Share

Dia Itu Masa Lalu

Penulis: YuRa
last update Terakhir Diperbarui: 2022-10-28 11:40:44

Damar berusaha memejamkan mata dan melupakan semua kejadian hari ini. Tapi tetap tidak bisa. Mata terpejam, tapi pikiran berkelana di tiga nama perempuan, Viona, Mila dan Marcia. Damar benar-benar takut kehilangan Viona, karena ia sudah merasa nyaman dan mencintai Viona. Ia takut kalau Mila dan Marcia akan menghancurkan rumah tangganya.

Viona tahu kalau Damar sedang gelisah, karena dari tadi hanya membolak-balikkan badan saja. Ingin ia bertanya, tapi tidak punya nyali. Akhirnya ia pun bertanya pada Damar.

"Mas, belum tidur? Mikirin apa sih? Kok dari tadi kayak orang gelisah," tanya Viona.

Damar diam, ia pura-pura tidur, karena ia tidak tahu harus menjawab apa. Viona penasaran, kenapa Damar diam saja. Ia pun duduk di tempat tidur, kemudian mengamati suaminya yang tertidur, walaupun sebenarnya pura-pura tidur.

"Oh, ternyata sudah tidur," gumam Viona.

Viona memeluk Damar dari belakang.

"Aku tahu kalau Mas sedang memikirkan sesuatu. Pasti berhubungan dengan Marcia. Memang dia itu cantik
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Pernikahan Yang Tak Sempurna    Ceraikan Saja Istrimu

    Damar beranjak dari tidurnya, duduk di tempat tidur dan menatap Viona"Siapa?" tanya Damar."Nggak tahu." Viona pun kembali merebahkan diri di tempat tidur. Hatinya masih saja kesal. "Dasar perempuan nggak punya malu. Malam-malam menghubungi suami orang," kata Viona dalam hati. Damar kembali merebahkan tubuhnya di sebelah Viona. Ia memeluk Viona dari belakang. Perlahan ia mencium tengkuk Viona, membuat hati Viona berdesir. Merasa tidak ada penolakan dari Viona, Damar melanjutkan aktivitasnya.Viona memang masih kesal, tapi ia tidak mampu menahan godaan Damar. Ia menggeliat kegelian diikuti dengan desahan. Akhirnya ia pun mengikuti irama permainan Damar. Benar kata orang, ketika suami istri bertengkar, mereka akan berdamai di tempat tidur. Ketika ketegangan telah mereda dan pasangan suami istri melakukan hubungan s*ks, maka mereka akan kembali mengalami yang namanya jatuh cinta serta akan merasa seperti saat baru pertama kali melakukan hubungan s*ks, dan merasakan sebuah sensasi yan

    Terakhir Diperbarui : 2022-11-01
  • Pernikahan Yang Tak Sempurna    Hamil?

    Ceklek! Pintu ruangan dibuka, semua mata menuju ke arah pintu."Pak Damar, ada tamu," kata seorang OB yang membuka pintu tadi."Dimana tamunya, Wan?""Ada di depan Pak.""O ya, Wan, suruh masuk kesini saja," kata Damar."Baik, Pak." OB yang dipanggil Wan itu pun keluar untuk memanggil tamu Damar."Syukurlah ada tamu, jadi bisa mengusir Mila secara halus." Damar bermonolog dalam hati. Ia terlihat sangat lega."Aku belum selesai berbicara. Nanti aku kesini lagi," kata Mila, kemudian ia keluar dari ruangan Damar dan masuk ke ruangannya. Tak lama kemudian terdengar pintu ruangan dibuka lagi.Ceklek! OB yang bernama Wan itu masuk lagi."Silahkan masuk, Bu. Pak Damar sudah menunggu," kata OB itu mempersilahkan tamu Damar untuk masuk."Saya permisi, Pak," pamit OB pada Damar.Damar pun mengangguk. Kemudian muncul seorang perempuan cantik yang membuat Damar dan Irfan terperanjat. Jantung Damar berdetak dengan kencang. Untuk sesaat pikirannya benar-benar kosong."Mati aku," kata Damar dalam h

    Terakhir Diperbarui : 2022-11-02
  • Pernikahan Yang Tak Sempurna    Masa Lalu

    "Selamat, Bu. Bu Viona positif hamil," kata Dokter Mahendra."Ha..hamil?" Viona sangat kaget dengan hasilnya. Ia tidak menyangka akan hamil secepat ini."Silahkan Ibu berbaring dulu, kita USG biar tahu berapa usia kehamilan Ibu," kata dokter Mahendra.Viona berbaring di tempat tidur pasien, asisten dokter Mahendra mengoleskan gel di perut Viona. Selanjutnya dokter Mahendra menggunakan alat USG yang bernama transducer yang ditempelkan di perut Viona. Dokter Mahendra tampak mengamati di layar sambil menjelaskan pada Viona.Viona tampak terharu, ada makhluk kecil di dalam rahimnya. Buah cintanya dengan Damar."Usia kehamilan Ibu sudah lima Minggu." Dokter Mahendra menjelaskan.Setelah cukup lama memberikan penjelasan pada Viona tentang kehamilan, Dokter Mahendra memberikan resep vitamin dan penguat kandungan. "Gimana hasilnya, Mbak?" tanya Hana."Aku hamil lima Minggu." Viona menjawab dengan pelan."Alhamdulillah, selamat ya Mbak. Semoga Mbak Viona dan calon bayi selalu sehat sampai lau

    Terakhir Diperbarui : 2022-11-04
  • Pernikahan Yang Tak Sempurna    Tidak Menjanjikan Apa-apa

    "Lebay, sok mesra," cibir Mila."Memangnya kenapa, Mbak? Kami kan suami istri, wajar dong kalau kami mesra. Yang nggak wajar tuh kalau masih pacaran tapi terlalu mesra, apalagi kalau pacarannya dengan suami orang." Viona berusaha untuk tenang."Kamu nyindir aku ya?" seru Mila dengan spontan. Beberapa orang melihat ke arah mereka."Siapa yang nyindir, Mbak? Memangnya Mbak pacaran dengan suami orang?" sahut Viona.Damar memegang tangan Viona, menatap Viona disertai dengan menggeleng dengan pelan. Seolah meminta supaya Viona tidak meladeni Mila."Mau nambah Mas?" tawar Viona ketika melihat Damar sudah selesai makan."Enggak, aku sudah kenyang.""Aku sebenarnya belum kenyang, tapi sudah nggak selera makan. Ayo, kita pulang saja," ajak Viona. Damar mengiyakan ajakan Viona, mereka beranjak dari duduknya. Damar kemudian membayar makanan di kasir. Mila masih mengikuti mereka sampai ke tempat parkir. Viona sebenarnya sangat risih dan kesal, tapi ia masih mampu menahan untuk tidak emosi.Damar

    Terakhir Diperbarui : 2022-11-06
  • Pernikahan Yang Tak Sempurna    Tidak Berjodoh

    Drtt…drtt Damar yang masih dalam posisi memeluk Viona, tidak menggubris panggilan itu. "Kenapa nggak diangkat? Siapa tahu penting," kata Viona yang masih meringkuk di dalam pelukan Damar. Rasa lelahnya hati dan pikirannya langsung sirna."Biarkan saja."Drtt…drtt….Damar berusaha meraih ponselnya, ia melihat nomor yang tidak ada di kontaknya. Tapi ia paham nomor itu karena beberapa kali menghubunginya. Akhirnya Damar mematikan ponselnya."Kenapa malah dimatikan?" tanya Viona."Mengganggu saja.""Siapa yang menelpon?" "Nomor tak dikenal.""Kayaknya punya penggemar ya? Secret admirer!""Sudah deh Sayang, nggak usah mulai lagi.""Ternyata begini ya rasanya menikah dengan orang ganteng, mapan dan banyak penggemar. Harus sangat sabar, apalagi…."Damar pun memulai lagi aktivitasnya membungkam Viona.***"Kamu tahu kenapa kami memanggilmu kesini sendirian. Sengaja kami minta kamu tidak mengajak Viona," kata Yuda, papanya Damar.Hari ini ketika pulang dari kantor Yuda meminta Damar untuk p

    Terakhir Diperbarui : 2022-11-07
  • Pernikahan Yang Tak Sempurna    Dibodohi

    "Damar!" panggil Mila sambil membuka pintu mobil Damar sebelah kiri dan kemudian duduk di sebelah Damar. Damar yang baru saja mematikan mesin mobilnya menjadi kaget. Ternyata Mila memang sengaja menunggu Damar di tempat parkir.Pagi ini Damar terlihat sangat macho di mata Mila. Mila memandangi Damar dengan tidak berkedip. Penampilan Damar selalu membuat Mila terpesona."Kenapa sih, Mila?" kata Damar dengan risih."Aku kangen sama kamu," kata Mila berusaha memeluk Damar, tapi Damar mengelak."Keluar dari mobilku," pinta Damar."Nggak mau! Aku kesal dengan kejadian kemarin. Istrimu itu memang harus diajari bicara sopan santun di depan orang lain." Mila nyerocos."Tapi aku bangga dengan apa yang dilakukan istriku. Istriku memang the best dan aku sangat mencintainya." Damar pun keluar dari mobilnya.Mila termangu mendengar kata-kata Damar, hatinya sangat perih dan terluka. Mila pun ikut-ikutan keluar dari mobilnya Damar."Damar!" teriak Mila. Tapi Damar tetap saja berjalan seolah-olah tid

    Terakhir Diperbarui : 2022-11-08
  • Pernikahan Yang Tak Sempurna    Godaan Selalu Datang

    "Ehem!" terdengar suara Irfan berdehem, sepertinya ia memberikan kode pada Damar.Damar menoleh pada Irfan, ia sangat kaget melihat sosok perempuan yang berdiri di sebelah Irfan."Vi-Viona," gumam Damar dengan gugup dan menatap istrinya yang baru datang ke kantornya. Ia tidak sadar ketika ia lengah, Mila langsung menggandeng tangan Damar dan Viona melihat semua itu. Sebenarnya Viona ingin marah-marah, tapi ia tetap bersikap elegan."Kebetulan aku dan temanku lewat depan kantor Mas, makanya aku mampir sekalian biar bisa pulang bareng," kata Viona dengan ekspresi yang dibuat setenang mungkin. Walaupun hatinya sangat emosi.Damar langsung tersadar dengan gandengan tangan Mila, segera melepaskan tangan Mila. "Ayo pulang," kata Damar yang segera mendekati Viona danmenggandeng tangannya."Damar, bukannya kamu tadi berjanji mau nganterin aku," kata Mila dengan wajah yang dibuat bersedih."Aku nggak pernah berjanji kok." Damar yang menggandeng tangan Viona, melangkahkan kakinya menjauhi Mi

    Terakhir Diperbarui : 2022-11-09
  • Pernikahan Yang Tak Sempurna    Menasehati Tanpa Menggurui

    Prang! Damar terjaga dari tidurnya, ia melihat ke arah samping. Tidak ada Viona disisinya. "Kemana Viona?" gumam Damar.Damar melihat jam menunjukkan pukul lima pagi, ia bangun dan beranjak dari tempat tidur. Kemudian ia keluar dari kamar."Maaf Mas, aku membangunkan Mas. Aku tadi tidak sengaja memecahkan gelas," kata Viona dengan pelan, sambil membersihkan pecahan gelas di lantai."Biar aku yang membersihkannya," tawar Damar."Nggak usah, Mas. Sudah selesai kok." Viona pun berusaha untuk berdiri, tapi ia tampak oleng, serasa dunia berputar. Viona memegang meja makan yang ada didekatnya."Kenapa Vio?" tanya Damar sambil mendekati Viona."Aku pusing, semua seperti berputar." Damar memapah Viona sampai di sofa. "Berbaring saja," kata Damar."Tapi aku belum membuatkan Mas minum," sahut Viona."Nggak apa-apa. Aku bisa membuatnya sendiri. Kamu mau minum apa? Aku bikinin teh ya?""Iya, Mas." Damar pun segera membuat kopi dan teh untuk Viona. Kemudian membawanya ke ruang keluarga, tampak

    Terakhir Diperbarui : 2022-11-11

Bab terbaru

  • Pernikahan Yang Tak Sempurna    Ending

    "Eh malah asyik pacaran disini, sampai-sampai lupa sama anaknya sendiri." Mama Laras berkata sambil tersenyum menggoda Damar dan Viona."Mama?" Viona tersipu malu."Apa sih yang kalian bicarakan? Masa depan?" tanya Adel dengan penasaran."Nggak ada apa-apa kok, Mbak. Hanya membuatkan kopi lagi untuk Mas Damar. Soalnya kopi yang aku buat tadi sudah dingin karena Mas Damar ketiduran." Viona menjelaskan. Damar hanya tersenyum."Ayo kita kesana saja, nggak enak ngobrol di dapur," ajak Viona. Mereka pun menuju ke ruang keluarga."Mumpung ada kalian berdua disini. Apakah ada kemungkinan kalian untuk rujuk? Ingat lho, ada Arka yang membutuhkan kalian berdua." Mama Laras mulai berbicara."Sepertinya memang kita yang harus bergerak, Ma. Kalau menunggu mereka berdua, kelamaan. Terus terang kami sangat menginginkan rujuknya kalian berdua. Apalagi ada pengikat di antara kalian yaitu Arka." Tanpa basa basi, Adel langsung bertanya pada Viona. Viona menjadi salah tingkah. "Ini kesempatanku untuk m

  • Pernikahan Yang Tak Sempurna    Anak Ayah

    "Arka, Arka," gumam Viona. Damar bingung harus berbuat apa."Arka, Arka." Viona mengigau lagi. Damar memegang dahi Viona, ternyata Viona demam.Damar mencari-cari tas Viona. Biasanya Viona selalu membawa obat-obatan di tasnya. Tas Viona ada di bawah tempat tidur Arka. Dengan perlahan ia membuka tas tersebut. Ternyata benar, di dalam tas Viona ada beberapa obat, seperti Paracetamol juga asam mefenamat.Setelah mengambil Paracetamol dan air mineral, Damar pun mengambil mendekati Viona lagi. "Viona," panggil Damar dengan pelan. Perlahan Viona membuka matanya."Mas, jangan ambil Arka dariku. Aku janji akan merawat dia dengan baik." Tiba-tiba Viona langsung berkata seperti itu sambil menangis. Damar hanya bisa bengong mendengar ucapan Viona.*Aku mohon, Mas." Tangis Viona semakin menjadi-jadi."Vio, tidak ada yang mau mengambil Arka darimu. Aku juga tidak, aku percaya kalau kamu merawat Arka dengan baik." Damar berusaha meyakinkan Viona."Tapi tadi Mas memaksaku menyerahkan Arka." Viona m

  • Pernikahan Yang Tak Sempurna    Maafkan Aku

    "Arka kenapa?" Viona mengelus-elus kepala Arka. Arka masih saja menangis."Arka kenapa, Nak? Bilang sama Bunda, apa yang Arka inginkan?" Suara Viona bergetar, menahan sesak di dada. Sebenarnya ia ingin menangis, tapi tetap berusaha untuk tidak menangis. Jangan sampai menangis di depan Arka."Tangan sakit." Suara Arka sangat lemah. Viona melihat ke tangan Arka, tampak agak membengkak. Viona sangat kaget, kemudian ia melihat ke arah botol infus dan mengamatinya. Ternyata infusnya tidak menetes, Viona menjadi semakin ketakutan. Ia segera memencet bel.Tak lama kemudian masuklah seorang perawat."Ada yang bisa dibantu, Bu?" Perawat itu bertanya dengan sopan."Infusnya kok nggak menetes ya?" tanya Viona. Perawat itu segera memeriksa botol infus dan saluran infus yang menempel ke tangan Arka."Apa adik ini banyak bergerak, Bu?""Enggak, tadi habis saya gendong ke kamar mandi karena mau buang air kecil."Perawat itu tersenyum."Lihatlah tangan adik ini, mungkin tadi waktu bergerak jarumnya

  • Pernikahan Yang Tak Sempurna    Sakit

    "Arka sangat dekat dengan ayahnya, apa nggak sebaiknya kalian rujuk saja. Kalau misalnya Damar mengajakmu rujuk, apa kamu mau?" Deg! Jantung Viona berdebar-debar. Pipinya merona tersipu malu."Nggak tahu, Mbak. Lagipula nggak mungkin Mas Damar mengajakku rujuk. Dia kan sudah mau menikah?" sahut Viona, ia pun menyibukkan diri dengan kegiatan menggoreng nugget tadi. Malu kalau sampai ketahuan ia merona.Viona memang masih mencintai Damar, walaupun ia tahu kalau Damar tidak mencintainya. Susah untuk menghilangkan rasa itu, tapi untuk berharap kembali bersama, sepertinya jauh panggang dari api."Siapa bilang? Hubungan Damar dan Jihan sudah selesai.""Bukankah mereka sudah tunangan?" tanya Viona untuk meyakinkan berita itu."Iya, tapi nyatanya nggak bisa dilanjutkan lagi.""Kasihan Mas Damar, pasti sangat kecewa berpisah dengan orang yang dicintainya." Ada rasa perih di hati ketika mengucapkan itu."Kamu tahu, mereka putus gara-gara kamu." Ucapan Adel tak khayal membuat Viona tampak sanga

  • Pernikahan Yang Tak Sempurna    Turunkan Egomu

    Semua menjadi panik karena tidak menemukan sosok Arka. Mereka tadi asyik membahas tentang ide rujuknya Damar dan Viona. Damar beranjak dari duduknya dan berjalan ke depan, takutnya Arka keluar. Mama Laras mencari ke dapur, siapa tahu Arkq sedang bermain bersama Lina. Tapi ternyata Lina tidak ada. Mama Laras pun menuju ke ruang keluarga, tempat mereka berkumpul dan bermain bersama Arka tadi."Ketemu nggak?" tanya Damar dengan panik. Tentu saja ia sangat panik melihat Arka menghilang dari pandangan mereka berempat.Semua menggelengkan kepalanya masing-masing. "Papa, bagaimana ini? Aku nggak tahu harus ngomong apa sama Viona." Damar sangat kebingungan. "Tenang, pasti Arka ketemu." Pak Yuda berusaha menenangkan Damar."Lina, kamu melihat Arka?" tanya Damar ketika melihat Lina berjalan menuju ke arah mereka"Arka? Ada kok." Lina menjawab dengan tenang tampak santai."Dimana?" tanya Damar, wajahnya langsung ceria."Saya bawa ke kamar Mas Damar. Arka sedang tidur.""Kok bisa?" Damar masih

  • Pernikahan Yang Tak Sempurna    Nggak Rela

    "Ayah!" Terdengar teriakan bahagia dari seorang anak kecil yang bernama Arka. Tampak Viona berdiri di samping Arka. Arka langsung memeluk ayahnya, kemudian menarik tangan ayahnya untuk masuk ke dalam.Damar tampak ragu, ia pun melirik ke arah Viona. Viona mengangguk kecil, menandakan kalau ia menyetujui tindakan Arka. Damar dan Arka masuk ke dalam, disusul Viona yang selesai menutup pintu. Dari saat mengetuk pintu tadi sampai sekarang, jantung Damar masih berdetak dengan kencang, ia tampak canggung berhadapan dengan Viona. "Maafkan aku, Mas. Seharusnya aku tidak merepotkan Mas pagi-pagi seperti ini," kata Viona dengan pelan ketika mereka bertiga duduk di sofa."Nggak apa-apa. Aku akan selalu melakukan apapun permintaan Arka. Ini aku bawakan sarapan untukmu." Damar menyerahkan bungkusan yang tadi ia bawa. Ia masih berusaha untuk menetralisir suasana hatinya. Entah kenapa, melihat Viona hari ini membuat Damar merasa sangat bahagia. Mungkin karena ia diizinkan mengajak Arka jalan-jalan.

  • Pernikahan Yang Tak Sempurna    Tak Semudah Itu

    "Ayah nanti pulang kelja bobok sama Alka ya?" kata Arka dengan penuh harap. Suara cadelnya membuat yang mendengarkan menjadi gemas. Tak khayal, ucapan Arak membuat Damar dan Viona tampak sangat kaget. Mereka tidak menyangka jika Arka akan berkata seperti itu."Iya, sayang. Sekarang Arka sama Bunda dulu ya?" bujuk Damar. Arka mengangguk, kemudian memeluk ayahnya. "Ayo Nak, kita pulang," ajak Mama Laras. Arka pun jalan bersama bunda dan omanya. Dengan berat hati, Arka mengikuti Oma dan bundanya. Ia pun melambaikan tangan pada ayahnya.Dama tampak terharu dengan perlakuan Arka kepadanya. Ia tidak menyangka jika Arka sangat dekat dengannya. Padahal selama ini ia tidak mendampingi keseharian Arka. Mungkin inilah yang namanya ikatan batin antara anak dan ayah. Walau terpisah, tapi tetap merasa dekat."Bundamu hebat, Nak. Tidak mengajarimu untuk membenci Ayah," kata Damar dalam hati."Ayo ke kantor lagi! Suara Irfan membuyarkan lamunan Damar. Damar dan Irfan berjalan menuju ke tempat parkir

  • Pernikahan Yang Tak Sempurna    Makan Siang Bersama

    "Boleh saya bertemu dengan Jihan?" pinta Damar."Untuk apa?" Mega masih saja menanggapi dengan ketus. Ia belum bisa menerima kalau hubungan Jihan dan Damar selesai. Ia masih membayangkan bagaimana komentar saudara, teman dan tetangga tentang putusnya hubungan Damar dan Jihan. Mereka pasti akan mencibir dan membicarakannya, bakal jadi trending topik di komplek ini. Mega mengkea nafas panjang."Ingin berbicara sebentar, Bu.""Saya rasa nggak ada yang perlu dibicarakan lagi. Semua sudah selesai. Silahkan pulang." Mega mengusir Damar."Bu, Damar kesini sebagai tamu, tidak baik seperti itu. Apa salahnya kalau ia bertemu dengan Jihan sebentar saja." Dedi berusaha menenangkan istrinya."Tamu tapi membuat tuan rumah sakit hati. Aku nggak mau melihat Jihan bersedih lagi. Silahkan pergi sebelum saya berteriak." Mega tetap bersikeras."Sebentar saja, Bu." Damar masih memohon pada Mega."Pergi! Pergi!" Mega berteriak sambil menunjuk-nunjuk wajah Damar."Maaf, Pak. Saya permisi pulang," pamit Dama

  • Pernikahan Yang Tak Sempurna    Tidak Nyaman

    "Viona." Mama Laras menutup mulutnya, ia seolah tidak percaya dengan apa yang dilihatnya."Iya, Ma. Ini Viona." Viona mendekati Mama Laras kemudian mencium tangan dan memeluknya.Mama Laras meneteskan air mata karena terharu melihat siapa yang datang. "Mama jangan nangis," kata Viona ketika melepaskan pelukannya."Mama bahagia melihat kamu datang." Mama Laras segera menghapus air matanya."Arka, kasih salam sama Oma." Viona berkat pada Arka."Ini Oma, Sayang. Sudah lupa, ya?" Mama Laras menggendong Arka. Arka hanya terdiam, ia masih bingung dengan situasi ini."Arka sudah besar ya, sudah berat." Mama Laras mencium Arka."Ayo ke dalam," ajak Mama Laras pada Viona."Iya, Ma."Viona mengikuti langkah kaki Mama Laras menuju ke ruang keluarga."Opa, lihat siapa yang datang," kata Maam Laras pada suaminya yang sedang asyik menonton berita di televisi. Pak Yuda menoleh ke arah istrinya."Viona? Arka." Pak Yuda tak kalah terkejutnya dengan kehadiran Viona dan Arka. Viona segera mendekati Pak

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status