Beranda / CEO / Pesona Ethan / Bab 141. Tolong Bantu Saya!

Share

Bab 141. Tolong Bantu Saya!

Penulis: Soesan
last update Terakhir Diperbarui: 2023-05-11 19:44:36

"Jude, jangan mempermainkan nyawa istriku!" bentak Ethan.

Dia mulai kehilangan kontrol diri. Bahkan Ethan benda yang ada di depannya menjadi pelampiasan kemarahannya. Miniatur yang terbuat dari kaca pun akhirnya pecah berserakan di atas lantai di depan mata mereka.

"Ethan, kendalikan dirimu!" Vidor lantas mencengkeram dan menahan lengan Ethan.

Napasnya menderu memburu penuh dengan hawa panas. Detak jantung pun seiring terpacu cepat. Darah dalam dirinya telah mendidih. Keselamatan Nada dan calon bayinya membuatnya khawatir. Mata elangnya menatap tajam penuh bara api pada Jude. Bisa dikatakan, Ethan siap mencabik dan menghancurkan pria di hadapannya andai kata tidak menemukan Nada.

Vidor segera menenangkan Ethan dan membawanya duduk kembali. Meski sorot matanya masih tajam dan hampir tidak berkedip menatap Jude, namun dia menuruti perintah Vidor. Duduk dengan tuntunan Vidor.

Saat suasana tegang, tiba-tiba pintu terbuka.

"Tuan." Serly melangkah masuk dengan tergopoh-gopoh.

Pengawal Nada
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Pesona Ethan   Bab 142. Dia Penjahat

    "Anda tidak mengenaliku, Nyonya, tapi suamimu mengenali aku," jawab wanita itu terus melangkah mendekati Nada. Kali ini wajahnya kembali garang.Nada ingin mundur kembali, namun lapang di belakangnya telah habis, ada meja dan dinding. Tidak ada ruang gerak lagi untuknya. Bisa saja ke samping, tapi untuk melangkah ke sana, dia membutuhkan gerakan cepat.Nada ketakutan dan merasa ngeri hanya saja tidak ingin menunjukkan pada wanita itu. Dia pikir, semakin dia terlihat takut, semakin wanita itu mendesak dan merasa senang. Akhirnya harus berpura agar terlihat tenang."Kamu memiliki masalah dengan suamiku? Kenapa tidak selesaikan saja dengannya?" ucap Nada berusaha agar suaranya tidak bergetar."Ha ... ha ... ha ...." Wanita itu tertawa dengan cukup keras.Karena ruangan itu tertutup, maka suara tawanya terdengar menggema menambah rasa takut dan gemetar. Hanya saja Nada terus berusaha untuk tetap tenang, meski sebenarnya perut bagian bawahnya telah terasa sedikit sakit dan mulai tidak nyam

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-12
  • Pesona Ethan   Bab 143. Kembalikan Anakku!

    "Tolong kembalikan anakku! Jangan ambil anakku!" teriak Nada dalam tangisnya.Napasnya hampir hilang karena tangisnya semakin rapat. Nada terisak hingga tersedu-sedu. Seluruh tubuhnya terguncang seiring dengan tangis histeris dan teriaknya. Separuh nyawanya hilang merasakan sesak luar biasa. Nada terus meminta anaknya dikembalikan."Jangan ambil anakku! Tolong lepaskan!"Semakin dia berteriak dan memohon, rasanya semakin jauh wanita itu membawa anaknya pergi. Bahkan saat ingin mengejar dan menggapainya, wanita itu semakin samar dan akhirnya tidak terlihat. Dia lenyap begitu saja membawa anaknya."Jangan! Kembalikan anakku!" teriak Nada menangis histeris.Mendengar tangis dan teriakan Nada, Ethan yang saat ini sedang berada di dalam kamar mandi membasuh wajah untuk menghilangkan rasa kantuk, langsung berlari ke luar dan mendekati istrinya. Dilihatnya Nada bangkit dari baringnya dengan hentakan cepat seperti orang kaget."Sayang, jangan!" Ethan segera menahan tangan Nada ketika istriny

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-12
  • Pesona Ethan   Bab 144. Wanita Itu Sebenarnya

    "Apa wanita itu mengatakan begitu padamu?" Ethan balik bertanya sebelum menjawab. Dia harus tau apa yang dikatakan wanita itu pada istrinya sebelum memberi penjelasan.Nada tersenyum getir, lalu memalingkan wajah menghindari tatapan Ethan. Ada rasa sakit dalam hatinya. Dia merasa telah dibohongi oleh suaminya sendiri. Air matanya kembali mengalir. Cepat-cepat Nada menyeka dan menguatkan hati."Sayang, jangan percaya pada wanita itu!"Ethan meraih tangan Nada, namun dengan cepat Nada menepisnya. Rasa sakit yang dirasa belum bisa membuat Nada tenang. Ingin dia percaya pada suaminya, tapi rasa sakit itu teramat sakit. Bahkan hampir kehilangan bayinya.Ethan bangkit dari duduk, mendekati Nada dan duduk di sampingnya. Karena Nada kembali menghindar, dia pun segera memeluk dari belakang mengunci tubuh Nada."Kamu boleh marah padaku, tapi jangan banyak bergerak terlebih dahulu!"Ethan meletakkan dagunya di atas pundak Nada, memohon."Dokter memintamu bed rest," ucapnya lagi."Bila bayi ini

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-13
  • Pesona Ethan   Bab 145. Hari Yang Mencurigakan

    "Aku bosan," keluh Nada.Sudah tiga hari ini Nada dirawat di rumah sakit karena kondisi kandungannya masih belum pulih seutuhnya dan masih membutuhkan bed rest. Terbiasa bekerja dan aktif, Nada merasa bosan bila harus duduk manis. Apalagi kalau hanya tidur dan rebahan sepanjang hari, dia merasa sangat amat bosan.Sebenarnya dokter sudah menyampaikan pada Ethan bila Nada sudah diperbolehkan pulang asal di rumah dia tetap bed rest, tapi Ethan tidak mengijinkan dokter itu mengatakan pada istrinya dan meminta untuk tetap merawat Nada di rumah sakit sampai kondisi kandungan Nada benar-benar pulih.Ethan meraih tangannya. Ada rasa bersalah dalam dirinya. Namun, semua ini dilakukan demi kebaikan Nada dan calon baby mereka,"Semua demi kebaikanmu dan baby kita, Sayang. Bersabarlah untuk dua hari lagi! Aku janji, nanti setelah semuanya baik, aku akan bawa kalian jalan-jalan," ucap Ethan menghibur Nada."Tapi aku bosan. Bokongku rasanya panas dan mungkin sudah berakar," sahutnya dengan wajah ce

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-14
  • Pesona Ethan   Bab 146. Rumah Baru

    "Erina, kamu yakin ini rumah mereka? Kenapa sepi sekali? Kecil lagi," ucap Syahna.Dia tidak percaya Ethan tinggal di rumah yang kecil selama ini. Rasanya tidak mungkin anak tirinya itu tinggal di sana. Dia pikir rumah yang ditinggali Ethan dan Nada besar atau paling tidak sama dengan rumah Michael."Ma, memangnya Mama belum pernah ke sini?" Erina melihat aneh tingkah mamanya."Entahlah. Kalau pun sudah pernah, mama juga tidak akan mengingatnya," jawab Syahna sembari mengedarkan mata melihat sekitar."Mama jangan lihat luarnya saja! Meski kecil, tapi tatanan di dalamnya cukup rapi. Istri kak Ethan itu cukup rajin," ucap Erina. Meski dia tidak menyukai Nada, namun Erina memuji dan merasa kagum dengan penataan dan kebersihan rumah mereka.Erina kembali menekan bel rumah Nada. Entah sudah berapa kali melakukannya, namun sampai detik ini tidak ada jawaban alias tidak ada tanda-tanda ada orang di dalam rumah."Mungkin mereka tidak ada di rumah," ucap Syahna sudah mulai merasa tidak nyaman

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-16
  • Pesona Ethan   Bab 147. Taman Khusus

    "Ethan!"Saat bangun dan membuka mata, Nada tidak melihat Ethan di sampingnya. Matanya beredar mencari keberadaan Ethan, tapi tidak menemukan. Kamar besar itu tampak kosong. Nada merasa kecil berada di tengah kamar yang besar dengan beberapa perabot dan juga benda-benda lainnya yang tampak sangat mewah dan berseni."Aku tidak sedang bermimpi, bukan?" gumamnya lirih bertanya pada diri sendiri.Nada kembali mengedarkan mata memperhatikan setiap sudut kamar itu. Karena tidak menemukan Ethan dan juga sudah menjelajah isi kamar, Nada memutuskan untuk keluar dari kamar. Meski sudah sehari hari ini menempati rumah dan kamar itu, tapi saat melihat kembali, ada rasa kagum dan terpukau atas rumah mereka."Ethan!" panggilnya lagi. Dia pikir Ethan ada di salah satu ruang.Tidak ada jawaban. Dia memutuskan untuk menuruni anak tangga dan mencari."Nyonya!" Seseorang memanggil namanya dengan nada dan suara cemas.Nada yang telah berada di tengah anak tangga segera menoleh ke arah sumber suara. Se

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-17
  • Pesona Ethan   Bab 148. Jadikan Aku Simpananmu!

    "Ethan, apa yang kamu lakukan di sini?"Tubuh Ethan hampir melonjak kaget ketika seseorang menyapanya dari belakang sembari menepuk punggungnya. Ethan sedang serius dan fokus memperhatikan seorang wanita yang duduk di kursi di taman kota, sedangkan dia sendiri berada di bawah pohon dan bersembunyi. Karena sapaan ini, Ethan pun langsung bangkit dari duduknya."Danica?" Ethan mengedarkan pandangnya ke sekitar, termasuk ke arah wanita yang masih duduk dengan santai dan tenang, juga ke arah di mana Vidor berada. Ada rasa gugup ketika mengetahui siapa yang menyapanya. Tepatnya, ketika persembunyiannya diketahui oleh Danica.Melihat Ethan gelisah dan gugup, Danica pun mengedarkan pandangnya seperti arah pandang Ethan. Kedua mata menyipit dengan ujung alis hampir menyatu. Danica mengernyitkan dahi melihat sikap gugup Ethan."Ethan, ada apa?" tanya Danica merasa bingung karena sikap Ethan yang mencurigakan dan seperti sedang menyembunyikan sesuatu dan dipergoki olehnya.Namanya juga Ethan. M

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-19
  • Pesona Ethan   Bab 149. Kemarahan Baru

    "Apa istriku masih tidur?" tanya Ethan sembari melangkah ke luar mobil menuju rumahnya."Sudah bangun, Tuan.""Apa dia mencariku?" tanyanya lagi sembari sibuk melepaskan kancing lengan pada kemejanya."Iya, nyonya mencari Anda saat bangun tidur."Ethan menghentikan langkahnya, juga menghentikan gerakan tangannya. Matanya menyorot lekat Serly."Apa kamu memberitahu ke mana aku pergi?""Tidak, Tuan. Mana saya berani," jawab Serly."Aku tidak mau istriku khawatir," ucap Ethan.Serly mengangguk setuju.Ethan kembali melanjutkan langkahnya. Namun, baru beberapa langkah kembali kakinya berhenti dan berputar menghadap Serly."Sekarang istriku di mana?" "Nyonya ada di taman belakang, Tuan.""Aku akan membersihkan diri dulu, baru menemuinya," ucap Ethan kembali melanjutkan langkah.Dia langsung menuju kamar untuk mandi sebelum menemui Nada. Ethan tidak mau membawa debu dan keringat dari luar yang akan membuat Nada tidak nyaman. Karena bagaimanapun, dia baru saja menunggu lama di taman. Jelas

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-21

Bab terbaru

  • Pesona Ethan   Bab 203. Bahagia Sempurna

    "Aku-"Anak itu kembali ketakutan setelah melihat Ethan sejenak. Perlahan kakinya melangkah mundur menjauhi Ethan dan kembali wajahnya tertunduk dalam. Kedua tangannya saling meremas di depan perut."Huh ... aku pikir pria kecil ini pemberani dan bertanggung jawab. Ternyata nyalinya ciut juga," ucap Ethan dengan tawa kecil meledek, tapi sesungguhnya bercanda menggoda.Dia memang sempat marah karena anak itu hampir membahayakan istri dan anak dalam kandungan Nada. Hanya saja setelah melihat Nada memperlakukan dengan manis dan lembut, bahkan memaafkannya dengan mudah, kemarahan itu berangsur surut dan menghilang. Terlebih saat melihat wajah manis dan kata maaf yang diucapkan.Ethan merasa meski umur anak itu masih kanak-kanak, tapi dia telah belajar bertanggung jawab. Dengan kembali mendekati Nada dan mengakui kesalahannya serta meminta maaf, menunjukkan etika yang baik. Dia terharu oleh sikap berani anak kecil itu.Mendengar tawa kecil Ethan, perlahan anak itu mem

  • Pesona Ethan   Bab 202. Insiden di Taman Kota

    Tujuh bulan lewat usia kehamilan Nada."Ethan, kenapa jalannya lambat banget?" Sejak berangkat dari rumah sakit tiga puluh menit lalu, Nada merasa jarak yang mereka tempuh masih sangat dekat. Bahkan sebagian besar kendaraan dan bisa dikatakan semua kendaraan yang tadinya melaju di belakang mereka telah mendahului. Mungkin juga mereka telah sampai di tempat tujuan dan sudah melakukan pekerjaan.Ethan tersenyum menanggapi protes istrinya sembari memberi lirikan teduh."Ethan, cepatlah sedikit! Mau sampai kantor jam berapa kalau kamu bawa mobilnya kayak siput begini?" Nada mulai sedikit kesal."Sayang, aku sedang membawa wanita hamil. Mana boleh melajukan kendaraan cepat-cepat? Itu sangat berbahaya," ucap Ethan sembari condong ke arah Nada. "Kamu ingat kata dokter tadi? Kehamilanmu mulai besar, kamu harus hati-hati dalam bergerak. Tidak boleh melakukan gerakan secara berlebihan," sambungnya. Ethan mengingatkan Nada pesan dokter pada mereka.Siang ini mereka bar

  • Pesona Ethan   Bab 201. Menyembunyikan Kehamilan

    "Apa aku sekejam itu?" Tiba-tiba Ethan mendorong pintu dan berjalan mendekati mereka.Tatapan dan wajahnya dingin penuh rasa kecewa atas perkataan Nada yang dia dengar dari balik pintu. Bahkan langkahnya tegas seperti langkah dewa perang siap menebas musuh yang menghadang, meski sebenarnya Ethan berjalan normal. Bahkan terbilang lebih lambat dari biasanya."Ethan?" Mata Nada membulat sempurna.Nada dan Serly terkejut setengah mati melihat kedatangan Ethan. Namun, rasa terkejut Serly tidak sebanding dengan rasa terkejut yang dialami Nada. Bukan hanya kedatangan Ethan saja yang membuatnya hampir shock, tapi juga kata-kata yang diucapkan suaminya, serta cara Ethan melihatnya membuat hati Nada bergetar. Namun, seluruh tubuhnya dingin dan membeku.Bahkan, angin yang terbentur oleh tubuh Ethan terasa mencekam baginya. Hingga saat Ethan menghentikan langkah dan berdiri tegak di hadapan dengan sorot mata lekat nan tajam yang sulit diartikan sebagai tatapan cinta, Nada masih membeku membalas

  • Pesona Ethan   Bab 200. Ingin Menjadi Wanita Sempurna

    Semakin hari Ethan merasa istrinya semakin terlihat aneh dan berbeda, seolah istrinya itu sedang menyembunyikan sesuatu darinya. Entah ini hanya pemikiran dan dugaannya saja atau memang ada yang disembunyikan oleh Nada darinya? Yang pasti, Ethan merasa kebiasaan istrinya sedikit berbeda dari biasanya."Sayang," panggil Ethan.Sembari menyebut nama Nada, Ethan meraba-raba tempat tidur di sampingnya di mana Nada tidur bersamanya. Tidak ada. Tempat tidur di sampingnya kembali kosong ketika matanya terbuka di pagi hari. Hal seperti ini sudah terjadi beberapa kali dalam beberapa hari ini.Ethan mengarahkan pandangnya pada pintu kamar mandi dan memasang telinga. Sama seperti pagi biasanya, suara gemericik air terdengar cukup berisik. Bisa dipastikan beberapa saat lagi Nada pasti akan keluar dari kamar mandi dengan handuk melilit tubuhnya. "Sayang, kamu sudah bangun?" tanya Nada sembari mengusap wajah menggunakan handuk kecil.Seperti perkiraan Ethan, dalam hitungan menit pintu kamar mandi

  • Pesona Ethan   Bab 199. Mual Mendapat Kiss

    "Sayang, ayo bangun ganti baju dulu!" Ethan menarik tangan Nada memintanya bangun setelah membantu istrinya melepaskan high heels."Tidak mau, Ethan. Aku ngantuk banget. Aku mau langsung tidur saja," tolak Nada melepaskan tangan Ethan dan kembali memeluk guling."Sayang, kamu tidak akan tidur nyenyak menggunakan pakaian ini. Lagi pula kamu belum cuci muka." Ethan terus membujuk agar istrinya mau bangun sebentar berganti pakaian dan mencuci wajah untuk menghilangkan riasan sisa pesta. Sayangnya, tidak berhasil. Rasa kantuk telah menguasai istrinya. Selain malam memang telah larut, kemungkinan besar Nada juga lelah meladeni tamu dan teman-temannya saat pesta karena bagaimanapun malam ini mereka adalah bintang party.Tidak berhasil membujuk juga tidak mau mengganggu tidur lelap istrinya, akhirnya Ethan memutuskan membantu mengganti pakaian Nada. Meski sedikit kesusahan, tapi akhirnya berhasil menukar gaun Nada dengan pakaian tidur."Akhirnya," desahnya lega melihat istrinya telah menggu

  • Pesona Ethan   Bab 198. Kejutan Party

    "Ethan, sebenarnya kita mau ke mana?" Nada bingung. Sepulang kerja, Ethan menyuruhnya segera mandi dan berdandan. Dia juga memberikan gaun dan high heels baru yang senada. Katanya sih ada undangan makan malam dari kolega, tapi gelagat yang diberikan suaminya itu cukup membuatnya curiga."Makan malam, Sayang." Jawaban ini yang selalu diberikan Ethan setiap kali Nada bertanya."Hanya makan malam, kenapa harus dandan cantik dan menggunakan gaun semewah ini?" gumamnya setengah menggerutu.Ethan tersenyum mendengar protes istrinya, terlebih melihat wajah cemberut dan kesal Nada yang disembunyikan. Dengan lembut meraih tangan Nada, lalu memberikan satu kecupan pada punggung tangan yang memiliki aroma wangi dari lotion yang dipakainya."Istriku memang harus selalu terlihat cantik," goda Ethan.Nada tersenyum memberi mencibir pada ucapan Ethan."Bagaimana kalau kolegamu tertarik pada kecantikanku, lalu jatuh cinta dan ingin memiliki aku? Apa kamu rela?" Kini giliran Nada yang menggoda.Senyu

  • Pesona Ethan   Bab 197. Seperti Perangko

    "Ethan, biarkan aku masak untuk kita!" "Tidak boleh!" larang Ethan tegas. "Kamu baru pulang dari rumah sakit. Biarkan bibi saja yang membuat sarapan untuk kita. Kamu istirahat bersamaku saja di sini!" sambungnya."Tapi?" Nada menatapnya lekat, namun sedikit terselip keraguan dan menunjukkan bila dia sedang memikirkan sesuatu.Ada sorot sedih dalam matanya. Bukan sedih karena tidak diperbolehkan membuat sarapan, tapi sedih karena sejak Ethan kembali, suaminya itu langsung menemaninya di rumah sakit. Dia tau dan memahami rasa lelah dan capek yang Ethan rasakan, makanya setelah diperbolehkan pulang kemarin sore dan istirahat malam hari, pagi ini dia ingin membuat sarapan spesial."Sayang." Ethan meraih tangan Nada dan membawanya kembali berbaring dalam dekapan. "Aku belum lapar, aku hanya ingin bersamamu," sambungnya menghibur sembari mengeratkan pelukan dan semakin dalam membawa tubuh Nada masuk ke dalam selimut kehangatan.Sebenarnya Nada ingin kembali mencari alasan agar Ethan mau me

  • Pesona Ethan   Bab 196. Lolos Dari Maut

    "Sayang, ada apa?" Ethan bingung dan khawatir ketika melihat Nada melepaskan pelukannya dan kembali bangun dari baringnya, lalu duduk menatap lekat. Dia pun turut bangun dan duduk berhadapan. Sekali lagi manik matanya menyelidik keanehan pada cara pandang Nada padanya."Sayang, ada apa?" Sekali lagi Ethan melontarkan pertanyaan yang sama.Seperti bumi bergerak sangat lambat, begitulah kedua tangan Nada bergerak sangat lambat mendekati wajah Ethan, lalu mendekapnya. Sorot matanya masih sama, tidak berubah sama sekali. Tatapan lekat seolah mencari sesuatu kepastian. Dalam manik mata yang kembali mulai berembun dan berkaca-kaca terlihat dengan jelas Nada sedang memastikan pria di hadapannya benar-benar Ethan, suaminya."Ethan, aku tidak sedang bermimpi, bukan? Ini sungguh kamu, bukan rohmu?" Pertanyaan Nada mampu membuat Ethan tercengang dan kaget, namun menggelitik. Dalam kepalanya tidak habis pikir bila Nada memiliki pikiran konyol seperti itu. Hanya saja, semua yang ditanyakan dan d

  • Pesona Ethan   Bab 195. Kecelakaan Pesawat

    "Ethan!" Nada menangis histeris dan terus memanggil nama Ethan.Dengan kedua tangan menutup sebagian wajah dan terus menyaksikan berita tentang kecelakaan pesawat yang diketahui membawa suaminya pulang, tangis Nada semakin miris dan menyedihkan. Dunianya seketika menjadi gelap gulita ketika pembawa berita mengatakan pesawat itu mengalami ledakan di atas udara, di atas pegunungan dan diperkirakan tidak ada penumpang yang selamat. "Nyonya!" Mendengar teriakan Nada disertai tangis histeris, Serly langsung berlari menuju kamar Nada. Pintu kamar yang tertutup membuatnya sedikit ragu, namun teriak dan tangis Nada membuatnya langsung mendorong pintu dan menerobos masuk."Nyonya!" Serly terkejut ketika melihat Nada menangis histeris sembari bersimpuh di atas lantai dingin. Serly langsung berlari mendekat dan berjongkok di depan Nada. "Nyonya, ada apa?" tanyanya cemas.Tanpa menjawab dan terus menangis, Nada menunjuk televisi agar Serly melihat.Serly menoleh. Dia pun terkejut setelah beber

DMCA.com Protection Status