Share

Bab 5: Rahasia Gua Kegelapan

****

Lila dan Seraphina melangkah masuk ke dalam gua yang gelap dan dingin. Cahaya dari luar perlahan memudar, menyisakan hanya kegelapan dan suara tetesan air yang menggema di dinding batu. Lila menggenggam Kunci Waktu erat-erat, berharap kekuatan magisnya dapat membantu mereka menemukan jalan.

Gua itu penuh dengan lorong-lorong berliku yang tampak seperti labirin. Setiap langkah mereka terasa semakin berat, seolah-olah gua itu memiliki energi yang menguras kekuatan mereka. Namun, Lila dan Seraphina terus maju dengan tekad yang kuat.

Setelah beberapa saat berjalan, mereka tiba di sebuah ruangan besar yang dipenuhi stalaktit dan stalagmit yang berkilauan seperti kristal. Di tengah ruangan, ada sebuah altar batu kuno dengan sebuah buku besar yang tergeletak di atasnya. Cahaya redup dari kristal-kristal di sekitar altar memberikan sedikit penerangan di ruangan itu.

Lila mendekati altar dan melihat bahwa buku itu tertutup debu tebal. Ia membersihkan debu tersebut dan membuka buku dengan hati-hati. Halaman-halaman buku itu penuh dengan tulisan kuno yang sulit dibaca, tetapi di tengah-tengahnya ada sebuah peta kecil yang menggambarkan sebuah bintang bersinar di suatu tempat di dalam gua.

"Bintang yang kita cari pasti ada di sekitar sini," kata Lila sambil menunjukkan peta itu kepada Seraphina. "Kita harus mencari lebih dalam."

Seraphina mengangguk dan mereka melanjutkan pencarian mereka, mengikuti petunjuk di peta. Mereka menemukan sebuah lorong sempit yang tampaknya menuju ke ruang lain di dalam gua. Lorong itu semakin gelap dan sempit, tetapi mereka terus maju tanpa ragu.

Di ujung lorong, mereka tiba di sebuah ruangan kecil yang hanya diterangi oleh cahaya lembut dari sebuah kristal besar yang terletak di tengah ruangan. Di bawah kristal itu, ada sebuah bintang kecil yang bersinar dengan cahaya terang. Lila merasa bahwa itu adalah bintang yang mereka cari.

Namun, ketika Lila mendekati bintang tersebut, sebuah bayangan besar muncul dari kegelapan. Makhluk itu tampak seperti naga dengan mata berwarna merah menyala. Ia mengeluarkan suara menggelegar yang membuat gua bergetar.

"Siapa yang berani memasuki wilayahku dan mencoba mengambil bintang ini?" geram naga tersebut.

Lila merasa takut, tetapi ia tahu bahwa ia harus tetap tenang. "Kami datang untuk mengambil bintang yang hilang dan mengembalikannya ke langit Astralium," jawab Lila dengan suara tegas. "Kami tidak berniat menyakitimu. Kami hanya ingin menyelamatkan dunia bintang."

Naga itu menatap Lila dengan mata merahnya yang tajam. "Bintang ini adalah milikku. Aku tidak akan membiarkannya pergi begitu saja," katanya dengan suara menggelegar.

Seraphina melangkah maju dan berbicara dengan suara lembut. "Kami mengerti bahwa bintang ini berharga bagimu, tetapi jika bintang ini tidak dikembalikan ke tempatnya, Astralium akan kehilangan cahayanya dan menjadi dunia yang gelap. Kami memohon padamu, tolong izinkan kami mengambilnya."

Naga itu terdiam sejenak, merenungkan kata-kata Seraphina. "Baiklah," katanya akhirnya. "Aku akan mengizinkan kalian mengambil bintang ini, tetapi dengan satu syarat. Kalian harus berjanji untuk melindungi Astralium dari segala ancaman dan menjaga agar keajaiban dunia ini tetap hidup."

Lila dan Seraphina mengangguk serempak. "Kami berjanji akan melindungi Astralium dan menjaga keajaibannya," kata Lila dengan sungguh-sungguh.

Naga itu mengangguk dan mengeluarkan suara lembut yang berbeda dari sebelumnya. "Ambillah bintang itu dan kembalikan ke tempatnya. Aku percaya pada niat baik kalian."

Lila mendekati kristal dan mengambil bintang kecil yang bersinar itu. Saat ia menyentuhnya, ia merasakan kehangatan dan energi yang luar biasa mengalir ke dalam dirinya. Dengan hati-hati, ia menyimpan bintang itu di dalam kantongnya.

"Terima kasih," kata Lila kepada naga tersebut. "Kami akan menjaga janji kami."

Naga itu mengangguk dan kembali menghilang ke dalam kegelapan gua. Lila dan Seraphina merasa lega dan penuh semangat saat mereka meninggalkan gua tersebut, membawa bintang yang pertama dari pencarian mereka.

Saat mereka keluar dari gua dan kembali ke Hutan Kuno, mereka melihat langit Astralium yang kembali bersinar dengan cahaya bintang yang baru. Mereka tahu bahwa perjalanan mereka masih panjang, tetapi dengan tekad dan keberanian, mereka siap untuk menghadapi tantangan berikutnya dan menyelamatkan dunia bintang yang indah ini.

**

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status