Share

51. Pelukan Yang Hangat

Setelah beberapa saat Raline dan Ifan melempar tatapan dan dengan ketegangan yang super, Ifan berhasil mencairkan suasana dengan menyodorkan Raline segelas minuman hangat, karena memang itu masih pagi kayaknya nggak cocok kalau Ifan memberikan minum yang terlalu berlebihan. Jadi, Ifan memberikan secangkir chocolate hot dengan asap yang masih mengepul.

"Nggak usah repot-repot, Fan." Raline mengatakan hal itu setelah ia memandangi Ifan yang membungkuk karena menurunkan secangkir chocolate hot itu.

"Kamu tamu dan aku nggak ngerasa di repotkan" jawab Ifan sesaat setelah ia berdiri tegak. Cahaya yang terpancar dari jendela rumah itu sedikit memantul ke arah wajah Ifan dan itu membuat Raline kembali terpana dengannya. Raline merasa kalau selama Ifan disini ia jadi lebih tampan atau mungkin karena Ifan ada yang merawatnya sedangkan di Surabaya Ifan tidak ada yang merawat.

Cahaya itu mulai meredup karena Ifan mulai beranjak duduk di samping Raline di posisi semula. Ifan mulai membentangkan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status