Ekspresi Hellen sangat yakin. Sekujur tubuhnya memancarkan aura yang kuat. Hellen hanya berdiri di sana, tetapi dia seakan dapat menstabilkan orang-orang yang panik."Bu, cepat tandatangani formulir persetujuan untuk operasi. Dia adalah satu-satunya dokter yang bisa menyelamatkan kakakku sekarang."Hendry memercayai Hellen.SInta langsung melihat harapan. Kemudian, dia berkata dengan panik. "Aku akan menandatanganinya. Dokter Nanda, tolong selamatkan putraku."Sebelum Hellen sempat berbicara, Bianca sudah maju dan berkata dengan arogan, "Bibi, lihatlah dia. Penampilannya sangat kampungan. Jangan tertipu olehnya. Kak Hendry adalah dokter genius. Dia bahkan nggak berani mengoperasi Kak Haikal. Bagaimana orang kampungan ini bisa? Operasi ini terlalu berbahaya. Kamu harus mencari dokter terkenal untuk melakukan operasi ini. Aku kenal dengan Dokter Deon dari Negara Cana. Dia adalah dokter yang sangat terkenal. Aku akan memperkenalkannya padamu."Hellen menatap dingin ke arah Bianca yang mem
Staf medis di ruang operasi bertepuk tangan dengan kagum.Kali ini adalah pertama kalinya mereka melihat operasi yang begitu lancar dan bersih. Operasi ini adalah operasi yang sangat sulit. Namun, Hellen menyelesaikannya dengan santai.Meskipun selama operasi indikator vital pasien menurun drastis, Hellen tetap tenang. Dia tidak terpengaruh dalam menghadapi bahaya.Hellen sangat berani dan memiliki keterampilan medis yang sangat baik. Kemampuan Hellen dalam menghadapi situasi yang tidak terduga juga sangat kuat.Tidak heran dia dipanggil si genius di Negara Cana!Kekaguman Hendry pada Nanda bukan hanya karena operasi ini, tetapi karena Nanda telah menyelamatkan nyawa kakaknya.Pasien dipindahkan ke unit perawatan intensif. Saat Hellen meninggalkan ruang operasi, Hendry langsung mengikutinya."Nanda, terima kasih telah menyelamatkan nyawa kakakku.""Ini adalah tugasku sebagai dokter."Wajah Hellen tidak menunjukkan emosi sama sekali. Suaranya terdengar sangat tenang. Hendry tidak menyad
Mata Bianca menjadi semakin tajam. 'Hellen, kamu benar-benar berbakat. Kamu bahkan bisa menyelamatkan orang yang sudah sekarat. Kamu merusak rencanaku, aku pasti akan membuatmu membayar utang ini!' pikirnya."Bagus sekali, Tuhan memberkati kita." Suara Sinta tercekat. Seketika, dia langsung berkata dengan mata berbinar, "Di mana Dokter Nanda? Cepat bawa Ibu menemuinya. Ibu ingin mengucapkan terima kasih secara langsung."Hendry memeluk bahu ibunya dengan lembut, lalu berkata dengan pelan, "Bu, operasi barusan sangat berbahaya. Dokter Nanda telah menghabiskan banyak tenaga. Sekarang, dia lelah dan harus istirahat. Jangan ganggu dia dulu."Setelah mendengar ini, Sinta sedikit kecewa. Selain ingin mengucapkan terima kasih secara langsung kepada Nanda, Sinta ingin memastikan sesuatu yang sangat penting.Sinta ragu-ragu sejenak, kemudian dia berkata, "Hendry, Ibu merasa Dokter Nanda mirip ... Hellen."Saat Sinta mengucapkan kata-kata ini, Bianca merasa seakan ada bom yang meledak langsung d
Setelah Bianca melihat tatapan kaget Sinta, dia merasa sangat bangga. Namun, dia berpura-pura sedih dan berkata, "Ya, Bibi. Awalnya, ayahku hanya ingin kakakku pergi ke luar negeri untuk menghindari pusat perhatian. Tapi, nggak disangka kakaku bahkan melahirkan putranya Pak Marco di luar negeri. Selain itu, dia melahirkan anak kembar. Ayahku merasa sangat malu dan menolaknya kembali.""Bagaimana mungkin? Bagaimana mungkin?"Suara Sinta sangat marah.Bianca melihat Sinta marah. Dia merasa sangat bangga."Bibi, jangan marah. Maafkan aku. Aku menyembunyikannya darimu selama bertahun-tahun. Aku takut kamu akan marah. Kamu sangat percaya pada kakakku, tapi kakakku sangat memberontak. Dia bermain-main dengan pria tua itu sampai pria itu mati dan bahkan melahirkan anaknya di luar negeri."Sinta menatap Bianca dengan tajam dan berkata, "Yang bersalah adalah Keluarga Aliendra. Kenapa kalian membiarkan Hellen melahirkan dua anak sendirian di negara asing? Kenapa Keluarga Aliendra begitu kejam!"
Mereka telah diracuni oleh Hellen. Setelah enam tahun, mereka masih tidak bisa melupakannya!Bianca menunjukkan ekspresi kesal. Dia menggertakkan giginya dengan kuat.Saat ini, seorang pria paruh baya berjas rapi dan aura mantap berjalan ke arah mereka dengan cepat."Bagaimana kondisi Haikal?"Dia adalah Anton Candrika, kepala Keluarga Candrika.Saat putranya mengalami kecelakaan, dia sedang berada di luar negeri. Setelah menerima kabar tersebut, Anton bergegas kembali.Mata Sinta bergetar, "Nyawa Haikal telah terselamatkan."Saat dia mendengar putranya terlepas dari bahaya, Anton tidak menunjukkan ekspresi lega.Saat melihatnya, sepasang mata elang yang tajam itu membuat orang merasa takut."Di mana Haikal sekarang?""Ayah, sekarang kakak berada di unit perawatan intensif. Kita belum bisa menjenguknya. Setelah kondisinya stabil, aku akan mengantarmu menemuinya."Anton mengangguk dengan perlahan. Saat ini ekspresinya masih masam. Tatapan matanya pun tampak semakin serius."Hendry, kamu
Hendry adalah seorang dokter, tetapi Anton selalu meremehkannya. Dia berharap Hendry bekerja di Perusahaan Candrika. Sejak kecil, Hendry lebih cerdas dari Haikal. Anton sudah lama berencana menunjuk Hendry sebagai pewaris Perusahaan Candrika.Namun, Hendry ingin menjadi dokter. Hal ini membuatnya sangat marah."Ayah, aku melakukan pekerjaan nggak berguna. Aku menyelamatkan nyawa dan menyembuhkan yang terluka.""Menyelamatkan nyawa dan menyembuhkan yang terluka? Apakah ini lebih penting daripada menjadi pewaris Perusahaan Candrika?"Mata Bianca berbinar. Dia tahu bahwa Anton selalu menyayangi Hendry. Bagaimanapun, Haikal adalah seorang pemuda yang bodoh."Paman, jangan khawatir. Aku pasti akan membujuk Kak Hendry berhenti menjadi dokter secepatnya. Perusahaan Candrika yang telah diwariskan oleh Keluarga Candrika dari generasi ke generasi adalah yang terpenting."Anton memandang Bianca dari atas ke bawah. Kemudian, dia mengangguk sedikit puas dan berjalan pergi.Setelah memberikan kesan
Henny sedikit terkejut. Gadis ini memiliki kemampuan observasi yang baik.Akhir-akhir ini, Henny merasa penglihatannya tidak sebaik sebelumnya. Namun, tidak ada orang di sekitarnya yang menyadarinya. Hellen sangat jeli. Dia juga memiliki keterampilan dan etika medis yang luar biasa."Keterampilan medismu memang luar biasa. Aku merasa penglihatanku menurun dalam beberapa hari terakhir.""Bu Henny, penurunan penglihatanmu bisa diatasi dengan minum obat tepat waktu. Tapi, operasi adalah cara tercepat untuk mengatasinya.""Kamu mulai lagi. Sudah aku bilang aku nggak mau dioperasi."Ekspresi Henny tiba-tiba berubah. Dia bertekad untuk tidak menjalani operasi."Baiklah, Bu Henny. Kalau kamu nggak mau dioperasi, minum obat tepat waktu, ya?"Hellen benar-benar tidak berdaya terhadap Henny. Karena usianya yang sudah tua, Henny seperti anak-anak. Dia hanya bisa membujuknya.Henny mengerutkan kening dan berkata, "Aku akan meminum obatnya tepat waktu, tapi obat ini sangat pahit."Melihat ekspresi
Hans melihat ekspresi Hellen yang marah, dia berpura-pura tenang. Namun, dia diam-diam merasa bahwa perasaan ini tidak buruk.Henny benar-benar terdiam seribu bahasa.Cucunya ini memang pantas lajang!Saat ini, Henny memperhatikan resep yang baru saja ditulis Hellen. Dia terkejut hingga matanya berbinar. Kemudian, dia berkata kaget, "Dokter Nanda, bisakah kamu menunjukkan resepmu?"Henny mengambil resepnya, lalu ekspresi terkejutnya langsung berubah menjadi ekspresi kagum."Dokter Nanda, tulisan tanganmu sangat bagus. Setiap tulisanmu sangat rapi dan bagus. Tulisanmu sangat unik dan memperlihatkan kemampuanmu yang luar biasa."Ekspresi Henny tampak sangat kagum. "Gaya tulisanmu sangat mirip dengan penulis Cyrus."Hellen memandang Henny dengan bingung dan berkata, "Bu Henny, kamu juga kenal dengan Cyrus?""Meskipun Cyrus adalah penulis yang baru muncul dalam dua tahun terakhir, tulisannya sangat bagus seperti penulis ribuan tahun lalu. Saat ini, hanya segelintir orang yang bisa menulis