‘Dia menyukaiku?’Madeline masih menganggap alasan ini tidak masuk akal.Bahkan jika pria itu sesekali mengatakan dia mencintainya, siksaan yang telah menyelimuti dirinya dalam kegelapan dulu masih terlihat jelas.“Aku akan mengantarmu pulang.” Suara Jeremy tiba-tiba terdengar di telinga dan Madeline kembali tersadar.Dia menatap pria di sampingnya, tatapannya dipenuhi banyak pertanyaan.‘Jangan, Eveline Montgomery. Jangan percaya pada pria ini.’‘Jika dia dulu punya sedikit saja rasa sayang untukmu, kau tidak akan menyimpan kebencian yang begitu dalam hari ini.’Jeremy menyadari kalau Madeline sedang menatapnya dengan agak aneh. Angan-angannya berharap wanita itu masih memiliki keterikatan padanya.Sayang sekali karena bagaimanapun juga, fantasi hanyalah fantasi.Madeline memanggil taksi di pinggir jalan dan pulang sendirian. Jeremy hanya pergi setelah dengan sedih melihat Madeline yang semakin menjauh.Tidak lama setelah dia pergi, sesosok figur diam-diam masuk ke panti jompo.Orang
Perubahan mendadak dalam perilaku Yvonne mengingatkan Madeline pada Meredith.Dia samar-samar menyadari sesuatu, lalu mendengar langkah-langkah kaki yang akrab dikenalnya di belakangnya.“Sepupu Jeremy, kau datang tepat waktu. Aku kebetulan baru saja bertemu Vera, tapi dia tiba-tiba memarahi aku dan bahkan mendorongku jatuh ke tanah. Sakit, huu-huu…”Ck.Benar saja, perubahan perilaku Yvonne yang tiba-tiba terjadi karena Jeremy ada disini.Ini mirip dengan drama bermuka dua yang masih segar dalam ingatan Madeline.Meredith biasa memainkan trik seperti itu berulang kali di depan Jeremy. Yang membuatnya sangat kecewa adalah karena Jeremy memilih untuk terus mempercayai Meredith.Saat ini, Madeline sudah tidak menantikan pendapat Jeremy.Tidak penting baginya apakah pria itu percaya atau tidak.“Sepupu Jeremy, kakiku sepertinya terkilir. Sakit dan aku tidak bisa berdiri. Bisakah kamu membantuku berdiri?” Yvonne mengulurkan tangannya ke arah Jeremy dengan mata penuh harap.Tepat ketika Mad
Ekspresi Madeline berubah sedikit mendengar itu. “Segera bawa Jack turun. Kau seharusnya sudah melihat sikap seperti apa yang ditunjukkan sepupumu terhadapku tadi. Aku tak ingin ada Meredith lain muncul dan menyebarkan kebenciannya pada Jack hanya karena perempuan itu membenciku.”Jeremy ingin mengatakan sesuatu tapi pada akhirnya tidak jadi. Dia segera naik lalu membawa Jackson turun dengan patuh.Karen mengejar mereka ke pintu dan bertanya pada Jeremy mengapa dia tiba-tiba membawa Jackson pergi.Jeremy tidak menjawab tapi Yvonne yang mengikutinya membuka mulutnya untuk memprovokasi sebuah pencemaran nama baik. “Bibi, ini semua karena Madeline membuat masalah! Aku tadi bertemu dengannya di luar dan dia tidak hanya menindasku, dia bahkan memberi tahu Jeremy kalau dia takut dirimu akan menyakiti Jack, jadi dia meminta Jeremy untuk segera membawa Jack pulang!”Mendengar itu, Karen menggeretakkan gigi-giginya karena marah. “Pelacur itu ya. Dia sudah rusuh sebelumnya, tapi dia bahkan lebih
Madeline mengambil benda yang tergeletak di telapak tangan Jeremy.Matanya berkedip saat ingatan itu tiba-tiba menyeretnya kembali ke musim panas, dulu sekali…Pada usia 10 tahun, dia bertemu dengan Jeremy yang berusia 12 tahun.Pada saat itu, dia memberi anak laki-laki itu sebuah kerang berwarna-warni dan mendoakan anak laki-laki itu agar selalu bahagia.Saat itu, sepasang mata Jeremy penuh kehati-hatian, namun pada akhirnya, anak laki-laki itu tetap menunjukkan senyum langkanya pada Madeline.Madeline yang berusia 10 tahun bersikap masa bodoh dan naif. Dia kemudian baru menyadari bahwa pada saat Jeremy menatapnya, denyut jantungnya menandakan cinta pada pandangan pertama yang akan bertahan selama seribu tahun.Belakangan, Jeremy membuat pembatas buku dari dedaunan dan memberikan benda itu padanya.Dia telah menyimpannya dengan hati-hati, menyelipkannya di buku hariannya dan terkadang menatapnya sekilas.Meskipun, suatu kali ketika dia ingin membaca isi dari buku harian sebelumnya, di
Melihat orang yang sudah duduk di depannya, dia mencibir. Dia berjalan mendekat dan duduk dengan perlahan. "Kau datang.”Nada suaranya kasar dan dia terlihat tenang menghadapi kematian.“Jangan bicara omong kosong. Kau masih punya lima juta di rekeningmu?” Tanner bertanya dengan tidak sabar.“Aku sudah bersama Jeremy selama bertahun-tahun, jadi aku berhasil mendapatkan beberapa keuntungan," ejek Meredith dengan arogan saat dia bersandar di kursi. “Pertama-tama kau bisa ke rekening ku yang lain untuk menarik satu juta. Setelah semuanya selesai, aku akan memberitahumu sandi rekening ku yang lain lagi.”Mata Tanner langsung bersinar, tapi dia masih ragu. “Jangan main-main denganku.”“Hmph, setengah bulan lagi aku akan mati. Apa gunanya aku menyimpan uang itu?” Meredith berkata dengan acuh tak acuh, tapi tiba-tiba, dia mengepalkan tinjunya saat semburan kegilaan muncul di kedua matanya. “Tapi sebelum aku mati, pertama-tama aku harus menyaksikan kematian si pelacur Madeline itu dengan mata
Di saat yang sama, Madeline juga sangat yakin bahwa Meredith-lah dalang di balik hilangnya buku hariannya.“Meredith, kaulah yang mencuri buku harianku dulu. Kau melihat isi di dalamnya dan tahu bahwa Jeremy dan aku memiliki hubungan spesial ketika kami masih remaja. Jadi, kau berpura-pura menjadi aku, merencanakan sebuah tipu daya, dan membuat Jeremy yakin sekali kalau dirimu adalah gadis kecil yang dia beri janji dulu.”Setelah Madeline mengatakan seluruh kebenarannya, sepasang mata Meredith langsung menyipit.Dia tidak membuat alasan, jadi itu sudah termasuk pengakuan secara diam-diam.Menurutnya, tak ada gunanya berdebat lagi karena Jeremy sudah mengetahuinya.Madeline mengepalkan tinjunya, cahaya dingin menerobos keluar dari sepasang mata indahnya. “Kau sangat menyedihkan, Meredith Crawford.”Mendengar itu, Meredith tiba-tiba mengangkat kedua matanya yang bersinar tajam dan menghantamkan tinjunya ke atas meja. "Apa katamu? Madeline, apa katamu?! Kau menyebutku menyedihkan?”“Benar
Sebelum dia bisa menyentuh Madeline, dia ditundukkan oleh dua penjaga penjara.Namun, Meredith tidak berhenti berteriak. Dia menjadi lebih gila dan lebih histeris. “Aku tak akan membiarkanmu dan Jeremy menjadi pasangan! Aku tak akan membiarkanmu melakukan semua yang kau inginkan, Madeline!”“Jeremy milikku, dia milikku! Madeline, siapa kau mau mencuri lelaki-ku? Mengapa perempuan sepertimu bisa mendapat tempat di hati Jeremy selama 18 tahun?! Berani-beraninya kau?!”Delapan belas tahun…Kata-kata yang diteriakkan Meredith tiba-tiba mempercepat detak jantung Madeline.Sebelum dia bisa memikirkannya dengan lebih mendalam, Meredith terus berteriak dengan gila.“Jalang! Dasar jalang! Jika bukan karenamu, orang yang akan membuat Jeremy jatuh cinta pada pandangan pertama pada hari pertama kuliah adalah aku! Kau sengaja berpura-pura menabrak Jeremy untuk menarik perhatiannya! Karena dirimu, Jeremy mengabaikan surat cinta yang kutulis untuknya!”‘Sebelum Meredith berpura-pura menjadi aku, dia
Meredith tiba-tiba tersadar setelah mendengar itu. Baru kemudian dia menyadari bahwa dia baru saja mengungkapkan kebenaran yang seharusnya tidak dia ungkapkan!Buatnya, apa yang dikatakannya adalah hadiah yang luar biasa untuk Madeline, tetapi merupakan ejekan terbesar bagi dirinya sendiri!Ekspresi Meredith tiba-tiba berubah. Dia menyesal dan ingin menarik kembali kata-kata itu, tapi sudah terlambat.Melihat Madeline berbalik dengan anggun, Meredith berteriak panik, “Kembali kau, Madeline! Kembali kau! Apa yang barusan aku katakan adalah kebohongan. Jeremy tidak mencintaimu! Dia tidak mencintaimu sama sekali, dia mencintai aku! Akuuuuu....”Di akhir perdebatan, emosi Meredith benar-benar ambruk.Semakin Meredith ingin menutup-nutupi dan bernalar secara keliru, itu hanya membuat Madeline semakin yakin akan fakta bahwa Jeremy sangat mencintainya dengan begitu dalam.Dalam perjalanan pulang, pikiran Madeline mau tidak mau mengembara. Pikirannya tak bisa beristirahat.Kata-kata yang diuca