Beberapa hari kemudian setelah kejadian yang dirasa Diana cukup menyenangkan dan juga sedikit menyedihkan dia kembali kerumah sakit untuk menerima hasil tes, dia sedikit penasaran tentang hasil tesnya apakah benar-benar dia hamil atau tidak, sebenarnya dia berharap dia hamil, bagaimana tidak dia akan sangat bahagia mengandung anak dari seseorang yang dia cintai yaitu suaminya dia sudah sangat mencintai suaminnya, bahkan jika tidak ada suaminya dia tidak tau akan mencintai siapa lagi.
Diana dengan senyum bahagia yang tidak bisa disembunyikan dari wajahnya sedang duduk dikursi mobil depan disebelah pengendara, dia datang kerumah sakit tidak dengan suaminnya dia datang dengan temannya yaitu Novita, suaminya sedang sibuk pagi ini, jadi dia dengan enggan menyuruh sekertarisnya menemani Diana, walaupun dia ingin menemani Diana dia tidak bisa karena beberapa hari yang lalu dia meninggalkan semua pekerjaan kepada Anna dan semua pekerjaan menjadi kacau, sampai-sampai suaminnya kesal d
Diana tidak menyadari ada seseorang yang menatapnya sampai dia tidak sengaja berbalik, dia melebarkan matanya saat melihat wajah yang familiar dia adalah teman smpnya Diana, siapa lagi kalau bukan David, dia menatap David dari atas kebawah setelah itu dia membuka mulutnya berkata dengan lembut, "David, kebetulan sekali kamu ada dikantin ini, kamu ingin membeli apa?". David menatap perempuan yang ada dihadapannya, tersenyum sedikit berkata, "Diana, kamu juga ada disini, oh aku hanya membeli beberapa buah saja untuk tanteku dia sedang dirawat dirumah sakit ini, kalau kamu Diana sedang apa?". Diana tersenyum lembut menjawab masih dengan nada lembut berkata, "Oh, aku hanya membeli salad ini dan menemani temanku dia memiliki kekasih yang menjadi dokter disini". Diana tidak mau berkata jujur bahwa dia yang ditemani oleh Novita bukan dia yang menemani Novita, dia juga tidak mau memberitahu David bahwa dia sedang mengambil test kehamilannya, tapi saat mengetahui bahwa dia sendiri hamil memb
Setelah mendengar langkah kaki yang semakin jauh Diana hanya bisa menyederkan bahunya dibelakang pintu, tubuhnya perlahan merosot kebawah dengan lemah, dia melipat kedua kakinya keatas dan menguburkan kepalanya dilututnya. Dia sangat takut sekarang tempat ini gelap, hanya ada satu cahaya yaitu dari ponselnya, dia tidak bisa berpikir jernih, karena yang ada dipikirannya adalah dia harus cepat-cepat pergi dari sini, dia tidak mau membuat Novita dan Billy khawatir dengannya apalagi suaminya mempercayakannya kepada Novita, jika suaminya tau istrinya hilang, pasti Novita tidak akan selamat dari hukuman dan amarah dari suaminya.Diana hanya bisa meminta maaf kepada Novita didalam hatinya karena membuat mereka khawatir, dia menatap ponselnya yang sedang dia pengang ditangannya, dia dengan perlahan menekan kontak suaminya dia ingin meneleponnya, tapi sayangnya tidak tersambung sama sekali karena tidak ada jaringan, yang membuatnya sangat bingung padahal dia sedang berada ditengah kota sekaran
Ketika dia sampai dirumah sakit, Nathan dengan cepat berjalan keruangan Billy, tapi saat dia sampai dia tidak menemukan satu orangpun didalam ruangan itu, Nathan tidak mencari mereka lagi dia langsung mengirimkan pesan teks kepada Anna untuk mengirimkan lokasi istrinya, tidak sampai satu menit Anna sudah mengirimkan lokasi Diana sekarang.Nathan dengan cepat mencari dengan cepat saat dia sampai didepan ruangan yang dia rasa familiar yaitu ruangan tempat gadis kecil yang selalu dia rindukan dulu dirawat membuat ekspresinya yang awalnya dingin menjadi sedikit terkejut, dia bingung dan bertanya-tanya apakah istrinya ada disini dan kenapa dia bisa disini, membuatnya bingung, tetapi dia mencoba menekan pikiran ini karena yang harus dia lakukan sekarang ada mengetuk pintu dan memastikan apakah Diana ada didalam.Nathan mengetuk pintu dengan cukup keras berteriak, "Na, apa kamu didalam sayang?!".Diana yang tampak meringuk ketakutan didalam ruangan, dan saat mendengar
Saat sampai diruangan Billy, seperti biasa Nathan membaringkan Diana dengan lembut diatas kasur, setelah itu dia menatap Billy dan Novita yang sudah masuk kedalam ruangan dan melirik Diana yang sedang terbaring diatas kasur.Billy ingin sekali mengecek keadaan Diana sekarang tapi dia tau bahwa Nathan pasti tidak akan mengijinkannya sebelum Nathan membuka mulutnya, jadi dia hanya menunggu dengan sabar Nathan berbicara. Nathan membuka bibir tipisnya dan berkata dengan dingin, "Billy kamu periksa Diana sekarang dan Novita kamu ikuti aku".Novita menelan air liurnya, dia merasa pasti bosnya sangat marah dengannya sekarang karena Diana, tapi mau apa yang mau dia sangkal, karena dia juga salah disini, dia dengan gugup berjalan dibelakang bosnya yang sudah keluar dari ruangan.Tapi sebelum keluar terlalu jauh Nathan melirik tajam kearah Billy yang sedang memeriksa keadaan Diana berkata dengan dingin, "Kamu jaga Diana, jika terjadi sesuatu lagi kepadanya seperti terakhi
Dia hanya sedikit terkejut dah sikap dingin Billy hanya itu dia tidak membencinya sama sekal, karena memang semua orang memiliki sisi lain, termasuk dia, dia juga memiliki sisi lain, terkadang dia bisa menjadi manja, lembut ataupun dingin.Billy yang diluar tampak biasa saja dan dingin, tetapi didalam hatinya dia sangat takut, takut Novita akan membencinya karena sikap dinginnya yang tiba-tiba, karena yang dikenal Novita darinya adalah seseorang yang terkadang tersenyum cerah, baik, lembut dan suka menggoda. Tapi sekarang... dia memperlihatkan sisi dinginnya apa itu akan diterima Novita dengan baik atau Novita akan membencinya karena tidak tau dia memiliki sikap ini, selama mereka kenal setengah bulan ini dia tidak pernah memperlihatkan sisinya itu dia selalu menyembunyikannya, karena dia takut Novita akan menjauhinya seperti dia melihat orang yang bermuka dua atau bersifat ganda.Novita merasakan tubuh Billy yang sedang memeluknya sedikit bergetar, dia tidak tau kenap
David mengejar Kirana sampai kedepan gerbang rumah sakit, dia berjalan perlahan-lahan selangkah demi selangkah dibelakang Kirana, Kirana tidak menyadari ada orang dibelakangnya dia hanya terdiam sampai menatap kedepan entah tau apa yang dia lihat atau pikirkan.David menarik tangan Kirana dengan perlahan kebelakang, Kirana yang sedang asik melamun itu terkejut, dia melebarkan matanya dan saat itu mata mereka bertemu saat david menundukan kepalanya balas menatap perempuan yang ada dihadapannya, dia merasa sedikit kesurupan saat melihat ekspresi terkejut Kirana, ekspresinya itu seperti sangat polos bukan Kirana biasanya yang arogan, suka mencibir bahkan seperti tidak peduli dengan orang-orang, tapi sekarang tatapan itu membuatnya sedikit terpesona.Kirana melihat David yang tampak kesurupan membuatnya memutar matanya malas, tapi walaupun seperti itu detak jantungnya yang sangat cepat masih terasa didalam dirinya, membuatnya sedikit tidak nyaman, tetapi karena dia sudah t
Nathan dan Diana saling memandang dan tersenyum, satunya tersenyum cerah dan yang lelaki tersenyum tipis, dia sangat bahagia melihat suaminya tersenyum walaupun hanya senyum tipis seperti itu saa sudah bisa membuatnya senang, bagaimana tidak, suaminya yang selalu dingin dan acuh tak acuh yang tidak pernah sekalipun dia pikir akan tersenyum akhirnya tersenyum juka, walaupun dia sudah beberapa kali melihat senyuman itu dan berkali-kali juga membuatnya bahagia dan terpana.Senyum lembut dan bahagia semakin tampak dibibir Diana, Nathan yang melihat istrinya yang tersenyum seperti itu membuat hatinya sangat hangat, perasaan ini selalu membuatnya merasa nyaman dan ini hanya bisa dia dapatkan dari seseorang yang sangat dia cintai yaitu istrinya, bahkan sejak kedatangan Diana didalam hidupnya dia merasa hidupnya cukup berwarna, walaupun ada beberapa hal yang tidak terlalu menyenangkan, tapi dia dan Diana bisa melewatinya bersama-sama.Nathan sekali lagi memeluk istrinya dan be
Diana membuka kelopak matanya perlahan, dia bangun dengan linglung, melirik kiri dan kananya mencoba mencari keberadaan suaminya, tetapi sayangnya dia tidak menemukan suaminya dimanapun, bahkan disekitarnya pun tidak ruangan itu kosong dan hanya dia sendiri saja yang sedang berbaring diatas kasur seukuran dua orang.Diana dengan cemas memanggil nama suaminya. "Mas kamu dimana?... Mas!".Ruangan itu sangat sunyi hanya terdengar gema suara Diana yang berkali-kali memanggil suaminya dan tidak ada jawaban sama sekali, membuatnya putus aja, padahal tadi saat dia baru saja tertidur dia mendengar suaminya berkata, "Kamu tidur saja dulu Na, saat kamu bangun nanti mas..." sayangnya kata-kata itu terputus karena dia sudah tertidur, dia hanya mendengar itu seperti nyata dan tidak nyata seperti bermimpi, tapi dia yakin itu adalah ucapan suaminya saat dia menutup matanya tadi.Tapi sekarang dia tidak tau kemana suaminya, apakah dia pergi meninggalkannya untuk pergi ke suatu