Share

Cinta dan Dendam

“Apa kau tidak apa-apa?” tanya seorang lelaki dengan perawakan sangat tegap dan manis. Ia berwajah oriental dengan sedikit brewok di pipinya.

Indah seketika terpesona dengan tatapan lelaki itu yang menarik tangannya dan sesekali menoleh memastikan ia baik-baik saja. “Seperti dewa penyelamat,” batinnya.

Ia tadi dikejar oleh orang yang menagih hutang atas perintah tuan Kumis sang renternir yang sudah ia hindari hampir dua bulan ini. Seketika kesadaran Indah memudar, dirinya telah dipanggil beberapa kali oleh orang yang telah menariknya itu.

“Eh?” jawab Indah bingung.

“Apa kau tidak apa-apa?” tanyanya.

“Ya, ya.”

Indah menjawab cepat dan mengangguk-angguk. Dia menoleh ke belakang dan tak didapati dua orang yang mengejarnya tadi, “Syukurlah sepertinya orang yang mengejarku itu tak membuntuti kita lagi. sepertinya kita sudah aman sekarang, kan?” tanya Indah menyakinkan orang di depannya.

Lelaki itu mulai melambatkan langkahnya, “Sepertinya iya. Tapi untuk berjaga-jaga kita harus tetap
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status