Share

112. Temui Aku

Eve sudah hampir berangkat ke Malang sore itu. Niatnya batal karena telpon dari Darwin.

“Temui aku malam ini juga! Kalau tidak, aku…” kata Darwin dengan nada tinggi.

Darwin tidak bisa memperlihatkan kemarahannya pada semua orang, hanya pada orang-orang tertentu, salah satunya Eve. Itu adalah kebiasaan yang diajarkan oleh ayahnya, kemarahan yang tampak adalah sebuah kelemahan, ketenangan adalah kemenangan. Darwin mengingat itu dengan baik apalagi itu membantunya saat dia menghadapi orang tua pasien-pasiennya atau pada rekan-rekan kerjanya. Mungkin itu juga sebabnya kalau dia sangat menyukai dan merasa cocok dengan Eve yang terlihat selalu tenang.

“Tunggu saja, malam ini juga kita akan ketemu,” sahut Eve dengan tenang memotong perkataan Darwin. Darwin memang begitu, kalau dia sangat marah maka dia perlu menyemburkan kemarahannya pada orang itu, dan kali ini pada Eve. Tetapi Eve yakin ini pastilah sangat penting.

Eve menyalakan ponselnya dan mengabaikan

Josie Milos

Terima kasih sudah membaca novel ini. Semoga kalian suka. Darwin and his calm nature... Hug and kiss, Josie.

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status