aku ingin pindah rumah, tapi ibu mertuaku melarang. Alasannya kesepian, karena sebelumnya Liam sibuk bekerja.” Claira cemberut. “Kami tidak punya waktu berdua.” Calantha manggut-manggut. Ia mengerti keinginan kakak kembarnya. Istri Alessandro Javier itu tersenyum penuh arti lantas mendekatkan kepala dengan layar ponsel.[Bilang saja langsung kalau kamu ingin pacaran bersama Liam.] Calantha menaik-turunkan alisnya.“Mana bisa seperti itu!” sentak Claira.Setelah satu bulan tinggal di rumah mertua, Claira kehilangan figure Liam. Pria itu lebih sering pulang malam dan pergi pagi-pagi sekali. Bahkan satu minggu ini keduanya tidak berhubungan intim.Claira mengakhiri panggilan video bersama Cal. Ia bergegas menemui ibu mertua di lantai satu. Ia melihat wanita paruh baya itu sedang kesulitan berjalan. Buru-buru Clair membantu.“Hati-hati B

  • Pesona Istri Dadakan CEO   Bab 130: Setelah Tujuh Hari

    Malam pertama yang seharusnya berujung menyenangkan dengan suasana romantis, justru sebaliknya. Kini, vila pribadi Keluarga Hofer dikunjungi dokter serta perawat yang mengobati Liam. Pria itu mendadak demam paska berenang.“Bagaimana kondisinya? Perlu dirawat inap?” berondong Clair kepada dokter. Ia memperhatikan wajah pucat sang suami.Sedangkan Liam menahan malu sekaligus gundah. Pria itu merasa bersalah gagal menjadi sosok suami idaman bagi pujaan hati. Dokter berkata dengan cemas, “Demamnya cukup tinggi mencapai empat puluh derajat. Tapi Tuan Liam menolak.”Clair mendengus, lantas berjalan mendekati suaminya yang sedang berbaring tidak berdaya.“Kamu masih mau hidup?” tegas wanita itu membuat mata sipit Liam membelalak.Clair bertolak pinggang dan menatap tajam suaminya. “Kita baru menikah satu hari, kamu mau menjadikan aku janda?” Liam meneguk saliva dan menggeleng pelan. Ia tahu istrinya memang galak, tetapi tidak menyangka mulut Claira sangatlah tajam.“Jangan bilang begitu.

  • Pesona Istri Dadakan CEO   Bab 129: Pengganggu Kemesraan

    Satu tahun berlalu sangat cepat, kesabaran Liam membuahkan hasil. Pagi ini, Liam dan Claira telah resmi menjadi sepasang suami istri. Keduanya sedang menandatangani akta pernikahan. Calantha bersama keempat anaknya duduk di kursi paling depan. Ia menangis haru karena Clair mendapatkan belahan jiwa. Ia juga tahu Clair belum sepenuhnya melupakan Alessandro. Wanita itu beranjak mendekati kembarannya. “Haruskah aku memanggilmu Nyonya Hofer?” goda Calantha. Liam menyambar, “Tentu saja! Dia istriku, dan kamu harus memanggilku kakak meskipun kita seumuran.” Tawa pria itu. Tiba-tiba Alessandro memukul kepala Liam. Ia berkata dengan tegas, “Tidak boleh memanggil kakak! Panggil nama saja.” Seketika altar pernikahan dihiasi gelak tawa dari semua orang. Mereka melihat kedekatan putri Caldwell dan kekompakan para menantu. “Sudah seharusnya aku patuh kepada yang lebih dewasa.” Liam menyengir, menjadikan mata sipitnya tak terlihat. Alessandro memelotot karena secara tidak langsung Liam menge

  • Pesona Istri Dadakan CEO   Bab 128: Kehidupan Baru

    Claira melempar kerikil kecil ke sembarang arah. Pikiran gadis itu dilanda gundah gulana. Ia ketakutan Alessandro memberitahu keluarga besarnya tentang sebuah kebenaran. Clair menelan ludah. Ia tidak bisa membayangkan apa yang akan terjadi jika Calantha mengetahui kenangan bersama Al diambil alih olehnya.Ketika wanita itu melepar kerikil cukup besar, seseorang memekik. “Aw!”“Ya ampun!” Claira sigap menghampiri sumber suara. Ia ternganga mendapati Liam sedang mengelus kening.Sialnya, kening pria tampan itu berubah merah.“Liam, maaf. Aku tidak bermaksud—““Apa yang kamu pikirkan?” Liam meringis karena lemparan Clair sangat bertenaga.“Tidak ada!” tegas Clair. Ia tersenyum kaku.Padahal Liam sengaja meluangkan waktu setelah berminggu-minggu demi Clair. Pria itu tahu calon istrinya sedang gelisah. Hanya saja Liam pandai menutupi rahasia. Ia tidak mau ikut campur, cukup membeberkannya kepada Alessandro.Liam juga tahu Alessandro berniat mengubur masalah ini. Clair menoleh kepada Lia

  • Pesona Istri Dadakan CEO   Bab 127: Bukan Claira Tapi Calantha

    “Bodoh!” teriak Alessandro di tengah hutan. Pria itu mengepalkan tangan dengan kuat hingga bagian telapak sakit dan urat-urat pada lengan menonjol. Ia memukuli udara yang tidak bersalah. Kemudian Alessandro terjatuh dengan posisi kedua lutut di atas tanah lembab.Alessandro kian tercabik ketika memeriksa ponsel dan mendapati istrinya sedang menelepon. Ia tidak kuasa menerima panggilan suara. Pria itu tenggelam jauh bersama perasaannya saat ini.Beberapa jam kemudian, Alessandro berhasil menguasai rasa sakit dalam dada. Ia bergegas menemui Claira di Mansion Caldwell. Karena hubungan sudah membaik, kedatangan Alessandro disambut oleh para pelayan. “Di mana Nona Muda Clair?”Pelayan menunduk. “Nona di perpustakaan, Tuan.” Alessandro langsung menghampiri iparnya.Claira terkejut karena sebelumnya Al tidak membuat janji. Sekarang pria itu datang dengan ekspresi dingin dan aura mencekam seketika menyelimuti ruangan.“Hi Al. A-ada a-apa?” gugup Claira. Perasaan sebagai wanita sangat peka,

  • Pesona Istri Dadakan CEO   Bab 126: Masa Lalu Wanitaku

    Alessandro mendengus sebal lantaran Liam menguasai keempat anaknya. Sebagai ayah, ia hanya bisa mengawasi dari jarak jauh. Al juga tidak bisa berbuat apa-apa selain mengamati, sebab Calantha telah memberi izin. Liam mengambil banyak swafoto bersama ABCD. Pria itu tersenyum kecil melihat hasil jepretan kamera. Liam mengirim pesan teks dan gambar dirinya bersama Anaya kepada Clair. “Anaya semakin lucu.” Ketika Liam masih tersenyum sendirian, Alessandro berdiri tepat di belakang pria itu. “Ide brilian menggunakan anakku sebagai alibi menggoda wanita.” Alessandro langsung mengambil alih keempat bayinya. Ia tidak suka wajah polos bayinya dimanfaatkan oleh Liam. ** Satu minggu ini Liam rajin mengunjungi kediaman Alessandro. Pria itu membawa beraneka buah tangan untuk Calantha dan empat bayinya, tidak ketinggalan Liam menemani Al bermain catur. Semua dilakukan sebagai permohonan maaf. “Bagaimana perkembangan hubunganmu dengan Claira?” Wajah Alessandro tampak serius memandang papan

  • Pesona Istri Dadakan CEO   Bab 125: Persaingan 

    “Ajari aku caranya.” Clair menunjuk popok dan pakaian bayi. Seketika Calantha dan Lorraine menoleh ke arah wanita itu. Kening kedua ibu muda mengerut karena tidak biasanya seorang gadis belajar merawat bayi.“Kalian tidak perlu menatapku seperti itu. A-aku mau tau bagaimana melakukannya.” Clair menelan ludah karena gugup diperhatikan oleh dua pasang mata.Lorraine mengalihkan pandangan kepada Calantha untuk meminta izin. Istri kesayangan Alessandro Javier itu mengangguk. Jujur, perasaan Cal campur aduk. Ia takut kakaknya ini kelak mencari simpati di depan Al. Sungguh Calantha tidak mau rumah tangganya hancur. Apalagi sekarang keempat anak sangat membutuhkan orang tua utuh.Saat mengganti popok Anaya, wajah Claira berseri-seri. Gadis itu teringat ketika Liam mempertanyakan kesiapannya menjadi seorang ibu. Namun, waktu itu Claira diam saja karena malu. Sekarang hatinya bersorak riang.**Dua hari kemudian, Liam mengantar Clair ke bandar udara. Gadis itu harus pulang ke Zurich karena b

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status