Share

Bab 24. Perubahan Devan

Penulis: Eka Pradita
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Selamat membaca!

Di dalam kamar, Viola hanya menghabiskan waktu dengan menonton drama Korea favoritnya. Film yang sempat ia tinggalkan sejak kematian sang ayah.

"Wah, bersambung lagi. Mesti nunggu Minggu depan nih."

Tiba-tiba ketukan pintu kamarnya terdengar. Viola pun berpikir jika itu adalah Retno yang datang, entah ingin menawarkan makan atau camilan untuknya.

"Iya, Bi, sebentar." Viola bangkit dari posisinya duduk. Melangkah menuju pintu kamar.

Saat pintu kamarnya ia buka, kedua mata Viola membulat sempurna saat melihat sosok Devan berdiri di sana. Bukan kedatangannya yang membuat Viola terkejut, tetapi apa yang dikenakan Devan sungguh membuat pria itu terlihat sangat tampan hingga Viola sempat tak berkedip menatapnya.

"Pak Devan ...."

"Ada yang ingin saya sampaikan sama kamu, ambil kotak ini dan segera ganti pakaianmu. Saya tunggu kamu di belakang rumah, ya!" Devan menyodorkan sebuah kotak yang sejak tadi dibawanya. Kotak berwarna merah yang langsung Viola ambil, walau gadis itu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Bunda Ernii
nah gitu donk Devan. dari kemaren2 kek kayak gitu. paling tidak tindakanmu bisa mengurangi beban pikiran Viola yang ditinggal pergi sama bapaknya.
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Pernikahan Rahasia Dosen Impoten   Bab 25. Dia ....

    Selamat membaca!Kembali kedua Minggu lalu di mana Bimo baru saja selesai dimakamkan. Siang itu, Viola dengan wajah murungnya baru saja masuk ke rumah Devan. Sebenarnya Viola ingin menemani sang ibu di rumah, tetapi Dina menolak. Sikap wanita paruh baya itu terkesan dingin padanya. Ada kebencian terlihat jelas saat menatap Viola. Membuat rasa bersalah akan kematian Bimo terus mengusiknya."Maafin Viola, Yah ... andai Viola nggak nikah sama Pak Devan semua ini nggak akan ...." Viola langsung melempar tubuhnya di atas ranjang. Mendekap erat sebuah bantal, lalu menangis terisak. Hatinya begitu terasa hancur. Membuat gadis itu sangat menyesal karena telah mengambil keputusan yang kini ia anggap sebagai hal terbodoh dalam hidupnya.Tiba-tiba suara ketukan pintu terdengar, pintu yang tidak terkunci itu pun terbuka. Devan melangkah masuk. Dengan perlahan pria itu duduk di tepi ranjang. Namun, Viola sama sekali tak melihatnya. Ia memilih untuk tetap membenamkan wajahnya pada bantal yang sejak

  • Pernikahan Rahasia Dosen Impoten   Bab 26. Sebuah Surat

    Selamat membaca!Viola masih mematung diam. Entah kenapa ada rasa sakit yang ia rasakan di hati. Namun, seketika gadis itu mampu menepikannya. Viola menganggap kedatangan Renata bisa ia jadikan kesempatan untuk pergi agar Devan tak bisa mengejarnya."Viola, tunggu!" teriak Devan yang ingin mengejar. Namun, tiba-tiba langkahnya tertahan. Devan pun menoleh, menatap Renata yang saat ini menggenggam erat lengannya."Devan, aku ingin bicara sama kamu."Melihat keduanya semakin dekat, Viola pun mempercepat langkah kakinya. Menahan luka yang perih sambil menggenggam buku harian di tangannya. Buku harian yang kondisinya kini sudah sangat basah, meski ia coba melindungi buku tersebut dengan pakaiannya."Mungkin ini memang sudah takdir kita Pak Devan. Ternyata benar, ya, kata Tari, tidak semua hal bisa dipaksakan sesuai keinginan kita, termasuk cinta dan takdir." Viola pun kini sudah berbelok. Tak lagi terlihat oleh Devan yang masih sulit melepaskan diri dari genggaman tangan Renata yang menah

  • Pernikahan Rahasia Dosen Impoten   Bab 27. Anak Perempuan

    Selamat membaca!"Semoga aja Viola pergi ke rumah Tari." Setelah menghubungi salah satu mahasiswi di kampusnya itu, pandangan Devan kembali tertuju pada sosok wanita yang dulu sempat menjadi pemilik hatinya. Namun, wanita itu jugalah yang menorehkan luka, membuatnya sampai mengalami trauma mendalam hingga menderita impotensi."Apa sudah selesai neleponnya?" Renata masih belum duduk di sofa, meski sebelum menghubungi Tari, Devan sudah sempat mempersilakan. Wanita cantik dengan rambut hitam panjang itu masih memperhatikan sekeliling. Mencari petunjuk apa gadis muda yang dikejar Devan tadi adalah istrinya."Biasanya kalau orang udah nikah, setidaknya ada foto pernikahan yang dipajang di ruang tamu, tapi sepertinya, mereka memang belum menikah," batin Renata yang sejak tadi merasa tidak tenang memikirkan hal itu."Jadi, untuk apa kamu kembali ke Indonesia dan menemuiku malam-malam begini?" tanya Devan sambil melangkah menuju sofa yang ada di ruang tamu.Pertanyaan itu seketika menyadarkan

  • Pernikahan Rahasia Dosen Impoten   Bab 28. Prasangka Buruk

    Selamat membaca!Devan masih tak percaya dengan apa yang ia lihat. Meski sempat mengusap kedua mata berkali-kali, tak bisa dipungkiri jika anak perempuan itu memang sekilas ada kemiripan dengannya. Namun, kenapa Renata menghadirkan anak itu di saat ia sudah benar-benar lupa pernah mencintai wanita itu? Cinta yang dulunya begitu besar, dengan harapan akan bersatu di pelaminan."Apa kamu punya bukti tentang semua ini?" Suara Devan terdengar keras. Anak perempuan itu pun langsung bersembunyi di balik kaki Renata.Melihat anak perempuan itu seperti ketakutan, Devan jadi merasa bersalah. Diredamnya amarah itu. Amarah yang tiba-tiba menguasai. Tentu saja ia sempat berpikir jika saat ini Renata sedang berbohong guna mendekatinya. Menjadikan anak tak berdosa itu sebagai alat mendapatkan kesempatan darinya. Namun, sekeras apa pun ia coba menekan hati untuk tak percaya. Pada kenyataannya, anak perempuan itu benar-benar mengingatkan Devan akan masa kecilnya."Kamu nggak usah takut, Audrey. Ayah

  • Pernikahan Rahasia Dosen Impoten   Bab 29. Memperbaiki Hubungan

    Selamat membaca!Pagi itu terdengar gaduh saat Tari bangun kesiangan dari yang ia rencanakan. Alarm yang terpasang pada ponselnya pun seakan tak mampu membuat gadis itu terjaga. Berbeda dengan Tari, Viola terlihat masih nyaman bersembunyi di balik selimut seolah tak peduli keterlambatan sahabatnya karena hari ini ia memang tidak ikut pergi ke kampus."Takut banget sih telat, emang materi kelas pertama siapa?""Suami lo, Mbak, masa lo lupa." Tari yang baru saja keluar dari kamar mandi tampak mengeringkan rambut dengan handuk yang tersampir di pundak."Vi, lo bener kagak ke kampus hari ini? Kalau mau ke kampus kan lo bisa pake baju gue.""Baju doang?""Iya, pake baju gue aja, ya kali beli dulu.""Terus dalemannya gimana? Daleman gue kan semuanya basah, Tar. Sekarang aja gue nggak pake apa-apa nih karena lagi gue jemur dan nggak mungkin juga kan gue pake punya lo." Raut wajah Viola seketika menampilkan raut jijik. Jijik bukan karena teringat akan bau kentut Tari semalam, tetapi lebih kep

  • Pernikahan Rahasia Dosen Impoten   Bab 30. Go Public

    Selamat membaca!Keluar dari kamar mandi, Viola tak menemukan keberadaan Tari di sana. Gadis itu pun melihat tas miliknya ada di atas ranjang."Jadi, Pak Devan bawain ini buat gue." Viola mulai membuka tas yang isinya tampak penuh karena terlihat menyembul meski belum ia buka. Tas ransel yang biasa digunakan Viola ke kampus memang berukuran kecil–hanya cukup untuk memuat beberapa buku saja."Bukan cuma bawain buku-buku gue, ternyata Pak Devan juga bawain baju buat gue pake hari ini," ucap Viola setelah membuka isinya dan terdapat satu stel pakaian yang biasa ia gunakan untuk pergi ke kampus. Namun, seketika kedua matanya terbuka lebar."What? BH, CD gue ... berarti Pak Devan ... ya Tuhan ...." Seketika Viola histeris melihat itu. Kebetulan Tari yang memang akan memanggil Viola ke kamar mendengarnya hingga dengan cepat masuk."Kenapa sih, Vi?" tanya Tari begitu masuk kamar. Dilihatnya, Viola masih mengenakan handuk yang melilit tubuhnya."Ini, Tar, Pak Devan ...." Viola mengeluarkan seb

  • Pernikahan Rahasia Dosen Impoten   Dua Kebingungan

    Selamat membaca!Viola masih menatap Silvi serba salah. Canggung berhadapan dengan wanita yang ia tahu itu adalah mantan pacar suaminya."Ada apa, Bu? Apa saya melakukan kesalahan?""Kamu nggak salah apa-apa. Memangnya kamu merasa buat salah sama saya?"Viola tersenyum canggung. Menggaruk kepala yang sebenarnya tidak terasa gatal. Berharap bisa bersikap biasa tanpa menunjukkan rasa grogi. Dalam pikirannya, bisa saja Silvi marah karena telah merebut Devan darinya."Selamat ya atas pernikahan kamu, Viola."Mendengar ucapan itu, tentu saja Viola terkejut. Bukankah hubungannya dengan Devan hanya sebuah pernikahan rahasia yang tidak sepatutnya diketahui orang lain, terutama orang yang ada di kampus. Setidaknya itu perkataan yang pernah Devan sampaikan saat mereka baru saja resmi menjadi suami-istri. Lantas, kenapa Silvi bisa tahu semua itu?Beragam pertanyaan bermunculan dalam pikiran Viola. Tak dapat dipungkiri, raut keterkejutan itu mudah sekali terbaca oleh Silvi yang kini langsung ters

  • Pernikahan Rahasia Dosen Impoten   Bab 32. Kenyataan Terungkap

    Selamat membaca!10 menit sebelumnya, tepat di saat Devan tengah menunggu Viola di parkiran mobil, pria itu tampak sangat terkejut saat melihat mobil yang dikenalnya masuk ke halaman kampus."Renata ... untuk apa dia datang ke sini?" Devan masih menatap tak percaya. Beralih melihat koridor kampus mencari keberadaan Viola. Tentu saja ia resah, maksud hati ingin pelan-pelan menjelaskan soal masa lalunya pada Viola, tetapi Renata malah lebih dulu datang ke kampus tempatnya mengajar.Ketika mobil berhenti tepat di mana Devan menunggu Viola, Renata keluar bersama Audrey."Renata, kenapa kamu ke sini?" Devan memperlihatkan wajah tidak suka saat melihat wanita itu datang."Maaf, Devan, tapi aku datang ke sini karena Audrey mau ketemu kamu lagi. Katanya dia kangen banget sama kamu." "Daddy, gendong!" Anak perempuan itu memanggil, meminta dengan raut polosnya. Membuat Devan langsung mengulas senyum, meski sebenarnya ia tidak nyaman dengan kedatangan Renata."Ayo sini Daddy gendong!" Devan coba

Bab terbaru

  • Pernikahan Rahasia Dosen Impoten   Bab 49. Terjebak Rencana Jahat

    Selamat membaca!Viola tampak begitu cemas. Menanti balasan pesan suaminya. Namun, sampai ia mau berangkat pergi ke rumah Arya, Devan tak kunjung membalas. Membuat raut wajahnya semakin murung. Gadis itu pun mulai berpikir jika suaminya itu memang sudah tak lagi peduli."Apa ini akhir dari rumah tanggu gue?" Kenangan demi kenangan mulai bermunculan. Satu persatu terbesit jelas dalam pikirannya. Membuat air mata tak sanggup lagi Viola tahan untuk tak menetes. Gadis itu coba menguatkan hati. Memaksa isak tangisnya mereda saat panggilan dari sang ibu terdengar di depan kamar."Vi, ada temen kamu datang.""Iya, Bu, bentar." Sebelum keluar dari kamar, Viola sejenak mematutkan diri di depan cermin. Memastikan tak ada air mata yang tertinggal di wajahnya. Tentu saja ia tidak ingin jika Arya sampai tahu bahwa ia habis menangis karena menunggu balasan pesan dari Devan yang tak kunjung datang."Vi, apa kamu sudah izin sama suami kamu kalau mau pergi sama Arya?" tanya Dina begitu melihat Viola

  • Pernikahan Rahasia Dosen Impoten   Bab 48. Di Luar Dugaan

    Selamat membaca!Di dalam mobil, Viola dan Devan masih diam tak saling bicara, padahal mereka sudah menempuh setengah perjalanan pulang."Ngapain diajak bareng kalau cuma didiemin doang. Tahu gitu kan mending tadi pulang sendiri aja." Kesal Viola menggerutu dalam hati. Masih menatap ke luar jendela tanpa pernah melihat Devan sejak dirinya berada di dalam mobil."Saya minta maaf ya, Vi."Akhirnya, kata-kata itu terdengar dari mulut Devan. Viola pun tersenyum. Namun, sengaja ia tahan karena tak ingin terlalu kelihatan bahagia di depan Devan."Kenapa minta maaf, Pak?" Viola menatap wajah Devan yang sesekali melihatnya karena harus fokus dengan kemudi."Saya udah salah. Nggak seharusnya beberapa hari ini saya menyalahkan kamu dan bersikap tidak baik sama kamu."Viola masih diam. Hatinya merasa sangat lega karena akhirnya Devan menyadari kesalahannya."Kalau saya nggak mau maafin gimana?" Viola yang masih ingin melihat Devan lebih berusaha, berpura-pura dingin meski di dalam hati, dirinya

  • Pernikahan Rahasia Dosen Impoten   Bab 47. Undangan Arya

    Selamat membaca!"Berarti bokap lo bisa terlibat kecelakaan setelah nganterin bokapnya William ke rumah sakit?" tanya Viola setelah mendengar cerita dari Tari di jam istirahat. Ya, setelah mata kuliah pertama selesai, keduanya kini tampak sudah berada di kantin."Iya, Vi. Ternyata begitu ceritanya. Pantes aja di lokasi kejadian nggak ada motor bokap gue, bokap gue naik ojek online saat itu.""Sekarang lo udah nggak ngerasa bersalah lagi, kan?""Iya, gue lega sekarang, tapi gue sebenarnya keberatan dengan niat William mau nikahin gue. Gue udah bilang dia nggak harus ngelakuin itu kalau dia nggak mau, cuma dia tetap mau nikahin gue karena itu keinginan yang terakhir dari bokapnya sebelum meninggal.""Oh, bokapnya William meninggal, bukannya bokap lo udah bawa dia ke rumah sakit?""Bokap gue emang udah nyelametin bokapnya William, tapi satu bulan kemudian, bokap William meninggal.""Oh gue ngerti sekarang. Jadi, William dan ibunya ngerasa berutang budi sama bokap lo karena bokap lo mereka

  • Pernikahan Rahasia Dosen Impoten   Bab 46. Menyadari Kesalahan

    Selamat membaca!Devan menuruni anak tangga dengan langkah yang tergesa-gesa. Wajar saja, pagi ini ia bangun kesiangan setelah semalam sulit sekali memejamkan mata meski sudah menyalakan alarm pada ponselnya."Bi, tolong panggilin Viola! Bilang sarapan di kampus aja karena saya udah telat." Setibanya di lantai bawah, Devan langsung memerintahkan Retno yang terlihat sedang menyapu lantai di ruang tengah."Tapi, Mas, Mbak Viola udah jalan dari 15 menit yang lalu." Retno tampak bingung. Merasa heran karena Devan bisa tidak tahu akan hal itu."Dia udah jalan ...?" Devan seketika terdiam. Teringat perdebatan semalam di mana keduanya sampai harus pisah kamar."Bibi pikir Mas Devan tahu. Apa Mas Devan lagi ada masalah sama Mbak Viola?" Meski tak enak hati menanyakan itu, tetapi Retno penasaran karena mencemaskan kedua majikannya. Terlebih Retno tahu jika mereka baru saja bahagia setelah hubungan keduanya sempat diguncang karena kedatangan Renata."Oh, nggak apa-apa, Bi. Mungkin karena saya k

  • Pernikahan Rahasia Dosen Impoten   Bab 45. Hubungan Renggang

    Selamat membaca!"Ini semua salah kamu, Devan! Harusnya kamu temui Audrey saat dia sakit, kenapa kamu malah nggak percaya kalau dia sakit? Kenapa?" Renata langsung mencengkram erat kerah kemeja Devan dengan kasar saat melihat kedatangan pria itu bersama Viola yang seketika langsung berusaha melepaskan tangan Renata dari suaminya."Jangan seperti ini, Renata! Lagi pula kematian Audrey bukan kesalahan Devan. Ini sudah takdir, kamu harus bisa terima."Renata menatap nyalang. Penuh dendam dengan sorot mata yang tajam. "Lebih baik kalian pergi dari sini! Aku nggak sudi kalian datang, cepat pergi!" Dengan mendorong tubuh Devan, Renata mengusir paksa keduanya agar pergi.Suara wanita itu sampai membuat beberapa orang jadi menatap sinis ke arah Devan dan Viola yang seketika merasa tidak nyaman berada di sana."Mas, lebih baik kita pulang aja! Percuma kita datang, niat baik kita nggak dihargai di sini!"Devan menatap sendu. Masih tak mengalihkan pandangannya. Pria itu terus melihat jenazah anak

  • Pernikahan Rahasia Dosen Impoten   Bab 44. Sang Penyelamat

    Selamat membaca!Sejak mengakhiri sambungan teleponnya dengan Viola, Devan kembali pergi, padahal pria itu baru saja tiba di rumah beberapa menit lalu. Namun, entah kenapa ia merasa tidak tenang. Memikirkan Viola yang baru diizinkan pulang dari rumah sakit, tetapi sudah pergi keluar rumah seorang diri."Apa sebaiknya gue jemput Viola dulu, ya?" Setelah cukup lama bergelut dalam keraguan, Devan pun akhirnya memutuskan untuk pergi menuju cafe tempat di mana Viola berada. "Lebih baik gue jemput Viola dulu. Setelah itu, baru gue bisa nemuin Elmer. Lagian kenapa juga Viola harus pergi segala, padahal dia baru dibolehin pulang dari rumah sakit."Devan merasa cemas. Menambah kecepatan mobilnya agar segera tiba di cafe yang berada dekat dari kampus tempatnya mengajar.Tak butuh waktu yang lama, Devan sudah berbelok ke jalan di mana tempat tujuannya berada. Cafe Brewbee ada di sisi kanan dari jalan yang dilaluinya. Artinya, Devan harus memutar dulu di pertigaan yang berada di ujung depan sana

  • Pernikahan Rahasia Dosen Impoten   Bab 43. Hanya Diam Membeku

    Selamat membaca!"Mau bagaimanapun gue harus pastiin apa Dokter Elmer itu bener-bener sahabat suami gue. Kalau memang bener, berarti dia adalah mantan suami Renata dan pastinya dia tahu soal status Audrey."Taksi yang ditumpangi Viola pun tiba di sebuah cafe. Tujuannya adalah untuk bertemu dengan Arya. Viola merasa tidak tenang saat membaca pesan dari suaminya. Pesan di mana Devan ternyata datang menemui Renata tanpa melihat Audrey yang sedang sakit hanya karena beranggapan jika Renata berbohong soal status anak perempuan itu."Arya, maaf ya gue telat, tadi jalanan lumayan macet." Sambil tersenyum, Viola menyapa saat melihat Arya sudah datang lebih dulu darinya."Nggak apa-apa kok, gue juga baru 5 menit duduk. Lo kenapa mau ketemu gue?""Ini ada yang mau gue tanyain sama lo, soal dokter ini?" Viola menyodorkan ponselnya. Menampilkan wajah pria berjas putih yang seketika membuat kening Arya mengerut dalam."Kenapa sama cowok ini?""Lo kenal dia, kan?""Pastilah, dia paman gue!""Berarti

  • Pernikahan Rahasia Dosen Impoten   Bab 42. Mengancam Renata

    Selamat membaca!Devan terlihat sudah berada di dalam mobil lagi setelah mengantar Viola ke rumah. Meski tidak ingin meninggalkan istrinya. Namun, Viola memaksanya untuk tetap pergi karena tidak tega jika harus melarang Devan bertemu dengan putrinya, terlebih saat Renata mengatakan jika Audrey sedang sakit dan terus memanggil-manggil ayahnya. Tidak hanya itu, Viola juga ingin jika Devan membawa bukti soal foto di atas ranjang itu memang bagian dari rencana Renata. Viola tentu tidak akan lupa akan hal itu, walau hubungannya dengan Devan sudah kembali baik seperti biasa. Bahkan bisa dikatakan saat ini menjadi fase terbaik dalam hubungan keduanya sejak menikah kontrak."Apa ini juga bagian dari rencana Renata? Apa Audrey benar-benar sakit? Sekarang gue makin ragu soal hasil tes DNA itu, apa benar Audrey anak gue?" Devan terus memacu kecepatan mobilnya. Mengingat betapa mudah ia memercayai Renata membuatnya sangat kesal. Walaupun awalnya saat itu ia memang ragu, tetapi air mata dan juga

  • Pernikahan Rahasia Dosen Impoten   Bab 41. Nama yang Tak Asing

    Selamat membaca!Suasana di ruang rawat tak lagi tegang. Lewat kata-katanya Devan mampu meyakinkan Viola untuk percaya, meski gadis itu tetap dengan pendiriannya bahwa mau bagaimanapun harus ada bukti yang ditunjukkan Devan. Bukti di mana pria itu tidak mengkhianati pernikahan yang sebenarnya baru akan mereka mulai ke jenjang yang lebih serius. Bukan hanya karena perkataan Devan saja. Namun, Viola juga mempertimbangkan sosok Renata yang pernah memanipulasi seolah dirinya menyakiti wanita itu di depan Audrey hingga membuat Devan pun terperdaya saat itu. Dari kejadian itu, Viola bisa berasumsi jika apa yang dilakukan Renata pasti bertujuan untuk menghancurkan rumah tangganya dengan Devan."Terus kapan Pak Devan mau nemuin Renata lagi?" Viola mengunyah makanan setelah Devan menyuapinya makan. Ya, meski ibunya meminta Viola untuk mengusir Devan pergi, tetapi gadis itu tak menggubrisnya. Viola tetap mengizinkan Devan ada di dekatnya, walau terkadang bayangan foto mesra Devan dan Renata seri

DMCA.com Protection Status