Would I say that I’m jealous with you, with everything you done?Kalau di paksa untuk menjawab pertanyaan itu, maka Sunny tidak bisa menjawabnya.Kaira memasang stiletto setinggi tujuh centi, setelah semuanya selesai dia merapikan kembali puff sleeve blouse dan pencil skirt hitamnya. Kaira terlihat sangat cantik, rambutnya panjangnya diikat ponytail, aroma wangi dari bunga saffron, melati, amberwood, ambergris, fir resin dan cedar menyatu menguar lembut dari tubuhnya.Sunny memeluk Kaira dari belakang menjilati dan menggigit sedikit ujung telinganya.Kaira mengerang lembut, tapi dia segera berbalik. “Babe sorry, aku harus pergi sekarang.”“Kamu yakin tidak ingin bersamaku sedikit lebih lama?” tanya Sunny dan mulai menggeranyangi pantat istrinya. “Just quickie.”Kaira menggeleng dia tidak bisa bercintas saat ini. Akai pasti sudah menunggu dan Kaira juga tidak ingin make up yang sedang terpasang rusak karena mereka laurt dalam percintaan.Sunny masih terus mencoba, Kaira mulai merasaka
WARNING 18++++ Tidak ada yang salah dengan rasa insecure bukan? Sejujurnya dia butuh semua orang butuh rasa insecure itu, jika tidak dia hanya akan terus terkungkung di zona nyaman. Melihat Kaira bergerak menjauhinya dengan karier yang semakin moncer dan dia jauh tertinggal di belakang adalah fakta yang mengerikan. Karenanya dia butuh kelas menulis ini sebagai pengalihan dari rasa insecure yang menganggu. Kaira menggeliat, dia melihat Sunny sedang mematut wajahnya di depan kaca rias. Dia yang baru pulang semalam dari perjalanan bisnisnya hanya bisa menatap suaminya dengan sedikit heran. Kaira mengambil handphone yang ada di meja nakas berwarna putih di sampingnya, jam menunjukkan pukul 10.00. “Babe, kamu mau pergi?” tanya Kaira begitu melihat Sunny yang menggunakan body lotion ke seluruh tubuhnya. “Apa aku belum bilang?” “Belum, memangnya kamu mau kemana?” tanya Kaira sambil melepas selimut yang memeluk tubuhnya, memakai sandal kamar lalu bangun mendekat dan memeluk Sunny dari b
Bali.Dari dalam rumah besar itu terdengar suara-suara ribut yang penuh dengan teriakan penuh amarah. Mereka gelisah, karena tidak tahan dengan kondisi keuangan yang mulai menipis setelah hampir dua bulan Sunny tidak lagi mengirim uang pada mereka.Kenzo meradang karena masih tidak punya uang untuk membiayai pacarnya melahirkan. Rania yang uring-uringan karena biaya hidup yang mulai menipis dan Bu Rima berusaha menjelaskan duduk perkara masalahnya pada anak-anaknya tapi mereka tidak perduli karena keinginan pribadi masing-masing yang tak terpenuhi tanpa uang Sunny.“Hanya satu setengah milyar dan mas Sunny ngga bisa ngirim uang ke kita?” Kenzo menggeleng-geleng sambil tertawa. “Mereka bisa beli penthouse, penthouse bu! Dan aku sudah cek, kalau penthouse itu harganya puluhan milyar. Paling murah dua puluh milyar!”“Dua puluh milyar dan Sunny ngga bisa ngirim uang ke kita? Aku akan nelpon dia!”“Percuma Ran! Sunny ngga akan dengarin kamu, ibu aja ngga dia dengarin!” ucap bu Rima dengan
“Wah, aku tidak dengar. Tapi aku tidak menyangka Sunny akan sebodoh itu!”“Sama seperti lo kan mbak? Bodoh karena cinta, bedanya mas Sunny jauh lebih beruntung, setidaknya dia bisa hidup di tempat terbaiknya, punya mertua kaya raya dan old money meskipun terus berkutat di kampung halaman mereka juga ipa yang tidak kalah kaya. Bukankah hidup Mas Sunny saat ini adalah hidup yang diimpikan oleh semua orang?”“Ya, diimpikan semua orang dan jadi bencana untuk kita!” ucap Rania kesal karena sudah di sindir. “Setelah Sunny tidak mau ngirim duit lagi, emangnya kita bisa apa? Oke gue bisa ngelepasin Ben dan ngejual barang-barang untuk biaya hidup dengan anak-anak gue tapi sampai kapan seperti ini, hah?”“Itu anak-anak lo, bukan anak-anaknya mas Sunny, wajar dong lo harus ngehidupin dia.”“Jangan sok baik ya lo sekarang? Lo lebih busuk dari gue, jangan mentang-mentang Kaira menawarkan lo untuk jadi kameo dalam film tulisannya lo jadi pura-pura baik!”“Kak,” kali ini Kenzo yang bicara menengahi
12.29.Iring-iringan mobil patwal dan pejabat melewati mobil Diva. Gadis itu menyetir dengan kecepatan sedang, dia tak terlalu buru-buru hanya untuk bertemu dengan teman lama.Kita ketemu di plaza Indonesia aja, Diva.Iring-iringan patwal itu lenyap kini berganti dengan puluhan mobil, motor yang bergerak menyeruak menyebabkan kemacetan yang akan terus bertambah. Diva hanya bisa menarik nafas panjang resah, dia merasa terjebak. Kalau saja Naira bukan sahabat yang pernah menolongnya, dia tidak akan mau panas-panasan menyetir mobil dan macet hanya untuk bertemu dengannya.****Naira, memberi kode pada ibunya, Rania dan Kenzo saat Diva muncul. Dari kejauhan saja Diva sudah terlihat sangat cantik. Dia memiliki tubuh menjulang yang langsing, berkulit putih, rambut hitam legam, lurus dan panjang. Diva memakai crop top putih polos yang di padu dengan jeans berwarna biru muda, rambut hitam legamnya diikat ekor kuda hingga tulang selangkanya yang terpahat dengan sempurna terlihat jelas. Dan se
Dan Sunny masih memiliki daya tariknya sendiri. Pria keturunan amerika - jawa belanda itu memang sangat menarik. Mulai dari rahangnya yang terpahat dengan jelas, hidungnya yang tegas, bibir penuh dengan mata abu-abunya yang super seksi miliknya bisa melelehkan siapapun yang melihatnyaSunny akan mengingatkan kita dengan Michael Monroe pria berkulit gelap yang seksi itu. Dia memiliki tubuh tinggi menjulang, berotot, rambut ikal, kulit kecoklatan yang penuh dengan melanin. Semuanya itu adalah menjadi daya tarik sendiri, diantara semua daya tarik yang dia miliki.Dengan semua itu tak heran Sunny dapat meraih banyak penggemar yang dia sendiri tidak sangka-sangka. Dia bahkan makin disibukkan dengan kelas menulisnya, hingga tak sempat membayar hutangnya dengan Kaira. Mereka berdua benar-benar di landa oleh kesibukan yang semakin gila. Kaira bahkan sudah tidak pulang lebih dari dua bulan karena kesibukannya di USA, istrinya sedang menciptakan dan mengejar keajaiban.Mereka bahkan tak bisa me
Seorang pelayan datang dengan membawa daftar menu, Diva merasa ini adalah hal yang paling menakubkan, mimpinya menjadi nyata. Lunch bersama Sunny sesaat membuat otaknya terasa lumpuh, karena dia kejang oleh berbagai kenyataan yang tak bertolak belakang dari mimpi-mimpinya.“Diva Odelia Sagita, aku ngga nyangka kamu….”“Sudah secantik dan seseksi ini?” potong Diva dengan senyum paling manis yang dia punya.Sunny menggeleng dan tertawa. “Harus ku akui kamu memang sangat cantik seperti dulu dan ngga berubah sama sekali.”“Tapi tidka secantik Kaira istrimu, kan? Bagaimana kabarnya, aku dengar dia menanda tangani kerja sama dengan salah satu publishing yang ada di Amerika.”“Yes.”“What a life, she’s got everything. Job, famous, money and….”“And?”“And you.”“And me?”“Yes and you.” ucap Diva dengan penuh percaya diri.Ucapan Diva langsung membuat wajah Sunny tersipu, dia suka dengan kepercayaan diri yang tinggi dari gadis di hadapannya ini."Anyway, kenapa seorang top model datang kekela
Paris, FranceMusik, aroma patissier, cinta semuanya menyebar dari sebuah kota besar yang terlihat kecil bernama Paris.Kaira duduk di samping Antoine, translator tampannya ini benar-benar menggoda. Tapi bukan hanya Antoine, Kaira sedang di kelilingi oleh laki-laki tampan, ada Lucien yang akan mengubah novelnya ke dalam bahasa Prancis, Pierre, editor novelnya, Jean pria tua parlente bermulut sedikit pedas adalah salah seorang perwakilan dari publishing yang akan mnerbitkan novelnya dan terakhir ada Adam, pria bermata super biru yang pernah Kaira lihat adalah agen untuk novelnya.Setelah meeting yang tidak terlalu di ketahui oleh Kaira karena dia tidak mengerti bahasa Prancis, dia berjalan bersama Antoine menuju ke hotelnya.“Kenapa kamu ngga pindah aja ke apartemen yang aku rekomendasikan itu, Kai? Hotel akan sedikit mahal.”“Yes, over budget sebenarnya tapi aku nonton serial Emily in Paris and I think, orang-orang Prancis ngga akan ramah padaku yang ngerti bahasa Prancis.”“Mungkin
Kaira masuk ke dalam rumah dengan menabrak bahu Sunny. Dia tidak memperhatikan ada banyaknya makanan yang tertata rapi di rumahnya. Rumahnya sudah benar-benar rapi dengan pernak pernik pesta yang terlihat menyenangkan.Namun Kaira sama sekali tidak senang. Hatinya di penuhi oleh amarah yang memuncak. Lagi-lagi Akai benar, keputusannya untuk mengangkat Sunny menjadi CEO jelas adalah kesalahan, ide itu seharusnya cukup dia simpan dalam angan. Dia harusnya sadar, jika selama sepuluh tahun saja Sunny tidak ingin membrinya nafkah, maka mana mungkin dia berubah begitu mudah?Kaira melempar tasnya ke atas ranjanng, dia melirik kearah lemarinya pakaian dan perhiasan, tapi dia tidak berminat untuk memeriksa apa ada barangnya yang hilang atau tidak, karena dia tahu dengan pasti barang-barang itu mungkin sudah berpindah tangan, tidak mungkin iparnya membiarkan barang-barangnya begitu saja.Tapi bagaimana dengan….Kaira bergerak menuju ke ruang kerjanya, disana ada brankas yang berisi uang dan su
Rumah Kaira ramai, ada banyak orang yang berlalu lalang di depan teras rumahnya yang luas seolah mempersiapkan sesuatu. Kaira yang melihatnya dari kejauhan hanya bisa terbelalak begitu dia melihat berapa banyak orang keluar masuk ke halaman rumahnya. Mulai dari kurir, petugas catering, tukang bunga dan masih banyak lagi.Kaira melihatnya dengan pandangan penuh tanya, dia baru saja pulang dari meeting dengan hampir semua komisaris Paper illusion perusahaannya dan mereka tidak terlalu menyukai rencana Kaira untuk mengangkat Sunny sebagai sebagai CEO. Keberatan yang wajar sebenarnya.Orang-orang di perusahaanya menentang karena Sunny orang luar perusahaan dan dia akan mendapatkan jabatan itu karena dia suaminya, tidak lebih.Beberapa hari lalu saat meminta Sunny menjadi CEO menggantikannya, Kaira tidak berfikir panjang, tapi saat Akai menentangnya dia akhirnya menyadari sesuatu, apalagi setelah Paper Ilussion berhasil melantai di bursa saham dua tahun yang lalu. Kaira memang masih memili
“Kamu gila!” Akai berteriak dengan nada kesal pada Kaira. “CEO, huh? Pada orang seperti dia?”Akai mondar mandir, dia terlihat frustarasi mendengar keputusan tidak masuk akal dari Kaira.“Sunny, suamimu tidak pernah memiliki bisnis apapun, Kaira! Dia hanya seorang penulis yang tidak pernah memimpin perusahaan, bisnis atau apapun! Bagaimana bisa kamu menyerahkan usahamu padanya? Kamu ingin perusahaan yang kamu bangun dari nol hancur berantakan hanya karena cinta?”Kaira tertawa mendengarnya. “Itu bukan hanya karena cinta, Akai.” Ucap Kaira berbohong, karena dia memang melakukannya untuk Sunny, supaya suaminya tidak lagi merasa insecure dan Sunny pasti akan merasa lebih dihargai olehnya, jika dia memiliki posisi dan pekerjaan yang jauh lebih tinggi darinya. Sebagai istri, Kaira merasa dia ikut bertanggung jawab untuk itu. “Jangan konyol Kai!” ucap Akai lagi. “Please gunain logika kamu.”“Ngga konyol, aku sungguh-sungguh. Aku sudah memikirkanya sejak lama, lagi pula tulisan Sunny ngga a
Kaira akhirnya tidak bisa melanjutkan ucapannya lagi karena bibirnya telah dilahap oleh Sunny dengan rakus. Kaira berusaha melepaskan diri tapi suaminya jauh lebih kuat darinya, dia tidak bisa menghindar yang ada hanya nafasnya yang tersengal-sengal tak kuat di buru dan di lumat Sunny dengan memburu.Sunny masih menggendong tubuh Kaira dengan posisi mereka yang masih berciuman, dia menahan Kaira dengan kedua lenganya yang kokoh. Tapi bukan hanya mulutnya yang menguasai Kaira saat ini, tapi juga kedua tangannya yang sibuk memeras bokong Kaira.Mereka berputar, Sunny menahan tubuh Kaira di dinding. Dia menyibak piyama Kaira, membuka sedikit celananya dan tanpa basa basi lagi Sunny memasukkan miliknyaya yang belum membesar secara sempurna ke dalam Kaira.“Aahhh!” Kaira berteriak, dia sedikit kaget dan belum siap tapi hal ini justru jadi sensasi lain. “Kamu…, ahh…, suka kinky sekarang?” tanya Kaira sambil terus menahan tubuhnya supaya tidak jatuh, apalagi saat dia merasakan milik Sunny ya
Ini jelas bukan musim libur, tapi Bali hampir selalu ramai oleh touris yang tak habis-habisnya. Kaira berbaring di bawah payung hijau kebiruan di bawah langit yang super biru. Matanya lurus menatap ke depan bukan melihat hamparan laut biru tapi melihat pria berotot dan berkulit coklat yang seksi dan sedang berselancar itu. Kaira menarik nafas panjang penuh kesenangan karena melihat kebahagiaan di wajah suaminya setelah beberapa pertngkaran kecil mereka waktu Kaira di Paris, tapi sepertinya kepulangannya sudah berhasil mendinginkan suasana hati mereka. meski ini liburan dadakan tapi dia senang melihat suaminya terlihat begitu lepas dan bahagia. Kaira mengoles tubuhnya dengan sun block, seorang pria asing duduk di sebelahnya. “Butuh bantuan?” tanya pria dengan mata biru yang sejak tadi terus memperhatikannya. “Tidak, terima kasih.” “Tapi aku rasa, kamu butuh bantuan untuk mengoles punggungmu dengan sun block,” ujarnya lagi. Kaira hanya tersenyum dan menggeleng, lelaki bermata biru
Bandara Soekarno - Hatta“Tunggu dulu,” Sunny menahan tangan Kaira.“Ada apa babe?”Kita bukan di kelas satu. Sorry,” ucap Sunny dengan nada memohon. “Dan kita hanya naik pesawat kelas ekonomi.”Kaira justru tertawa mendengar ocehan Sunny. “Kita udah terbiasa naik pesawat ekonomi, lagian hanya pesawat ini yang sesuai dengan jadwal penerbangan yang kita mau. Ayo.”Kaira menarik tangan suaminya, setelah melewati semua pemeriksaan mereka menunggu di ruang tunggu. Kaira berbaring di bahu Sunny, dia sebenarnya sudah kelelahan.Sunny mengelus rambut Kaira dan sesekali memainkannya. “Kamu memang harus istirahat babe, kali aja kan kita ada kesempatan untuk gabung 50 high mile club.”“Gila!!!” Kaira berteriak sambil mencubit perut Sunny yang penuh otot tanpa lemak. “Ihhh….” Kaira bergidik.“Apanya yang ihhh, kamu justru akan bilang ahh….”Kaira dengan cepat melompat menutup mulut Sunny dengan kedua tangannya, beberapa orang calon penumpang melihat pertengkaran suami istri itu dengan tatapan he
Bandara Soetta.Kaira yang baru keluar dari Bandara langsung menghambur ke dalam pelukan Sunny yang sudah membentangkan kedua tangannya. Kaira langsung melompat dalam pelukan Sunny dan membiarkan suaminya membawanya kedalam gendongannya.Dalam gendongan Sunny, Kaira menciumnya, mulai dari bibir kedua pipi, kening dan kembali berakhir di bibir suaminya itu. Sunny membalas ciuman Kaira dengan lembut, bahkan tangannya yang menahan Kaira meremas bokong padat Kaira dengan gemas.Tapi PDA mereka tidak berlangsung lama.“Kita harus pulang dulu sayang,” ucap Sunny sambil menjilati lembut kuping Kaira, lalu menenggelamkan wajahnya di balik leher Kaira dan menciuminya dengan lembut. Dia semakin mengeratkan pelukannya pada Kaira dan tetap dengan nakal mengelus, meremas bokong Kaira.Kruccukkk….Wajah Kaira langsung merunduk tersipu tapi perut laparnya yang berbunyi berhasil membuat wajahnya bersemu merah.“Kamu tidak makan di dalam pesawat?” tanya Sunny menggoda dan mengelus perut Kaira lembut.
Jakarta.Sunny telah berdiri di depan pintu apartemen Diva, tanpa ragu dia mengetuk dan tidak membutuhkan waktu lama, Diva muncul di hadapannya, perempuan itu memakai gaun tidur pendek berwarna merah muda ketat yang menunjukkan lekuk tubuhnya.“Sunny?”“Sorry, aku lagi butuh teman untuk ngomong dan kamu yang ada dalam pikiranku. Boleh aku masuk?”“Sure, masuk Sun.”Sunny masuk ke dalam apartemen Diva, mengekor gadis itu.Apartemen Diva tidak seluas penthouse miliknya dan tidak memiliki banyak interiornya di dalamnya. Sebuah televise berukuran sedang sedang menayangkan serial Bridgerton yang tengah menunjukkan adegan seks antara Daphne Bridgerton dengan The duke Simmon Basset.“Sorry,” ucap Diva dan mematikan televisinya.“Its okay, kita bisa nonton bareng.”“Kamu yakin, Sun?”“Ya.”Diva tersenyum dan kembali menyalakan televise. “Mau minum apa?”“Apa aja.”Diva tersenyum dan meninggalkan Sunny yang tengah menonton di ruang tamu, cukup lama Diva memandang lelaki itu dari belakang, dia
Seine River.Kaira berlari di sepanjang pinggiran sungai seine, telinganya di sumpal dengan earphone dengan lagu Sia chandelier terdengar.“Shitt!!!” Kaira berteriak dan langsung berbalik memukul orang yang berani melepas earphone langsung dari telinganya.“Aww! Kamu ingin membunuhku?” teriak si pria yang melepas earphone Kaira sambil melindungi wajah dan tubuhnya dari pukulan bertubi-tubi Kaira.“Antoine!!! Are you crazy?“No, hanya ingin menggodamu sedikit tapi kamu tidak menyenangkan Kaira.“Jangan terlalu sering meggodaku.”“Karena kamu punya suami?”“Itu salah satu alasannnya.”“Alasan kedua?”Kamu akan jatuh cinta padaku tapi cintamu tidak akan terbalas.”Antoine tertawa dan mulai berlari dengan diikuti oleh Kaira. “Aku tahu kalau kamu tidak menyenangkan, jadi aku tidak tertarik untuk jatuh cinta denganmu.”“Tapi sebagai istri, aku sangat menyenangkan.”“Iya kamu istri yang setia dengan suami Indonesiamu itu, kalau saja kamu mau mencari kekasih Prancis kehidupanmu di sini pasti