Hujan masih turun dengan derasnya membasahi tempat ini. Aku bersyukur telah memiliki rumah yang di bangun dengan cepat oleh Pangeran Kazexian. Aku telah menghangatkan tubuh di dekat api unggun dengan waktu yang cukup lama.
Aku pun melihat kakiku yang terluka, ada darah di kakiku.
Perlahan-lahan hujan mulai mereda, burung-burung mulai berkicau menyambut cahaya matahari. Api unggun itu juga telah tersisa bara yang menyala. Aku duduk berdua dengan pria ini, he masih disini menemaniku. He memeluk erat diriku, memberiku kehangatan.“Kamu sangat baik, apa yang ingin kamu dapatkan sebagai hadiah karena telah menyelamatkan pria malang itu?” ucapnya padaku.
Aresha segera menundukan kepalanya ke bawah, she tidak bisa berkata apapun. Sementara Yasashi tersenyum kecil dan menjawab “Kami tidak akan melakukan hal itu, ayah. Lagi pula jika kami datang kesana itu hanya akan merusak suasanamu dengan An, bukankah kalian baru saja baikan. Apakah gadis itu telah menerima ayah? Ya setidaknya she menerima kenyataannya!.”Akira yang mendengar jawaban Pangeran Yasashi itu menatapnya dengan tajam, tidak berkedip dan matanya memerah semerah darah. Ak
Menjelang malam tiba, di bawah cahaya bulan dan bintang bersinar terang. Angin berhembus dingin di luar rumah ini, cuaca yang cerah setelah hujan mereda.Aku telah selesai mengganti perban pria malang ini, he terus terbaring di tempat tidur. Aku tersenyum padanya sesaat, dan berkata “Cepatlah sembuh, dan pergilah. Aku hanya berniat menolongmu. Tapi aku tidak bisa melindungimu. Aku tidak bisa, aku harap kamu cepat sembuh lalu pergi. Eh, tapi aku bukan bermaksud mengusirmu. Aku hanya mela
Sementara itu, istana kerajaan vampir. Seorang pria telah berbincang dengan pangeran Yasashi di ruang rahasia. Tempat yang menjadi penyusunan rencana perlawanan, peperangan dan apapun itu mengenai kerajaan vampir.“Pangeran Yasashi, saya ingin kamu menuntaskan masalah yang ada di bagian selatan bersama pasukanmu. Ayah mendapatkan laporan kalau di bagian selatan ada pemberontakan. Ini tidak seberapa tetapi pemberontakan ini membawa nama Tuan Ederra. Sepertinya pria ini memiliki beberapa
Aresha pun melihat ke arah ayahnya, menatap wajah ayahnya sesaat lalu menjawab “Ayah, she juga mengatakan hal yang lain.”“Apa yang she katakan? Beritahu ayah!”“Ayah akan kecewa jika mendengar apa yang she kat
Hari hampir menjelang siang, aku terus menyusuri sungai. Aku tidak tahu telah berapa jauh, tetapi aku belum juga mendapatkan ikan.“Hah, lelah sekali!. Perutmu mulai keroncongan, aku lapar! Ya sepertinya lain kali aku memancing ikan di sungai. Aku harus pergi ke kota untuk membeli sesuatu kan? Aku tidak mungkin seperti bisa bertahan hidup seperti ini” ucapku sembari pulang ke rumah.
Saat tiba menjelang malam, kegelapan menyelimuti tempat ini kembali dan aku telah menyalakan penerangan untuk rumah ini. Aku segera memasak makanan dan menyajikannya di atas meja. Aku kembali membawa makanan yang kumasak ke dalam kamar, menemui paman pertama.“Paman pertama, aku bantu bangun ya! Kita makan malam bersama-sama” ucapku segera mendekati paman pertama dan membantunya bangun dari tempat tidur.
Saat terus memperhatikan paman pertama, tiba-tiba kelelawar yang hinggap di atas pohon mendapatkan serangan tak terduga. Ya serangan mendadak berupaya lemparan batu kerikil dan hampir mengenai kelelawar. Kelelawar itu kaget hingga terjatuh ke tanah. Kelelawar itu terjatuh dan langsung merubah wujudnya menjadi manusia. Menjadi seorang pria tampan.“Aww.... sakit, pinggangku!” keluhnya segera bangkit dari jatuh dengan menahan rasa sakit di pinggangnya.