Home / Fantasi / Perpustakaan Tengah Malam / Bab 6: Kembali ke Menara Bintang

Share

Bab 6: Kembali ke Menara Bintang

****

Lila dan Seraphina kembali ke Menara Bintang dengan bintang pertama yang telah mereka temukan. Cahaya dari bintang tersebut memberikan kehangatan dan energi yang membuat mereka merasa penuh semangat. Mereka tahu bahwa masih ada dua bintang lagi yang harus ditemukan untuk mengembalikan keseimbangan di Astralium.

Pak Arman menyambut mereka di pintu masuk menara, senyum lega terpancar di wajahnya. "Lila, Seraphina, kalian berhasil," katanya sambil mengamati bintang kecil yang bersinar di tangan Lila. "Ini adalah langkah besar menuju penyelamatan Astralium."

Mereka menuju ke ruang observatorium di puncak menara, tempat peta bintang besar terhampar. Lila meletakkan bintang yang mereka temukan di atas peta, dan cahaya bintang itu menyatu dengan simbol bintang di peta, memperlihatkan lokasi dua bintang yang masih hilang.

"Tempat kedua adalah Danau Ajaib," kata Pak Arman sambil menunjuk simbol air di peta. "Di sana, kita akan menemukan bintang kedua. Danau itu dikenal karena keindahannya, tetapi juga menyimpan misteri yang tak terduga."

Lila dan Seraphina berdiri di tepi Danau Ajaib, memandang pulau kecil yang tampak menakjubkan di tengah danau. Pohon besar yang berkilauan dengan daun emas dan perak menarik perhatian mereka, serta sebuah sumur kecil di bawahnya yang memancarkan aura magis.Mereka menaiki perahu kecil yang terdapat di tepi danau dan mulai mendayung menuju pulau. Di sepanjang perjalanan, mereka merasakan ketenangan dan keajaiban yang mengelilingi danau ini. Namun, Lila juga merasa ketegangan karena mereka tidak tahu apa yang akan mereka temui di pulau itu.Saat perahu mendekati pulau, mereka melihat bahwa air di sekitar pulau mulai bergerak seperti ada sesuatu yang besar dan tak terlihat bergerak di bawah permukaan. Lila menggenggam erat Kunci Waktu, siap untuk menggunakan kekuatan magisnya jika diperlukan.Mereka mendarat di tepi pulau dan melangkah ke daratan. Langkah mereka terasa berat, seolah-olah ada kekuatan magis yang menahan mereka untuk maju lebih jauh. Namun, dengan tekad yang kuat, mereka terus bergerak menuju pohon besar di tengah pulau.Di bawah pohon itu, mereka menemukan sebuah sumur kecil dengan air yang jernih dan berkilauan. Seraphina mengambil ember kecil yang tergantung di dekat sumur dan menurunkannya ke dalam air. Saat ember itu ditarik kembali, terlihat bintang kecil yang bersinar terang di dalamnya.Namun, begitu mereka mengambil bintang itu, air di danau mulai berombak dan terdengar suara menggelegar dari dalam air. Sebuah makhluk air yang besar dan mengesankan muncul dari dalam danau, matanya memancarkan kemarahan yang dalam."Siapa yang berani mengganggu ketenangan Danau Ajaib?" desis makhluk air itu dengan suara yang menggema di seluruh pulau. "Bintang itu adalah milikku. Kalian tidak berhak menyentuhnya!"Lila dan Seraphina merasa ketegangan yang menggigit. Mereka saling pandang, mempersiapkan diri untuk menjelaskan tujuan mereka dengan hati-hati. "Kami datang untuk mengembalikan bintang ini ke langit Astralium," ucap Seraphina dengan suara lembut namun tegas. "Kami tidak berniat merusak ketenangan danau ini."Makhluk air itu mengamati mereka dengan cermat, sepertinya mempertimbangkan kata-kata mereka. "Kalian adalah manusia yang berani dan percaya diri," ujarnya akhirnya. "Tetapi apakah kalian mampu melewati ujianku?"Lila dan Seraphina menunggu dengan tegang saat makhluk air itu berpikir sejenak. Akhirnya, ia tersenyum tipis dan berkata, "Baiklah, aku akan mengizinkan kalian membawa bintang itu, tetapi hanya jika kalian bisa menjawab teka-teki sederhana."Mereka mengangguk setuju. "Tanyakanlah teka-tekinya," ucap Lila dengan suara mantap.Makhluk air itu mengangguk perlahan. "Aku adalah sesuatu yang lebih berharga daripada emas, tetapi kau tidak bisa menyentuhku. Aku adalah sesuatu yang lebih kuat daripada baja, tetapi aku bisa hancur dalam sekejap. Apakah aku?"Lila dan Seraphina berpikir keras. Teka-tekinya terdengar sulit, tetapi mereka merasa ada jawaban yang tepat di ujung pikiran mereka. "Jawabannya adalah kepercayaan," kata Seraphina dengan yakin.Makhluk air itu tersenyum lebar, matanya yang tajam melunak. "Kalian benar," ucapnya. "Kalian telah menunjukkan ketulusan dan kebijaksanaan. Kalian pantas membawa bintang ini kembali ke Astralium."Dengan izin makhluk air itu, Lila mengambil bintang kecil yang bersinar itu dan menyimpannya dengan hati-hati di dalam kantongnya. Mereka berterima kasih pada makhluk air tersebut sebelum kembali ke perahu mereka dan meninggalkan pulau itu.Ketika mereka mengarah kembali ke tepi danau, mereka merasa lega karena berhasil melewati ujian di Danau Ajaib. Mereka melanjutkan perjalanan mereka dengan semangat yang baru, siap untuk mencari bintang terakhir dan mengembalikan keseimbangan di Astralium.

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status