Share

Bab 6 Kota Flower

Author: Anita An
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56

 “Kapan?”

“Saat aku menjemputnya dan membawanya kemari. Aku pergi meninggalkannya karena dia masih ketakutan, aku tidak mau membuatnya sampai jatuh pingsan. Maka dari itu aku memintamu untuk menemaninya!”

“Akira, ya aku mengerti sekarang. Aku dan Aresha akan menemaninya besok, kamu persiapkan saja dirimu baik- baik. Ya, nanti akan ada waktunya juga untukmu bertemu dengannya. Kami berdua tidak mungkin terus menemaninya” ucap Yasashi.

“Kenapa? Bukankah akan lebih baik kalian berdua menemaninya, dengan begitu dia akan menerima kalian kan?”

“Ya benar sih, tapi dengan begitu pula ia akan menaruh hatinya padaku!” ucap Yasashi tersenyum manis.

Ucapan Yasashi tidaklah lucu bagi Akira, justru Akira di buat kesal dengan ucapan itu.

“Apa maksudmu?” ucap Akira sembari berdiri dan mengepalkan tangannya.

Spontan Yasashi tertawa kecil, “Hahaha.... kalau begitu beranikan lah dirimu untuk menerima dirimu apa adanya. Jika memang takdir seperti itu maka tidak akan ada yang menghalangi kalian berdua kan?”

Akira pun berhenti marah pada Yasashi, Akira kembali duduk di sofa. Ia tersenyum manis dan kala tertawa kecil.

“Ya baiklah- baiklah. Urus saja dia dulu dengan baik, jangan biarkan di pulang lebih cepat!” ucap Akira memutuskan.

Putri Aresha dan Pangeran Yasashi tersenyum manis. Mereka menyetujui keputusan ini sekarang.

Perlahan- lahan rembulan malam dan bintang yang indah pergi meninggalkan negeri ini, kepergian mereka digantikan oleh arunika yang memberikan kehangatan dan kehidupan.

Aku terbangun dan merasakan kegelapan akan tempat ini. Aku merasa matahari telah bersinar terang di luar. Aku pun bergegas bangun dan segera membuka tirai jendela. Begitu terbuka aku melihat pemandangan indah, hutan belantara yang kulihat malam tadi itu memang benar, itu adalah hutan dan tempat ini yang tidak begitu ditumbuhi oleh tanaman dengan subur. Aku sekarang berada di istana seseorang, dan ini bukan lah mimpi. Untuk memastikan ini benar- benar nyata, aku mencubit tanganku sendiri hingga aku kesakitan.

“Awwww.... sakit! Ya ampun ini bukan mimpi....( beberapa saat kemudian aku tersadar) Apa? Ini bukan mimpi! Lalu aku berada dimana? Ya ampun, aku harus menemui Aresha! Mungkin dia bisa menjawab pertanyaanku sekarang, tapi... aku harus membersihkan diriku. Ya, tapi jika begitu maka aku tidak punya pakaian lain. Oh ya...( melirik lemari dan mendekatinya, lalu membuka lemari. Melihat lemari dipenuhi oleh gaun yang indah) wow.... gaun yang indah! Baiklah, pilih satu!” ucapku pada diri sendiri dengan semangat pagi.

Tidak lama kemudian aku telah selesai bersiap, dan segera keluar dari kamar ini dengan membawa tasku. Aku tidak akan meninggalkan satu barang pun disini, ya barangku.

Tidak disangka olehku, suasana malam yang sunyi itu telah berubah menjadi suasana ramai. Pagi ini aku melihat banyak orang disini. Mereka semua sibuk dengan kegiatan mereka masing- masing. Bahkan diriku, ya diriku tampaknya telah ditunggu oleh Aresha.

“An, sudah bangun? Sini! Aku mau menunjukan sesuatu sama kamu loh!” ucapnya sembari melambaikan tangan padaku.

Aku yang melihat dan mendengar dirinya pun segera bergegas mendekatinya. Aku segera menuruni anak tangga hingga tiba di dekatnya.

“Ya, apa yang menarik? Oh ya, disini banyak sekali orangnya. Mereka semua siapa?”

“Oh, itu jangan pedulikan mereka. Mereka adalah pelayan dan penjaga di tempat ini. Aku mau menunjukan sesuatu sama kamu loh, tapi kita harus keluar dari sini. Aku mau mengajakmu jalan- jalan, kamu mau kan?”

“Jalan- jalan ya? Tapi aku harus bertemu dengan  orang yang membawaku kemari itu loh, siapa namanya?”

“Akira, maksudmu?”

“Ya, Akira!”

“Tenang saja, nanti siang dia akan datang kok. Dia sedang sibuk kalau pagi- pagi begini. Kita jalan- jalan dulu yuk? Pagi- pagi begini biasanya banyak banget loh pedagang yang datang ke kota ini. Mau lihat tidak? Pokoknya ini pasti sangat menarik!”

“Oh ya? Baiklah jika begitu, ya aku akan membeli beberapa barang jika memang ada barang yang bagus!”

“Wah, sama dong! Aku juga berniat gitu. Ayo kita pergi?”

“Yo!”

Aku dan Putri Aresha pun pergi, kami berdua menaiki kereta kuda. Kereta yang menarik dan bergaya klasik. Dalam perjalanan menuju tempat yang menarik itu, kami berbincang.

“Wah, kamu cantik banget hari ini! Aku baru nyadar loh kamu pake gaun” pujinya padaku hingga membuatku merasa malu.

“Ya, terima kasih. Maaf ya aku tidak meminta ijin lebih dulu memakai gaun ini. Apa aku boleh memakai gaun ini?”

“Ya tentu saja, kamu boleh memiliki gaun dalam lemari kamar mu itu loh! Semuanya jika kamu mau!”

“Benarkah? Wah, terima kasih banyak. Tapi bukannya aku menolak, aku lebih suka pakaian yang simpel. Apa ada seperti itu?”

“Pakaian yang simpel ya? Hah, maaf ya aku tidak punya! Tapi aku punya gaun yang memakai bawahan celana loh! Kamu tenang saja, rasanya sih itu ada di lemarimu. Apa kamu sudah membuka semua lemarimu?”

“Ya sudah, ada satu lemari kan? Semuanya berisi gaun!”

“Oh, tidak. Kamarmu itu memiliki lebih dari satu lemari, ya ampun itu salahku! Seharusnya aku menunjukan lemarinya padamu. Setelah ini aku akan menunjukan lemarinya deh padamu!”

“Hahaha... tidak perlu, tidak perlu repot- repot. Ini saja sudah cukup, aku sangat berterima kasih padamu dan juga pada Akira. Akira kan namanya?”

“Ya benar, Akira!”

“Sebenarnya kita mau kemana sih?” ucapku sembari tersenyum manis dan membuka sedikit tirai jendela kereta kuda ini.

“Hah, tenang saja! Bersikap biasa saja lah, sebenarnya kita akan pergi ke kota. Lebih tepatnya ke pusat perbelanjaan. Kamu pasti akan menyukainya!”

“Oh, ya itu cukup menarik. Aku harap bisa menemukan beberapa benda yang bagus!”

Aresha tersenyum manis padaku, ia tak pernah melepaskan pandangannya padaku. Sementara hatinya berkata, “Apa maksudmu cukup menarik? Apa rencanaku tidak menarik? Memang apa yang kamu inginkan hingga kamu bisa mengatakan sesuatu yang menarik? Aku kan cuman melaksanakan perintah Akira, agar kamu bertahan di negeri ini!” kesalnya.

Aku pun terus melihat pemandangan di luar kereta ini, pemandangan yang benar- benar membuatku kagum. Aku seperti berada di dunia masa lalu, semua yang kulihat bergaya klasik dan menarik untuk diperhatikan. Semua orang disini menjadikan kuda sebagai transportasi. Bahkan kulihat ada beberapa orang berpenampilan seperti pendengar dengan pedang, dan panah. Mereka semua terlihat hebat sekali.

Perlahan- lahan kami tiba kota dengan pemandangan yang menarik dan menakjubkan. Kereta kuda ini berhenti, aku pun bergegas keluar bersama Aresha.

“Wah, menarik sekali! Apa nama kota ini?” tanyaku padanya.

“Ya tentu saja seperti kataku, sangat menarik kan? Nama kota ini adalah Kota Flower”

“Apa? Kota Flower?” tanyaku terkejut mendengar nama kota ini, aku merasa tidak asing dengan nama kota ini. Nama kota ini mirip dengan nama kota dalam novel karanganku.

“Ya, Kota Flower.”

“Oh, apakah mereka semua sedang melakukan festival?”

“Festival? Tidak, tidak ada festival di bulan ini. Kenapa kamu bertanya tentang festival?”

“Ah ya karena kupikir mereka seperti mengenakan pakaian festival, pakaian mereka semua menarik. Apa ini sebuah acara?”

Aresha terdiam, dia pun berucap dalam hatinya “Apa maksudmu? Tidak ada festival, tidak ada acara! Mereka memang berpakaian seperti itu gadis bodoh!” kesalnya sementara dirinya terlihat tersenyum manis pada An.

Comments (2)
goodnovel comment avatar
Kusnia
ahh knpa harus diulang² sih....
goodnovel comment avatar
AkiraDestroyer
he or she, bahasa Inggris + Indonesia . good
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Pernikahan Raja Vampire (Indonesia)   Bab 7 Apa yang terjadi di sana, Ibu?

    Perlahan- lahan kami tiba kota dengan pemandangan yang menarik dan menakjubkan. Kereta kuda ini berhenti, aku pun bergegas keluar bersama Aresha. “Wah, menarik sekali! Apa nama kota ini?” tanyaku padanya. “Ya tentu saja seperti kataku, sangat menarik kan? Nama kota ini adalah Kota Flower” “Apa? Kota Flower?” tanyaku terkejut mendengar nama kota ini, aku merasa tidak asing dengan nama kota ini. Nama kota ini mirip dengan nama kota dalam novel karanganku. “Ya, Kota Flower.” “Oh, apakah mereka semua sedang melakukan festival?” “Festival? Tidak, tidak ada festival di bulan ini. Kenapa kamu bertanya tentang festival?” “Ah ya karena k

  • Pernikahan Raja Vampire (Indonesia)   Bab 8 Gadis yang jatuh dari pohon, Malaikat?

    Aku pun mulai mengeluarkan handphone dari dalam tasku, lalu mulai menghubungi ibuku. Deringan telpon berbunyi, menunggu beberapa saat untuk terhubung yang tidak lama kemudian telponku diterima oleh seseorang yang tidak lain adalah ibuku. “Hallo, An!” Aku mendengar suara ibu, aku merasa senang bercampur sedih. “Ibu, ini aku An. Aku ingin bicara dengan ibu. Apa ibu punya waktu sebentar untukku?” “An! Syukurlah kamu baik- baik saja, dimana kamu sekarang? Ibu harap kamu tidak kembali. Jangan pernah kembali kemari An. Pergi lah sejauh- jauhnya, jangan pernah kembali An” ucap ibu dengan nada bicara senang bercampur sedih. “Ibu, apa yang terjadi? Katakan padaku, apa yang terjadi?”

  • Pernikahan Raja Vampire (Indonesia)   Bab 9 Bukan mimpi yang manis

    Aku yang mendengar ucapan perempuan itu sontak kaget, aku mulai berpikir sesuatu telah menimpa keluargaku disana. Aku berpikir perempuan ini telah membunuh keluargaku. Sontak aku langsung syok, dan menangis. Aku tidak langsung mematikan ponselku, melainkan segera menyimpan rekaman perbincangan yang kudengar lewat ponsel ini. Ponselku selalu melakukan hal otomatis saat menghubungi seseorang. Ponselku telah mengatur rekaman ini sejak awal, dan aku secepatnya menyimpan rekaman ini lalu mengakhiri komunikasi ini. Aku tidak boleh panik dan menduga berlebihan tentang keluargaku, aku pun secepatnya meminta bantuan orang lain yang tidak lain adalah tetanggaku yang dulu, dan kini dia sudah pindah tetapi aku masih menyimpan ponselnya saat aku masih serumah dengan ibuku. Aku pun mengirimkan pesan padanya, “Pagi Bibi Mei, ini aku An. Aku baik- baik saja disini. Aku ingin meminta bantuan bibi, bisakah bibi datang ke r

  • Pernikahan Raja Vampire (Indonesia)   Bab 10 Arti nama Kazexian

    Dedaunan kembali berjatuhan. Sementara di atas pohon besar ini, diriku telah melihat siapa yang membuat getaran hebat dan hampir membuatku jatuh dari pohon ini. dia tidak lain adalah seorang laki- laki yang memukul pohon dengan sekuat tenaganya, bersama ketiga teman pria. Dia melakukannya lagi, dan aku tidak bisa bertahan dengan baik. Aku terlepas dari pengganganku, dan aku terjatuh dari atas pohon bersamaan dedaunan yang berjatuhan. “Aaaaa......!!!” teriakku dengan ketakutan yang hampir membuatku mati. Aku pikir jatuh dari pohon itu akan membuatku mati, tetapi kenyataannya tidak. Aku jatuh dan menimpa seseorang di bawah. “Brukk!” suara jatuh diriku menimpa seorang pria di bawahnya. Terjatuh menimpa pria itu dengan posisi berada diatas tubuhnya, karena jatuh dari poh

  • Pernikahan Raja Vampire (Indonesia)   Bab 11 Apakah dia gadis palsu?

    Aku pun segera meminum air pemberian pria ini. Segar dan sejuk, dan aku mendapatkan energiku lagi. Itu lah yang aku rasakan setelah meminum air ini. Aku merasa lega dan kesadaranku kembali. Setelah terasa cukup untuk minum, aku segera mengembalikan minuman ini pada pria itu.“Ini, terima kasih

  • Pernikahan Raja Vampire (Indonesia)   Bab 12 Marah atau cinta?

    Brother kedua pun berucap, “Brother, kamu mau kemana?”“Ya pulang lah, kenapa harus terus disana? Apa tidak ada tempat lain?”Dua brother pun segera menyusulnya, sembari berjalan brother kedua berucap “Younger brother, saya dan brothe

  • Pernikahan Raja Vampire (Indonesia)   Bab 13 Cara mendapatkan perhatian bagian 1

    “Hei, apa kamu baik- baik saja? An...An!”Aku tertegun dalam lamunan, melihat Kazexian sesaat lalu berucap “Ya, ada apa? Maaf!”

  • Pernikahan Raja Vampire (Indonesia)   Bab 14 Cara mendapatkan perhatian bagian 2

    “Ya maksudku sifat mereka. Ketampanan belum tentu mencerminkan sifat asli mereka, bisa saja tampan tapi sifat jahat!”“Ah, kamu berlebihan!” ucap Aresha sementara hatinya berkata “Ya benar, maaf ya. Tapi he akan memperlakukanmu dengan sangat baik. He adalah jodohmu!&rdqu

Latest chapter

  • Pernikahan Raja Vampire (Indonesia)   Bab 303 End

    Sontak mereka bertiga terkejut, mereka tidak percaya tetapi ini lah kenyataan.“Jadi sebenarnya kamu dan An memiliki ikatan dulu? Lalu siapa An sebenarnya di masa lalu?” tanya sister.“Ya benar, aku memiliki ikatan dengannya!” jawab singkat Akira tanpa memberitahukan siapa An sebenarnya.“Tunggu! Dulu aku pernah bermimpi saat mengandung An. Seorang perempuan dengan naga menghampiriku dan mengatakan bahwa aku adalah wanita yang beruntung, aku akan dikaruniai seorang anak yang sangat luar biasa. Yang menjadi meimbang kehidupan. Aku berkali-kali bertemu dengan wanita ini tetapi she tidak pernah mengatakannya padaku. Jadi aku pikir, jika dirimu dan An memiliki ikatan. Maka dalam mimpiku itu benar-benar nyata. Aku melahirkan anak perempuan, seorang reinkarnasi” ucap ibu.Akira tersenyum, “Aku senang kamu menyadarinya, tetapi she tetap menghormatimu kan?.”“Ya, she tidak pernah menampakkan kemarahannya di depanku!”“Jika begitu, dimana An sekarang?”“She mengatakan di pantai, apakah di deka

  • Pernikahan Raja Vampire (Indonesia)   Bab 302

    Sementara itu, keberadaan An.Aku telah tiba di stasiun kereta api Ochayama, memesan tiket karena aku belum punya kartu masuk otomatisnya. Setelah melewati penjagaan tiket, aku segera masuk ke kereta api yang telah menunggu. Segera memasuki kereta api dan duduk di kursi, banyak orang yang masuk. Tiba-tiba ponselku menerima panggilan telepon dari sister. Aku segera menerima panggilan darinya.“Pagi sister, ada apa?” sapaku.“Kamu dimana, kamu lari lagi ya?” jawab sister.“Kamu galak sekali pagi-pagi, ada apa? Bukankah kepergianku sudah kukatakan pada penjaga gerbang jika aku pergi jalan-jalan, jika Akira mencariku harap cari sendiri!”Suara sister menjawab, “Oh, kamu jalan-jalan ya. Kenapa tidak mengajakku juga? Apakah kamu ke mall atau butik? Kamu mau membeli pakaian baru ya?”Aku yang mendengar apa yang dikatakan sister bingung dan heran, “Hah, oh aku tidak pernah membeli pakaian. Aku hanya jalan, apakah sister akan datang?”Suara sister menjawab, “Tidak, lalu kenapa kamu ke pantai?”

  • Pernikahan Raja Vampire (Indonesia)   Bab 301

    Begitu An pergi meninggalkan ruang tamu ini, tante Aira tersenyum manis.“Akira, mama mau katakan sesuatu yang penting. An memang mencintai pria lain. Tapi kamu tidak perlu khawatir, she menerima perjodohan ini. Ibu mengatakan sesuatu tentangmu, tentang rasa sakit dan mimpi buruk yang kamu alami. Kamu mengalami koma, sifatmu berubah dan sebagainya. She juga mengatakan jika dirinya mencintai raja vampire. Saya rasa kamu mengalami mimpi itu juga kan, Akira?” ucap tante Aira sembari tersenyum.“Ya, benarkah itu? Mengapa kami bermimpi yang sama?” ucap Akira terkejut.“Mungkin saja yang dikatakan seseorang itu benar, mama menemui penerawang untukmu. Mama pikir apa yang she katakan benar. Artinya kalian memang berjodoh, mungkin di dunia yang berbeda itu.... kalian terpisah. Tapi jangan khawatir, sekarang kamu tidak boleh kehilangannya lagi. Besok ajaklah she untuk melihat gaun pengantin”“Ma, apakah mama lupa? An baru saja mengatakan she tidak peduli dengan pernikahan ini. Semuanya terserah

  • Pernikahan Raja Vampire (Indonesia)   Bab 300

    “Ya kamu benar. Kenapa ibu mau menjodohkanku dengannya? Ini aneh sekali.”“Ya, tapi kamu beruntung tidak perlu repot sepertiku. Lagi pula pria yang kamu dapatkan itu pasti menarik. Konon seseorang yang dijodohkan mungkin saja jodohmu, pria itu menerimamu dan he bersikap dingin. Kamu jangan salah sangka padanya, he hanya ingin antara kamu dan ibu menjalin hubungan yang baik. Tante Aira sangat senang atas perjodohan ini. Ah iya, apakah selama kamu melarikan diri bertemu dengan bibir Mei? Sekarang she bersama anak laki-laki yang juga tampan.”“Ya, dan namanya adalah Kim. Bukankah begitu?”Sister menganggukan kepala, “Ya kamu benar”.“Kalian bertemu dengannya ya?”Sister menganggukan kepala, “Ya benar, bibi Mei dan ibu juga sudah bicara.”“Sister, menurutmu apakah Akira itu akan melakukan sesuatu jika aku melarikan diri di hari pernikahan?”“Ya tentu saja, begitu juga dengan sister. Bisakah kamu tidak membuat malu keluarga kita? Memang apa yang ingin kamu cari lagi?”“Seseorang yang ada d

  • Pernikahan Raja Vampire (Indonesia)   Bab 299

    “Jika aku menaruh hatiku padamu, apakah kamu akan mencintaiku selamanya? Menerimaku apa adanya?” ucapku dengan pelan.Akira mengelus rambutku, he tersenyum dan melihat ke arahku, diriku juga melihat Akira.“Ya, aku janji padamu. Aku akan mencintaimu selamanya dan menerimamu apa adanya” jawabnya.“Janji?” ucapku sembari menunjukan jari kelingking.Akira pun mengaitkan jari kelingkingnya dengan jariku sembari berucap “Ya, aku janji padamu. Janji.”Tidak ada yang perlu aku khawatirkan sekarang, aku hanya perlu menaruh sedikit kepercayaan padanya meski aku masih meragukannya. Ini adalah perjalanan yang panjang, sepanjang perjalanan aku hanya memeluk pria ini.“Kenapa kamu tidak mau melepaskanku, Akira? Bukankah kamu tahu aku tidak mencintaimu, dan aku juga menolak perjodohan tapi kamu tetap keras kepala” ucapku.“Aku akan sangat sedih jika kehilanganmu, aku merasa kita pernah dipertemukan sebelumnya. Meski kamu menolakku, aku akan tetap mencintaimu” jawabnya.Hingga kami tiba di sebuah ru

  • Pernikahan Raja Vampire (Indonesia)   Bab 298

    Perbincangan panjang itu tidak menghasilkan apapun, aku memikirkan apa yang ditawarkan oleh pria itu padaku. Hingga Akira kembali dan duduk berhadapan denganku.“Saya sudah membereskan mereka, sekarang apakah kamu masih ingin berbincang dengan saya?” ucapnya menatapku.“Ya, ngomong-ngomong apakah kamu serius dengan ucapanmu tadi?”“Hah, kamu memikirkan tawaran dariku ya? Ya tentu saja, jika kamu mencari pacar perempuanku. Aku akan memperlakukanmu dengan sangat baik.”“Aku akan memikirkannya, kamu tidak akan memanggil ibuku kemari kan?”Akira menggelengkan kepalanya, “Tidak, untuk apa? Bukankah kamu sendiri tidak mau bertemu dengan ibumu?”Aku menganggukan kepala.“Lalu apakah kamu mau jadi my girlfriend?”“Kamu benar-benar berjanji akan memperlakukanku dengan baik tidak?”“Ya tentu saja, aku tidak akan mengatakan hubungan kita dari perjodohan. Selama pacaran jika kamu tidak menyukaiku, kamu bisa memutuskan hubungan kita dan tidak akan ada yang tersakiti!” ucapnya sementara hatinya ber

  • Pernikahan Raja Vampire (Indonesia)   Bab 297

    Para pria berjas hitam mulai mendatangi lokasi yang telah ditentukan, mereka bertemu dengan pria yang memberitahu keberadaan An. Secepatnya orang-orang berjas hitam itu mengepung rumah itu dari kejauhan dan menghubungi tuan muda Akira untuk segera datang ke lokasi.Sementara itu keberadaan An,Perasaan cemas menghantui diriku, namun sisi lain aku tidak perlu mempermasalahkan masalah ini besar-besar. Tidak ada yang perlu membuatku takut. Aku bukan perampok atau pun pencuri, aku tidak perlu takut.Aku pun membiarkan masalah ini, dan menganggapnya adalah hal biasa yang harus acuhkan. Aku mulai membuka laptop dan menulis naskah novel baru. Aku hanya berharap novel barunya tidak membawaku ke dunianya lagi, seperti kejadian dulu. Aku menulis genre werewolf dan tentang seorang gadis dengan petualangan serunya.Tiba-tiba seseorang mengetuk pintu rumahku, “Tok...tok...tok!” ketukan pintu tiga kali tanpa mengatakan siapa yang datang. Aku pun segera mengintip di jendela dan terkejut Akira telah

  • Pernikahan Raja Vampire (Indonesia)   Bab 296

    Aku tidak tahu apa yang terjadi di kuil harapan setelah aku meninggalkannya. Perjalanan ini tidaklah sepi dan seperti yang aku harapkan. Aku akan pergi dengan kebebasan tanpa memikirkan semua itu, ya perjodohan itu. Nyonya yang mengizinkan aku ikut dengan rombongan ini duduk disampingku.“Namamu An bukan?” tanya nyonya yang aku rasa she telah melihat tanda pengenalku.“Ya namaku An, itu adalah nama panggilan. Nyonya, terima kasih banyak sudah membantuku pergi jalan-jalan. Aku tidak akan bisa melihat pantai lagi, mungkin.”“Hah, memang kamu mau kemana? Apakah sesuatu telah terjadi padamu atau keluargamu?”“Tidak, semuanya baik-baik saja. Tapi kegiatan sekolahku akan sangat banyak...” jawabku dengan nada sedih.Nyonya tersenyum, she memahami perasaan gadis ini. “Ya, aku juga pernah berpikir begitu. Tetapi semuanya akan baik-baik saja.”Entah berapa lama kami di perjalanan ini. Tetapi perutku keroncongan, perutku terus berbunyi karena aku sejak pagi belum sarapan. Aku tidak menyempatkan

  • Pernikahan Raja Vampire (Indonesia)   Bab 295

    Sementara itu keberadaan ibuku dan tante Aira. Diam-diam mereka berdua pagi ini pergi ke peramal di kuil harapan ini. Seorang perempuan paruh baya yang disebut sebagai peramal telah berada di depan mereka.“Nyonya, bisakah kamu melihat masa depan anakku? Mungkinkah anak kami berdua berjodoh?”“Apakah kalian berdua memiliki fotonya?” jawab peramal.“Ya tentu!” jawab ibuku sembari menyerahkan foto An, dan tante Aira menyerahkan foto Akira.Lalu peramal melihat kedua foto itu di kedua tangannya. Seketika itu peramal melihat sesuatu yang sangat jauh telah terjadi, itu membuat dirinya terkejut. Peramal melihat masa lalu gadis ini dan siapa dirinya sebenarnya begitu juga dengan foto Akira. Peramal juga melihat masa depan di foto An yang kecewa hingga mengakhiri dirinya dan di foto Akira, he akan dipenuhi penyesalan. Namun dirinya tidak dapat melihat apakah dua orang ini berjodoh atau tidak. Peramal menundukan kepala lalu memberikan kembali kedua foto itu kepada ibuku dan tante Aira.“Nyonya

DMCA.com Protection Status