Beranda / Fiksi Remaja / Pernikahan Rahasia dengan Dosen Tampan / 95. Aku Pun Sama Mencintaimu Juga

Share

95. Aku Pun Sama Mencintaimu Juga

Penulis: Almiftiafay
last update Terakhir Diperbarui: 2024-11-07 13:41:43
Amaya memeluk erat pinggang Kelvin. Ia jatuhkan kepalanya pada punggungnya yang bidang, tergugu dalam tangis saat Kelvin tak memberi reaksi apapun selama beberapa saat.

Barangkali sibuk menguraikan gelombang kejut yang tiba-tiba menyerangnya saat Amaya menyusul dan memeluknya.

Mungkin setelah keheningan yang terjadi lebih dari enam puluh detik, barulah Kelvin menimpakan tangan besarnya pada punggung tangan Amaya yang terasa dingin.

Ia remas jari-jari kecil itu sebelum diuraikannya perlahan sehingga Amaya melepaskan pelukannya.

Kelvin menghadapkan tubuhnya pada Amaya sehingga kini ia bisa menjumpai maniknya yang sendu, basah terguyur air hujan.

Amaya mencoba menata kata di tengah napasnya yang tersengal itu, “Maaf,” ucap Amaya akhirnya. “Aku ...” Amaya menunduk menghindari tatapan mata Kelvin saat bahunya berguncang mengiringi lisannya yang menuturkan, “Aku suka sama kamu,” akunya. “Aku juga jatuh cinta sama kamu, Kelvin. Bukannya aku nggak mau peduli, aku hanya berpikir bahwa yang
Almiftiafay

halo holaaaaaa maaf satu bab dulu yaaaa, 1 nya nyusul bentar lagi hihihi. maaciwww udah baca akak semua, tunggu yahh 🤗

| 26
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (6)
goodnovel comment avatar
Diahayu Aristiani
hujan2 kedinginan trus ciuman. beuuhh mantap pak dosen
goodnovel comment avatar
Eva
Abis itu unboxing ya huhu
goodnovel comment avatar
Eva
Wahhh first kiss mereka nih. Ikut deg degan banget bacanyaa
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Pernikahan Rahasia dengan Dosen Tampan    96. Ciuman Pertama Kita

    Amaya meremas erat kemeja yang ada di pinggang Kelvin utuk meredam rasa gugupnya yang datang tiada tara. Ini adalah ciuman pertama mereka. Sentuhan bibir kala hujan belum mereda. Menghangatkan diri saat berubah dari sekadar ciuman menjadi pagutan yang lambat-laun seakan membakar gairah. Amaya diburu detak jantungnya yang berdenyut kencang. Batas-batas kesalahpahaman yang belum lama ini hadir di antara mereka seketika sirna. Gigil tergerus saat bibir saling memberi gigitan. Amaya yang paling tegang karena ini pertamakali baginya. Bibir Kelvin terasa manis, wangi dan sensual seakan menuntut Amaya agar tercandu padanya. Amaya membuka mata saat Kelvin menarik wajahnya. Ada sebuah ketidakrelaan saat semua itu harus berakhir begitu saja. Amaya melihatya tersenyum, lesung pipinya terlihat sangat jelas di hadapannya apalagi saat pria itu menunduk dan mensejajarkan pandangan. Berpikir Kelvin masih belum cukup akan ciuman mereka barusan, Amaya menutup kembali matanya. Tetapi al

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-07
  • Pernikahan Rahasia dengan Dosen Tampan    97. Dari Sentuhan

    "Seperti apa misalnya?" tanya Amaya, matanya menatap Kelvin yang tersenyum tipis.Lesung pipinya kembali menggoda saat ia mengembalikan tanya dari Amaya dengan, "Apa menurutmu? Aku pikir kamu sudah tahu."Pupil Amaya bergerak gugup. Bohong jika ia tak tahu.Ia tahu apa maksudnya itu. Amaya hampir menjawab Kelvin sebelum pria itu memindah dirinya dari atas Amaya ke sisi kiri tempat di mana ia tidur.Lengannya yang besar merengkuh pinggang Amaya, menariknya lebih dekat.Amaya menutup mata saat Kelvin menciumnya kembali, kali ini tak selama sebelumnya. Hanya beberapa detik sebelum ia berbisik, "Bagaimana ini?""Apa?" balas Amaya seraya menyentuh jakunnya yang naik turun saat ia bicara."Tadi rasanya sangat khawatir, cemas karena berpikir aku nggak akan bisa menemukanmu," jawabnya. "Tapi lihat siapa yang aku peluk sekarang ... perempuan yang tadi aku cari sampai hampir putus asa."Amaya terlambat menghindar karena Kelvin mendekapnya semakin erat, bibirnya memagut Amaya. Hal yang berulang

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-08
  • Pernikahan Rahasia dengan Dosen Tampan    98. Malam Pertama Kita

    "Kamu yakin?" Salah satu alis Kelvin terangkat, memastikan pada Amaya bahwa ia telah memberikan keputusan yang benar. Amaya mengangguk, "Iya," jawabnya. Setelah itu, lampu kamar di atas mereka padam, ruangan hanya diterangi oleh temaram dimmer yang memeluk mereka dalam rasa hangat kala hujan masih bertubi turun di luar. Amaya lupa bagaimana caranya semua pakaian yang ia kenakan telah tiada. Jantungnya berdebar sewaktu mereka saling bersentuhan. Iris saling menatap dalam sayu, hening merasuk tak sebanding dengan debaran yang semakin liar. Saat telapak tangan Kelvin menarik pinggangnya agar mereka lebih dekat, Amaya tak bisa lagi menahan suaranya. "Ahh—" rintihnya. "S-sakit." Netranya berair menatap Kelvin. Sadar bahwa mereka tidak seimbang. Kelvin adalah pria matang yang umurnya hampir dua kali lipat dari Amaya. Ia mencengkeram bahu Kelvin erat-erat, tak peduli jika itu akan meninggalkan bekas di lapisan terluar kulitnya. "Maaf," bisik Kelvin saat bibirnya menyingg

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-08
  • Pernikahan Rahasia dengan Dosen Tampan    99. Nyeri Pasca Semalam

    Saat Amaya membuka matanya pagi ini, ia merasa badannya benar-benar remuk. Ia perlahan bangun dari berbaringnya dan memandang ke sisi kiri ranjang yang telah kosong.Tidak tampak keberadaan Kelvin yang semalaman memeluknya.Ia menyingkap selimut yang menutupi kakinya. Melihat noktah merah yang semalam dijumpainya itu masih berada di sana.Yang menandakan apa yang ia lakukan tadi malam bersama dengan Kelvin itu adalah sebuah hal yang nyata. Mereka telah menjadi sepasang suami istri—dalam arti yang sesungguhnya.Jika Amaya masih ragu, ia bisa melihat pada gaun tidur yang sedang ia kenakan ini. Bahan satin lembut yang semalam diambil dan dipakaikan Kelvin untuknya.Ia menurunkan kakinya perlahan dari ranjang, berdiri dan hampir menangis karena area genitalnya terasa nyeri.Ia sempat mengatakan hal itu pada Kelvin semalam sebelum mereka benar-benar terlelap.‘Rasanya sakit, aku nggak yakin bisa jalan besok,’ ungkapnya.‘Sesuatu yang terasa nikmat memang diawali dengan rasa sakit, Amaya,’

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-09
  • Pernikahan Rahasia dengan Dosen Tampan    100. Pro Player

    "Iya—nggak—beneran enggak," tegas Amaya karena mata Kelvin seperti sangsi dengan jawaban yang diberikannya. Pria itu hanya tersenyum sebelum menghilang di balik pintu ruang ganti. Baru beberapa menit setelahnya, Amaya mengikutinya. Bukan untuk menyusulnya mandi! Tetapi untuk menyiapkan pakaian Kelvin. Ia ingin lakukan ini sejak dulu karena jujur ia sangat suka dengan pakaian yang dipilih oleh Kelvin, jadi sesekali ia juga ingin memadu-madankan apa yang bagus yang ia bisa dapatkan dari dalam lemarinya yang berukuran titan itu. Pilihannya jatuh pada kemeja warna biru muda, dan setelan jas navy. Sepertinya Kelvin belum pernah memakai perpaduan ini. Amaya menunggunya hingga selesai, sampai wangi sabun menggelitik indera pembaunya, menandakan Kelvin keluar dan sepertinya ia sedikit terkejut dengan yang dilakukan oleh Amaya. "Kamu mau aku pakai baju ini?" tanyanya. "Iya, s-suka nggak?" "Apapun yang dipilih sama istri tuh bukannya emang harus selalu disukai ya?" Seulas senyum kemb

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-09
  • Pernikahan Rahasia dengan Dosen Tampan    101. Belum Cukupkah Debaran Semalam?

    Belum cukupkah debaran-debaran yang semalam diberikan olehnya?Amaya meremas jemarinya semakin kuat, sadar semakin banyak pasang mata yang menyaksikan mereka.Tapi senyum Kelvin yang lebih tipis dari dua milimeter itu justru seolah menikmati kegugupan Amaya. “Dari kak Serena,” ucap Kelvin akhirnya. “Tadi saya mampir ke kafe buat beli kopi dan Kak Serena titip itu buat dikasihkan ke kamu.”Bohong!Amaya tahu bahwa itu pasti bohong. Dilihat dari bagaimana Kelvin pernah mengatakan ‘aku ingin semua orang tahu kalau kamu istriku’ ... yang baru saja dilakukan oleh Kelvin ini adalah sebuah kebohongan yang kentara di mata Amaya.Entah harus ia sebut bagaimana? Apa itu adalah sebuah kebohongan manis?“T-terima kasih,” kata Amaya, ia meraih satu kotak kue dengan penutup bening yang tampak cantik itu dan mendekatkannya.“Sama-sama,” jawab Kelvin.Ia beranjak pergi dari samping Amaya, menguraikan keterkejutan di sekitar keduanya untuk kembali ke aktivitas normal.Pria itu menuju ke sudut diagon

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-10
  • Pernikahan Rahasia dengan Dosen Tampan    102. Jangan Cium!

    Amaya menggenggam garpu yang ada di tangannya kian erat saat melihat Kelvin yang dengan gegas berdiri dari duduknya. Pria itu dijumpainya berlutut dan dengan cepat membantu Caecil bangun. Dari tempat Amaya berada, ia bisa mendengar bariton Kelvin bertanya, “Kamu baik-baik saja?” “Ah—panas banget, Pak Kelvin.” Jawab itu disertai dengan kedua tangannya yang mengusap bagian depan pakaian yang ia kenakan, seperti sebelumnya. Kelvin terlihat meraih tisu dan menyerahkannya pada Caecil, “Kayaknya kamu perlu pergi ke UKK deh,” sarannya. “Takut kalau ada luka ruam gara-gara panas atau gimana gitu.” “Bapak yang antar?” “Sama Bu Sonya ,” jawab Kelvin. “Beliau bilang mau jenguk asdos-nya tadi di UKK.” Kelvin tampak menoleh pada rekan sesama dosennya yang baru ia sebutkan namanya itu—Sonya—yang juga dengan gegas bangun dari tempat beliau duduk dan mengangguk tak keberatan. “Ayo ke sana sama saya,” ajak beliau. Maka pergilah dua orang itu meninggalkan kantin, masih dengan diiringi oleh ta

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-10
  • Pernikahan Rahasia dengan Dosen Tampan    103. Gigit Di Mana?

    Saat Kelvin menarik kepalanya dari leher Amaya, ia menyentuh dagu kecilnya sembari menunjukkan seulas senyum. Tampak seperti sebuah ekspresi yang seolah bertanya, ‘Gimana? Masih belum percaya?’ Sementara Amaya menggosok lehernya, matanya menatap Kelvin dengan gugup saat ia menghela dalam napasnya, “Kalau besok kelihatan merahnya gimana?” “Aku nggak bikin merah kok,” jawab Kelvin. “Itu cuma gigitan kecil, kalau kamu mau yang merah, nanti malam aku bisa—“ “Jangan,” cegah Amaya. “Jangan buat di leher maksudnya,” ralatnya. Mendengar itu membuat Kelvin yang tadinya sudah memiliki niat untuk melonggarkan tangannya yang mengunci Amaya di dinding kini kembali terpaku di sana. Ia mengangguk saat mengatakan, “Sure. Akan aku buat di tempat yang lain yang cuma aku sendiri yang bisa lihat.” Amaya menggigit bibirnya, merasa kalah karena ia mengatakan sesuatu yang ambigu dengan ‘Jangan buat di leher’ yang justru dianggap oleh Kelvin agar pria itu membuatnya di tempat yang lain. Sepasang

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-11

Bab terbaru

  • Pernikahan Rahasia dengan Dosen Tampan    186. ‘I Love You, May ....’

    Nasib dua ratus tusuk telur gulung itu berakhir dengan dibagikan kepada orang-orang yang siang itu ada di Ruang Terbuka Hijau tempat di mana Amaya dan Kelvin berhenti.Tapi tentu saja tidak habis semuanya, orang-orang hanya mengambil seperlunya—tiga hingga lima tusuk saja.Sehingga makanan itu mereka putuskan agar berpindah tangan dan berhenti di rumah orang tua Kelvin serta di rumah Gafi. Arsen yang paling senang saat mendapatkan jajan itu dari keduanya.Amaya juga masih memakannya setelah mereka sampai di rumah. Bersama dengan Kelvin, mereka duduk di ruang makan, mendesis pedas oleh sambal buatan Bi Mara—yang juga diminta Amaya untuk membantu menghabiskan telur gulungnya.'Kapok deh, nggak bakal jajan tanpa tanya harga dulu,' batin Amaya seraya keluar dari kamarnya. Ia mengusap perutnya yang rasanya terlalu kenyang, terisi telur gulung.Ia merapikan rambutnya dan mencangklong tas miliknya. Ada agenda yang harus ia lakukan di luar. Ia bersama dengan Alin dan Naira akan mengerjakan

  • Pernikahan Rahasia dengan Dosen Tampan    185. Larangan Adalah Perintah

    Amaya mendorong Kelvin dengan menggunakan kedua tangannya. Sepasang matanya membola menatap prianya itu yang malah tersenyum dengan tanpa dosanya padahal Amaya dilanda kepanikan.Ia menoleh ke kiri dan ke kanan, memastikan tak ada orang yang melihat apa yang mereka lakukan karena memang saat ini mereka ada di tempat umum."Mas Vin apaan sih ah!" tegur Amaya. "Kita di tempat umum loh, jangan main cium-cium begitu dong! Gimana kalau ada yang lihat coba?"Yang mendapat protes justru menoleh ke kiri dan ke kanan, menirukan saat Amaya melakukannya dengan sedikit panik tadi."Oh ya? Siapa?" tanyanya, persis seperti nada bicara Amaya barusan.Amaya yang kesal memukul dadanya, tangan kecilnya itu diraih oleh Kelvin yang menariknya agar mendekat sebelum ia menjawab dengan "Aku nggak menemukan siapapun di sekitar sini yang lihat aku cium kamu, Amaya," katanya. "Penjual lagi sibuk ngejualin orang, pohon sama tanaman sibuk menikmati hidup mereka yang tenang dan dibelai-belai angin, cuma Kelvin aj

  • Pernikahan Rahasia dengan Dosen Tampan    184. Cowok Ganteng Itu Suamiku

    'D-dia ngapain sih?' batin Amaya penuh dengan tanya. 'Dia beneran kesel sama aku yang ngomong kalau motornya Ziel keren kemarin? Astaga ... padahal yang aku puji tuh motor barunya, bukan orangnya. Ini model cemburu apa lagi, Kelvin?'Mata Amaya terpejam sesaat. Tak ada kata damai dalam hidupnya jika sikap agresif Kelvin sering kali tak tertebak.Hari ini dengan naik motor, lalu berhenti di hadapannya seolah ia sedang menunjukkan bahwa dirinya adalah suaminya Amaya.'Tadi bukannya dia ngantar kak Gafi ke chiropractor ya?' batinnya lagi. 'Jadi dia pulang dulu buat ngambil motornya terus ke kampus gitu?'Lagi pula kenapa Amaya tak sadar bahwa itu adalah motornya Kelvin?Ia hampir melihatnya setiap hari di garasi.Semua pikiran berkecamuk tanpa henti. Amaya sedikit tersentak saat mendengar Kelvin yang mengatakan, "Ayo."Kepala pria itu sekilas miring ke kiri, meminta Amaya untuk segera naik. Salah satu tangannya mengarah ke depan, menyerahkan helm pada Amaya yang bingung harus bagaimana

  • Pernikahan Rahasia dengan Dosen Tampan    183. Pria Misterius

    “Maaf, Mir,” ucap Rama sekali lagi. “Buat semua kesalahan yang aku lakukan, buat aku yang udah menghancurkan hidupmu dan bahkan berniat membuatmu menghilang.”Miranda tertunduk di tempat ia duduk. Ia meremas jari-jarinya yang ada di atas paha.Hening kembali menghampiri, senja di luar yag menggelap menuntun mereka untuk mengingat, menapaki kembali jalan suram yang pernah mereka ambil.“Waktu itu ...” Miranda akhirnya membuka suaranya. “Waktu kamu dorong aku dari lantai dua Amore, apa itu betulan karena kamu rencanakan?” tanyanya. “Apa ... nggak seberharga itu aku buat kamu sekalipun hubungan yang sebelumnya kita lakukan itu salah?”Rama tampak menggertakkan rahangnya, ia menggeleng sebelum menjawab Miranda. “Nggak,” jawabnya. “Aku nggak pernah rencanain itu, Mir. Nggak pernah ada niat sejak awal buat dorong kamu. Aku cuma ... tertekan waktu itu. Aku takut kalau Papaku bakal buang aku ke tempat yang jauh dari sini. Maaf ....”Miranda tersenyum tipis, ia lalu menggigit bibirnya untuk me

  • Pernikahan Rahasia dengan Dosen Tampan    182. Tertangkap Basah

    Niat hati ingin mengelabui, ternyata malah tertangkap basah!“Siang bolong begini, Vin?” goda Riana setelah Rajendra lebih dulu berdeham dan meninggalkan mereka berdua.“Apa sih?” tanya Kelvin, ia menyapukan rambut hitamnya ke belakang saat Amaya menyenggol lengannya, isyarat agar Kelvin menjawab ibunya dengan sedikit lebih masuk akal. “Nggak ngapa-ngapain juga. Benerin ikat pinggang emangnya salah? Habis dari kamar mandi tadi.”“Oh—““Lagian kalau ngapa-ngapain tuh juga kenapa, Mam? Sama istri sendiri juga. Kayak nggak pernah muda aja,” imbuhnya. “Mama sama Papa dulu pasti juga sering—aaak!”Kelvin berteriak saat Riana mencubit dadanya, ia tarik dan ia puntir. “Mam—sakit, Mam—““Berani kamu godain Mama hah?”“Godain gimana sih?” tanya Kelvin balik seraya mengusap dadanya. Ia terdorong menyingkir dari hadapan Riana setelah ibunya itu membuatnya hampir terjengkang.“Maaf ya, Sayang ....” kata Riana pada Amaya. Mendekat dan memeluknya. “Maklum di usianya yang udah kepala tiga si Kelvin

  • Pernikahan Rahasia dengan Dosen Tampan    181. Gafi Si Pappochelys

    Amaya yang mendengar celotehan Arsen yang tengah berjalan di belakang punggungnya tak bisa menahan tawa.Entah kenapa mulut julid Arsen selalu menghibur. Kali ini ... si bapaknya yang tak lolos darinya.Carl Fredricksen ia bilang?Si kakek-kakek tua berambut putih yang ada di film UP.Arsen mengatakan begitu mungkin karena jalan Gafi yang terbungkuk dengan bantuan tongkat.Dan jika Amaya perhatikan lebih jauh, tongkatnya itu sebenarnya adalah gagang sapu yang entah ia dapatkan dari mana.Ditambah dengan dirinya yang bau minyak tawon, maka sempurnalah mulut julid Arsen saat me-roasting bapaknya."Ada apa?" tanya Serena yang berpapasan jalan dengan Amaya.Kakak iparnya itu terlihat baru saja datang karena masih membawa tas di tangannya."Itu, Kak Rena—" Amaya sekilas menoleh ke belakang, pada Gafi yang dibantu berjalan oleh Kelvin sementara di depannya Arsen menjadi pemandu sorak. "AYO, PAPA! MAJU-MAJU!""Arsen bilang kalau Kak Gafi udah kayak kakek tua ubanan di film UP," lanjut Amaya

  • Pernikahan Rahasia dengan Dosen Tampan    180. Kakek-kakek

    Amaya yakin kalimat Ziel yang mengatakan ‘tadinya mau nawarin bareng ke Amaya, tapi kayaknya nggak dulu deh’ yang tadi diucapkannya itu selain karena ingin mengatakan bahwa memang Randy yang akan pulang dengannya, pasti karena Ziel melihat Kelvin sudah ada di sana. Sehingga pemuda itu ‘lari tunggang-langgang’. Tapi saat hal itu Ziel lakukan, hal yang seharusnya membuat Amaya aman, dirinya malah melontarkan pujian ‘keren banget’ pada Ziel yang bisa didengar oleh Kelvin. “Suami nggak tuh!” kata Alin seraya berpegangan tangan dengan Naira. Seolah saling menguatkan diri agar tak tiba-tiba berteriak semakin keras atau memeluk tiang listrik. “Kamu mau pulang bareng aku nggak?” tanya Kelvin, masih dengan matannya yang tak berpaling dari Amaya. “Aku-kamu nggak tuh,” imbuh Naira saat mendengar sebutan Kelvin untuk Amaya. “Katanya mau habisin makanan sebelum pergi ke rumahnya Mama? Jadi?” tanya Kelvin sekali lagi. Amaya bergeming. Benar-benar tak bisa menepis apapun sekarang! “J-jadi,”

  • Pernikahan Rahasia dengan Dosen Tampan    179. Ada Yang Marah~

    [Memutuskan—Menetapkan pemberhentian (Drop Out) mahasiswa atas nama Caecilia Harjono sebagaimana tercantum di dalam lampiran sebagai mahasiswa Universitas G....] Caecil membacanya hingga habis setelah ia mengambil ponsel dari dalam tasnya. Tangannya terasa kebas dan gemetar. Jika email ini sudah sampai kepadanya ... artinya surat fisiknya juga bisa saja telah sampai di rumah dan barangkali sudah dibaca oleh Adrian serta Belinda—kedua orang tuanya. “Akh!” Caecil menggeram kesal, matanya berair dan ia mengangkat wajahnya, pergi dari layar ponselnya yang menyala untuk menatap pada Sarah dan Oliv. “Kita harus bales ini ke Amaya!” katanya menggebu-gebu. “Bener apa yang aku bilang kalau Amaya itu kurang ajar, ‘kan? Selain ngadu ke Pak Kelvin, dia juga bikin aku di DO dari kampus.” Celotehannya justru membuat kedua bahu Sarah dan Oliv seketika jatuh. Kedua temannya itu secara kompak merotasikan bola mata mereka dengan enggan. “Kalian nggak setuju?” tanya Caecil saat menjumpai ra

  • Pernikahan Rahasia dengan Dosen Tampan    178. Tong Sampah Di Kepala

    "Udah masuk sendiri dia," celetuk Randy sementara mahasiswa lain yang melihat Caecil terperosok kepalanya di dalam tong sampah malah tertawa tanpa henti. "TOLONG!" seru Caecil sekali lagi. Kedua tangannya mengepak-ngepak seperti burung yang terbang sedang kepalanya bertopikan tong sampah. Amaya hampir mendekat, berniat untuk menolongnya karena tidak tega. Akan jadi buruk jika Caecil kehabisan oksigen dan tak bisa bernapas saat kepalanya terperangkap di dalam sana. Sekalipun yang ia lakukan itu adalah karena ulahnya sendiri—yang berkeinginan menyerang Alin tapi gagal—tapi mendengarnya meminta tolong membuat Amaya tergerak hatinya. Tapi, pada langkah pertamanya, ia terhenti sebab teman Caecil datang. Kedua gadis yang dikenal Amaya bernama Sarah dan Oliv itu lebih dulu menghampiri Caecil. Menariknya dan mengangkat tong sampah yang membuat kepalanya terjebak itu. Sampah-sampah yang kebetulannya adalah sampah basah berhamburan ke lantai saat tong tersebut terangkat sehingga memunculk

DMCA.com Protection Status