“Kau mengenalnya selama tiga tahun tapi anakmu sudah berusia dua tahun?” Jeremy mengerutkan kening. Dia menatap tajam Madeline. “Itu artinya kau sudah mulai mengencaninya sesaat setelah kalian saling kenal.”“Felipe dan saya jatuh cinta pada pandangan pertama. Saya langsung tahu kalau saya ingin bersamanya dan memberinya anak. Ada masalah dengan itu?” Tanpa basa basi Madeline menjawab tanpa keragu-raguan sedkit pun.Hati Jeremy karam, namun semua kecurigaan yang tak mau hilang itu muncul lagi dalam dirinya.“Jeremy!”Tiba-tiba, jeritan Meredith menembus gendang telinga mereka.Madeline mengangkat kepalanya dan ia melihat Meredith berlari mendekat dengan panik. Saat kedua pasang mata mereka bertemu, ada rasa jijik dan amarah dalam kedua mata Meredith.Meredith terlihat lumayan bersemangat hari ini dibandingkan hari itu di tengah hujan saat dia terlihat sangat lemah.Dia berlari ke Jeremy dan menggaet tangan pria itu yang sedang menggenggam Madeline. Dia melirik ke situ sebelum menatap J
Pada saat itu, Madeline mengingat sesuatu. Ia dengan cepat berbalik dan berlari ke suatu tempat.Langit sudah gelap dan lampu-lampu jalan sudah dinyalakan. Taman hiburan yang kosong telah kehilangan kehidupannya sejak pagi. Saat ini, yang terdengar hanyalah suara gemerisik pepohonan yang tertiup angin.“Jeremy, apa yang harus kita lakukan sekarang? Jack pasti diculik!” Saat ini, Meredith menyandarkan dirinya pada Jeremy dengan wajah ketakutan dan khawatir.“Jeremy, aku tak sanggup kehilangan Jack! Dia satu-satunya anak kita!”Dia menekankan kata-kata ‘satu-satunya anak kita’ dan tak menyadari ekspresi Jeremy yang karam saat dirinya menyebutkan itu.Saat Jeremy hendak mengatakan sesuatu, dia melihat sesosok figur yang familiar lewat sudut matanya.“Sebaiknya kau kembali saja dulu. Aku punya sesuatu yang harus aku tangani,” ucap Jeremy untuk membuat Meredith pergi sebelum akhirnya segera pergi setelah mengatakan itu.“Jeremy! Jeremy!” Meredith memanggil pria itu, namun Jeremy terus berja
Madeline berbalik sembari berkata, “Satu lagi, saya sarankan Anda membawa Jackson ke dokter. Saya akan pergi sekarang.”“Dia bukan satu-satunya anakku.”?Penjelasan aneh Jeremy terdengar dari belakangnya. Pria ini juga mengatakan itu siang tadi.Madeline berhenti melangkah, dan ia bisa merasakan Jeremy mendekatinya dari belakang.“Aku punya seorang anak perempuan.”“...”Madeline merasakan jantungnya melewati satu detakan saat kilatan rasa kehilangan bisa terlihat dalam sepasang matanya.Apakah Jeremy jadi curiga setelah apa yang ia katakan siang tadi? Mungkin pria ini menemukan sesuatu selama periode waktu yang singkat ini?Namun, ketika pikiran Madeline mulai berkelana, ia mendengar suara Jeremy di telinganya. “Dengan mantan istriku.”“...”Ia membelalakkan matanya sekejap karena syok, merasakan sakit yang menusuk tulang di hatinya.“Benarkah?” Ia bertanya. Ia berbalik untuk menatap ke dalam sepasang mata pria itu sambil menyunggingkan senyum. “Di mana anak itu sekarang?”Jeremy men
Ken ragu-ragu. Kemudian, dia menyuarakan kecurigaannya, berkata, “Perusahaan dan bisnis Felipe masih berada di Glendale sepanjang waktu ini, namun untuk beberapa alasan, dia pergi ke negara F.”“Felipe tinggal di negara F selama tiga tahun belakangan dan jarang meninggalkan negara itu. Menurut sumber saya, dia bertemu Vera di pesawat dan jatuh cinta pada gadis itu pada pandangan pertama.”Negara F.Jeremy ingat kalau Vera juga berasal dari negara F. Namun, dari penampakannya, gadis itu jelas bukan penduduk asli negara F.Setelah menutup telepon, Jeremy perlahan membaca informasi dari Ken dengan seksama.Tak satupun informasi mengenai Vera yang mencurigakan. Namun, dia melihat satu tanggal yang tak mungkin dia lupakan dari lembaran informasi mengenai Felipe.Hari itu tiga tahun yang lalu, tubuh dingin Madeline terbaring di pelukannya. Gadis itu tak lagi bernafas maupun memiliki denyut nadi. Madeline meninggalkannya untuk selamanya.Akan tetapi, di hari itulah Felipe meninggalkan Glendal
Lilian memanggil dengan suara jernihnya, wajah gadis kecil itu hampir sama persis dengan Madeline.Jeremy berjongkok dan mengusap kepala mungil itu.“Halo, Lilly. Aku ayah Jackson.”“Aku ingat kamu.” Gadis kecil itu mengedipkan mata jernihnya. “Apa kau kesini untuk bermain bersamaku, Tuan yang baik?”Jeremy tersenyum hangat lalu mengeluarkan sebuah boneka dari saku celananya.“Hari ini aku yang mengantarkan Jackson, karena aku sudah di sini jadi aku sekalian menemuimu. Ini untukmu.”“Wow, kelinci yang imut!” Lilian benar-benar tertarik dengan boneka halus itu.Menggunakan kesempatan ini, Jeremy mencabut sehelai rambut dari kepala Lilian.Menatap wajah polos dan menggemaskan di hadapannya ini, dia punya terlalu banyak pengharapan dan kerinduan di dalam hatinya.Jeremy kemudian mendatangi sebuah klinik pemeriksaan DNA dengan perasaan yang tak terlukiskan di hatinya. Dia menggunakan kekuasaan dan pengaruhnya untuk mempercepat proses tes itu.Pegawai klinik memberitahunya kalau proses itu
Setelah mendengar apa yang dikatakan si penelepon, Jeremy mengencangkan pegangannya pada kemudi.Setelah menutup telepon, dia membuka email di ponselnya dan membuka email terakhir yang dia terima. Kedua pupil matanya mengkerut saat jarinya melayang di atas layar, namun dia tak mengetuk layar itu.Din, din! Mobil-mobil di belakangnya mulai membunyikan klakson karena lampu lalu lintas sudah berubah menjadi hijau.“Anda baik-baik saja, Mr. Whitman?” Madeline menatapnya penasaran.Jeremy memencet tombol kunci di layar dan melempar ponselnya ke sisinya. “Aku baik-baik saja.”Dia menginjak pedal gas. Kedua matanya yang dalam menatap Madeline dengan intens sebelum kembali menatap jalan di depan mereka.Madeline ingin tahu lebih dalam mengenai Jackson, itulah mengapa ia masuk ke mobil. Namun, setelah panggilan telepon itu, atmosfer di dalam mobil menjadi tegang dan kesunyiannya menakutkan.Setelah mobil berhenti di depan taman kanak-kanak, Madeline menjemput Lilian tapi tak bertemu Jackson. S
Setelah mengalami pengalaman menyakitkan dengan hubungan sebelumnya, ia akan memilih untuk dicintai lagi jika ada pilihan.…Jeremy kembali ke rumah sambil memegang telepon dengan erat di tangannya. Ada jawaban di dalamnya yang dia tidak sabar untuk tahu.Namun, begitu memasuki rumah, dia melihat Meredith sedang memasak di dapur sambil memberi perintah pada para pelayan yang membantunya.Pemandangan ini membuat dirinya ingat Madeline.Dia teringat pada malam-malam saat Madeline berada di sini membuatkan makan malam untuknya, namun, dia mengabaikannya begitu saja. Dia malah menghabiskan malam di luar daripada pulang dan menghadapi gadis yang menurutnya kotor dan keji itu.Ketika Meredith mendengar dia kembali, gadis itu berbalik dan berlari ke arahnya. “Jeremy, kau sudah kembali. Aku tadi menjemput Jack dan aku membuat makan malam khusus untuk kalian malam ini. Ini pertama kalinya aku memasak makan malam, jadi aku harap kau menyukainya.”Dia menatap Jeremy dengan mata penuh gairah dan
Jeremy segera melihat sebuah kolom data yang dianalisis secara profesional. Dia buru-buru melihatnya dan menggulir langsung ke akhir email.Setelah melihat hasilnya, untuk sesaat nafasnya membeku.Keraguan, harapan, dan jejak-jejak harapan konyol dari lubuk hatinya berubah menjadi tidak ada dalam sekejap.Laporan itu jelas mengatakan kalau dirinya bukan ayah kandung Lilian.Namun, kromosom mereka identik, dan hanya ada satu alasan mengapa mereka identik. Itu karena Lilian benar-benar putri kandung Felipe, itulah mengapa DNA-nya dan DNA Lilian menunjukkan hubungan kekerabatan.Ponsel itu terlepas dari jari-jari Jeremy tanpa pria itu sadari.Cahaya dari matahari terbenam tersebar di wajahnya yang tanpa emosi. Jeremy akhirnya mengangkat kedua sudut bibirnya setelah beberapa lama dan tertawa pelan.‘Ternyata di dunia ini memang ada orang-orang yang terlihat sama persis.’'Fakta yang sebenarnya adalah, kau sudah meninggalkanku.'Hatinya mulai sakit saat mengingat kembali kehilangan dari tig
Gina, yang berdiri di pintu, melihat adegan itu dan hendak masuk ketika dia dihentikan oleh suaminya.“Jangan membuat lebih banyak masalah lagi. Apa kau benar-benar ingin putramu menjadi bujangan selama sisa hidupnya?”“Siapa bilang aku akan membuat masalah? Aku akan memberi tahu mereka kalau aku sekarang setuju dengan pernikahan ini, oke?”Suaminya terkejut. "Kamu setuju?"Gina hendak menjawab ketika dari sudut matanya, tiba-tiba dia melihat sekilas cahaya di ruangan itu, disusul dengan sorakan dan tepuk tangan dari dalam.Ava melepaskan diri dari pelukan Daniel. Dia terkejut menemukan Madeline dan Jeremy, kedua orangtuanya, dan bahkan Tom dan Maisie perlahan mendekati mereka sambil tersenyum gembira. Ava menatap kosong ke arah Madeline. Kemudian, dia akhirnya mengerti kalau mereka semua telah bekerja sama untuk mengatur ini.Hanya dia dan kedua orangtua Daniel yang tidak diberi tahu.Daniel sama sekali tidak pernah berpikir untuk meninggalkannya. Pria itu hanya menggunakan pendekatan
Setelah mendengar ucapan Ava, Gina perlahan berhenti.Dia tak pernah menyangka kalau di hati Ava masih tersimpan rasa hormat padanya.Ini benar-benar mengejutkannya.Namun, sesaat kemudian dia mendengar Madeline membela Ava. “Ava, kau menghormati mereka, tetapi apakah mereka pernah menghormatimu? Rasa hormat itu harus secara timbal balik.”“Tapi Danny akan selalu menjadi putra mereka. Jika Dan dan aku bersikeras untuk menikah, kedua orangtuanya tidak akan bahagia selama sisa hidup mereka,” kata Ava dengan desahan tak berdaya. "Aku benar-benar tidak ingin Dan terjebak di tengah masalah ini."“Tapi Ava…”“Maddie, jangan bujuk aku. Kau seharusnya sudah tahu pasti bahwa ketika kau benar-benar mencintai seseorang, kau tidak harus tinggal bersama orang itu. Selama orang yang kau cintai aman, sehat, dan bahagia, itu sudah cukup, bukan?”Senyum lega tersungging di wajah Ava seolah-olah dia sudah membuat keputusan akhir di dalam hatinya.Madeline ingin membujuk lagi, tapi sepertinya untuk saat
Kedua orangtua Daniel, yang diam-diam mengamati Ava dari kejauhan, berangsur-angsur menjadi semakin gelisah di dalam mobil.“Hmph, berani-beraninya dia bilang kalau dia punya hubungan yang mendalam dengan Dan? Ini sudah lama sekali dan dia masih tidak tahu ke mana Dan pergi,” keluh Gina sambil memutar kedua bola matanya.Ayah Daniel melirik Gina. “Jangan terlalu jahat. Saat ini, yang terpenting adalah menemukan Dan. Ava bukan orang jahat. Pada awalnya, kau tidak menyukai wanita itu karena dia tidak punya orangtua, uang, dan kekuasaan. Sekarang, kedua orangtuanya masih hidup dan sehat, ibunya kaya raya, dan ayahnya adalah seorang dokter spesialis dan profesor. Apa lagi yang membuatmu tidak puas? Apa kau benar-benar ingin putramu tetap melajang sepanjang hidupnya?”Gina tidak senang ketika suaminya mengeluh tentang dirinya.“Bukankah kamu juga awalnya keberatan? Aku akhirnya menyetujui hubungan mereka, tetapi ayahmu menolak untuk setuju untuk menyelamatkan reputasinya. Mengapa sekarang k
Setelah membaca pesan Daniel, Old Master Graham sangat marah hingga sepasang matanya terbuka lebar.'Dia baru saja keluar dari rumah sakit dan dia kabur demi seorang perempuan?’‘Dia bahkan mengatakan bahwa jika dia tidak bisa menikahi perempuan itu, dia tidak akan menikah dengan siapa pun nanti?’Old Master Graham tidak akan pernah membiarkan hal seperti itu terjadi.Namun, ketika memikirkannya lagi, dia masih merasa sedikit gugup.Jika Daniel benar-benar tidak menikah karena ini, bukankah ini akhir dari Keluarga Graham?‘Aku tidak bisa membiarkan ini terjadi.’Setelah berlari keluar, Ava pergi mencari Daniel di semua tempat yang bisa dia pikirkan. Namun, setelah menghabiskan sepanjang pagi mencari pria itu, dia masih tidak bisa menemukan Daniel.Dia mencoba menelepon Daniel, dan meskipun panggilan itu tersambung, selalu tidak dijawab.Seiring berjalannya waktu, Ava merasa sangat lelah. Dia duduk di sebuah kursi di pinggir jalan dan memperhatikan jalan di mana orang-orang lalu lalang.
"Aku akan pulang sekarang juga!"Gina buru-buru berlari ke parkiran. Tiba-tiba, dia berbalik dan menghentikan Ava, yang akan mengikutinya.“Jangan ikuti aku! Kau tidak diterima di rumah kami.”Terlepas dari peringatan Gina, Ava tak bisa menahan dirinya untuk tidak mencari Daniel.Dia tidak tahu apa yang sedang terjadi. Bagaimana bisa Daniel tiba-tiba memulangkan dirinya sendiri? Pria itu jelas-jelas koma di ranjang rumah sakit dan selama ini tidak sadarkan diri.Dalam perjalanan ke sana, Ava menelepon Daniel, tetapi Daniel tidak menjawab.Ava tidak tahu apakah Daniel membawa ponselnya, tetapi singkatnya, dia tidak bisa menghubungi pria itu.Dia sangat ingin berdiri di depan Daniel sekarang, tapi jalanan yang macet menghambatnya.“Lihat ini dan kau akan tahu apa yang terjadi.” Ayah Daniel terdengar seperti sedang mencela seseorang, lalu pria itu tampak menyerahkan sesuatu kepada Gina.Ava dengan cepat masuk sambil bertanya-tanya apa yang terjadi dengan Daniel, tetapi begitu dia melangk
Untuk sementara waktu, Ava menatap bangsal yang kosong. Kemudian, dia kembali tersadar dan segera pergi mencari Daniel.Namun, setelah mencari-cari sebentar, Ava tidak bisa menemukan Daniel, dan itu membuatnya merasa sedikit gugup.Pada saat ini, Gina juga masuk.Dia melihat bangsal itu kosong, dan Daniel, yang seharusnya berbaring di ranjang rumah sakit, telah menghilang."Apa yang sedang terjadi? Di mana Dan? Apakah dokter membawa Dan pergi?” Gina menatap Ava dan bertanya dengan ekspresi tidak ramah di wajahnya.Ava sudah terbiasa dengan sikap Gina, jadi dia tidak mau repot-repot berdebat dengan Gina. Sebaliknya, dia menjawab, “Aku juga ingin tahu.”“Bagaimana mungkin kamu tidak tahu? Kau datang sebelum aku.”“Dan sudah tidak ada di bangsal saat aku datang,” kata Ava dan berbalik. "Aku akan pergi ke ruang perawat dan bertanya pada mereka.""Tunggu."Gina meraih tangan Ava, wajahnya gelap.“Ava, dengar aku baik-baik. Dan telah banyak menderita dan beberapa kali terluka karenamu. Karen
Karena berpikir seperti itu, itu menunjukkan bahwa Julie adalah orang yang masuk akal."Lilly." Julie berjalan ke arah Lilian dan berjongkok, menyapanya dengan ramah. “Lilly, aku sangat menyukaimu. Kuharap dirimu bisa berbahagia setiap hari, dan kuharap kau segera bisa bicara.”Lilian adalah anak yang pengertian. Dia menyunggingkan seulas senyum manis dan mengangguk penuh semangat, menunjukkan bahwa dia menerima doa Julie.Julie berdiri dan menghadap Fabian. Saat ini, kekaguman di matanya makin bertambah dan kegigihannya yang sangat kuat sebelumnya telah banyak berkurang.Jika kita menyukai seseorang, kita tidak harus dengan keras kepala memperjuangkannya.Julie tidak mengatakan apa-apa dan hanya tersenyum pada Fabian.Fabian juga tidak mengatakan apa-apa lagi. Dia membungkuk dan mengangkat Lilian ke dalam gendongannya. Sebelum berbalik, dia memberi Julie senyum ramah.“Miss Charles, kau masih bisa datang kepadaku jika kau membutuhkan bantuanku di masa yang akan datang. Lagi pula, aku
"Ya," kata Fabian terus terang.Julie mengira dirinya akan merasa malu karena hal ini, tetapi dia tak tahu mengapa dia masih merasa sangat santai. Meski begitu, dia tetap merasa sedikit malu.Agar Julie tidak merasa malu, Fabian tersenyum dan berkata, “Aku ingin membantumu keluar dari situasi itu, Miss Charles, tetapi aku tidak mau melewati batas. Aku juga tidak menyangka seseorang mengambil video dan mengunggahnya ke internet. Lilly dan aku telah membuatmu terlibat dalam banyak kesulitan. Aku benar-benar minta maaf mengenai itu.”Selesai mengatakan itu, Fabian mengambil jeda, lalu dengan lembut melirik Lilian."Tapi Miss Charles, yakinlah, tidak akan ada masalah seperti itu lagi di masa yang akan datang."Julie tertegun sejenak ketika mendengar kata-kata itu, dan entah kenapa dia merasakan rasa kehilangan yang kuat muncul dari lubuk hatinya.Dia menatap Fabian dengan curiga, dan tentu saja, kata-kata yang dia dengar selanjutnya membuatnya merasa menyesal."Miss Charles, aku telah mene
Adegan Mr. Martinez membuat keributan dan Fabian akhirnya datang bersama Lilian untuk menyelamatkan situasi direkam dan diposting di internet.Si pengunggah video masih sedikit berhati-hati dan telah menyensor penampakan Lilian, tetapi sosok dan wajah Fabian terlihat jelas di video.Patty sekilas mengenali orang dalam video itu sebagai Fabian.Setelah melihat komentar-komentar di bawah video, Patty semakin cemas."Julie, kok bisa-bisanya kamu jatuh cinta pada seorang ayah tunggal?"Julie mengerutkan kening. “Ya, aku tidak akan menyangkal. Aku memang naksir Mr. Johnson.”"Apa?"“Ck ck ck … Julie, apa kau benar-benar menyukai ayah tunggal itu?” Sorot mata Mrs. Gill sangat halus. “Seseorang telah menggali semua informasi mengenai pemuda itu, dan ternyata dia adalah adik Yorick. Dulu, Yorick menimbulkan segala macam masalah dan melakukan apa pun yang dia inginkan di Negara F. Kakak perempuannya, Lana, juga terkenal di lingkungan pergaulan kami.”"Apa? Dia adik Yorick dan Lana?” Patty bahka