Share

Bab 22

Brandon merasa tangannya gatal. Kakaknya telah melancarkan serangan pertamanya ke ayah bajingannya itu. Brandon harus segera menyusulnya.

Brandon tidak sabar untuk memberikan obat kepada ayah bajingannya.

Brian melihat adiknya yang tidak sabar, kemudian dia menghiburnya dengan bijaksana.

"Brandon, jangan tergesa-gesa. Kita harus melakukannya selangkah demi selangkah."

"Baiklah, Kak, aku mengerti. Bagaimanapun, kita nggak boleh melepaskannya. Kita harus membuatnya tahu bahwa menjadi ayah bajingan nggak akan berakhir dengan baik."

"Apanya nggak akan berakhir dengan baik?"

Hellen yang tiba-tiba masuk membuat Brian dan Brandon ketakutan. Kemudian, Brandon menjelaskan dengan panik, "Bu, aku dan kakakku sedang mendiskusikan Ultraman. Kami mengatakan bahwa monster yang melakukan hal buruk nggak akan berakhir dengan baik."

"Jarang sekali kakakmu akan menemanimu menonton film kartun bersama."

Hellen tersenyum penuh arti. Dulu, putra sulungnya lebih suka membaca laporan keuangan yang membosankan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status