Beberapa wartawan datang mengerumuni Caitlyn yang keluar dari ruangan pertunjukan fashion show bersama Farhan dibelakangnya. Begitupun fans Caitlyn yang antusias meminta tanda tangan atau sekedar foto bareng.
“Caitlyn katanya ada rumor sedang dekat dengan seseorang ya? ceritain dong Cait!“ tanya salah seorang wartawan laki-laki.
“Emmh iya betul, tapiii tunggu aja ya, nanti juga kalau udah saatnya aku publish kok,” jawab Caitlyn.
Kemudian fokus beberapa wartawan itu pun kini beralih dan tertuju kepada sosok tampan Farhan yang mengenakan pakaian stylish.
“Ini model baru kan ya Cait, yang tadi di catwalk meragain busana couple sama Caitlyn!“ ucap wartawan lainnya.
“Yups, benar namanya Freedy Han, dia baru lulus S2 di US jadi dia lama gitu disana dan orangnya fokus banget sama belajar, baru sekarang nih dia minat terjun di dunia model,” timpal Caitlyn.
Farhan cukup tercengang mendengar
Suara musik keras terdengar menggema di sebuah ruangan dengan kerlap kerlip cahaya lampu warna warni. Ada seorang DJ yang sedang asyik menunjukan keahliannya, ada juga seorang Barista yang begitu sibuk melayani mereka para penikmat minuman yang membuat peminumnya akan lupa sementara, tepatnya lupa akan sebuah masalah.Farhan yang kini terkenal dengan nama Freddy Han sedang duduk terdiam di sebuah sofa yang ada di sana. Ia Sedang memperhatikan seorang perempuan di depannya yang tampak sibuk menggerakkan seluruh anggota tubuhnya untuk menari dengan kondisi kesadaran yang semakin hilang karena terlalu banyak minum.Bagaimanapun Farhan sebelumnya adalah seseorang yang taat akan aturan agamanya, terlebih untuk meninggalkan segala bentuk kemaksiatan. Dan kini memang hati nuraninya menolak ia datang ke tempat ini, namun lagi-lagi nafsu mampu merobohkan dinding pertahannya. Farhan kini berubah semenjak ia tergoda dengan Caitlyn bahkan sedikit demi sedikit ia mulai melupakan Sekar dan bahkan t
Satu jam berlalu Caitlyn dan juga Fredy melangkah bersama menuruni anak tangga dari lantai dua menuju lantai satu dimana Satya sudah menunggu mereka berdua disana bahkan sudah merasa bosan. Caitlyn dapat menebak ekspresi wajahnya."Sorry Sat, gue beneran lupa." "Ya udah sih, udah kejadian," jelas Satya.Fredy hanya melihat canggung ke arah mereka berdua yang seperti anak kecil saling merajuk."Ini salah gue kok masuk kamar dia," jelas Fredy tiba-tiba."Tapi menurut gue ya sat, diantara semua cowok yang pernah dating sama gue cuman dia yang jago kuasain, gak nyangka ya anak kampungan kaya dia," timpal Caitlyn."Bisa gak, gak usah bahas masalah ranjang, bukan urusan gue okay, terserah kalian mau salto kek , apa kek gue gak peduli, yang jelas nih ya Cait, sekarang si Romi bakalan kesini bahas perjanjian kerjasama Kita, dia udah setuju asal bayarannya lebih gede dua kali lipat dari pas dia sama si Linda.""Serius Sat? emang pas dia jadi manager si Linda fee nya berapa?" tanya Caitlyn. "
Dua hari kemudian..."Bu, Sekar kayaknya jadi ke ajang Fashion Show di Graha," teriak Sekar dari ruang tamu. Ibu Sekar sedang mengangkat masakannya dari kompor kemudian membawanya menuju meja makan untuk sarapan pagi."Loh kenapa? katanya mau ke Yayasan." "Itu Bu, barusan kepala Yayasannya hubungi Sekar katanya ada agenda mendadak ke Bandung beliau, jadinya di undur lusa lagi," jawab Sekar."Ya udah, jangan lupa ya teliti jenis souvenir brandednya," jelas Ibunya."Siap Bu, acaranya memang mulai jam berapa?" tanya Sekar."Kata Bu Endang sih jam 10, sekarang jam..." Ibu Sekar melihat ke arah jam yang menunjukan pukul 9.30."Walaaah Ibuuuu, kenapa baru bilang, setengah jam lagi loh Bu haduuuh" ujar Sekar panik yang langsung beranjak ke kamarnya untuk mandi dan dandan secepat kilat."Lah orang kamu baru nanya," gumam Ibu Sekar.*** Sekar tiba di Graha Mandiri pukul 10.15 , ia telat seki
"Janji ya Sekar," ucap Sekar memperagakan bahasa tubuh Farhan ketika malam perpisahan anggota Pramuka kala itu di tepi pantai. Sekar menatap dirinya di cermin yang ada di toilet wanita, ia benar-benar kecewa dengan perilaku Farhan. Jelas sekali bagaimana Farhan meminta ia agar terus mengingatnya bahkan memberinya sebuah boneka lumba-lumba alias si dolphin kesayangan Sekar.Jika memang lelaki ini saat itu sangat malu mengakuinya sebagai seseorang penting dalam hidupnya untuk saat ini, Sekar menerimanya karena mungkin itu demi reputasi baik yang sedang Farhan bangun saat ini. Tetapi ia tidak bisa menerima kenyataan bahwa secepat itu Farhan bersama wanita lain bahkan berani menyentuhnya.***Malam hari tiba...Hatiku...Tercipta hanya untuk dirimu...Walau cinta tak harus memiliki...Ku tetap setia mencintaimu...Terdengar sepenggal lirik lagu dari penyanyi Agatha Chelsea yang berjudul Sunset diiringi deringan pons
"Ih bener di videonya juga Kak Sekar, kak klarifikasi dong." Tulis salah satu akun dengan username @ngajujulidSekar langsung left dari siaran langsungnya dan kemudian mencari kebenaran berita yang sudah tersebar itu. Mencari tahu apakah benar opininya menggiring orang untuk berpikiran negatif kepadanya. "Ya Allah," gumam Sekar ketika benar saja ia menyaksikan kini beranda media sosialnya pun dipenuhi tagline berita tersebut.Sekar menangis sesegukan hingga terdengar suara lirih oleh Ibunya. "Sekar, kamu kenapa?" tanya Ibunya sembari mencoba membuka pintu namun ternyata di kunci.Sekar masih saja menangis bahkan ia mematikan ponselnya untuk sekedar tidak ingin tahu apapun mengenai pemberitaan dirinya. Seharusnya memang ia klarifikasi tapi rasanya saat ini mentalnya benar-benar sedang hancur seketika. Bagaimana bisa Farhan setega itu kepadanya? bukankah ia adalah sahabat yang dahulu paling peduli dan mengerti dirinya. Ternyata popularitas juga dunia telah membutakan hatinya. Tiba-t
"Iya Freddy yang kalian kenal sekarang itu namanya Farhan, dia sahabatan sama Sekar lama banget, dari kecil malah karena dulu mereka tetanggaan, gue masih inget kok Sekar curhat kalau Farhan nembak dia di kantin dan ngerayu dia buat jangan pergi ke Mesir, meski pada akhirnya Farhan ikhlas dan memberikan sebuah boneka lumba-lumba kepada Sekar, kalau tanya bukti, saya punya banyak bukti berupa foto masa SMA kita, tapi tidak bisa sembarang kirim ke orang takutnya disalah gunakan, tunggu saja sampai waktunya kita bisa ikut menuduh balik Farhan atas pencemaran nama baik." Komen tersebut juga lantas diserbu ribuan pertanyaan, ada yang pro kepada Freddy ada juga pro kepada Sekar juga sebaliknya."Fredd Fredd," ujar Satya yang tengah menyeruput minuman Boba di lengan kanannya dan lengan kiri yang memegang handphone."Apaan sih?" tanya Freddy yang tengah memainkan ponselnya juga sembari tidur di sofa ruangan tengah."Ini lagi viral status Ibu-ibu Fred," ucap Satya lagi."Aduh Sat, apa hubunga
Perempuan itu menoleh tatkala sahabatnya memanggil dari kejauhan, sembari tergopoh-gopoh berlari kearahnya yang sedang duduk menikmati pemandangan senja di tepian sungai Nil. Terpaan angin sejuk mengiringi lambaian kain panjang yang menutupi kepala hingga badannya.Perempuan itu terlihat anggun dengan balutan hijab sesuai syari'at. Pesona wajah mungil dengan hidung lancip dan bibir merah merona serta dua pasang bola mata yang bersinar indah di bawah semburat sinar jingga sore hari itu, membuat siapapun mungkin berpikir dialah bidadari yang turun ke bumi."Haduh Sekar, huh huh... ai anjen ih!" ucapnya dengan nafas yang terputus-putus (Anjen dalam bahasa Sunda artinya adalah kamu).Layla merupakan sahabat Sekar di Mesir, mereka satu kelas dan jurusan. Layla berasal dari Bandung Jawa barat sedangkan Sekar berasal dari Bali."Kebiasaan deh kamu Lay, hobinya lari kaya di kejar maling aja, ada apa?" tanya Sekar."Aduh haus haus kasih minum kek jangan dul
"Farhan!" seru Sekar.Perempuan itu berusaha mengejar seorang lelaki di depannya, dia memakai sweater merah yang menutupi pakaian seragam putih abunya. Farhan tidak mendengar panggilan Sekar dan terus berjalan pelan sembari mengangguk-nganggukan kepala menikmati alunan musik dengan sebuah earphone."Debagus farhaaaann !" teriak Sekar sekali lagi.(Debagus adalah singkatan dari Ida Bagus , yaitu panggilan ciri khas orang Bali kepada lelaki muda atau remaja yang juga mempunyai arti tampan atau ganteng).Sekar terus mengejarnya dengan nafas yang terengah-engah, namun Farhan masih saja asik dengan dunianya. Sekar melihat sebuah kertas tergeletak di samping tong sampah, kemudian ia mengambil dan menggulungya."Rasakan ini ferguso hiyaaaat!" teriak Sekar sembari melemparkan gulungan kertas itu ke arah Farhan.Kertas itu tepat sasaran mengenai kepalanya.
"Iya Freddy yang kalian kenal sekarang itu namanya Farhan, dia sahabatan sama Sekar lama banget, dari kecil malah karena dulu mereka tetanggaan, gue masih inget kok Sekar curhat kalau Farhan nembak dia di kantin dan ngerayu dia buat jangan pergi ke Mesir, meski pada akhirnya Farhan ikhlas dan memberikan sebuah boneka lumba-lumba kepada Sekar, kalau tanya bukti, saya punya banyak bukti berupa foto masa SMA kita, tapi tidak bisa sembarang kirim ke orang takutnya disalah gunakan, tunggu saja sampai waktunya kita bisa ikut menuduh balik Farhan atas pencemaran nama baik." Komen tersebut juga lantas diserbu ribuan pertanyaan, ada yang pro kepada Freddy ada juga pro kepada Sekar juga sebaliknya."Fredd Fredd," ujar Satya yang tengah menyeruput minuman Boba di lengan kanannya dan lengan kiri yang memegang handphone."Apaan sih?" tanya Freddy yang tengah memainkan ponselnya juga sembari tidur di sofa ruangan tengah."Ini lagi viral status Ibu-ibu Fred," ucap Satya lagi."Aduh Sat, apa hubunga
"Ih bener di videonya juga Kak Sekar, kak klarifikasi dong." Tulis salah satu akun dengan username @ngajujulidSekar langsung left dari siaran langsungnya dan kemudian mencari kebenaran berita yang sudah tersebar itu. Mencari tahu apakah benar opininya menggiring orang untuk berpikiran negatif kepadanya. "Ya Allah," gumam Sekar ketika benar saja ia menyaksikan kini beranda media sosialnya pun dipenuhi tagline berita tersebut.Sekar menangis sesegukan hingga terdengar suara lirih oleh Ibunya. "Sekar, kamu kenapa?" tanya Ibunya sembari mencoba membuka pintu namun ternyata di kunci.Sekar masih saja menangis bahkan ia mematikan ponselnya untuk sekedar tidak ingin tahu apapun mengenai pemberitaan dirinya. Seharusnya memang ia klarifikasi tapi rasanya saat ini mentalnya benar-benar sedang hancur seketika. Bagaimana bisa Farhan setega itu kepadanya? bukankah ia adalah sahabat yang dahulu paling peduli dan mengerti dirinya. Ternyata popularitas juga dunia telah membutakan hatinya. Tiba-t
"Janji ya Sekar," ucap Sekar memperagakan bahasa tubuh Farhan ketika malam perpisahan anggota Pramuka kala itu di tepi pantai. Sekar menatap dirinya di cermin yang ada di toilet wanita, ia benar-benar kecewa dengan perilaku Farhan. Jelas sekali bagaimana Farhan meminta ia agar terus mengingatnya bahkan memberinya sebuah boneka lumba-lumba alias si dolphin kesayangan Sekar.Jika memang lelaki ini saat itu sangat malu mengakuinya sebagai seseorang penting dalam hidupnya untuk saat ini, Sekar menerimanya karena mungkin itu demi reputasi baik yang sedang Farhan bangun saat ini. Tetapi ia tidak bisa menerima kenyataan bahwa secepat itu Farhan bersama wanita lain bahkan berani menyentuhnya.***Malam hari tiba...Hatiku...Tercipta hanya untuk dirimu...Walau cinta tak harus memiliki...Ku tetap setia mencintaimu...Terdengar sepenggal lirik lagu dari penyanyi Agatha Chelsea yang berjudul Sunset diiringi deringan pons
Dua hari kemudian..."Bu, Sekar kayaknya jadi ke ajang Fashion Show di Graha," teriak Sekar dari ruang tamu. Ibu Sekar sedang mengangkat masakannya dari kompor kemudian membawanya menuju meja makan untuk sarapan pagi."Loh kenapa? katanya mau ke Yayasan." "Itu Bu, barusan kepala Yayasannya hubungi Sekar katanya ada agenda mendadak ke Bandung beliau, jadinya di undur lusa lagi," jawab Sekar."Ya udah, jangan lupa ya teliti jenis souvenir brandednya," jelas Ibunya."Siap Bu, acaranya memang mulai jam berapa?" tanya Sekar."Kata Bu Endang sih jam 10, sekarang jam..." Ibu Sekar melihat ke arah jam yang menunjukan pukul 9.30."Walaaah Ibuuuu, kenapa baru bilang, setengah jam lagi loh Bu haduuuh" ujar Sekar panik yang langsung beranjak ke kamarnya untuk mandi dan dandan secepat kilat."Lah orang kamu baru nanya," gumam Ibu Sekar.*** Sekar tiba di Graha Mandiri pukul 10.15 , ia telat seki
Satu jam berlalu Caitlyn dan juga Fredy melangkah bersama menuruni anak tangga dari lantai dua menuju lantai satu dimana Satya sudah menunggu mereka berdua disana bahkan sudah merasa bosan. Caitlyn dapat menebak ekspresi wajahnya."Sorry Sat, gue beneran lupa." "Ya udah sih, udah kejadian," jelas Satya.Fredy hanya melihat canggung ke arah mereka berdua yang seperti anak kecil saling merajuk."Ini salah gue kok masuk kamar dia," jelas Fredy tiba-tiba."Tapi menurut gue ya sat, diantara semua cowok yang pernah dating sama gue cuman dia yang jago kuasain, gak nyangka ya anak kampungan kaya dia," timpal Caitlyn."Bisa gak, gak usah bahas masalah ranjang, bukan urusan gue okay, terserah kalian mau salto kek , apa kek gue gak peduli, yang jelas nih ya Cait, sekarang si Romi bakalan kesini bahas perjanjian kerjasama Kita, dia udah setuju asal bayarannya lebih gede dua kali lipat dari pas dia sama si Linda.""Serius Sat? emang pas dia jadi manager si Linda fee nya berapa?" tanya Caitlyn. "
Suara musik keras terdengar menggema di sebuah ruangan dengan kerlap kerlip cahaya lampu warna warni. Ada seorang DJ yang sedang asyik menunjukan keahliannya, ada juga seorang Barista yang begitu sibuk melayani mereka para penikmat minuman yang membuat peminumnya akan lupa sementara, tepatnya lupa akan sebuah masalah.Farhan yang kini terkenal dengan nama Freddy Han sedang duduk terdiam di sebuah sofa yang ada di sana. Ia Sedang memperhatikan seorang perempuan di depannya yang tampak sibuk menggerakkan seluruh anggota tubuhnya untuk menari dengan kondisi kesadaran yang semakin hilang karena terlalu banyak minum.Bagaimanapun Farhan sebelumnya adalah seseorang yang taat akan aturan agamanya, terlebih untuk meninggalkan segala bentuk kemaksiatan. Dan kini memang hati nuraninya menolak ia datang ke tempat ini, namun lagi-lagi nafsu mampu merobohkan dinding pertahannya. Farhan kini berubah semenjak ia tergoda dengan Caitlyn bahkan sedikit demi sedikit ia mulai melupakan Sekar dan bahkan t
Beberapa wartawan datang mengerumuni Caitlyn yang keluar dari ruangan pertunjukan fashion show bersama Farhan dibelakangnya. Begitupun fans Caitlyn yang antusias meminta tanda tangan atau sekedar foto bareng.“Caitlyn katanya ada rumor sedang dekat dengan seseorang ya? ceritain dong Cait!“ tanya salah seorang wartawan laki-laki.“Emmh iya betul, tapiii tunggu aja ya, nanti juga kalau udah saatnya aku publish kok,” jawab Caitlyn.Kemudian fokus beberapa wartawan itu pun kini beralih dan tertuju kepada sosok tampan Farhan yang mengenakan pakaian stylish.“Ini model baru kan ya Cait, yang tadi di catwalk meragain busana couple sama Caitlyn!“ ucap wartawan lainnya.“Yups, benar namanya Freedy Han, dia baru lulus S2 di US jadi dia lama gitu disana dan orangnya fokus banget sama belajar, baru sekarang nih dia minat terjun di dunia model,” timpal Caitlyn.Farhan cukup tercengang mendengar
"Hai, malam, lagi ngapain nih?"Tiba-tiba Farhan mendapatkan notifikasi pesan dari sebuah nomor baru yang sudah tertera namanya, yah Caitlyn. Perempuan yang tadi siang menunjukan ketertarikannya kepada Farhan. Mengetahui hal itu entah mengapa ia ingin segera membalasnya.“Hai juga Mbak Caitlyn,” balas Farhan.“Ah elah gue bilang jangan panggil Mbak, gue gak suka.”“Emh iya Cait, lagi diem aja nyantai, ada apa?" balas Farhan.“Boleh telpon gak?" tulis Caitlyn lagi.Farhan mengiyakan dan kemudian mereka melanjutkan percakapan melalui telepon. Caitlyn memberikan informasi dua hari lagi akan ada kontes pemilihan model untuk brand fashion pria.Sebuah perusahaan fashion ternama di Jakarta Timur milik orangtua Caitlyn sedang mencari model pria untuk memenuhi kualifikasi brand tersebut. Dan menurut Caitlyn Farhan cukup mewa
Farhan memasuki sebuah ruangan dengan tulisan HRD Room, ia bersiap untuk interview kerja pada sebuah kantor pusat dari Betamart yang terletak di Jakarta hari ini. “Selamat pagi, perkenalkan saya adalah Satria yang akan menanyakan beberapa hal terkait dokumen lamaran kerja dari saudara Farhan Nandito benar?" tanya Satria. “Benar Pak!" Pak Satria pun menanyakan beberapa hal kepada Farhan, entah itu kesiapan dia bekerja dan menerima posisi apapun yang akan diberikan oleh Perusahaan Betamart. Ia mampu menjawab beberapa pertanyaan dengan lancar dan sigap bahkan membuat Satria mengambil keputusan dengan cepat. Farhan diminta untuk langsung bekerja keesokn harinya dan ia ditempatkan di Betamart Jakarta bagian Timur. Ia ditempatkan sebagai seorang Kasir, itu baru langkah awal menurut Satria. Karena jika Farhan mampu berkembang dengan baik, belajar dengan cepat dan mengikuti aturan perusahaan, m