Share

Kejutan Anniversary (2)

Penulis: Zizara Geoveldy
last update Terakhir Diperbarui: 2024-12-04 14:32:45

"Trus udah dibawa ke rumah sakit?" Radit menanggapi santai. Benar-benar luar biasa. Ternyata Andrea tidak pernah kehabisan akal untuk menarik perhatiannya

"Belum, Pak. Saya lagi nunggu Bapak," jawab Haris.

"Kenapa harus menunggu saya?" tanya Radit tidak mengerti.

"Penanggung jawab karyawan disini kan, Bapak, jadi saya harus hubungi siapa lagi kalau bukan Bapak?" Haris beralasan.

"Kamu jangan mengada-ngada," sergah Radit tidak suka. "Lagian ini bukan lagi jam kerja. Sudah seharusnya dia berada di rumah, ngapain juga dia masih di kantor."

Haris mulai ketakutan mendengar Radit yang mengomelinya. "Jadi saya harus bagaimana, Pak?" tanyanya meminta pendapat.

"Coba kamu siram mukanya pake air. Kalo dia tetap nggak bangun, bawa ke rumah sakit atau sekalian antar pulang biar diurus keluarganya," ketus Radit sambil menahan rasa jengkel.

Dengan gerakan cepat ditekannya ditekannya tombol switch off agar tidak ada lagi yang bisa menghubunginya.

"Ada apa, beb?" tanya Kayla begitu melihat muka Radi
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Perselingkuhan Yang Manis   Salah Paham

    Kalau tidak salah namanya Diandra. Dia adalah saudara kembar Andrea. Wajah mereka sangat mirip. Anehnya, sifat, sikap, tingkah laku, dan penampilan mereka sangat jauh berbeda. Mereka bagaikan langit dan bumi.Lalu apa hubungannya Diandra dengan Nabil? Apakah mereka hanya berteman biasa? Atau mereka memiliki hubungan khusus? Radit segera menghampiri Kayla, dengan maksud mengajaknya pergi dari sana. Radit tidak ingin Kayla bertemu dengan Nabil. Apalagi kalau sampai Nabil menceritakan tentang kejadian di rumah Andrea waktu itu. Hubungannya dengan Kayla bisa rusak."Yang, ayo kita pergi," ajak Radit sembari menarik pelan tangan Kayla."Tapi ini belum selesai, beb," Kayla menolak dan bertahan di tempatnya."Aku lapar, kita makan dulu, nanti baru kesini lagi," Radit mencari alasan.Kayla menatap heran pada Radit. Padahal sebelum pergi, mereka sudah makan di rumah. Tapi kenapa sudah lapar lagi? Padahal mereka belum ada satu jam disini.Pasti ada seseorang yang ingin dihindari Radit. Yang je

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-04
  • Perselingkuhan Yang Manis   Salah Paham (2)

    "Bisa kamu jelasin semuanya sekarang?" Kayla langsung mengeluarkan pertanyaan yang disimpannya sejak tadi begitu mereka sampai di rumah."Apa sih, yang, yang harus aku jelasin?" Radit balas bertanya setelah merebahkan tubuhnya di pembaringan. Rasanya sangat lelah dan ingin istirahat, tapi Kayla terus memberondongnya dengan pertanyaan.Kayla duduk di pinggir tempat tidur, di sebelah Radit, lalu mulai menginterogasi. "Apa hubungan Diandra dan Andrea? Apa benar kamu pernah ke rumah Diandra? Kapan? Ngapain? Aku kok nggak tau?"Radit memejamkan mata, lalu menggaruk-garuk kepalanya sambil memikirkan jawaban yang tepat untuk membungkam mulut Kayla."Jangan tidur dulu, beb," larang Kayla begitu melihat Radit memejamkan matanya."Aku ngantuk, yang. Kamu lupa kalo tadi malam kita 'lembur' sampai pagi? Nanti bangun tidur aku jawab pertanyaan kamu ya.""Apa susahnya sih jawab sekarang?" Kayla mulai kesal karena Radit yang bertele-tele dan terkesan mengulur waktu.Melihat muka Kayla yang dilipat

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-04
  • Perselingkuhan Yang Manis   New Game

    Radit jadi kepikiran kata-kata Diandra waktu mereka bertemu di mall. Dia bilang Andrea lagi sakit. Jadi apakah benar waktu itu kalau Andrea pingsan betulan dan tidak sedang bersandiwara?Pertanyaan itu terjawab ketika di hari senin Andrea tidak datang ke kantor. Radit mendapat laporan dari Haris kalau waktu itu Andrea sesak nafas dan tidak lama kemudian langsung pingsan. Sekelumit rasa bersalah langsung menelusup di hati Radit, karena sudah berburuk sangka padanya.Keesokan harinya Andrea masih belum masuk hingga tiga hari berturut-turut. "Sebaiknya kita besuk Andrea, Pak," saran Haris pada Radit.Radit diam saja, tapi di dalam hati dia memikirkan saran Haris."Masalahnya ini sudah tiga hari, Pak," lanjut Haris."Kamu aja yang pergi ya sama yang lainnya. Saya tidak bisa," Radit menolak. Dia sungguh tidak ingin bertemu dengan Andrea."Tapi yang lain pada sibuk, Pak. Gimana kalau kita berdua saja yang pergi, Pak?"Masa semuanya sibuk? Atau kamu pergi sendiri aja.""Masalahnya SIM saya

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-04
  • Perselingkuhan Yang Manis   New Game (2)

    Dengan kasar Radit menyentakkan tangannya yang dipegang Andrea. Ingin rasanya ia memaki. Ternyata iblis betina itu benar-benar ada, dan dia sudah membuktikannya."Dit, maaf, aku nggak sengaja," suara Andrea terdengar lirih, begitu juga dengan wajahnya, terlihat sangat polos.Kadang Radit heran, apakah perempuan ini adalah makhluk sejenis bunglon yang bisa berganti rupa dengan cepat."Apa waktu sekolah dulu kamu tidak pernah diajari budi pekerti? Saya heran, ternyata ada perempuan yang tidak punya harga diri seperti kamu."Andrea membisu mendengar kata-kata Radit yang tidak enak didengar dan membiarkannya pergi. Dia tidak menyangka kalau seorang Radit mampu berkata sekasar itu padanya."Darimana saja kamu?" Nada suara Radit mengandung emosi saat melihat Haris sudah menunggu di tempat parkir."Dari toilet, Pak.""Emang kamu ngapain aja sampai selama itu?" sergah Radit geram."Saya mencret, Pak, mungkin salah makan," jawab Haris beralasan.Radit tidak bertanya lagi, lalu masuk ke mobil,

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-04
  • Perselingkuhan Yang Manis   Impian Mikayla

    Kayla dan Radit saling berpandangan begitu mendengar celetukan Nadin."Kita nggak nunda kok. Cuma belum dikasih," Kayla yang menjawab."Bagus, Kay, jangan sampai ditunda. Ntar kalo udah kepala tiga, susah lho," kata Nadin memperingatkan."Iya, Nad, doain aja ya.""Itu pasti, sayang," jawab Nadin kemudian tersenyum.Radit melihat arloji yang menempel di pergelangan tangan kirinya. Kayla langsung mengerti maksudnya."Nad, aku dan Radit pulang dulu ya, udah malam.""Iya, Kay, makasih lho kadonya.""Iya, sama-sama. Oh iya, aku numpang ke kamar mandi ya," Kayla pun masuk ke dalam kamar mandi yang berada di kamar itu.Sekarang hanya tinggal Radit berdua dengan Nadin, karena Azka keluar entah kemana."Selamat, akhirnya kamu berhasil ngedapetin Kayla," desis Nadin dengan suara tertahan, takut Kayla akan mendengar percakapan mereka."Aku bilang juga apa," suara Radit tidak kalah pelan. "Dari dulu aku selalu jadi pemenang," ucapnya penuh percaya diri, bibirnya melengkung miring, seolah tengah

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-04
  • Perselingkuhan Yang Manis   A Shoulder to Cry On

    "Iya, aku mau. Gimana kalo kita kesana sekarang?" ajak Kayla bersemangat."Nggak bisa gitu, yang. Kita harus bikin appoinment dulu. Lagian ini udah malam."Radit menjadi heran sendiri. Ngaruh banget ya kata-kata Nadin tadi? Atau Kayla tersentuh karena melihat baby Dzaky dan naluri keibuannya langsung keluar?Entahlah.Begitu sampai di rumah, yang pertama kali dicari Radit adalah kasur. Entah kenapa belakangan ini ia merasa mudah lelah. Mungkin karena kesibukannya yang luar biasa."Makan dulu, beb, nanti ketiduran," kata Kayla memperingatkan saat melihat Radit memejamkan matanya."Nanti aja, yang. Aku capek. Lagian, aku lagi nggak nafsu makan."Kayla mendekati Radit, lalu mengusap-usap kepalanya penuh cinta."Kenapa nggak nafsu? Masakan aku nggak enak ya?"Radit kembali membuka mata begitu merasakan sentuhan lembut di kepalanya. "Enak kok, yang. Cuma sekarang aku lagi malas makan.""Kamu kurusan sekarang. Kamu harus jaga kesehatan. Jangan terlalu sibuk dan banyak pikiran.""Iya, sayan

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-04
  • Perselingkuhan Yang Manis   Brownies Cinta Penuh Duka

    Sekali lagi Ryo memandang wajah Kayla. Rasanya dia tidak tega mengecewakannya. Sebenci apa pun dirinya pada Radit, tapi tidak adil jika ia juga melampiaskannya pada Kayla."Kay... ""Iya, Yo.""Hmm... apa kamu sangat mencintai Radit?""Tentu saja. Aku amat sangat mencintainya.""Sebesar apa?"Kayla mengerutkan dahi. Merasa aneh dengan pertanyaan Ryo. "Mungkin sebesar dunia dan seluruh isinya.""Wow!" Ryo bertepuk tangan. "Aku salut sama kamu, Kay."Kayla tersenyum tipis. Sesungguhnya dia sudah tidak tahan lagi. Keresahan semakin menguasainya. Ia ingin pulang secepatnya."Yo, jadi gimana? Boleh aku pulang?" ulang Kayla untuk ke sekian kali."Boleh," putus Ryo akhirnya. "Daripada nanti dia mati," sambungnya."Ih, jangan gitu dong!"Ryo tertawa melihat wajah Kayla yang berubah cemberut."Sorry, aku becanda," ujarnya kemudian.Kayla tau kalau Ryo hanya becanda. Tapi tetap saja dia trauma mendengar kata mati."Makasih ya, kamu baik banget.""Buat kamu apa sih yang nggak?"***Dalam dua pu

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-04
  • Perselingkuhan Yang Manis   Malaikat Penyelamat

    "Ap... apa?" Kayla tergagap, tidak percaya pada pendengarannya sendiri. Beribu pikiran buruk menyerbunya. "Gimana bisa?" Suara Kayla sudah bercampur air mata."Tadi selesai meeting, Pak Radit mau pulang. Tapi pas udah di parkiran, dia bilang perut dan ulu hatinya sakit. Sekarang ada di rumah sakit PMC," jelas Haris."Tapi kenapa dibawa ke PMC? Bukannya ke Eka Hospital?" protes Kayla. Karena ia tahu, rumah sakit yang bekerja sama dengan perusahaan Radit adalah Eka Hospital, bukan PMC."Iya, Kay, tadi rencananya mau bawa ke Eka Hospital, tapi karena udah panik, jadinya bawa ke rumah sakit terdekat."Ah, betapa bodohnya. Bahkan dalam keadaan seperti ini Kayla masih berpikir dibawa ke rumah sakit mana. Padahal yang penting adalah Radit bisa mendapatkan pertolongan secepat mungkin. Kayla mengutuk kebodohannya sendiri."Tunggu sebentar, aku ganti baju dulu," ujar Kayla pada Haris, lalu berlalu ke dalam rumah.***Radit memaksakan sebuah senyuman begitu melihat Kayla datang.Kayla langsung m

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-04

Bab terbaru

  • Perselingkuhan Yang Manis   Extra Part (Bidadari Surga)

    -Terkadang, kita harus terluka dulu untuk bahagia-***Dea berdiri di depan cermin, lalu menatap refleksi dirinya disana. Pemilik tinggi badan seratus tujuh puluh tujuh senti itu terlihat jauh lebih anggun dengan pakaian tertutup yang membungkus tubuhnya dari ujung kaki sampai puncak kepala. Rambutnya yang panjang yang dulu selalu tergerai bebas sekarang terbungkus rapi dan tersembunyi di balik hijab yang ia kenakan. Tidak ada lagi Dea yang dulu suka menggunakan dress selutut atau pun blouse berbelahan dada rendah. Ia benar-benar sudah berubah dan bertransformasi total. Penampilannya jauh lebih tertutup dan rapi, namun tidak sedikit pun mengurangi kesan anggun yang memang sudah melekat dalam dirinya.“Lan…!!! Sudah siap belum?” Terdengar suara seorang perempuan memanggil namanya diiringi dengan ketukan di pintu.Dea menatap sekali lagi pantulan dirinya di cermin, lalu meninggalkan senyum sebelum berlalu pergi.“Wulan…!!!” panggilan itu terdengar lagi.“Iya, sebentar,” Dea menyahut, ke

  • Perselingkuhan Yang Manis   Epilog (Stuck on You/ N for Nabil)

    -Kadang, kita mencintai seseorang sebegitu rupa sampai tidak menyisakan tempat bagi yang lain. Membuat kita lupa untuk sekadar bertanya, inikah cinta sebenarnya-*Puluhan detik lamanya Nabil berdiri di depan pintu setelah menekan bel. Namun, hingga detik ini masih belum ada tanda-tanda pintu akan terbuka. Mungkin dia sedang berada dan sibuk di belakang, pikir Nabil. Nabil memutuskan untuk menekan bel sekali lagi. Tapi, baru saja tangannya terulur untuk menyentuh bel, daun pintu terbuka, diiringi dengan seraut wajah manis yang mengembangkan senyum padanya.“Maaf, Yah, tadi bunda lagi di belakang,” ujar perempuan berkerudung itu seraya menyalami tangan Nabil dan menciunm punggung tangannya.“Tidak apa-apa, Nda,” jawab Nabil penuh pengertian. “Rasya mana, Nda?” lanjutnya kemudian.“Lagi tidur di kamar, Yah.”Nabil segera masuk ke kamarnya. Disana, tepatnya di atas sebuah tempat tidur, sedang terbaring seorang anak laki-laki dengan mata terpejam. Ya, dia sedang tidur. Hal pertama yang di

  • Perselingkuhan Yang Manis   Epilog (What a Perfect Life)

    “Kayraaa!!! Ayo sarapan dulu!” seru Kayla dari ruang makan.“Iya, Bun…” Kayra menyahut lalu keluar dari kamar menuju ruang makan.“Ya ampun… rambut kamu belum disisir ya,” ujar Kayla melihat rambut Kayra yang masih berantakan, sementara tubuhnya sudah terbalut seragam sekolah. Kayla mengabaikan sejenak urusan meja makan dan melangkah tergesa ke kamar Kayra untuk mengambil sisir.“Bunda…!!! Crayon aku patah…”Baru saja Kayla akan menyisir rambut Kayra, terdengar teriakan Kiran dari ruang tengah.“Iya, sayang, sebentar ya, Bunda sisirin rambut kakak dulu.”Dengan telaten Kayla membagi rambut Kayra menjadi dua bagian sama banyak, lalu mengepangnya dengan rapi.“Bunda… gimana nih, crayon aku patah…” Kiran yang sudah tidak sabar kembali berseru memanggil Kayla.Menyeret langkah panjang, Kayla bergegas ke ruang tengah. Disana, putri keduanya itu tampak sedang merengut. Di hadapannya terbuka lebar sebuah buku mewarnai dengan sekotak crayon beraneka warna.“Mana yang patah, nak?” tanya Kayla

  • Perselingkuhan Yang Manis   Aurora Borealis

    Hari itu sudah semakin dekat. Hari dimana Kayla akan menyerahkan hidupnya pada garis takdir. Kayla sudah ikhlas jika memang seperti itu nasib yang harus diterimanya. Dan, hari ini Kayla kembali mengunjungi pusara Radit. Ia tidak sendiri, tapi bersama Kayra, sang putri tersayang.Dulu ia sangat rajin berkunjung kesini. Mengadukan luka batinnya dan kesendirian yang membuatnya semakin tersiksa. Tapi seiring waktu, frekuensi kunjungannya juga berkurang. Bukan Kayla tidak ingat Radit lagi, tapi Kayla hanya sedang berusaha menyembuhkan lukanya secara pelan-pelan.Lama Kayla termangu di pusara Radit. Kayla merasa keputusannya untuk menikah dengan Nabil adalah sebuah bentuk pengkhianatan pada Radit. Tapi ia tidak punya pilihan lain yang lebih baik.“Maafin aku, Dit, tapi aku melakukan semua ini demi anak kita,” gumamnya di sela isak.“Bunda kenapa minta maaf sama papa? Bunda salah apa?” Kayra yang keheranan melihat Kayla berurai air mata bertanya polos. Berbagai pertanyaan bertumpuk di hatiny

  • Perselingkuhan Yang Manis   Akhir Cerita

    Kayla masih merenungi semua yang sudah dilakukan dan dikatakannya pada Nabil. Rasanya semua seperti di luar kontrol dan berasal dari alam bawah sadarnya. Menikah dengan Nabil untuk ke dua kalinya sama sekali tidak pernah ada dalam opsi hidupnya. Bagaimana mungkin ia menikah dengan orang yang tidak ia cintai? Namun, di dalam hidup terlalu banyak pilihan-pilihan sulit, dan kita harus memilih salah satu di antaranya. Kayla mengalihkan pandangan pada Kayra yang sedang tidur. Wajahnya tenang dan begitu damai. Sungguh, Kayla tidak sanggup melukai dan menyakiti hatinya. Dia masih terlalu kecil. Sudah terlalu banyak hal-hal mengiris batin yang dialaminya dalam usia sedini itu. Kayla berjanji, ia tidak akan lagi menambah luka pada anaknya itu.Mata Kayla berpindah pada kantong plastik putih dengan label rumah sakit yang dikunjunginya tadi. Perlahan, dibukanya kantong itu dan mengamati satu demi satu butiran pil berbentuk bulat yang kini memenuhi ruang matanya.Pandangan Kayla berpindah pada

  • Perselingkuhan Yang Manis   Yes, I Do

    Seperti permintaan Kayla, Nabil pun menjemput Kayra ke sekolahnya. Ternyata Nabil datang lebih cepat. Dengan sabar ia pun menunggu sampai Kayra pulang. Ia duduk di bangku berwarna-warni yang tersedia disana dan memandang lepas pada kerumunan anak-anak yang menampilkan beragam ekspresi.Dari jauh Nabil memperhatikan Kayra yang sedang bermain bersama teman-temannya. Nabil rasa usulnya pada Kayla agar menyekolahkan Kayra tidak sia-sia. Buktinya, sekarang Kayra jauh berubah, malahan amat sangat jauh. Wajahnya yang biasa tersaput mendung, sekarang diselimuti awan-awan ceria. Tidak pernah lagi Nabil melihat rona kesedihan di mukanya. Memandang muka Kayra, Nabil seperti sedang menatap Radit. Mereka memang mirip. Siapa pun tidak ada yang akan membantah kalau Kayra adalah anak Radit. Ingat Radit, pikiran kembali membawanya pada hari terakhir Radit bersamanya.Saat itu mereka duduk berdua di kursi teras rumah sambil memperhatikan Kayra yang sedang bermain di pekarangan. Dari yang awalnya mere

  • Perselingkuhan Yang Manis   Membuka Hati

    “Kay, blush on-nya kenapa tebel banget? Udah gitu belepotan sampai ke hidung,” ujar Nadin hari itu saat berkunjung ke rumah Kayla. “Masa sih? Aku enggak pake blush on padahal,” timpal Kayla seraya memegang pipinya dengan kedua tangan.Nadin mendekatkan mukanya, lalu menyipitkan mata mengamati Kayla baik-baik. Ditempelkannya telunjuk ke pipi dan hidung Kayla. Permukaan wajahnya terasa kasar. Kayla benar, dia tidak memakai blush on, tapi ini…“Alergiku kambuh lagi, Nad, tempo hari Kayra pengin makan ikan kalengan, iseng, aku juga ikut makan,” beber Kayla.Nadin menjauhkan telunjuknya dari muka Kayla setelah mendengar penuturannya.“Tapi kayaknya parah banget, Kay,” kata Nadin sedikit meringis. “Dibawa ke dokter aja ya!”“Enggak perlu pake ke dokter kali, Nad, tinggal dikasih salep juga bakal hilang kok.”“Oh gitu ya? Ya udah.” Nadin tidak lagi membahas masalah itu.Sunyi, sepi, dan hening yang tersisa saat Nadin sudah pergi. Kayra juga tidak di rumah karena sejak tadi dibawa Nabil. Be

  • Perselingkuhan Yang Manis   Meluluhkanmu

    Sudah tiga hari Kayra menghabiskan paginya di play group dekat rumah. Seperti yang ia janjikan, Nabil memang mengantarkan sang ponakan kecil, dan, Kayla yang bertugas untuk menjemputnya.Kayra terlihat jauh lebih ceria dibanding hari-hari biasa. Dia seperti menemukan dunia baru yang selama ini seolah tersembunyi di belahan bumi bagian lain. Bertemu teman-teman seusianya dan bisa bermain bersama merupakan kebahagiaan tersendiri bagi Kayra.“Kamu lihat sendiri kan, Kayra senang banget,” ujar Nabil yang berdiri di samping Kayla sambil memperhatikan Kayra yang sedang bermain ayunan. Kebetulan hari itu hari sabtu, Nabil tidak kerja, jadi selain mengantar Kayra, ia juga bisa menemani Kayla menjemput Kayra pulang.“Iya,” timpal Kayla dan ikut tersenyum memandangi Kayra. Ya, Kayla memang sudah bisa tersenyum sekarang.“Bunda… !” Kayra yang melihat Kayla dan Nabil langsung berseru riang dan berlari mendekati kemudian menghambur ke pelukan Kayla.“Sudah selesai mainnya, nak?” tanya Kayla sembar

  • Perselingkuhan Yang Manis   Cinta Dalam Sepiring Puding

    “Bun… Bunda… bangun, Bun!” Kayra mengguncang-guncang Kayla yang masih tertidur lelap. Karena tak henti-hentinya mendapat serangan guncangan, Kayla pun terusik. Dibukanya mata. Berat, seperti ada perekat yang membuat kelopak matanya menempel. Kayla kembali akan menutup netranya, namun suara Kayra mencegahnya untuk melakukan hal itu.“Bun, bangun, sudah siang, aku lapar… “ rengek Kayra sembari memegang perutnya.Pelan-pelan, Kayla kembali membuka mata. Dilihatnya Kayra yang juga tengah menatapnya. Ah, ternyata aku masih hidup, pikir Kayla. Kenapa aku harus melihat dunia lagi?Ia kembali mengumpulkan kekuatan dan semangat untuk menjalani hari-harinya yang berat.“Bun, aku lapar, mau makan,” rengek Kayra lagi. Semalam ia hanya makan dua suap, dan sekarang perutnya sudah meronta-ronta minta diisi. Cacing-cacingnya sudah pada demo.“Iya, sebentar ya, nak.”Kayla ingat, sup daging sisa semalam masih banyak dan sudah ia masukkan ke kulkas. Ia hanya tinggal sedikit memanaskan.Kayla berniat

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status