Share

Keceplosan

Duh, ‘kan aku keceplosan. Bagaimana ini? Semoga Nindi tidak curiga. Ah, kenapa aku jadi gugup begini.

“Aku juga melihatnya tadi.”

“Oh, ya?” tanya Nindi sembari penatapku penuh selidik.

Aku harus segera menyembunyikan gamisku. Kalau dia memang melihatku, dia pasti akan mengenali gamis yang kupakai tadi. Di mana pula jilbabnya? Menyebalkan, kenapa bisa sampai tercecer seperti ini?

Aku melihat ke arah kakiku. Baru saja aku berganti baju. Gamis warna ungu pemberian Pak Arfan masih tergeletak di dekat almari. Aku melempar asal gamisku ke bawah dipan. Untung saja Nindi membelakangiku.

“Iya, aku ketemu di jalan sama Faiha.”

Duh, mulut! Lincah amat bohongnya. Aku harus bilang apalagi ini? Faktanya memang akulah yang menantarkan Pak Arfan sampai ke rumahnya.

Aku menyusul Nindi dan berbaring di sampingnya. Dipan dengan ukuran 200x180 cm ini cukup luas untuk kami berdua. Kami menghadap ke atas melihat genteng dan kayu. Sejenak kami termenung.

“Fa, aku tuh ngefans ama Pak Arfan. Jadi, aku mau k
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (3)
goodnovel comment avatar
Isabella
Syifa km itu bloon banget sih jadi gemez deh
goodnovel comment avatar
Kiki Sulandari
Waaaah,Syifa ....kamu salah duga lagi...
goodnovel comment avatar
Tetty Asyira
gemesszz sama syifa...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status