Share

7. Suami di Atas Kertas

Tisya berjalan menuju meja makan. Ia mendekati Elsaki dan seperti biasa, ia melakukan adegan mesra dengan memberikan kecupan di beberapa wajah begitu juga sebaliknya. Mereka melakukan itu tanpa sungkan seolah tak ada siapa-siapa.

Di saat itulah Yuvika sadar bahwa wanita yang dimaksud oleh suaminya sejak kemarin adalah Tisya. Dan sekarang, ia tahu duduk permasalahan yang dialami oleh Elsaki. Benar-benar di luar nalar, ia menjalin hubungan dengan istri orang?

"Belajarlah untuk tahu diri, kau sudah meminta mahar lima milyar, dan sekarang kau meminta restoran? Jika kau ingin menghabiskan waktu, cari kegiatan yang tidak merugikan orang," ucap Tisya yang terdengar merendahkan.

"Apakah jika aku minta restoran, kau akan rugi? Aku minta pada suamiku, bukan padamu!" jawab Yuvika santai sembari menikmati masakannya.

"Suami di atas kertas. Bukan suami yang mencintaimu sebagai istri. Dia hanya mencintaiku."

Elsaki hanya menghela napas panjang. Ia memijit pelipisnya pelan. Ini masih terlalu pagi untuk ribut, ia semakin pusing jika mengingat ini adalah hari pertama ia dihadapkan dengan dua wanita yang ternyata sama berisiknya.

"Negara dan agama tidak peduli itu, yang mereka tahu, Elsaki suamiku, dan aku istrinya. Mau mencari pembelaan dari manusia satu dunia juga posisi kalian akan salah. So, jangan remehkan istri di atas kertas."

Yuvika dengan tatapan angkuhnya meninggalkan keduanya di meja makan. Ia membawa nasi gorengnya ke dalam kamar. Seolah sedang membuktikan bahwa ia tak takut dan tak terpengaruh apa pun yang mereka lakukan.

Namun, yang terjadi di dalam kamar sangat berbeda. Ia segera saja berjalan menuju kamar mandi. Menenggelamkan tangisnya di sana. Ia kuat dan mampu menjalani ini, tapi bukan berarti ia tidak merasakan sakit. Ia seolah sedang dipermainkan oleh kehidupan dan takdirnya.

Yuvika menumpahkan semuanya saat itu, begitu ia puas dan sadar tak bisa terus seperti ini, ia bangkit dan mencuci bersih wajahnya. Ini adalah cara Yuvika untuk menambah kekuatan dan mengurangi rasa sakitnya. Menurutnya, menangis bisa melegakan hati dan pikirannya, beban sedikit hilang bersama luruhnya air mata yang keluar. Jika sebagian orang berpendapat bahwa menangis adalah pertanda lemahnya seseorang, tidak bagi Yuvika. Ia menganggap, bahwa air matanya adalah sumber kekuatan.

"Saki, kamu bilang sama aku kalau dia nggak punya keberanian apa-apa, tapi apa ini? Dia bicara seolah tidak punya rasa takut."

"Sayang, ini sama sekali nggak penting. Kamu mau pertemuan kita bahas dia?"

"Kok jadi belain dia? Kamu semalam nggak ngapa-ngapain sama dia, kan?"

"Tuh, kan, jadi kita yang ribut. Aku udah bilang jangan urusin dia, Sayang. Aku selama ini nggak pernah protes atau mempermasalahkan kebersamaan kamu sama Veer, ya. Jadi tolong, jangan permasalahkan aku sama dia, oke. Aku siap-siap sekarang, kita jalan."

Satu jam berada di kamar akhirnya Yuvika melihat dua orang yang sedang dimabuk asmara itu pergi meninggalkan rumah. Ia hanya menatap kepergian mereka dengan tatapan kosong. Seharusnya dirinya yang berada di posisi Tisya, namun yang terjadi justru sebaliknya.

Sekarang, ia bingung harus melakukan apa di rumah sebesar ini seorang diri tanpa teman. Ia berkeliling ke luar rumah, ia berjalan ke samping rumah dan terdapat taman bunga yang sudah bermekaran di sana. Ia melihat bibi yang sibuk dengan menyiram tanamannya.

"Elsaki suka bunga?" tanya Yuvika yang sukses mengagetkan wanita yang berusia lebih dari 55 tahunan.

"Ini bunga ibunya Tuan Elsaki. Tuan meminta saya untuk tetap merawat dan nggak boleh mati."

"Kalau boleh tahu, kapan kedua orang tua Elsaki meninggal?"

Bibi menyudahi aktivitasnya lantaran semua bunga sudah basah. Beliau duduk di bangku panjang yang berada di sana. Pergerakan itu diikuti oleh Yuvika.

Ia merasa ini saatnya mendengar tentang latar belakang suaminya. Bagaimanapun rumah tangganya saat ini berjalan, tak akan mengubah kenyataan bahwa ia adalah istri dari Elsaki Sanders.

"Bapak dan Ibu meninggalkan lima tahun yang lalu. Mereka meninggal bersamaan karena kecelakaan."

"Bibi tahu Tisya?"

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status