Share

Kepo

“Mama?” ucapku pelan.

Pak Arfan nampak terkejut, dia membelalakkan matanya. Aku penasaran dengan nama ‘mama’ di ponsel ini. Sebenarnya ini ibu atau istrinya. Jangan-jangan dia sudah beristri, dan bunga-bunga itu milik istrinya.

Angkat tidak, ya? Angkat aja lah, daripada penasaran. Kugeser tombol warna hijau dan panggilan terhubung.

“Arfan, kamu pulang ke mana? Buruan balik ke rumah! Mama khawatir denger kabar kamu kecelakaan.” Aku segera menjauhkan ponsel dari telingaku. Kencang sekali suaranya. Khas emak-emak yang sedang memarahi anaknya.

Aku harus jawab apa ini? Aku bingung. Bukankah Pak Arfan sudah sampai di rumah?

“Maaf, Pak Arfan sudah sampai rumah. Saya yang—“ Ah sial, belum selesai aku berbicara dan ponselnya direbut Pak Arfan.

“Aku pulang ke rumahku, Ma. Lebih dekat pulang ke sini daripada ke rumah mama.”

Rumahku? Berarti ini rumah Pak Arfan sendiri? Hebat sekali dia, eh tapi bisa jadi dia dibuatkan rumah orang tuanya. Anak zaman now gak mungkin bisa bikin rumah sendiri di usi
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (2)
goodnovel comment avatar
Isabella
wkwkwkwkwk keceplosan
goodnovel comment avatar
Kiki Sulandari
Syifa....ceritakan saja pada Nindy.... 'Kan sudah keceplosan juga.........
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status