Share

Bab 3

Penulis: Laila Sakinah
last update Terakhir Diperbarui: 2024-12-12 10:42:48
Jancent menyalahkanku yang tidak membalas pesannya. Dylan berlari ke dapur dengan gembira karena ingin makan bakso asam manis. Namun, dia malah berjalan keluar dengan kecewa.

“Kakek, mana bakso asam manisnya? Cepat kasih aku! Aku mau makan!”

“Nggak buat.”

Sesudah mendengar jawabanku, Dylan pun menangis. Menantuku buru-buru memeluk Dylan dan mulai menghiburnya. Sementara itu, Jancent berdiri di depanku dengan ekspresi tidak percaya.

“Ayah, apa kamu sudah gila? Aku telepon kamu, kamu malah langsung tutup. Aku kirim pesan, tapi kamu juga nggak balas satu pun. Bahkan bakso asam manis Dylan juga nggak kamu buat. Apa yang kamu lakukan di rumah seharian?”

Jancent langsung menyalahkanku, seolah-olah aku bukan ayahnya, melainkan pembantu yang dipekerjakannya tanpa dibayar.

Aku menatapnya dengan tenang tanpa menjawab, melainkan bertanya, “Kamu nggak punya fobia ketinggian, ‘kan?”

Jancent sontak tertegun, lalu buru-buru memalingkan wajah dengan gugup.

“Jadi, kamu bohongi aku supaya nggak usah bantu aku pangkas ranting pohon. Tapi, kamu malah panjat pohon orang lain untuk membantunya?”

“Orang lain apanya!” Jancent buru-buru menyela, “Itu Paman Hasan! Dia itu orang tua yang sudah 70 tahun. Kalau dia jatuh dari pohon gimana? Memangnya salah aku membantunya? Bukannya dia itu teman baikmu?”

Aku tidak menjawab, hanya menatap putra yang sudah kujaga dan kusayangi selama ini untuk beberapa saat.

Yulia tidak begitu menyukai anak kecil. Saat Jancent baru sebulan penuh, dia sudah memutuskan asi anak. Aku membeli berbagai merek susu formula, tetapi Jancent tidak menyukainya dan selalu menangis karena kelaparan di tengah malam.

Setelahnya, aku mendengar ada susu formula buatan sebuah keluarga di kawasan timur yang sangat disukai anak-anak. Aku berjalan menerjang badai sejauh belasan kilometer untuk membelinya demi Jancent. Setelah membuatkannya untuk Jancent, dia baru meminumnya dengan gembira dalam pelukanku.

Setelah kenyang, dia pun tidak ribut lagi dan tersenyum tidak berhenti. Aku pun mencubit pipinya yang montok sambil berpikir, ‘Putraku benar-benar imut.’

Dia sangat lengket denganku. Saat baru belajar berbicara, kata pertama yang diucapkannya adalah “Papa”. Setelah masuk SD, dia juga selalu ribut untuk tidur bersamaku. Aku berkata padanya bahwa anak laki-laki harus tidur sendiri setelah besar.

Dia malah menjawab dengan suara imut, “Aku nggak peduli. Aku mau bersama Papa dan menyayangi Papa selamanya.”

Namun, dia malah ingkar janji. Dia menganggapku sebagai pembantunya, juga selalu merendahkanku. Dia menertawakanku tidak tamat SD, tidak berpendidikan, dan tidak berkemampuan.

Dia juga merasa aku yang adalah bapak rumah tangga sangat memalukan. Dia merasa aku tidak sebanding dengan ibunya yang bisa membukakan jalan baginya di masa depan, juga tidak sebanding dengan Hasan yang memiliki reputasi sebagai kritikus sastra.

Aku tiba-tiba merasa lelah. Setelah menatapnya sekian lama, aku akhirnya berkata dengan suara serak, “Ke depannya, kamu bukan lagi putraku.”

Jancent menatapku dengan penuh peremehan, seolah-olah aku hanyalah orang tua gila.

Yulia yang dari tadi diam pun membentakku, “Apa yang mau kamu ributkan? Semua orang lagi gembira, tapi kamu malah menggila. Apa kamu baru senang kalau semua orang kesal?”

Aku menatapnya dengan tenang. “Kamu juga. Mulai sekarang, kamu bukan lagi istriku.”

Yulia mengerutkan keningnya dan bertanya, “Apa maksudmu?”

“Aku mau cerai. Aku nggak mau hidup bersamamu lagi.”

Dia pun menatapku dengan terkejut dan berseru dengan dingin, “Omong kosong macam apa ini! Kita sudah setua ini, tapi kamu masih ribut mau cerai? Kamu nggak takut diketawain anak-anak?”

Melihat suasana yang canggung ini, menantuku menarik lenganku dan membantu menengahi. “Ayah, apa Ibu ada buat salah? Katakan saja, kita suruh dia perbaiki. Jangan marah ....”

Jancent malah langsung menyela dengan marah, “Kesalahan apa yang bisa diperbuat Ibu! Mungkin dia sudah terlalu senggang di rumah, makanya mau cari masalah! Sudah begitu tua masih nggak tahu malu. Jangan sampai nanti dia tiba-tiba jadi pikun dan mulai asal bicara begitu kita pulang ke rumah.”

“Ayah, kuperingati kamu. Cepat minta maaf sama Ibu! Jangan harap kamu bisa cerai! Aku nggak setuju!”

Mendengar ocehannya yang berkelanjutan, aku sudah benar-benar tidak tahan lagi dan membentak, “Memangnya kamu itu siapa? Apa aku harus dapat persetujuanmu untuk cerai!”

Bab terkait

  • Perselingkuhan yang Berlangsung 40 Tahun   Bab 4

    Biasanya, aku selalu berbicara dengan lembut pada Jancent. Berhubung aku tidak pernah membentaknya, dia pun membelalak terkejut. Sementara itu, orang lainnya juga langsung terpaku di tempat, seolah-olah sepenuhnya terkejut karena reaksiku.Jancent yang merasa malu pun segera keluar sambil membanting pintu. Menantuku yang menyadari aku bersikap sangat berbeda dari biasa juga tidak lanjut berbicara lagi dan buru-buru membawa Dylan pergi.Yulia menegurku dengan tidak senang, “Anak-anak sudah pergi dibuatmu. Sudah senang kamu?”Melihat aku yang tidak peduli padanya, dia lanjut berkata dengan dingin, “Larry, sebaiknya kamu jangan buat ulah lagi. Kalau nggak, kamu sendiri yang akan malu.”Nadanya terdengar sangat kesal, seolah-olah kesabarannya sudah habis.“Kamu nggak ngerti bahasa manusia? Aku bilang aku mau cerai. Kalau mau ngomong, bahas saja masalah perceraian! Jangan banyak omong kosong kamu! Sialan!”Yulia adalah seorang profesor yang berpendidikan. Semarah apa pun dia, dia tidak akan

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-12
  • Perselingkuhan yang Berlangsung 40 Tahun   Bab 5

    Setelah menanam sayur, aku membuatkan kue untuk diriku sendiri dalam rangka merayakan kehidupan baruku. Kelak, aku tidak ingin hidup demi siapa pun lagi. Aku mau hidup demi diriku sendiri.Seusai makan kue, aku berbaring di sofa dengan nyaman sambil menonton TV. Laut yang ditampilkan di layar TV terlihat sangat indah dan luas. Aku tiba-tiba menyadari aku tidak pernah berlibur sekali pun selama hidupku.Aku pun mencari panduan tentang berlibur dan akhirnya memutuskan untuk pergi ke Cito, sebuah kota pesisir dalam negeri. Kemudian, aku membeli tiket kereta api dan segera berangkat dengan membawa sebuah koper kecil.Saat berdiri di tepi pantai, aku merentangkan kedua tanganku dan merasakan angin yang menerpaku. Saat ini, aku merasakan kenyamanan dan kebebasan yang tidak pernah aku rasakan sebelumnya. Aku juga merasa seperti baru menemukan arti hidup dan benar-benar hidup.Aku mengunjungi banyak tempat wisata lokal dan mencicipi berbagai makanan khas tempat ini. Setiap tempat meninggalkan

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-12
  • Perselingkuhan yang Berlangsung 40 Tahun   Bab 6

    Keesokan harinya, baru saja aku bangun dan keluar dari kamar hotel, aku langsung melihat Yulia yang duduk di depan pintu kamarku. Dia buru-buru berdiri dan terlihat tegang.“Kalau kamu bukan mau bicara soal cerai, pergi!”“Larry, aku .... Apa kamu benar-benar nggak bisa kasih aku satu kesempatan lagi?”“Yulia, nggak usah sandiwara lagi. Buat apa kamu sandiwara di sini? Bukannya begitu cerai denganku, kamu bisa langsung bersama pria liar itu secara terang-terangan? Kamu seharusnya merasa gembira.”“Kamu benar-benar nggak akan kasih tahu anak-anak atau bocorkan hal ini?”Aku melihat wanita tua yang masih tetap memancarkan keanggunan itu. Tiba-tiba, aku merasa diriku sangat menyedihkan. Kenapa aku bisa menyukai orang sepertinya?“Jangan omong kosong lagi! Kita urus prosedur cerai sekarang juga! Kalau nggak, aku akan tempel poster kalian di papan pengumuman sekolahmu biar reputasimu hancur!”Yulia akhirnya setuju untuk bercerai denganku. Dengan syarat aku menjaga rahasianya, dia akan membe

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-12
  • Perselingkuhan yang Berlangsung 40 Tahun   Bab 7

    Sejak itu, aku mulai melewati kehidupan yang kuinginkan. Akun media sosialku juga menjadi makin viral. Waktu senggang, aku juga akan melakukan siaran langsung sesekali. Ada banyak orang yang melontarkan pertanyaan padaku, juga memujiku tampan dan berwibawa. Mereka mengatakan aku pasti sangat tampan waktu masih muda dulu. Penggemarku juga bertambah.Selama ini, aku sangat menyukai barang bernuansa klasik. Sebenarnya, aku lumayan berprestasi saat bersekolah dulu, terutama dalam bahasa dan sastra. Aku memiliki fondasi yang kuat dalam puisi dan sastra klasik.Apa daya, keadaan keluargaku terlalu miskin. Ayahku mengatakan tidak ada gunanya aku bersekolah. Katanya, jika aku benar-benar berkemampuan, aku juga bisa kaya dengan bercocok tanam. Dia tidak ingin menghabiskan uang untukku karena takut tidak akan ada yang membantunya kelak. Jadi, dia pun menyuruhku untuk tidak melanjutkan sekolah.Kadang-kadang, aku berpikir andaikan aku lanjut bersekolah, mungkin saja aku tidak akan bertemu dengan

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-12
  • Perselingkuhan yang Berlangsung 40 Tahun   Bab 8

    Dessy menampar Jancent dan berseru, “Cepat minta maaf sama Ayah! Dia sudah membesarkanmu dan menyayangimu selama ini, tapi kamu malah ucapkan kata-kata yang begitu menyakiti hatinya.”“Ayah, maaf. Aku benar-benar sudah sadar akan kesalahanku. Aku sungguh nyesal karena pernah bersikap begitu terhadapmu dulu.”“Nyesal? Kamu benar-benar anggap aku sebagai ayah? Kamu bukan nyesal, cuma merasa rumah kekurangan pembantu yang bisa kerja gratis. Kamu nyesal karena Hasan bukan pembantu yang penurut.”“Kamu sudah lupa apa katamu waktu kecil? Kamu bilang kamu akan temani aku, sayangi aku, dan nggak akan biarkan aku menderita seumur hidup. Tapi, apa yang kamu lakukan? Kamu sama saja sama ibumu yang nggak punya hati nurani itu. Kalian sangat egois, nggak tahu malu, dan munafik! Aku nggak akan maafkan kalian selamanya!”“Kalau nggak ada yang jaga anak, kalian pekerjakan saja pembantu. Jangan selalu datang cari aku karena mau incar yang gratis. Sekarang, aku mau hidup demi diriku sendiri. Lagian, aku

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-12
  • Perselingkuhan yang Berlangsung 40 Tahun   Bab 9

    Penggemarku sangat banyak. Ditambah dengan aku masih bisa meraih kesuksesan sebesar ini di umur 70 tahun, bahkan orang yang bukan penggemarku juga sangat bersimpati padaku. Jumlah pengikut di akun sosialku pun meroket. Semua orang di kolom komentar membantuku memaki pria berengsek dan wanita jalang itu. Di sisi lain, citra Yulia dan Hasan sudah sepenuhnya hancur. Berhubung dimaki habis-habisan di internet, mereka juga terpaksa menarik diri dari internet.Awalnya, aku mengira situasinya akan perlahan-lahan kembali tenang. Tak disangka, komputer Yulia rusak. Dia pun membawanya pergi diperbaiki. Tukang reparasi menemukan folder itu di dalam komputernya. Berhubung tukang reparasi itu adalah penggemar bukuku, dia pun menyebarkan video-video itu ke internet. Hal ini menimbulkan kehebohan besar lagi. Serangan verbal terhadap Yulia dan Hasan juga dimulai kembali.Atasan Yulia juga memperhatikan berita ini. Pada akhirnya, semua gelar dan penghargaan yang pernah diterimanya dibatalkan atau dit

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-12
  • Perselingkuhan yang Berlangsung 40 Tahun   Bab 1

    Saat sedang membantu istriku mengelap komputer, aku tidak sengaja membuka sebuah folder. Isi folder itu adalah video-video yang sangat mengejutkan. Pemeran utama dalam video itu adalah istriku dan sahabatku yang masih lajang.Sejak melahirkan, istriku mengatakan tubuhnya terlalu lemah untuk melakukan hubungan suami istri. Jadi, kami pun hanya menjalani hubungan platonic. Selama 40 tahun penuh, aku tidak pernah menyentuhnya lagi.Setelah bekerja keras selama separuh hidupku dan melindunginya sepanjang hidup, ternyata aku hanyalah bagian dari permainan mereka....Aku menatap layar komputer dengan tidak percaya. Bahkan tanganku yang menggenggam mouse juga gemetar. Setiap video itu diberi nama dengan tanggal, bulan, dan tahun yang jelas.Istriku yang sudah beruban ditindih sahabatku yang juga sudah beruban. Dia menatap mata sahabatku dengan penuh perasaan dan merangkul pinggangnya dengan lembut.Aku mencari video paling lama dan memutarnya. Resolusinya agak buruk dan nuansa masa lalu tera

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-12
  • Perselingkuhan yang Berlangsung 40 Tahun   Bab 2

    Aku membuka akun sosial dan melihat sebuah postingan Yulia. Di dalam foto itu, dia masih tetap terlihat anggun dan rapi meski sudah tua. Bayang-bayangnya semasa muda dulu juga masih tertinggal di wajahnya.Dia adalah seorang profesor jurusan sastra, sedangkan Hasan adalah kritikus sastra. Mereka sering duduk bersama seperti ini sembari mendiskusikan karya sastra. Yulia yang biasanya terlihat dingin sedang tersenyum dengan cerah saat ini. Putraku yang tidak pernah melakukan pekerjaan rumah selama ini sedang berdiri di atas pohon besar di halaman rumah Hasan untuk memangkas ranting. Dia bekerja sangat keras hingga tidak sempat menyeka keringatnya. Namun, aku jelas-jelas mengingat dia mengatakan dirinya takut ketinggian saat aku menyuruhnya membantuku memangkas ranting dulu.Hatiku terasa sangat sakit. Aku pun membungkuk dan tidak dapat menahan air mataku lagi. Aku tiba-tiba merasa pengorbananku selama ini sangatlah konyol. Meskipun aku adalah seorang pria, aku tidak memiliki ego yang ti

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-12

Bab terbaru

  • Perselingkuhan yang Berlangsung 40 Tahun   Bab 9

    Penggemarku sangat banyak. Ditambah dengan aku masih bisa meraih kesuksesan sebesar ini di umur 70 tahun, bahkan orang yang bukan penggemarku juga sangat bersimpati padaku. Jumlah pengikut di akun sosialku pun meroket. Semua orang di kolom komentar membantuku memaki pria berengsek dan wanita jalang itu. Di sisi lain, citra Yulia dan Hasan sudah sepenuhnya hancur. Berhubung dimaki habis-habisan di internet, mereka juga terpaksa menarik diri dari internet.Awalnya, aku mengira situasinya akan perlahan-lahan kembali tenang. Tak disangka, komputer Yulia rusak. Dia pun membawanya pergi diperbaiki. Tukang reparasi menemukan folder itu di dalam komputernya. Berhubung tukang reparasi itu adalah penggemar bukuku, dia pun menyebarkan video-video itu ke internet. Hal ini menimbulkan kehebohan besar lagi. Serangan verbal terhadap Yulia dan Hasan juga dimulai kembali.Atasan Yulia juga memperhatikan berita ini. Pada akhirnya, semua gelar dan penghargaan yang pernah diterimanya dibatalkan atau dit

  • Perselingkuhan yang Berlangsung 40 Tahun   Bab 8

    Dessy menampar Jancent dan berseru, “Cepat minta maaf sama Ayah! Dia sudah membesarkanmu dan menyayangimu selama ini, tapi kamu malah ucapkan kata-kata yang begitu menyakiti hatinya.”“Ayah, maaf. Aku benar-benar sudah sadar akan kesalahanku. Aku sungguh nyesal karena pernah bersikap begitu terhadapmu dulu.”“Nyesal? Kamu benar-benar anggap aku sebagai ayah? Kamu bukan nyesal, cuma merasa rumah kekurangan pembantu yang bisa kerja gratis. Kamu nyesal karena Hasan bukan pembantu yang penurut.”“Kamu sudah lupa apa katamu waktu kecil? Kamu bilang kamu akan temani aku, sayangi aku, dan nggak akan biarkan aku menderita seumur hidup. Tapi, apa yang kamu lakukan? Kamu sama saja sama ibumu yang nggak punya hati nurani itu. Kalian sangat egois, nggak tahu malu, dan munafik! Aku nggak akan maafkan kalian selamanya!”“Kalau nggak ada yang jaga anak, kalian pekerjakan saja pembantu. Jangan selalu datang cari aku karena mau incar yang gratis. Sekarang, aku mau hidup demi diriku sendiri. Lagian, aku

  • Perselingkuhan yang Berlangsung 40 Tahun   Bab 7

    Sejak itu, aku mulai melewati kehidupan yang kuinginkan. Akun media sosialku juga menjadi makin viral. Waktu senggang, aku juga akan melakukan siaran langsung sesekali. Ada banyak orang yang melontarkan pertanyaan padaku, juga memujiku tampan dan berwibawa. Mereka mengatakan aku pasti sangat tampan waktu masih muda dulu. Penggemarku juga bertambah.Selama ini, aku sangat menyukai barang bernuansa klasik. Sebenarnya, aku lumayan berprestasi saat bersekolah dulu, terutama dalam bahasa dan sastra. Aku memiliki fondasi yang kuat dalam puisi dan sastra klasik.Apa daya, keadaan keluargaku terlalu miskin. Ayahku mengatakan tidak ada gunanya aku bersekolah. Katanya, jika aku benar-benar berkemampuan, aku juga bisa kaya dengan bercocok tanam. Dia tidak ingin menghabiskan uang untukku karena takut tidak akan ada yang membantunya kelak. Jadi, dia pun menyuruhku untuk tidak melanjutkan sekolah.Kadang-kadang, aku berpikir andaikan aku lanjut bersekolah, mungkin saja aku tidak akan bertemu dengan

  • Perselingkuhan yang Berlangsung 40 Tahun   Bab 6

    Keesokan harinya, baru saja aku bangun dan keluar dari kamar hotel, aku langsung melihat Yulia yang duduk di depan pintu kamarku. Dia buru-buru berdiri dan terlihat tegang.“Kalau kamu bukan mau bicara soal cerai, pergi!”“Larry, aku .... Apa kamu benar-benar nggak bisa kasih aku satu kesempatan lagi?”“Yulia, nggak usah sandiwara lagi. Buat apa kamu sandiwara di sini? Bukannya begitu cerai denganku, kamu bisa langsung bersama pria liar itu secara terang-terangan? Kamu seharusnya merasa gembira.”“Kamu benar-benar nggak akan kasih tahu anak-anak atau bocorkan hal ini?”Aku melihat wanita tua yang masih tetap memancarkan keanggunan itu. Tiba-tiba, aku merasa diriku sangat menyedihkan. Kenapa aku bisa menyukai orang sepertinya?“Jangan omong kosong lagi! Kita urus prosedur cerai sekarang juga! Kalau nggak, aku akan tempel poster kalian di papan pengumuman sekolahmu biar reputasimu hancur!”Yulia akhirnya setuju untuk bercerai denganku. Dengan syarat aku menjaga rahasianya, dia akan membe

  • Perselingkuhan yang Berlangsung 40 Tahun   Bab 5

    Setelah menanam sayur, aku membuatkan kue untuk diriku sendiri dalam rangka merayakan kehidupan baruku. Kelak, aku tidak ingin hidup demi siapa pun lagi. Aku mau hidup demi diriku sendiri.Seusai makan kue, aku berbaring di sofa dengan nyaman sambil menonton TV. Laut yang ditampilkan di layar TV terlihat sangat indah dan luas. Aku tiba-tiba menyadari aku tidak pernah berlibur sekali pun selama hidupku.Aku pun mencari panduan tentang berlibur dan akhirnya memutuskan untuk pergi ke Cito, sebuah kota pesisir dalam negeri. Kemudian, aku membeli tiket kereta api dan segera berangkat dengan membawa sebuah koper kecil.Saat berdiri di tepi pantai, aku merentangkan kedua tanganku dan merasakan angin yang menerpaku. Saat ini, aku merasakan kenyamanan dan kebebasan yang tidak pernah aku rasakan sebelumnya. Aku juga merasa seperti baru menemukan arti hidup dan benar-benar hidup.Aku mengunjungi banyak tempat wisata lokal dan mencicipi berbagai makanan khas tempat ini. Setiap tempat meninggalkan

  • Perselingkuhan yang Berlangsung 40 Tahun   Bab 4

    Biasanya, aku selalu berbicara dengan lembut pada Jancent. Berhubung aku tidak pernah membentaknya, dia pun membelalak terkejut. Sementara itu, orang lainnya juga langsung terpaku di tempat, seolah-olah sepenuhnya terkejut karena reaksiku.Jancent yang merasa malu pun segera keluar sambil membanting pintu. Menantuku yang menyadari aku bersikap sangat berbeda dari biasa juga tidak lanjut berbicara lagi dan buru-buru membawa Dylan pergi.Yulia menegurku dengan tidak senang, “Anak-anak sudah pergi dibuatmu. Sudah senang kamu?”Melihat aku yang tidak peduli padanya, dia lanjut berkata dengan dingin, “Larry, sebaiknya kamu jangan buat ulah lagi. Kalau nggak, kamu sendiri yang akan malu.”Nadanya terdengar sangat kesal, seolah-olah kesabarannya sudah habis.“Kamu nggak ngerti bahasa manusia? Aku bilang aku mau cerai. Kalau mau ngomong, bahas saja masalah perceraian! Jangan banyak omong kosong kamu! Sialan!”Yulia adalah seorang profesor yang berpendidikan. Semarah apa pun dia, dia tidak akan

  • Perselingkuhan yang Berlangsung 40 Tahun   Bab 3

    Jancent menyalahkanku yang tidak membalas pesannya. Dylan berlari ke dapur dengan gembira karena ingin makan bakso asam manis. Namun, dia malah berjalan keluar dengan kecewa.“Kakek, mana bakso asam manisnya? Cepat kasih aku! Aku mau makan!”“Nggak buat.”Sesudah mendengar jawabanku, Dylan pun menangis. Menantuku buru-buru memeluk Dylan dan mulai menghiburnya. Sementara itu, Jancent berdiri di depanku dengan ekspresi tidak percaya.“Ayah, apa kamu sudah gila? Aku telepon kamu, kamu malah langsung tutup. Aku kirim pesan, tapi kamu juga nggak balas satu pun. Bahkan bakso asam manis Dylan juga nggak kamu buat. Apa yang kamu lakukan di rumah seharian?”Jancent langsung menyalahkanku, seolah-olah aku bukan ayahnya, melainkan pembantu yang dipekerjakannya tanpa dibayar.Aku menatapnya dengan tenang tanpa menjawab, melainkan bertanya, “Kamu nggak punya fobia ketinggian, ‘kan?”Jancent sontak tertegun, lalu buru-buru memalingkan wajah dengan gugup.“Jadi, kamu bohongi aku supaya nggak usah ban

  • Perselingkuhan yang Berlangsung 40 Tahun   Bab 2

    Aku membuka akun sosial dan melihat sebuah postingan Yulia. Di dalam foto itu, dia masih tetap terlihat anggun dan rapi meski sudah tua. Bayang-bayangnya semasa muda dulu juga masih tertinggal di wajahnya.Dia adalah seorang profesor jurusan sastra, sedangkan Hasan adalah kritikus sastra. Mereka sering duduk bersama seperti ini sembari mendiskusikan karya sastra. Yulia yang biasanya terlihat dingin sedang tersenyum dengan cerah saat ini. Putraku yang tidak pernah melakukan pekerjaan rumah selama ini sedang berdiri di atas pohon besar di halaman rumah Hasan untuk memangkas ranting. Dia bekerja sangat keras hingga tidak sempat menyeka keringatnya. Namun, aku jelas-jelas mengingat dia mengatakan dirinya takut ketinggian saat aku menyuruhnya membantuku memangkas ranting dulu.Hatiku terasa sangat sakit. Aku pun membungkuk dan tidak dapat menahan air mataku lagi. Aku tiba-tiba merasa pengorbananku selama ini sangatlah konyol. Meskipun aku adalah seorang pria, aku tidak memiliki ego yang ti

  • Perselingkuhan yang Berlangsung 40 Tahun   Bab 1

    Saat sedang membantu istriku mengelap komputer, aku tidak sengaja membuka sebuah folder. Isi folder itu adalah video-video yang sangat mengejutkan. Pemeran utama dalam video itu adalah istriku dan sahabatku yang masih lajang.Sejak melahirkan, istriku mengatakan tubuhnya terlalu lemah untuk melakukan hubungan suami istri. Jadi, kami pun hanya menjalani hubungan platonic. Selama 40 tahun penuh, aku tidak pernah menyentuhnya lagi.Setelah bekerja keras selama separuh hidupku dan melindunginya sepanjang hidup, ternyata aku hanyalah bagian dari permainan mereka....Aku menatap layar komputer dengan tidak percaya. Bahkan tanganku yang menggenggam mouse juga gemetar. Setiap video itu diberi nama dengan tanggal, bulan, dan tahun yang jelas.Istriku yang sudah beruban ditindih sahabatku yang juga sudah beruban. Dia menatap mata sahabatku dengan penuh perasaan dan merangkul pinggangnya dengan lembut.Aku mencari video paling lama dan memutarnya. Resolusinya agak buruk dan nuansa masa lalu tera

DMCA.com Protection Status