Share

105

105

MURKA MAMA

          Kata-kata Amad yang membuatku meradang hanya bisa kuabaikan. Tak kujawab dengan barang sepatah kata pun. Segera kurebut barang bawaanku darinya, lalu setengah berlari menuju mobil. Buat apa klarifikasi, pikirku. Telat! Semua orang di kantor ini telanjur telah berpikir bahwa kami telah menjalin hubungan spesial. Bila Pak Dayu memang merencanakan semua ini untuk mencemarkan nama baikku, maka sesungguhnya dia telah berhasil! Ya, dia memang kurang ajar. Laki-laki paling pecundang yang pernah kukenal di muka bumi ini kini bertambah menjadi satu lagi, yakni Handayu.

          Aku pun memasukkan seluruh bawaanku ke bagasi. Secepat kilat kututup kembali bagasi, kemudian masuk ke kursi kemudi. Tanpa menunggu lama, aku segera tancap gas. Melewati pos satpam begitu saja tanpa mengucapkan sepatah kata perpisahan atau ucapan terima kasih paa Amad.

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status