Home / Romansa / Pesan Cinta Bonanza / Bersama Bukan Untuk Bersatu

Share

Bersama Bukan Untuk Bersatu

Author: Ree Syira
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56

"Farhan!" seru Sekar.

Perempuan itu berusaha mengejar seorang lelaki di depannya, dia memakai sweater merah yang menutupi pakaian seragam putih abunya. Farhan tidak mendengar panggilan Sekar dan terus berjalan pelan sembari mengangguk-nganggukan kepala menikmati alunan musik dengan sebuah earphone.

"Debagus farhaaaann !" teriak Sekar sekali lagi.

(Debagus adalah singkatan dari Ida Bagus , yaitu panggilan ciri khas orang Bali kepada lelaki muda atau remaja yang juga mempunyai arti tampan atau ganteng).

Sekar terus mengejarnya dengan nafas yang terengah-engah, namun Farhan masih saja asik dengan dunianya. Sekar melihat sebuah kertas tergeletak di samping tong sampah, kemudian ia mengambil dan menggulungya.

"Rasakan ini ferguso hiyaaaat!" teriak Sekar sembari melemparkan gulungan kertas itu ke arah Farhan.

Kertas itu tepat sasaran mengenai kepalanya.

"Aww... siapa nih yang lempar?!" tukas Farhan.

Dia berhenti serta menoleh ke kanan dan ke kiri lalu ke belakang dan mendapati Sekar sudah berdiri di belakangnya sembari menunduk memegang lutut dengan nafas tidak beraturan.

"Fyuuh!" ujar Sekar.

"Eh lo yang lempar?"

"Sepuluh ribu langkah gue terbuang sia-sia cuman buat ngejar lo, gak mau tau minta ganti traktir bakso sepuluh ribu rupiah!" jawab Sekar sambil mengelap keringatnya menggunakan tangan.

"Lagian ada handphone tinggal di misscall ribet amat lari-larian, dasar emang pengen ngejar gue aja lo mah haha" timpal Farhan sembari tertawa.

"Serah lo deh, anter gue ke toko buku ya nanti sepulang sekolah mau cari novel buat tugas bahasa Indonesia," ucap Sekar.

"Siaap... tapi bakso nya berarti gak jadi ya di ganti ongkos anter nanti!" 

"Iihh gak mau ah, hayuk pengen jajan bakso tapi di traktir," pinta Sekar.

"Oke putri kerajaan yang minta di traktirin mulu sama rakyat jelata."

Farhan adalah seseorang dengan karakter ceria, supel, tekun , rajin dan juga pandai. Sifatnya memang mendekati sempurna. Selain itu parasnya yang tampan dengan tinggi semampai membuat siapapun termasuk para siswa perempuan di SMA Maharani terpukau dengan pesonanya. Tetapi hingga saat ini Farhan belum memiliki pasangan karena dia sangat serius dengan pendidikannya alasan lainnya adalah karena hanya sekar yang di sukainya.

Farhan berasal dari keluarga yang kurang mampu, Ayahnya hanya seorang kuli bangunan dan Ibunya seorang buruh cuci. Namun berkat kepandaiannya ia mendapatkan beasiswa penuh hingga akhir pendidikannya di SMA Maharani. Sementara itu Sekar sahabatnya adalah seorang anak dari keturunan keluarga yang berkecukupan. Ayah Sekar merupakan pengusaha souvenir terkaya di kota Bali, tetapi ia telah wafat satu tahun yang lalu akibat kecelakaan. Kemudian Sekar bersama Ibunya mengelola bisnis mendiang sang ayah hingga kini.

Tempat tinggal Farhan dan Sekar hanya berbeda dusun keduanya pun beragama muslim begitupun Ibu Sekar, hanya saja tidak dengan Farhan, Ibunya masih beragama Hindu sedangkan Ayahnya seorang muslim. Meskipun begitu Farhan tetap merasakan bahagia dalam perbedaan di dalam keluarganya. Mereka saling mencintai satu sama lain, hanya saja Ibunya tidak begitu menyukai Sekar.

Dahulu Ibunya Farhan yaitu Bu Sely pernah menjadi pegawai di perusahaan ayah Sekar dan di pecat akibat terkena fitnah mencuri uang oleh sesama karyawannya. Seberapa kuat pun menjelaskan, bukti ada pada tas yang di bawa Bu Sely dan ayah Sekar tidak mempercayainya. Sebab itulah reputasinya di mata Pak Rio (ayahnya Sekar) menjadi buruk dan sebaliknya Bu Sely membenci keluarga Sekar semenjak saat itu.

Sekar dan Farhan saat ini berada di kelas dua belas di SMA Maharani. Sebentar lagi mereka menghadapi ujian dan harus menentukan apakah akan melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi atau bekerja.

***

Siang itu jam istirahat Sekar menikmati bakso dengan tauge yang menjadi favoritnya di kantin, melahap satu persatu makanan khas Indonesia itu di mangkuknya dengan ekspresi muka memerah karena rasa pedas. Farhan memandangi Sekar sembari tertawa kecil.

"Minum dulu tuan putri!" ujar Farhan.

"Terimakasih pengawalku... " jawab Sekar sambil tersenyum.

"Sama-sama... hmmm lo serius bakal lanjutin kuliah ke Mesir kalau tahun ini lulus?"

"Ngakak omongan Lo han haha... yaiyalah kita bakal lulus tahun ini, rencana Ibu sih gitu katanya biar belajar agama lebih banyak lagi, ayah juga pesannya gitu sama Ibu dulu sebisa mungkin gue harus memperdalam ilmu agama karena kelak gue harus bisa didik anak pake ilmu agama, " jelas Sekar.

"Hmmm Ibu lo bener banget kok, ya udah gue dukung deh but don't forget me ok?! tegas Farhan.

"Harus dong Han, support lo juga penting banget buat gue, cuman lo soalnya temen yang gue punya di sini."

"Itu sih karena lo terlalu introvert Sekar jadi susah nyari temen padahal lo itu cantik, Rendra temen gue juga suka sama lo," ucap Farhan.

"Iya sih gue emang cantik haha... ya gue pengennya lo yang suka sama gue gimana dong Han?" tanya Sekar sambil berusaha menahan tawanya.

Seketika muka Farhan memerah, entah mengapa setiap kali Sekar bercanda dengan kalimat tersebut baginya adalah sebuah keseriusan.

"Ciyyee... mukanya memerah hahaha dasar cowok baperan!" ujar Sekar.

"Yeehhh ini tuh karena gerah cuacanya."

"Mana? orang ini kantin kebuka gini angin sepoy-sepoy dari segala arah masuk, gitu sih kalo orang kasmaran suka munafik sama perasaan sendiri!" jelas Sekar kembali.

Kali ini Farhan langsung terdiam, sejujurnya memang semenjak dari awal dia dekat dengan Sekar dia menyukainya. 

Semenjak masuk SMA Maharani, Farhan selalu rutin mengunjungi perpustakaan di siang hari dan sering sekali mendapati sekar selalu menyendiri di sudut ruangan perpustakaan.

Dia memberanikan diri mengajaknya berkenalan, namun beberapa kali Sekar pergi dan mengacuhkannya. Hingga suatu ketika Sekar diganggu oleh sekelompok siswa laki-laki yang terkenal nakal di sekolah saat ia hendak ke toilet. Farhan menjadi sosok pahlawan penyelamatnya semenjak saat itu.

Lelaki itu berkelahi dan mengalahkan sekelompok siswa laki-laki yang mengganggu Sekar, hingga mengorbankan dirinya sendiri dan di skors oleh pihak sekolah selama tiga hari. Sekar berterimakasih kepadanya dan semenjak itu pula mereka bersahabat.

Farhan menyukai sosok Sekar yang pendiam namun sebenarnya ia penyayang, ia masih ingat ketika ada seekor kucing yang terjebak di atap lantai dua bangunan sekolah dengan gagah berani Sekar menaiki atap dan mengambil kucing tersebut. Setelah berhasil perempuan itu langsung memeluk kucing yang diselamatkannya, Sekar nampak seperti seorang Ibu yang khawatir akan keadaan anaknya. Sekar bahkan tidak peduli ujung hijab panjangnya robek akibat tersangkut salah satu paku ketika hendak turun dari atap.

Bagi Farhan perempuan itu adalah bidadari yang turun dari langit. Hingga saat ini ia masih menahan perasaannya, terlalu takut untuk mengungkapkan karena pada kenyataannya mereka nyaman menjalani kedekatan tanpa sebuah status lebih tepatnya sebagai seorang sahabat.

"Kar, kalo lo nanti berhasil ke Mesir nih, bakal lupain gue gak? pasti bakal ketemu teman baru dong disana?" cerocos Farhan.

"Gue gak bisa mudah nyaman sama siapapun Han, apalagi sama cowok gue harus jaga adab juga sebagai perempuan muslim, sama lo aja gak pernah bersentuhan kan?!" jelas Sekar.

"Yaaa bisa aja nanti lo melakukan hal yang sama di Mesir, temenan terus deket tanpa status, gak sentuhan dan nyaman terus lupain gue."

"Hmmm lo cemburu nih? enggak Han tenang aja cuman lo doang kok! gue bakal cari temen cewek biar Lo gak khawatir oke!" ungkap Sekar.

"Syukur deh, tapi tetep aja sih ada ke khawatiran gak bakal bisa sedekat ini lagi nanti apalagi jarak kita makin jauh."

"Han... di dunia ini kita gak bisa terus-terusan buat diam di zona nyaman, lo terus gue ataupun yang lain pasti punya mimpi yang harus dikejar ngerti kan?" tanya Sekar.

"Gak tau kenapa kalo lo yang ngomong gue suka jadi optimis Kar, janji ya lo bakal temuin gue lagi setelah pulang dari sana?!" tegas Farhan kembali.

"Lo lucu deh, se khawatir itu kehilangan gue padahal belum tentu kan, masih satu semester lagi, bisa jadi rencana Allah juga berubah!" ujar Sekar.

"Konsepnya emang gitu Kar, tapi kadang kita perlu ancang-ancang sebelumnya!" timpalnya. 

"Biasanya sih sikap kaya lo itu nunjukin sesuatu yang lebih, rasa sayang selain sahabat misalnya, ehem dugaan gue bener kan?" ucap Sekar sembari bercanda.

"Kalau iya kenapa? kayaknya cape juga ya Kar nahan ini dari awal!" sahut Farhan.

"Nahan kentut?" celetuk Sekar.

"Gue serius Kar gak lagi bercanda, lo gak pernah liat muka serius gue selama ini kan?"

Kali ini Farhan menatap Sekar dengan serius dan suasana seketika menjadi canggung. Sekar berusaha menundukkan pandangannya sambil memainkan jari jemarinya, menahan sebuah perasaan yang bergejolak di dadanya. Sekar tidak dapat memungkiri ada sebuah rasa bahagia menyeruak.

"Lo mungkin kaget Kar, tapi gue gak bisa bohong lagi sama diri gue sendiri, gue sayang sama lo... banget, sayang gue sama lo bukan sebagai seorang sahabat, tapi sebagai seseorang yang kelak ingin jadi pendamping hidup lo, cukup menjadi alasan kenapa gue khawatir banget suatu saat lo pergi ngejar cita-cita terus lo lupain gue!" jelas Farhan panjang lebar.

"Gu-gu-gue... " balas Sekar dengan terbata-bata dan belum selesai Sekar menjawab Farhan memotong pembicaraannya.

"Gue bakal dukung Lo Sekar, asalkan lo janji gak bakal lupain kata-kata gue barusan!" 

"Farhan, gue gak bisa jawab itu sekarang, timingnya belum pas dan gak tepat, ada saatnya semua itu menjadi sesuatu yang indah ketika waktunya dan gue cuman pengen ngomong kalo lo orang yang selalu berarti buat buat gue, tapi gue gak bisa ngeduluin takdir Allah dengan mengucap janji yang mungkin saja gak bisa gue tepati, berharap banget lo bisa faham!" ungkap sekar.

"Oke! gue bakal setia nunggu jawaban itu dari lo," kata Farhan.

"Kasih gue jeda ya Han buat mencerna kejadian hari ini, gue butuh waktu untuk sendiri dulu beberapa hari ini, tolong jauhi gue dulu sampai gue benar-benar mengerti perasaan lo ataupun gue sendiri."

"No problem, gue gak bisa menolak apapun keinginan seseorang yang gue sayangi!" tukas Farhan.

"Gue pergi dulu ya Han, sebentar lagi bel masuk, nanti gue pergi ke toko buku sendiri aja ya, oh iya makasih teraktiran bakso nya!" ujar Sekar sembari pergi.

Farhan tidak menjawab, ia hanya mematung menyaksikan Sekar yang pergi dari hadapannya. Farhan merasa seolah mengambil waktu yang salah mengungkapkan semuanya, namun apalah daya kekuatan pertahanan hatinya selalu roboh tatkala Sekar tersenyum di depannya, ia seolah ingin memiliki senyum itu selamanya.

Begitupun Sekar, sebenarnya hari ini adalah hari terbahagia di hidupnya, dimana selama dua setengah tahun dia menahan perasaannya kepada Farhan akhirnya terjawab. Ia merasa beruntung dengan kejadian tadi, tetapi ada yang harus ia jaga, yaitu dirinya dan aturan agamanya. Dimana ia sudah berkomitmen kepada Tuhan juga kedua orangtuanya tidak akan menjalani sebuah hubungan tanpa ikatan pernikahan. Ia hanya ingin mengungkapkan rasa sayangnya kelak hanya kepada suaminya.

Untuk saat ini Farhan dan Sekar harus bersabar menahan desakan rasa dengan waktu juga jarak yang akan berbeda sebentar lagi. Mereka terpenjara dengan rasa takut, namun bahagia dengan realita.

"Bersama Bukan untuk bersatu!" gumam Farhan dalam hati.

Related chapters

  • Pesan Cinta Bonanza   Boneka Dolphin

    Waktu berlalu begitu cepat, satu minggu lagi pengumuman kelulusan bagi siswa-siswi kelas dua belas di SMA Maharani sekaligus pengumuman kelulusan bagi mereka yang sebelumnya mendaftar perguruan tinggi.Semua begitu antusias menanti waktu itu tiba termasuk Sekar yang berharap bisa di terima di Universitas Al-Azhar Mesir. Terkecuali Farhan, semenjak menyatakan perasaannya kepada Sekar dia merasa bahwa kehilangan sosok Sekar dihidupnya menjadi nyata. Sekar tidak lagi sehangat seperti sebelumnya, sudah lama perempuan itu mulai menjauhi Farhan padahal kelas mereka bersebelahan.Farhan begitu sulit dan merasa canggung untuk sekedar menemui Sekar kembali, karena ketika mereka berpapasan pun Sekar tidak pernah menyapanya lagi terkecuali hanya menganggukkan kepala sembari tersenyum saja."It's okay Han yang penting lo masih bisa liat senyum dia setiap hari meskipun gak ada sepatah kata yang terucap lagi," gumamnya dalam hati.Sekar kini merasa perlu untuk membuat batasan di antara mereka, ia s

  • Pesan Cinta Bonanza   Mulai Mengagumi

    "Hmmm... gak kerasa udah mau pulang aja, perasaan baru kemarin mulai kuliah disini!" gumam Sekar.Ia sedang mempersiapkan barang-barang pribadi ke kopernya, tiga bulan lagi Sekar akan meninggalkan kota Mesir setelah hampir empat tahun menimba ilmu di Universitas al-Azhar. Ada perasaan bahagia juga perasaan sedih, bahagia karena mengingat dia akan bertemu kembali dengan Ibunya juga harapannya yaitu Farhan, namun di sisi lain ia merasa sedih tatkala mengingat kenangannya ketika pertama kali menginjakan kaki di gerbang universitas Al-Azhar Mesir.Begitu banyak kenangan tersimpan di kota ini, bagaimana ia pertama kali bertemu dengan Layla, sungai Nil tempat favoritnya untuk menenangkan diri, belajar bersama mereka orang-orang yang sedikit banyak telah membantu hidupnya ke arah yang lebih baik.Semakin ia mengenal syari'at Islam disini, membantu Layla berjualan nasi goreng karena Layla merupakan anak dari keluarga kurang mampu. Selain mendapatkan beasiswa sama sepert

  • Pesan Cinta Bonanza   Sosok Lelaki Baik

    Surya berlari cepat keluar dari area pasar dan melihat sebuah mobil melaju pelan ke arahnya, seketika ia berusaha menghentikan mobil tersebut dengan berdiri tepat di depannya.Si pemilik mobil sempat memaki-makinya dalam bahasa Arab, “Madza taf'al ya akhi?!” sembari membunyikan klakson beberapa kali.Pemilik mobil tersebut keluar dan menghampiri surya dengan terus menggerutu, namun Surya berusaha menenangkannya serta mengatakan bahwa ia sedang membutuhkan pertolongan. Ia menjelaskan secara singkat bahwa ada Ibu hamil yang mengalami pendarahan, mendengar hal itu sang pemilik mobil pun segera membantu Surya. Mereka berlari ke arah pasar kembali menemui Sekar, Layla dan perempuan tadi."Cepat Bli dia kesakitan banget, ini darahnya juga makin banyak keluar," ujar Sekar.Surya dan si pemilik mobil tadi meminta izin untuk menyentuh perempuan itu dan membopongnya menuju mobil, sementara di

  • Pesan Cinta Bonanza   Layla Si Ember Bocor

    Setelah kejadian kemarin, Sekar, Layla dan Surya mengantarkan perempuan yang diselamatkan bernama Aisyah kembali kepada kedua orangtuanya. Suaminya pun dipenjara dan terkena pasal kasus kekerasan dalam rumah tangga yang selama ini dilakukannya kepada Aisyah.Beruntung janin di dalam kandungannya selamat karena pendarahan dapat segera diatasi. Aisyah dan juga kedua orang tuanya sangat berterima kasih atas pertolongan mereka kemarin sore khususnya kepada Surya sebagai bentuk penghormatan. dan selepas itu mereka pamit untuk pulang kembali ke Kairo. "Alhamdulillah aku lega Kar, InsyaAllah ka Aisyah dan calon bayinya aman sama orangtuanya sekarang," ucap Layla. "Iya Alhamdulillah setidaknya ka Aisyah sudah menentukan pilihan yang tepat, lebih baik pergi dari pada bertahan dalam kesakitan," timpal Sekar. "Ini semua sudah Allah rencanakan, mungkin kita adalah jalan bagi dia agar selamat dan dia adalah jalan buat kita menabung pahala, aku gak bisa ngebayangin semi

  • Pesan Cinta Bonanza   Si Pegawai Minimarket

    Farhan memasuki sebuah ruangan dengan tulisan HRD Room, ia bersiap untuk interview kerja pada sebuah kantor pusat dari Betamart yang terletak di Jakarta hari ini. “Selamat pagi, perkenalkan saya adalah Satria yang akan menanyakan beberapa hal terkait dokumen lamaran kerja dari saudara Farhan Nandito benar?" tanya Satria. “Benar Pak!" Pak Satria pun menanyakan beberapa hal kepada Farhan, entah itu kesiapan dia bekerja dan menerima posisi apapun yang akan diberikan oleh Perusahaan Betamart. Ia mampu menjawab beberapa pertanyaan dengan lancar dan sigap bahkan membuat Satria mengambil keputusan dengan cepat. Farhan diminta untuk langsung bekerja keesokn harinya dan ia ditempatkan di Betamart Jakarta bagian Timur. Ia ditempatkan sebagai seorang Kasir, itu baru langkah awal menurut Satria. Karena jika Farhan mampu berkembang dengan baik, belajar dengan cepat dan mengikuti aturan perusahaan, m

  • Pesan Cinta Bonanza   Farhan Calon Model

    "Hai, malam, lagi ngapain nih?"Tiba-tiba Farhan mendapatkan notifikasi pesan dari sebuah nomor baru yang sudah tertera namanya, yah Caitlyn. Perempuan yang tadi siang menunjukan ketertarikannya kepada Farhan. Mengetahui hal itu entah mengapa ia ingin segera membalasnya.“Hai juga Mbak Caitlyn,” balas Farhan.“Ah elah gue bilang jangan panggil Mbak, gue gak suka.”“Emh iya Cait, lagi diem aja nyantai, ada apa?" balas Farhan.“Boleh telpon gak?" tulis Caitlyn lagi.Farhan mengiyakan dan kemudian mereka melanjutkan percakapan melalui telepon. Caitlyn memberikan informasi dua hari lagi akan ada kontes pemilihan model untuk brand fashion pria.Sebuah perusahaan fashion ternama di Jakarta Timur milik orangtua Caitlyn sedang mencari model pria untuk memenuhi kualifikasi brand tersebut. Dan menurut Caitlyn Farhan cukup mewa

  • Pesan Cinta Bonanza   Pesona Caitlyn

    Beberapa wartawan datang mengerumuni Caitlyn yang keluar dari ruangan pertunjukan fashion show bersama Farhan dibelakangnya. Begitupun fans Caitlyn yang antusias meminta tanda tangan atau sekedar foto bareng.“Caitlyn katanya ada rumor sedang dekat dengan seseorang ya? ceritain dong Cait!“ tanya salah seorang wartawan laki-laki.“Emmh iya betul, tapiii tunggu aja ya, nanti juga kalau udah saatnya aku publish kok,” jawab Caitlyn.Kemudian fokus beberapa wartawan itu pun kini beralih dan tertuju kepada sosok tampan Farhan yang mengenakan pakaian stylish.“Ini model baru kan ya Cait, yang tadi di catwalk meragain busana couple sama Caitlyn!“ ucap wartawan lainnya.“Yups, benar namanya Freedy Han, dia baru lulus S2 di US jadi dia lama gitu disana dan orangnya fokus banget sama belajar, baru sekarang nih dia minat terjun di dunia model,” timpal Caitlyn.Farhan cukup tercengang mendengar

  • Pesan Cinta Bonanza   Awal Dari Kehancuran

    Suara musik keras terdengar menggema di sebuah ruangan dengan kerlap kerlip cahaya lampu warna warni. Ada seorang DJ yang sedang asyik menunjukan keahliannya, ada juga seorang Barista yang begitu sibuk melayani mereka para penikmat minuman yang membuat peminumnya akan lupa sementara, tepatnya lupa akan sebuah masalah.Farhan yang kini terkenal dengan nama Freddy Han sedang duduk terdiam di sebuah sofa yang ada di sana. Ia Sedang memperhatikan seorang perempuan di depannya yang tampak sibuk menggerakkan seluruh anggota tubuhnya untuk menari dengan kondisi kesadaran yang semakin hilang karena terlalu banyak minum.Bagaimanapun Farhan sebelumnya adalah seseorang yang taat akan aturan agamanya, terlebih untuk meninggalkan segala bentuk kemaksiatan. Dan kini memang hati nuraninya menolak ia datang ke tempat ini, namun lagi-lagi nafsu mampu merobohkan dinding pertahannya. Farhan kini berubah semenjak ia tergoda dengan Caitlyn bahkan sedikit demi sedikit ia mulai melupakan Sekar dan bahkan t

Latest chapter

  • Pesan Cinta Bonanza   Aku Akan Melupakannya

    "Iya Freddy yang kalian kenal sekarang itu namanya Farhan, dia sahabatan sama Sekar lama banget, dari kecil malah karena dulu mereka tetanggaan, gue masih inget kok Sekar curhat kalau Farhan nembak dia di kantin dan ngerayu dia buat jangan pergi ke Mesir, meski pada akhirnya Farhan ikhlas dan memberikan sebuah boneka lumba-lumba kepada Sekar, kalau tanya bukti, saya punya banyak bukti berupa foto masa SMA kita, tapi tidak bisa sembarang kirim ke orang takutnya disalah gunakan, tunggu saja sampai waktunya kita bisa ikut menuduh balik Farhan atas pencemaran nama baik." Komen tersebut juga lantas diserbu ribuan pertanyaan, ada yang pro kepada Freddy ada juga pro kepada Sekar juga sebaliknya."Fredd Fredd," ujar Satya yang tengah menyeruput minuman Boba di lengan kanannya dan lengan kiri yang memegang handphone."Apaan sih?" tanya Freddy yang tengah memainkan ponselnya juga sembari tidur di sofa ruangan tengah."Ini lagi viral status Ibu-ibu Fred," ucap Satya lagi."Aduh Sat, apa hubunga

  • Pesan Cinta Bonanza   Isu Negatif Tentang Sekar

    "Ih bener di videonya juga Kak Sekar, kak klarifikasi dong." Tulis salah satu akun dengan username @ngajujulidSekar langsung left dari siaran langsungnya dan kemudian mencari kebenaran berita yang sudah tersebar itu. Mencari tahu apakah benar opininya menggiring orang untuk berpikiran negatif kepadanya. "Ya Allah," gumam Sekar ketika benar saja ia menyaksikan kini beranda media sosialnya pun dipenuhi tagline berita tersebut.Sekar menangis sesegukan hingga terdengar suara lirih oleh Ibunya. "Sekar, kamu kenapa?" tanya Ibunya sembari mencoba membuka pintu namun ternyata di kunci.Sekar masih saja menangis bahkan ia mematikan ponselnya untuk sekedar tidak ingin tahu apapun mengenai pemberitaan dirinya. Seharusnya memang ia klarifikasi tapi rasanya saat ini mentalnya benar-benar sedang hancur seketika. Bagaimana bisa Farhan setega itu kepadanya? bukankah ia adalah sahabat yang dahulu paling peduli dan mengerti dirinya. Ternyata popularitas juga dunia telah membutakan hatinya. Tiba-t

  • Pesan Cinta Bonanza   Mengingatmu Itu Menyakitkan

    "Janji ya Sekar," ucap Sekar memperagakan bahasa tubuh Farhan ketika malam perpisahan anggota Pramuka kala itu di tepi pantai. Sekar menatap dirinya di cermin yang ada di toilet wanita, ia benar-benar kecewa dengan perilaku Farhan. Jelas sekali bagaimana Farhan meminta ia agar terus mengingatnya bahkan memberinya sebuah boneka lumba-lumba alias si dolphin kesayangan Sekar.Jika memang lelaki ini saat itu sangat malu mengakuinya sebagai seseorang penting dalam hidupnya untuk saat ini, Sekar menerimanya karena mungkin itu demi reputasi baik yang sedang Farhan bangun saat ini. Tetapi ia tidak bisa menerima kenyataan bahwa secepat itu Farhan bersama wanita lain bahkan berani menyentuhnya.***Malam hari tiba...Hatiku...Tercipta hanya untuk dirimu...Walau cinta tak harus memiliki...Ku tetap setia mencintaimu...Terdengar sepenggal lirik lagu dari penyanyi Agatha Chelsea yang berjudul Sunset diiringi deringan pons

  • Pesan Cinta Bonanza   Gue Bukan Farhan

    Dua hari kemudian..."Bu, Sekar kayaknya jadi ke ajang Fashion Show di Graha," teriak Sekar dari ruang tamu. Ibu Sekar sedang mengangkat masakannya dari kompor kemudian membawanya menuju meja makan untuk sarapan pagi."Loh kenapa? katanya mau ke Yayasan." "Itu Bu, barusan kepala Yayasannya hubungi Sekar katanya ada agenda mendadak ke Bandung beliau, jadinya di undur lusa lagi," jawab Sekar."Ya udah, jangan lupa ya teliti jenis souvenir brandednya," jelas Ibunya."Siap Bu, acaranya memang mulai jam berapa?" tanya Sekar."Kata Bu Endang sih jam 10, sekarang jam..." Ibu Sekar melihat ke arah jam yang menunjukan pukul 9.30."Walaaah Ibuuuu, kenapa baru bilang, setengah jam lagi loh Bu haduuuh" ujar Sekar panik yang langsung beranjak ke kamarnya untuk mandi dan dandan secepat kilat."Lah orang kamu baru nanya," gumam Ibu Sekar.*** Sekar tiba di Graha Mandiri pukul 10.15 , ia telat seki

  • Pesan Cinta Bonanza   Sekar Kembali Ke Jakarta

    Satu jam berlalu Caitlyn dan juga Fredy melangkah bersama menuruni anak tangga dari lantai dua menuju lantai satu dimana Satya sudah menunggu mereka berdua disana bahkan sudah merasa bosan. Caitlyn dapat menebak ekspresi wajahnya."Sorry Sat, gue beneran lupa." "Ya udah sih, udah kejadian," jelas Satya.Fredy hanya melihat canggung ke arah mereka berdua yang seperti anak kecil saling merajuk."Ini salah gue kok masuk kamar dia," jelas Fredy tiba-tiba."Tapi menurut gue ya sat, diantara semua cowok yang pernah dating sama gue cuman dia yang jago kuasain, gak nyangka ya anak kampungan kaya dia," timpal Caitlyn."Bisa gak, gak usah bahas masalah ranjang, bukan urusan gue okay, terserah kalian mau salto kek , apa kek gue gak peduli, yang jelas nih ya Cait, sekarang si Romi bakalan kesini bahas perjanjian kerjasama Kita, dia udah setuju asal bayarannya lebih gede dua kali lipat dari pas dia sama si Linda.""Serius Sat? emang pas dia jadi manager si Linda fee nya berapa?" tanya Caitlyn. "

  • Pesan Cinta Bonanza   Awal Dari Kehancuran

    Suara musik keras terdengar menggema di sebuah ruangan dengan kerlap kerlip cahaya lampu warna warni. Ada seorang DJ yang sedang asyik menunjukan keahliannya, ada juga seorang Barista yang begitu sibuk melayani mereka para penikmat minuman yang membuat peminumnya akan lupa sementara, tepatnya lupa akan sebuah masalah.Farhan yang kini terkenal dengan nama Freddy Han sedang duduk terdiam di sebuah sofa yang ada di sana. Ia Sedang memperhatikan seorang perempuan di depannya yang tampak sibuk menggerakkan seluruh anggota tubuhnya untuk menari dengan kondisi kesadaran yang semakin hilang karena terlalu banyak minum.Bagaimanapun Farhan sebelumnya adalah seseorang yang taat akan aturan agamanya, terlebih untuk meninggalkan segala bentuk kemaksiatan. Dan kini memang hati nuraninya menolak ia datang ke tempat ini, namun lagi-lagi nafsu mampu merobohkan dinding pertahannya. Farhan kini berubah semenjak ia tergoda dengan Caitlyn bahkan sedikit demi sedikit ia mulai melupakan Sekar dan bahkan t

  • Pesan Cinta Bonanza   Pesona Caitlyn

    Beberapa wartawan datang mengerumuni Caitlyn yang keluar dari ruangan pertunjukan fashion show bersama Farhan dibelakangnya. Begitupun fans Caitlyn yang antusias meminta tanda tangan atau sekedar foto bareng.“Caitlyn katanya ada rumor sedang dekat dengan seseorang ya? ceritain dong Cait!“ tanya salah seorang wartawan laki-laki.“Emmh iya betul, tapiii tunggu aja ya, nanti juga kalau udah saatnya aku publish kok,” jawab Caitlyn.Kemudian fokus beberapa wartawan itu pun kini beralih dan tertuju kepada sosok tampan Farhan yang mengenakan pakaian stylish.“Ini model baru kan ya Cait, yang tadi di catwalk meragain busana couple sama Caitlyn!“ ucap wartawan lainnya.“Yups, benar namanya Freedy Han, dia baru lulus S2 di US jadi dia lama gitu disana dan orangnya fokus banget sama belajar, baru sekarang nih dia minat terjun di dunia model,” timpal Caitlyn.Farhan cukup tercengang mendengar

  • Pesan Cinta Bonanza   Farhan Calon Model

    "Hai, malam, lagi ngapain nih?"Tiba-tiba Farhan mendapatkan notifikasi pesan dari sebuah nomor baru yang sudah tertera namanya, yah Caitlyn. Perempuan yang tadi siang menunjukan ketertarikannya kepada Farhan. Mengetahui hal itu entah mengapa ia ingin segera membalasnya.“Hai juga Mbak Caitlyn,” balas Farhan.“Ah elah gue bilang jangan panggil Mbak, gue gak suka.”“Emh iya Cait, lagi diem aja nyantai, ada apa?" balas Farhan.“Boleh telpon gak?" tulis Caitlyn lagi.Farhan mengiyakan dan kemudian mereka melanjutkan percakapan melalui telepon. Caitlyn memberikan informasi dua hari lagi akan ada kontes pemilihan model untuk brand fashion pria.Sebuah perusahaan fashion ternama di Jakarta Timur milik orangtua Caitlyn sedang mencari model pria untuk memenuhi kualifikasi brand tersebut. Dan menurut Caitlyn Farhan cukup mewa

  • Pesan Cinta Bonanza   Si Pegawai Minimarket

    Farhan memasuki sebuah ruangan dengan tulisan HRD Room, ia bersiap untuk interview kerja pada sebuah kantor pusat dari Betamart yang terletak di Jakarta hari ini. “Selamat pagi, perkenalkan saya adalah Satria yang akan menanyakan beberapa hal terkait dokumen lamaran kerja dari saudara Farhan Nandito benar?" tanya Satria. “Benar Pak!" Pak Satria pun menanyakan beberapa hal kepada Farhan, entah itu kesiapan dia bekerja dan menerima posisi apapun yang akan diberikan oleh Perusahaan Betamart. Ia mampu menjawab beberapa pertanyaan dengan lancar dan sigap bahkan membuat Satria mengambil keputusan dengan cepat. Farhan diminta untuk langsung bekerja keesokn harinya dan ia ditempatkan di Betamart Jakarta bagian Timur. Ia ditempatkan sebagai seorang Kasir, itu baru langkah awal menurut Satria. Karena jika Farhan mampu berkembang dengan baik, belajar dengan cepat dan mengikuti aturan perusahaan, m

DMCA.com Protection Status