Share

Cara Unik Elaine

Author: Rosenorchid
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56

Mendengar ucapan pria yang masih membelakanginya penuh dengan penolakan membuat Elaine kaku.

‘Ia butuh pendekatan secara moril.’

Tina datang sambil membawa sarapan untuk Zachary. Nampan yang dibawa diletakkan di atas meja.

“Tuan muda, ini nona Elaine yang akan merawat Anda,” Zachary tidak menoleh sama sekali.

“Aku ingin sendiri, Tina, katakan pada orang asing itu.” ucapan Zachary sangat ketus. Elaine hanya diam dan memperhatikannya.

“Tuan muda, waktunya Anda sarapan. Miss Tina, bisa tinggalkan kami berdua?” Elaine masih tidak putus asa. Tina hanya mengangguk, dan keluar dari kamar itu.

“Aku tidak ingin makan.”

“Bagaimana anda ada kekuatan jika tidak mau makan?”

Elaine mendekati Zachary, ia menatap lekat wajah pria itu, wajahnya cekung dan persis seperti di foto yang ia lihat kemarin, tatapannya seolah tidak ada gairah hidup lagi.

Elaine tahu, cara mendekati Zachary adalah dengan berteman dengannya. Mengajaknya bicara dari hati ke hati.

“Kenalkan nama saya Elaine Diaz, bisa panggil saya Ella,” Elaine Diaz mengulurkan tangannya. Tapi Zachary tidak menyambutnya sama sekali. Elaine menunjukkan wajah melasnya di depan pria angkuh itu.

“Nasib saya memang selalu seperti ini tuan, tidak ada yang sudi berteman dengan saya, apa mungkin karena saya tidak cantik, atau kulit tangan berkudis, sehingga tidak ada yang sudi salaman dengan saya, tidak tahu.” mendengar itu Zachary segera mengangkat wajahnya, menatap tangan Elaine yang sedang diangkat di depan wajah dengan penuh tanda tanya.

‘Sial! Kenapa Mommy ambil perawat berkudis, pengotor sekali.’ Zachary yang dulunya terkenal pembersih, dan perfeksionis menatap penuh selidik pada kedua tangan gadis yang sekarang sudah ada di sampingnya. Ia tidak akan mau dirawat oleh orang berpenyakit kulit. Enak saja.

Elaine menurunkan kedua telapak tangannya. Otomatis tatapan mereka bertemu. Dengan cepat pria itu membuang muka.

“Jangan khawatir Tuan Zachary, ulat kudis saya tidak ikut, ia bilang rumah ini bukan tempatnya, karena rumah ini bersih, ia suka tinggal dengan orang yang malas mandi, jadi saya tinggalkan sama orang gila di simpang jalan dekat rumah saya. Di sana pengap dan gelap, biar mereka pesta setiap hari bersama para penghuni kumuh itu.” Zachary terkesiap.

Kumuh? Pengap dan gelap? Kamarnya sudah lama tanpa cahaya terang, lama juga jendela tanpa dibuka lebar. Berarti kuman-kuman itu bisa saja datang padanya. Zachary dari dulu memang paling anti dan jijik dengan penyakit kulit. Itu akan membuatnya mual karena mencium bau nanah. Tampak jorok dan kotor.

Elaine memutar kursi roda Zachary dengan perlahan. Tadi sebelum masuk ke kamar ini, ia sempat bertanya pada Tina, hal apa yang paling membuat Zachary jijik dan phobia. Sepertinya usahanya kali ini berhasil. Melihat Zachary tidak lagi melawan, dengan cepat Elaine Diaz membuka jendela. Cahaya yang masuk membuat Zachary silau, ia melindungi matanya dengan tangan kanan.

“Maaf Tuan muda, ini harus saya lakukan. Karena udara pengap sangat disukai oleh penyakit. Saya tidak mau Tuan akan terkena penyakit kulit.” Zachary hanya diam.

“Tuan muda harus sarapan, tapi sebelum itu harus mandi dulu, karena air hangat akan merangsang syaraf motorik di tubuh anda.”

Entah benar atau tidak, yang penting Zachary mau tergerak hatinya untuk mandi.

“Untuk apa? Aku tidak akan bisa bergerak lagi seumur hidupku.” rasa putus asa tercetak jelas pada wajah pria di depannya. Elaine tersenyum. Ia sudah mengerti apa yang harus dilakukan berikutnya.

“Tapi saya yakin Tuan Zachary akan bisa berjalan lagi, bahkan lebih kuat dari sebelumnya.”

“Jangan sok tahu, kamu!” Zachary membuang muka, ia menatap keluar jendela, ternyata pemandangan di luar sangat bagus, taman bunga dan air terjun buatan di depannya sangat menenangkan. Sudah lama ia tidak menyaksikan pemandangan indah itu.

“Ini data laporan dari dokter yang memeriksa Tuan Zach terakhir kali.”

“Dokter itu hanya ingin menyenangkan hati saya. Kalau memang benar, saya tidak mungkin bertahan selama 3 tahun di atas kursi roda.”

“Saya akan bersama dan menemani Tuan, sampai nanti Tuan bisa sembuh total. Dan bisa pulih lagi seperti sedia kala.” mendengar kalimat dari gadis yang baru dikenalnya membuat Zachary tersenyum sinis.

“Bahkan kamu ini orang ke 7 yang akan segera meninggalkan saya.”

“Kita akan buktikan itu nanti. Sekarang Waktunya Tuan mandi.” Zachary tidak menjawab lagi ucapan dari Elaine, tidak mudah ia percaya pada siapapun sekarang kecuali ibunya. Tina mengetuk pintu sebelum masuk ke dalam kamar majikannya.

“Nona, mau saya siapkan air untuk mandi Tuan Muda?”

“Tidak perlu, saya bisa lakukan itu, mmmm, bantu saya siapkan baju ganti tuan muda saja ya.”

“Baik, Nona.”

“Maksudnya saya harus mandi gitu? Tidak! Tidak mau!”

“Kenapa, Tuan? Saya akan bantu Tuan Muda untuk membersihkan diri.” wajah Zachary pucat serta merta.

“Saya mandi besok saja. Sebelum Leo antar Mommy pergi kerja, dia yang akan bantu saya. Kamu tidak akan bisa membantu saya apapun.”

“Tuan percaya saja sama saya, dan beri saya kesempatan sekali saja, beri saya kesempatan untuk melakukan kerja saya tanpa perlu melawan kali ini, setelah itu saya serahkan semua sama Tuan Zach.”

“Baiklah, tapi tidak perlu mandi total, hanya bersihkan mana yang saya mau.” sepertinya Zachary malu untuk telanjang bulat di depan Elaine.

“Baik, Tuan. Kita bersihkan mana yang perlu dulu.” Elaine akhirnya setuju, semakin mereka tawar menawar akan semakin memakan waktu lama, pria itu tidak akan sarapan pagi nanti.

“Baiklah. Tapi kalau saya tidak puas dengan kerja kamu, sore nanti kamu harus pergi dari sini. Berhenti kerja.”

“Baiklah saya setuju, saya panggil Tina dulu.” Zachary akhirnya menyerah dengan gadis banyak mulut yang tidak mengenal putus asa itu.

Elaine keluar dari kamar dan memanggil Tina.

“Ada apa, Nona?”

“Tolong bersihkan kamar Tuan Zachary, saya akan bantu ia membersihkan diri. Ganti seprei juga kordennya. Ganti dengan warna sedikit cerah ya.”

“Baik, Nona.”

Setelah mendapat jawaban dari Tina, Elaine segera kembali ke kamar Zachary, ia mengambil satu set alat cukur di laci meja pria itu. Gadis cantik berpenampilan layaknya pria, dan memiliki tenaga yang kuat itu mulai menyiapkan air hangat untuk mandi bos barunya. Ia membawa Zachary ke dalam kamar mandi.

“Kau mau apa, Nona?”

“Saya lihat, Tuan akan lebih rapi jika dicukur bersih.”

“Jangan berani potong rambut, Nona. Saya ada tukang potong rambut yang bisa dipanggil kapan saja!”

“Baik, Tuan. Saya hanya bantu Tuan cukur jambang yang menutupi ketampanan wajah Tuan.” mendengar sedikit pujian membuat wajah Zachary memerah. Kegiatan mencukur sudah selesai. Elaine ingin sekali memotong rambut Zachary yang panjang bahu itu, tapi sudah mendapat penolakan jadi ia urungkan.

Setelah Zachary rapi dengan setelan kimono Elaine segera menyuapinya makan. Elaine sering mengajak Zachary bercanda dengan lelucon-lelucon yang berhasil membuat pria itu terhibur. Ternyata di balik wajah murung dan galaknya ada sifat manis yang disembunyikan. Wajah tampannya sekarang lebih jelas terlihat meskipun masih cekung dan tirus seolah kurang asupan makanan.

Rambut pria itu diikat ke atas.

“Sekarang sudah wangi dan rapi, kenyang juga, Tuan Zach mau temani saya jalan-jalan? Saya ingin sekali melihat dan berkeliling di halaman belakang, sepertinya banyak bunga yang saya belum pernah lihat.”

“Tapi ada syaratnya, siang ini saya tidak mau makan masakan Tina, saya mau kamu yang masak. Kalau masakanmu tidak cocok di lidah saya, kamu akan berhenti kerja, Nona.”

“Tidak masalah, saya setuju dengan syarat Tuan.” Elaine membawa Zachary keluar dari kamar, menuju ke pintu samping dan Tina yang melihat itu, mengangkat jempolnya. Ia tersenyum pada Elaine. Gadis tomboy itu bisa dengan mudah membuat Zachary mengikuti ucapannya.

****

Margaret Stewart melangkah masuk ke dalam rumah besarnya, Leo ikut masuk ke dalam, sudah menjadi tugasnya untuk membantu mengangkat Zachary untuk pindah ke tempat tidur. Margaret kaget melihat putranya sudah tertidur pulas di atas tempat tidurnya. Sedangkan Elaine sedang mengeluarkan baju-baju wanita dari dalam lemari.

“Apa yang kau lakukan, Ella?”

Related chapters

  • Pesona Bodyguard CEO Cacat   Nikahi Dia!

    Elaine menghentikan kesibukannya, ia berjalan menuju ke dekat pintu kamar. Margaret sedang berdiri sambil melipat tangannya di depan dada, menatapnya tajam.“Saya sedang mengeluarkan baju-baju istri tuan Zach, dari kamar ini, Nyonya.” Elaine berdiri sambil memegang kain lap yang tadi dipakai untuk membersihkan debu di lemari baju Zachary.“Siapa yang menyuruhmu, Nona?” Margaret berjalan masuk dan berhenti di depan lemari, matanya melihat tumpukan baju-baju Amanda yang masih tersisa.“Ini saran dari teman saya yang bekerja dibawah dokter psikiater, kalau kita perlu menjauhkan barang-barang yang bisa mengingatkan tuan muda pada masa lalunya. Kalau beliau terus menerus ingat dengan hal-hal yang menyakitkan, beliau tidak akan bisa berdamai dengan masa lalunya.” alasan yang sangat masuk akal. Margaret mengangguk-angguk tanda bisa mengerti. “Apa hari ini tuan muda membuat masalah?” Margaret menatap wajah putranya yang sedang tertidur pulas, entah dengan cara apa t

  • Pesona Bodyguard CEO Cacat   Semangat Zachary Bangkit

    Kicau burung kenari menyatu bersama sorot warna merah mentari menambah ceria suasana pagi hari di kediaman Stewart. Elaine kini sudah bergelar sebagai istri dari seorang Zachary Stewart. Walaupun tugasnya lebih kepada seorang bodyguard merangkap pelayan, tapi itu tidak pernah menyurutkan semangat gadis itu. Semangat untuk menjalani hari, melakukan pekerjaannya sesuai perjanjian dan menunaikan janji yang sudah tertulis hitam di atas putih. Seperti hari sebelumnya, Nyonya Margaret sudah bersiap untuk keluar dari rumah. Hari ini ia ada meeting penting bersama dewan direksi. Ada satu masalah perusahaan yang harus diputuskan bersama. Wanita paruh baya itu menemui putranya yang sekarang sedang duduk berjemur di atas kursi roda. Rambut yang agak panjang diikat rapi, rambut-rambut di wajahnya sudah dicukur dengan rapi. Nyonya Margaret tersenyum sangat puas dengan kerja gadis yang kini menjadi istri di atas kertas putranya. “Good morning, Zach. How are you today?” “I

  • Pesona Bodyguard CEO Cacat   Tekad Zachary

    Elaine tertegun, hatinya tersentuh dengan permintaan dari Zachary. Siapa sebenarnya Grace buat dia?"Kamu mau kan, El? Grace itu putri saya."Entah kenapa ada rasa lega menjamah hati Elaine setelah mendengar ucapan dari Zachary. Ternyata Grace bukan bekas istrinya. "Tentu saja saya akan melakukan apapun untuk kesembuhan Anda, Tuan. Tapi, kerja sama Anda juga sangat dibutuhkan di sini. Kalau keinginan Anda untuk sembuh tidak ada, percuma saja saya berusaha keras untuk membantu kesembuhan Anda."Zachary terdiam, kalimat dari Elaine sangat masuk akal. Ia perlu membangun keinginan dan semangat untuk pulih. "Tentu saja aku akan bersedia untuk bekerja sama." Binar mata Zachary terlihat penuh semangat. Elaine sangat bahagia mendengar tekad dari suami kontraknya itu. Dengan begini keberhasilannya dalam tugas akan semakin cepat, kontrak kerja dengan Nyonya Margaret juga cepat selesai sebelum dua tahun."Sekarang waktunya Anda sarapan Tuan." Elaine membawa baskom ber

  • Pesona Bodyguard CEO Cacat   Penyerangan di Pantai

    Elaine berlari kencang menuju ke arah dua pria yang sepertinya kaget, keduanya menoleh pada gadis yang sekarang sudah berdiri dengan gagah di depan Zachary, pria itu tampak meneguk ludah melihat dua pria tadi mengeluarkan senjata tajam."Kita pulang, El!""Diam di tempat Anda, Tuan!" Elaine berkata tanpa melihat ke belakang sama sekali, ia memperhatikan musuhnya bergantian dan penuh was-was. Tangannya mengepal dan kakinya sudah membentuk kuda-kuda."Jangan ikut campur urusan kami, Nona! Kami hanya mau bermain-main dengan pewaris tunggal kerajaan Stewart ini.""Urusan dengan dia, berarti menjadi urusanku, pecundang!" mendengar itu kedua pria tadi tersenyum mengejek."Memangnya kamu bisa apa? Greg, serang gadis lancang ini! chiaaaaa!"pria bertubuh besar dengan rambut kepala plontos itu mulai menyerang Elaine. dengan sigap gadis itu mengelak, mematahkan serangan dua pria berotot yang menjadi lawannya.Elaine bisa melihat wajah khawatir Zachary, ia tersenyum samar. Zachary tidak tahu s

  • Pesona Bodyguard CEO Cacat   Perubahan Signifikan

    Elaine tersenyum mendengar kalimat dari Zachary yang menunjukkan kalau pria itu masih memiliki keinginan untuk sembuh. Ancaman dari Zachary tidak membuat ia takut sama sekali. "Dan saya menunggu saat itu datang, Tuan Muda," bisikan Elaine tepat di telinga Zachary membuat pria itu membeku. Harum rambut berwarna cokelat kehitaman membuat dada Zachary sesak. Sudah lama ia tidak merasakan sesuatu yang mendesak seperti sekarang."Gadis lancang!" gumamnya dengan suara berat. Elaine tertawa lepas menampilkan lesung pipinya, gigi rapi dan putih menyempurnakan kecantikan gadis itu. Zachary meneguk ludah beberapa kali. Elaine terus mendorong kursi roda sang suami hingga masuk ke dalam kamar mereka. "Pergilah keluar, saya mau mandi," Zachary mencoba ingin mandiri, dia ingin membuktikan kalau tenaganya mulai pulih dan bisa digunakan tanpa bantuan, kursi roda dipakai hanya saat ia berjalan lebih dari lima menit."Bukankah selalu saya yang akan bantu anda mandi?" "Kali ini aku ingin buktikan k

  • Pesona Bodyguard CEO Cacat   Harum Tubuhmu Menggodaku

    Tawa Zachary pecah melihat wajah pucat Elaine, gadis itu ternyata tidak seberani tantangan-tantangan yang selalu ia ucapkan sebelum ini. Ia melepaskan pinggang Elaine dan kembali duduk di atas sofa. Elaine menarik nafas lega, sentuhan dan bisikan Zachary tadi rupanya hanya untuk menggertak saja. "Jangan pikir kamu cukup membuat aku tertarik gadis kecil, aku mau makan sekarang!" Elaine mengangguk, dasar pria brengsek! mati-matian ia menenangkan hati yang berdebar hebat. "Katakan pada Mommy, kalau aku mau ke perusahaan besok," "Tapi Anda belum sembuh total, Tuan! Anda masih harus memakai kursi roda," Elaine mengingatkan Zachary. Pria itu tersenyum sinis. Kapan lagi waktu yang tepat untuk membuat gadis ini mengerti kalau tidak mudah hidup berdampingan dengan seorang Zachary. "Bukankah ada kamu yang bisa membantuku? lalu apa gunanya kamu ada bersamaku kalau membuat aku pergi ke kantor saja kamu tidak bisa, tidak sanggup? Kalau menyerah bilang saja, sekarang tinggalkan aku sendiri d

  • Pesona Bodyguard CEO Cacat    Aku Ingin Bercinta

    "Kamu harum sekali, baby," serak suara itu samar menyusup gendang telinga Elaine. Ellaine berusaha untuk menarik wajahnya ke belakang, sementara tangannya menepis wajah Zachary yang sekarang tiada jarak sama sekali karena bibir mereka sudah bertaut. Nafas Elaine naik turun, dia tidak bisa menolak sama sekali sentuhan itu. Bohong kalau ia bilang tidak terpancing sama sekali. Darahnya berdesir dan semua bulu kuduknya meremang, ada sesuatu yang menggelitik saraf-saraf sensitifnya. Seketika Ellaine membuka matanya lebar-lebar setelah mengembalikan kesadaran saat merasa ciuman itu semakin dalam dan menuntut, tapi temaram cahaya lampu kamar membuatnya kesulitan untuk mengenal pasti siapa yang sudah mengambil kesempatan dengan mencuri ciuman pertamanya. "Ini aku dan jangan berani-berani untuk melakukan tindakan kasar, aku suami sekaligus tuanmu, Nona! Atau ibuku yang galak itu akan menuduhmu seperti selalu?!" pertanyaan sekaligus ancaman itu membuat Elaine menggemeretakkan giginya. Dasar

  • Pesona Bodyguard CEO Cacat   Kamu Bukan Gadis Suci

    Elaine langsung membulatkan matanya sembari menjauh dari Zachary, tapi pelukan erat pria itu terus menahan pergerakannya. "Tuan, jangan bercanda begini!" cicit Elaine dengan hati penuh gemuruh. Harum tubuh Zachary yang menyusup dalam indera penciumannya sangat maskulin dan mendebarkan. "Kenapa? Kamu takut?" "Saya bukan tipe orang yang suka mengingkari janji, tidak mungkin saya akan mengkhianati nyonya besar," alasan diberikan untuk menutupi gejolak hati Elaine. Sangat munafik kalau ia mengatakan tidak tergoda dengan sentuhan pria yang berpengalaman di atas tempat tidur seperti Zachary. Bukan Elaine mengetahui soal itu, tetapi siapa saja pasti akan bisa menerka jika pria berumur tiga puluh tahun lebih dan sudah memiliki seorang anak, pasti di atas tempat tidur juga lihai. Tidak seperti dirinya yang belum memiliki pengalaman apapun. "Mengkhianati mommy? Siapa bilang begitu?" "Perjanjian tetap perjanjian," Zachary menyipitkan matanya, ia tanpa sadar melonggarkan pelukan dan

Latest chapter

  • Pesona Bodyguard CEO Cacat   Permintaan Zachary

    Elaine bungkam, ia kemudian membuka laci untuk mengambil beberapa perlengkapan yang harus dikenakan oleh Zachary. Jam tangan, kaos kaki, dasi dan juga blazer. Ia belum menjawab pertanyaan dari sang suami. "Bisa jawab aku siapa pemuda itu?" Zachary menegaskan pertanyaannya tadi. "Bukan siapa-siapa. hanya teman biasa saat kami masih di bangku sekolah dulu." mendengar jawaban yang tidak memuaskan itu membuat Zachary sedikit kesal. Ia merasa kalau istri di atas kertasnya ini tidak jujur. "Saya bantu pakai dasi," Elaine mengalihkan perhatian Zachary. "Jangan pikir aku bodoh dan tidak bisa mencari tahu siapa pemuda itu? Jawab dengan jujur dan katakan terus terang sebelum aku sendiri yang mencari tahu! Kamu tahu akibatnya kalau aku yang bertindak sendiri nanti El!" ancaman sekali lagi dilontarkan oleh Zachary. Entah kenapa Elaine merasa ada yang aneh dengan Zachary. Ia lalu mengangkat wajah dan memberanikan diri untuk menatap mata pria yang sudah mulai menunjukkan kuasa dominan

  • Pesona Bodyguard CEO Cacat   Kecemburuan Zachary

    "Aku tidak mau dengar soal dia lagi, Mom," Zachary menggemeretakkan giginya. Nama yang coba ia kubur selama ini harus menyapa gegendang telinganya. Nyonya Margareth mendekat kembali ke arah Zachary. "Tapi ini soal gRece, Zach!" mendengar nama gadis kecil yang selama ini aia rindukan membuat Zachary menoleh pada sang ibu dengan tatapan nanar. Grace adlah putri semata wayang hasil pernikahannya dengan Amanda. Gadis kecilnya itu sekarang pasti sudah berusia lima atau enam tahunan. "Ada apa dengan gRece, Mom?" "Momi bertemu dengan Amanda di sebuah acara arisan, penampilan wanita itu sungguh di luar dugaan. Jauh sekali dengan barang mewah. Tapi ini bukan tentang Amanda. ini soal Grace, Zach. Sekarang kamu sudah berangsur pulih. Keadaan perusahaan juga dalam kondisi bagus. Kamu kenal dengan Kim?" "Kimberly? Kenapa dengan dia? Apa maksud momi? Tadi soal Amanda, lalu Grace, apa hubungan kimberly dalam hal ini?" "Sabar dulu biar Momi jelaskan satu-persatu," "Oke, jelaskan dengan

  • Pesona Bodyguard CEO Cacat   Kamu Bukan Gadis Suci

    Elaine langsung membulatkan matanya sembari menjauh dari Zachary, tapi pelukan erat pria itu terus menahan pergerakannya. "Tuan, jangan bercanda begini!" cicit Elaine dengan hati penuh gemuruh. Harum tubuh Zachary yang menyusup dalam indera penciumannya sangat maskulin dan mendebarkan. "Kenapa? Kamu takut?" "Saya bukan tipe orang yang suka mengingkari janji, tidak mungkin saya akan mengkhianati nyonya besar," alasan diberikan untuk menutupi gejolak hati Elaine. Sangat munafik kalau ia mengatakan tidak tergoda dengan sentuhan pria yang berpengalaman di atas tempat tidur seperti Zachary. Bukan Elaine mengetahui soal itu, tetapi siapa saja pasti akan bisa menerka jika pria berumur tiga puluh tahun lebih dan sudah memiliki seorang anak, pasti di atas tempat tidur juga lihai. Tidak seperti dirinya yang belum memiliki pengalaman apapun. "Mengkhianati mommy? Siapa bilang begitu?" "Perjanjian tetap perjanjian," Zachary menyipitkan matanya, ia tanpa sadar melonggarkan pelukan dan

  • Pesona Bodyguard CEO Cacat    Aku Ingin Bercinta

    "Kamu harum sekali, baby," serak suara itu samar menyusup gendang telinga Elaine. Ellaine berusaha untuk menarik wajahnya ke belakang, sementara tangannya menepis wajah Zachary yang sekarang tiada jarak sama sekali karena bibir mereka sudah bertaut. Nafas Elaine naik turun, dia tidak bisa menolak sama sekali sentuhan itu. Bohong kalau ia bilang tidak terpancing sama sekali. Darahnya berdesir dan semua bulu kuduknya meremang, ada sesuatu yang menggelitik saraf-saraf sensitifnya. Seketika Ellaine membuka matanya lebar-lebar setelah mengembalikan kesadaran saat merasa ciuman itu semakin dalam dan menuntut, tapi temaram cahaya lampu kamar membuatnya kesulitan untuk mengenal pasti siapa yang sudah mengambil kesempatan dengan mencuri ciuman pertamanya. "Ini aku dan jangan berani-berani untuk melakukan tindakan kasar, aku suami sekaligus tuanmu, Nona! Atau ibuku yang galak itu akan menuduhmu seperti selalu?!" pertanyaan sekaligus ancaman itu membuat Elaine menggemeretakkan giginya. Dasar

  • Pesona Bodyguard CEO Cacat   Harum Tubuhmu Menggodaku

    Tawa Zachary pecah melihat wajah pucat Elaine, gadis itu ternyata tidak seberani tantangan-tantangan yang selalu ia ucapkan sebelum ini. Ia melepaskan pinggang Elaine dan kembali duduk di atas sofa. Elaine menarik nafas lega, sentuhan dan bisikan Zachary tadi rupanya hanya untuk menggertak saja. "Jangan pikir kamu cukup membuat aku tertarik gadis kecil, aku mau makan sekarang!" Elaine mengangguk, dasar pria brengsek! mati-matian ia menenangkan hati yang berdebar hebat. "Katakan pada Mommy, kalau aku mau ke perusahaan besok," "Tapi Anda belum sembuh total, Tuan! Anda masih harus memakai kursi roda," Elaine mengingatkan Zachary. Pria itu tersenyum sinis. Kapan lagi waktu yang tepat untuk membuat gadis ini mengerti kalau tidak mudah hidup berdampingan dengan seorang Zachary. "Bukankah ada kamu yang bisa membantuku? lalu apa gunanya kamu ada bersamaku kalau membuat aku pergi ke kantor saja kamu tidak bisa, tidak sanggup? Kalau menyerah bilang saja, sekarang tinggalkan aku sendiri d

  • Pesona Bodyguard CEO Cacat   Perubahan Signifikan

    Elaine tersenyum mendengar kalimat dari Zachary yang menunjukkan kalau pria itu masih memiliki keinginan untuk sembuh. Ancaman dari Zachary tidak membuat ia takut sama sekali. "Dan saya menunggu saat itu datang, Tuan Muda," bisikan Elaine tepat di telinga Zachary membuat pria itu membeku. Harum rambut berwarna cokelat kehitaman membuat dada Zachary sesak. Sudah lama ia tidak merasakan sesuatu yang mendesak seperti sekarang."Gadis lancang!" gumamnya dengan suara berat. Elaine tertawa lepas menampilkan lesung pipinya, gigi rapi dan putih menyempurnakan kecantikan gadis itu. Zachary meneguk ludah beberapa kali. Elaine terus mendorong kursi roda sang suami hingga masuk ke dalam kamar mereka. "Pergilah keluar, saya mau mandi," Zachary mencoba ingin mandiri, dia ingin membuktikan kalau tenaganya mulai pulih dan bisa digunakan tanpa bantuan, kursi roda dipakai hanya saat ia berjalan lebih dari lima menit."Bukankah selalu saya yang akan bantu anda mandi?" "Kali ini aku ingin buktikan k

  • Pesona Bodyguard CEO Cacat   Penyerangan di Pantai

    Elaine berlari kencang menuju ke arah dua pria yang sepertinya kaget, keduanya menoleh pada gadis yang sekarang sudah berdiri dengan gagah di depan Zachary, pria itu tampak meneguk ludah melihat dua pria tadi mengeluarkan senjata tajam."Kita pulang, El!""Diam di tempat Anda, Tuan!" Elaine berkata tanpa melihat ke belakang sama sekali, ia memperhatikan musuhnya bergantian dan penuh was-was. Tangannya mengepal dan kakinya sudah membentuk kuda-kuda."Jangan ikut campur urusan kami, Nona! Kami hanya mau bermain-main dengan pewaris tunggal kerajaan Stewart ini.""Urusan dengan dia, berarti menjadi urusanku, pecundang!" mendengar itu kedua pria tadi tersenyum mengejek."Memangnya kamu bisa apa? Greg, serang gadis lancang ini! chiaaaaa!"pria bertubuh besar dengan rambut kepala plontos itu mulai menyerang Elaine. dengan sigap gadis itu mengelak, mematahkan serangan dua pria berotot yang menjadi lawannya.Elaine bisa melihat wajah khawatir Zachary, ia tersenyum samar. Zachary tidak tahu s

  • Pesona Bodyguard CEO Cacat   Tekad Zachary

    Elaine tertegun, hatinya tersentuh dengan permintaan dari Zachary. Siapa sebenarnya Grace buat dia?"Kamu mau kan, El? Grace itu putri saya."Entah kenapa ada rasa lega menjamah hati Elaine setelah mendengar ucapan dari Zachary. Ternyata Grace bukan bekas istrinya. "Tentu saja saya akan melakukan apapun untuk kesembuhan Anda, Tuan. Tapi, kerja sama Anda juga sangat dibutuhkan di sini. Kalau keinginan Anda untuk sembuh tidak ada, percuma saja saya berusaha keras untuk membantu kesembuhan Anda."Zachary terdiam, kalimat dari Elaine sangat masuk akal. Ia perlu membangun keinginan dan semangat untuk pulih. "Tentu saja aku akan bersedia untuk bekerja sama." Binar mata Zachary terlihat penuh semangat. Elaine sangat bahagia mendengar tekad dari suami kontraknya itu. Dengan begini keberhasilannya dalam tugas akan semakin cepat, kontrak kerja dengan Nyonya Margaret juga cepat selesai sebelum dua tahun."Sekarang waktunya Anda sarapan Tuan." Elaine membawa baskom ber

  • Pesona Bodyguard CEO Cacat   Semangat Zachary Bangkit

    Kicau burung kenari menyatu bersama sorot warna merah mentari menambah ceria suasana pagi hari di kediaman Stewart. Elaine kini sudah bergelar sebagai istri dari seorang Zachary Stewart. Walaupun tugasnya lebih kepada seorang bodyguard merangkap pelayan, tapi itu tidak pernah menyurutkan semangat gadis itu. Semangat untuk menjalani hari, melakukan pekerjaannya sesuai perjanjian dan menunaikan janji yang sudah tertulis hitam di atas putih. Seperti hari sebelumnya, Nyonya Margaret sudah bersiap untuk keluar dari rumah. Hari ini ia ada meeting penting bersama dewan direksi. Ada satu masalah perusahaan yang harus diputuskan bersama. Wanita paruh baya itu menemui putranya yang sekarang sedang duduk berjemur di atas kursi roda. Rambut yang agak panjang diikat rapi, rambut-rambut di wajahnya sudah dicukur dengan rapi. Nyonya Margaret tersenyum sangat puas dengan kerja gadis yang kini menjadi istri di atas kertas putranya. “Good morning, Zach. How are you today?” “I

DMCA.com Protection Status