Share

Syarat Menjadi Calon Istri Padma

Penulis: Nhaya_97
last update Terakhir Diperbarui: 2025-01-03 23:10:35

"Kenapa tidak adil? Saya adalah orang tua Sabda yang berhak memutuskan siapa yang layak menjadi ibu Sabda."

Pandangan Padma bergeser pada Ghina yang tadi menatapnya dengan raut kesal yang tidak bisa ditutupi. Ekspresi khas Ghina saat keinginannya tidak bisa dituruti Padma.

Selalu saja seperti itu. Alih-alih mengerti dan menghormati keputusan sang anak, Ghina selalu memaksakan kehendaknya.

"Lagipula, Ma, saya sudah punya calon istri dan kami akan menikah sebentar lagi."

Bola mata Ghina melebar karena syok. "Calon istri? Kenapa kamu nggak pernah bilang Mama, Padma? Kamu anggap apa Mama? Dulu Mama mengizinkan kamu menikahi Yuanita karena kamu bilang cinta mati dengan dia.

"Lalu setelah itu kamu memilih Viona, Mama juga diam saja. Tetapi kali ini Mama tidak bisa diam kalau kamu memutuskan kembali pada perempuan kampungan itu."

Alfie meraung dalam benak Padma. Dia pasti kesal karena perempuan yang dia cintai dikatai 'kampungan'.

Namun sebisa mungkin Padma menenangkan alter egonya dengan me
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Pernikahan Palsu (Aku Bukan Istri yang Diinginkan)   Hanya Viona yang Bisa Membuatnya Tegang

    Mati kutu. Itulah situasi yang dialami Ghina dan Neta. Mereka saling berpandangan dengan tatapan penuh pertimbangan.Di satu sisi, Neta tidak sudi melakukan apa yang Padma katakan. Dia tidak pernah melakukan hal-hal seperti itu selama hidupnya. Tetapi di sisi lain, dia sudah kadung kepincut dengan Padma sejak Yuanita masih ada.Karena tidak ingin menjadi pelakor, Neta hanya berharap semoga ada keajaiban yang bisa menyatukannya dengan Padma. Dan kesempatan itu terbuka lebar sekarang.Dia tidak boleh menyia-nyiakannya!"Baiklah! Aku sanggup memenuhi semua syarat dari Mas Padma," jawab Neta meski ada sedikit keraguan dalam suaranya.Padma mengulum senyum. "Baiklah, kamu mau langsung tinggal di sini, atau pulang untuk mengambil barang-barang kamu dulu?""Lebih baik pulang dulu saja, Net. Ambil barang-barang kamu dulu," sela Ghina sambil mengedip pada Neta. Seolah mengirimkan kode agar Neta mempersiapkan semuanya dengan sebaik mungkin."lya juga, ya, Tante. Aku kan nggak bawa baju ganti."

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-03
  • Pernikahan Palsu (Aku Bukan Istri yang Diinginkan)   Baik-baik di Sini

    Alfie tertawa terbahak-bahak sambil memegangi perutnya. Bu Retno bahkan sampai melongo melihat majikannya tertawa seperti itu. Rasanya seperti melihat keajaiban dunia."Aku serius, Viona. Sejak menikah dengan kamu, hanya kamu yang bisa membuatku tegang."Ajaib sekali bukan? Viona bahkan tidak melakukan apa-apa sejak tadi. Dia hanya duduk diam di atas kursi roda tanpa melakukan apa-apa.Perempuan itu bahkan hanya memakai daster rumahan selutut tanpa lengan, dengan rambut digerai acak-acakan dan tanpa riasan sama sekali. Dibanding penampilan Neta, Viona tidak ada apa-apanya.Namun aroma tubuhnya, gerakan bibirnya ketika bicara, caranya menggigit bibir bawah dan wajahnya yang ekspresif menimbulkan reaksi berbeda dalam tubuh Alfie, yang sering membuat lelaki itu belingsatan bak cacing kepanasan."Tapi kamu kan tidak perlu membuatku menyentuhnya, Al." Viona protes sambil memalingkan pandangan."Atau kamu mau melihatnya saja? Bentuknya masih sama besar seperti dulu, Viona." Alfie berlagak h

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-03
  • Pernikahan Palsu (Aku Bukan Istri yang Diinginkan)   Harus Menemukan Cara

    "Mbak, ngiris bawang itu tipis-tipis. Masak kotak-kotak begitu? Ini bukan pelajaran kerajinan tangan dan kesenian.""Kalau nggak mau meledak-ledak waktu goreng ikan, minyaknya ditaburi tepung, Mbak. Masak begitu saja nggak tahu. Mbak Viona saja tau lho.""Mbak, itu sisik ikannya masih ada. Masak Tuan mau dikasih makan sisik ikan?"Viona yang sedang duduk di ruang tengah bersama Alfie berkali-kali menolehkan kepalanya ke arah dapur, di mana Neta sedang berjuang memasak untuk makan malam.Tebersit rasa iba dalam hatinya mendengar Neta diomeli Bik Sari sejak berjam-jam yang lalu. Dia tahu perempuan itu tidak bisa memasak. Bisa jadi ini adalah pertama kalinya dia masuk dapur.Diberi tugas sebanyak itu, ditambah diomeli pula, bukankah itu sedikit berlebihan? Seandainya dia sudah pulih dan tidak duduk di kursi roda lagi, dia pasti akan membantu Neta."Al?" Viona menyikut lengan Alfie yang tengah khusyuk menonton Moto GP di televisi. Dalam mode santai seperti ini, Alfie terlihat tak ada beda

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-03
  • Pernikahan Palsu (Aku Bukan Istri yang Diinginkan)   Karena Tulus Merawatnya

    Beberapa saat kemudian, dia tersenyum lebar. Otaknya menemukan ide yang cemerlang. Sekarang tinggal mencari waktu yang tepat untuk mengeksekusi idenya.Neta merapikan rambutnya yang sedikit berantakan, lalu tak lupa menyemprotkan parfum karena dia baru saja memasak. Padma atau Alfie tidak boleh mencium aroma tidak enak dari tubuhnya.Saat keluar dari kamar, tangisan Sabda sudah tidak terdengar lagi. Dia justru mendengar gelak tawa bayi itu dari ruang tengah.Neta mengintip dan melihat Viona sedang bermain dengan Sabda yang duduk di pangkuan Padma atau Alfie? Entahlah, dia belum bisa membedakan mereka berdua.Bayi itu tergial-gial, menjerit kegirangan dan menggerakkan tangan dan kakinya saat Viona bermain cilukba. Padma bahkan ikut tertawa. Mereka benar-benar terlihat seperti keluarga bahagia.Neta mengepalkan tangan dengan raut geram. Apa yang Padma lihat dari perempuan yang duduk di atas kursi roda itu? Penampilan Viona bahkan sama kumalnya dengan ART yang ada di rumah ini."Mbak."N

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-03
  • Pernikahan Palsu (Aku Bukan Istri yang Diinginkan)   Tes Kedua

    Viona mengerjap. Beberapa bulan yang lalu, dia tidak akan pernah menduga akan mendengar kalimat semanis ini dari mulut Alfie.Namun perasaan hangat itu berubah dalam sekejap saat Alfie menarik dagu dan hendak mencium bibirnya. Viona mendorong Alfie dengan satu tangannya yang bebas."Stop it, Al! Kamu sudah berjanji hanya akan tidur di sini tanpa melakukan apa-apa.""Just a kiss, Viona!" Alfie memohon dengan wajah mengiba.Viona mendelik. Dia tidak akan tergoda dengan wajah memelas Alfie. "Tidak! Aku tahu apa yang ada dalam pikiran cabulmu itu. Sekarang antarkan aku ke kamar Sabda."Sambil mengeluh dalam hati, Alfie bangkit lalu membantu Viona pindah ke kursi roda sebelum mendorongnya keluar kamar.Firasat Viona benar.Dari luar kamar Sabda, tangisan bayi itu terdengar lagi. Alfie bergegas membuka pintu dan melihat Neta yang panik berusaha menenangkan Sabda yang meronta dalam pelukannya. Sementara Bu Retno hanya mengawasi apa yang dilakukan Neta.Terlihat keras bahwa Neta sedang berusa

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-03
  • Pernikahan Palsu (Aku Bukan Istri yang Diinginkan)   Kepuasan yang Aneh

    Neta nyaris tersedak ludahnya sendiri. Matany melebar dan perlahan rona merah bersemu di pipinya yang terlalu tirus untuk ukuran perempuan normal."M-Maksudmu, kita akan tidur bersama malam ini?" tanya Neta penuh harap. Memang ini yang dia harapkan.Alfie harus tahu dia sangat menyenangkan di atas tempat tidur. Dia bahkan sudah membawa beberapa koleksi gaun tidur dengan warna dan desain yang provokatif.Dibanding perempuan udik yang terlihat seperti anak SMP itu, Neta lebih tahu cara menyenangkan seorang lelaki di atas tempat tidur.Neta memberanikan diri memegang dada bidang Alfie yang tertutup kaos polo hitam, tetapi dengan cepat Alfie menangkapnya."Kita akan lihat nanti, desis Alfie tajam. "Ikut ke kamarku sekarang!"Alfie menyentak lepas tangan Neta lalu keluar dari ruangan itu lebih dulu. Jantung Neta berdegup kencang saat dia mengikuti langkah Alfie menuju kamarnya di lantai dua.Suasana di ruang tengah sudah remang-remang dan lengang. Sepertinya seluruh penghuni rumah ini term

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-04
  • Pernikahan Palsu (Aku Bukan Istri yang Diinginkan)   Padma yang Malang

    Neta nyaris limbung.Dia jadi berpikir apakah mantan istri Padma atau Alfie yang terdahulu termasuk Viona-juga mengalami hal ini? Dia ingin bertanya pada Alfie, tetapi suaranya menghilang entah ke mana.Yang ada di dalam pikirannya saat ini adalah ketakutan yang begitu mencekik hingga dia ingin kabur dari kamar ini sekarang juga.Neta masih normal. Dia menyukai pasangan yang normal dengan gaya bercinta layaknya orang biasa. Bukan dengan lelaki tampan nan seksi tetapi suka menyiksa pasangannya.Itu sama sekali tidak normal!Neta tidak mau terjebak dengan orang seperti itu dan menjadi objek seksual selama seumur hidupnya. Dia tidak tahan dengan rasa sakit. Dia bahkan bisa histeris saat semut menggigitnya.Lantas membayangkan dirinya akan ditampar, dipecut atau dicekik selama berhubungan intim, membuatnya mual sekaligus berkeringat dingin.Neta lebih baik menjomlo selama seumur hidup daripada menikah dengan lelaki sinting seperti Padma. Dia menoleh pada Alfie yang berdiri di sampingnya d

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-04
  • Pernikahan Palsu (Aku Bukan Istri yang Diinginkan)   Perempuan Jalang?

    "Mas Padma sudah berangkat, Ros?" tanya Viona pada Rosma yang membantunya mandi pagi itu.Saat terbangun, Alfie memang sudah tidak ada di sampingnya. Jadi dia berpikir lelaki itu kembali berangkat lebih pagi untuk mengurusi banyak masalah yang sedang menimpa Lion Capital."Sudah, Mbak. Sekitar jam enam pagi,” balas Rosma sambil menyisir rambut Viona yang kini sudah panjang dan tergerai sampai ke pinggang.Viona kini sedang duduk di kursi yang ada di depan meja rias. Kondisi tubuhnya makin membaik meskipun arm sling yang dia pakai belum boleh dilepas sampai tiga hari ke depan."Kalau Neta?"Gerakan Rosma yang tengah menyisir rambut Viona seketika terhenti. Matanya menatap Viona dari balik cermin. "Mbak Viona belum tahu?”Viona balas menatap Rosma dengan dahi mengernyit. "Tahu apa?""Nona Neta sudah pergi dari rumah ini semalam. Saya sendiri yang mengantar sampai gerbang. Perginya buru-buru sekali dan wajahnya juga pucat seperti habis dikejar setan."Viona termangu. "Dia nggak bilang ke

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-04

Bab terbaru

  • Pernikahan Palsu (Aku Bukan Istri yang Diinginkan)   I Love You

    "Bahkan selama seminggu terakhir aku tidak pernah hal-hal lain selain kamu, Viona. Dengan Darla pun, hubunganku benar-benar profesional. Meski dia mengirim sinyal, aku anggap itu sebagai rasa penasaran karena dulu aku batal menidurinya."Viona masih tidak habis pikir bagaimana bisa Alfie mengalami disfungsi ereksi, padahal beberapa menit yang lalu dia menjerit-jerit karena ulah lelaki itu?Entahlah. Tidak perlu dipikirkan juga. Malah bagus, kan? Kini hanya dia yang bisa merasakan performa Alfie yang luar biasa dan membuatnya nyaris pingsan.Mantap jaya!"Dulu teman tidurku memang selalu berganti. Tetapi setelah bertemu kamu, semuanya berubah total. Tidak ada lagi yang menarik selain kamu, karena kamu adalah candu untukku, ma cherie.""Maaf," Viona menggumam dengan kepala tertunduk. "Aku sudah mengamuk tanpa bertanya lebih dulu.""Tidak masalah," balas Alfie lalu terkekeh pelan. "Lagipula tinjumu sama sekali tidak terasa. Aku bahkan merasa seperti digelitiki."Untuk pertama kalinya set

  • Pernikahan Palsu (Aku Bukan Istri yang Diinginkan)   Tidak Bisa Berdiri Selain dengan Viona

    Alfie tertawa sebentar sebelum bergerak pelan. Tetapi itu tidak bertahan lama.Alfie mulai kehilangan kendali saat merasakan milik Viona mencengkeramnya dengan kuat. Dia mengentak dengan keras dan kasar. Memuaskan rasa laparnya pada Viona yang seakan tak pernah berakhir.Meja yang menjadi tempat duduk Viona bahkan sampai berderit karena goncangan yang begitu cepat dan kasar di atasnya. Viona sendiri hanya bisa mengalungkan tangannya di leher Alfie dan susah payah bernapas untuk menerima dorongan keras dari Alfie.Alfie berkali-kali mengumpat. Rasanya terlalu hebat untuk bisa dia jabarkan hingga dia tidak bisa mengendalikan diri lagi. Sisi liarnya mengemuka ke permukaan, seolah Viona-lah yang menekan tombol on dalam dirinya.Alfie mendorong dengan keras dan sejauh-jauhnya hingga tubuh Viona berguncang hebat dalam pelukannya. Perempuan itu berteriak kecil dengan napas terengah, yang terdengar seperti melodi yang merdu di telinga Alfie.Tangan Viona mencakar punggung Alfie yang dipenuhi

  • Pernikahan Palsu (Aku Bukan Istri yang Diinginkan)   Akan Marah jika Berhenti

    Masih dengan bara kemarahan yang menguasai dirinya, Viona menatap Alfie nyalang. "Darlal Kamu main gila dengan dia, kan? Tadi aku bertemu Darla di lobi hotel dan dia bilang baru kembali dari kamarmu, Kalian juga makan malam—"Mendadak telinga Alfie terasa tuli. Aroma vanilla yang sedari tadi menyerang penciuman membuatnya tak bisa menahan diri lagi.Dengan satu tangannya yang bebas, dia meraih dagu Viona dan menyambar bibirnya sebelum perempuan itu memiliki kesempatan untuk menyelesaikan kalimatnya.Alfie menggeram kasar begitu bibirnya kembali merasakan kelembutan bibir Viona yang manis dan hangat setelah seminggu lebih dia hanya bisa membayangkannya dalam angan-angan.Alfie masih bisa merasakan Viona yang berusaha melepaskan diri dengan menggerakkan kepalanya ke kanan dan ke kiri untuk menghindari dari pagutannya.Namun akhirnya Viona tidak berkutik saat satu tangan Alfie bergeser ke belakang tengkuk dan menahannya dengan keras.Digigitnya bibir tipis itu, diisapnya dengan keras seb

  • Pernikahan Palsu (Aku Bukan Istri yang Diinginkan)   Mengamuk seperti Singa

    Mandala susah payah menahan tawa karena rasanya tidak etis menertawakan orang yang sedang menahan tangis karena terlalu marah.Viona sama saja seperti Savannah, yang terlalu cepat menyimpulkan bahkan sebelum mencari tahu kebenarannya.Padahal apa susahnya bertanya? Toh bertanya itu tidak dilarang."Masalah nggak akan selesai kalau kamu terus mengedepankan asumsi dibanding fakta. Pastikan dulu kebenarannya pada Alfie, atau kamu akan menyesal karena mengambil kesimpulan yang salah"Aku nggak mau ketemu dia." Viona menggeleng sambil mengusap bulir bening yang membasahi pipinya."Jangan buat perjalanan jauh kamu ke sini jadi sia-sia, Viona. Kita tidak tahu mengapa Darla ada di sini. Kita juga tidak tahu apa dia benar-benar makan malam berdua dengan Alfie di sini, sedangkan Mindi juga menginap di hotel ini."Kita bahkan tidak tahu apakah dia benar-benar ke kamar Alfie berdua saja, atau itu hanya karangan Darla. Ada banyak hal yang belum kita ketahui dengan pasti sekarang," ujar Mandala sab

  • Pernikahan Palsu (Aku Bukan Istri yang Diinginkan)   Semuanya Sudah Jelas

    Viona meremas tangannya dengan gugup.Dalam beberapa menit lagi dia akan bertemu dengan Alfie, tetapi jantungnya sudah bertalu-talu kencang sejak pesawat yang dia tumpangi mendarat di bandara.Kira-kira bagaimana reaksi Alfie saat melihatnya? Apa Alfie akan marah karena dia tiba-tiba ada di sini tanpa pemberitahuan? Apa Alfie akan menyuruhnya pergi seperti kemarin-kemarin?"Rileks, Vi." Mandala seolah mengerti kegelisahan Viona karena sejak tadi perempuan itu terlihat gugup. "Bertemu dengan Alfie tidak semengerikan itu."Aku khawatir Alfie marah, Sikap dia, kan, nggak bisa diprediksi "Viona berterus terang. Dia menggigit bibir bawahnya untuk meredakan kepanikan yang kian bergejolak dalam dirinya.Saat tiba di bandara tadi, dia sempat merias wajahnya sebentar di kamar mandi agar terlihat lebih cantik-harapannya, sih, begitu- ketika bertemu Alfie.Dia bahkan merasa sangat bersemangat karena sebentar lagi akan bertemu Alfie setelah seminggu lebih menjalani perang dingin yang membuat dada

  • Pernikahan Palsu (Aku Bukan Istri yang Diinginkan)   Menjemput Viona

    Semoga saja otaknya menemukan alasan yang cemerlang agar Alfie tidak menelannya hidup-hidup."Good." Mandala mengangguk puas lalu mengajak Mindi keluar dari restoran untuk menyusul Alfie sebelum lelaki itu marah lagi.Mereka langsung meluncur menuju kantor Guzman yang ada di sebuah bangunan bersejarah yang bertebaran di Paris. Lelaki itu mengucapkan selamat datang dan langsung mengajak mereka ke ruang rapatSelagi Mindi asyik mengamati detail arsitektur di dalam gedung itu, Alfie dan Mandala memulai pembicaraan serius tentang rencana Guzman yang ingin membuka The Union di kota ini.Mindi sendiri tidak mengerti apa yang mereka bicarakan karena seluruh pembicaraan itu dilakukan dengan menggunakan bahasa Prancis yang tidak die pahami.Mindi justru lebih tertarik mengamati Darla-asisten pribadi Guzman-yang tak kalah cantiknya dengan Savannah, keponakan Mandala. Darla bukan hanya cantik, tetapi juga sangat fashionable.Diam-diam Mindi melihat dirinya yang terbalut dalam setelan blazer abu-

  • Pernikahan Palsu (Aku Bukan Istri yang Diinginkan)   Viona akan Datang

    Mindi mengusap tengkuknya seraya meringis canggung. "Iya. Saya baru tahu Pak Mandala punya keponakan bule."Terkadang dia merasa ngeri pada Alfie. Bosnya itu sering kali bisa membaca pikirannya dengan tepat. Apa dia punya kemampuan seperti cenayang?Dengan menggunakan mobil milik Savannah, mereka meluncur menuju Ritz Carlton yang akan menjadi tempat menginap Mandala, Alfie dan Mindi selama mereka ada di ParisSepanjang perjalanan, Savannah yang mengemudikan mobil sibuk menjelaskan café atau restoran yang hype di Paris, event pagelaran fashion pria dan haute couture yang akan digelar, dan hal-hal menarik lainnya.Savannah baru berhenti bicara saat Mandala berdeham keras, "Savie, kepala Om pusing mendengar kamu mengoceh tanpa henti."Savannah mengerucutkan bibir lalu menggumamkan sesuatu yang terdengar seperti, "Dasar orang tua!"Setibanya di hotel, mereka berpisah di depan kamar masing-masing dan akan bertemu lagi saat makan malam di restoran. Sementara Savannah ikut masuk ke kamar Man

  • Pernikahan Palsu (Aku Bukan Istri yang Diinginkan)   Sudah Tiba di Paris

    Viona juga bingung. Kalau Paris yang dituju Mandala adalah Pantai Parangtritis Yogyakarta yang sering disingkat 'Paris', dia tentu tidak akan bingung sebab bisa langsung berangkat untuk mengantar titipan Utami.Sayangnya, Paris yang dituju Mandala adalah ibukota negara Prancis yang berjarak belasan ribu kilometer dari Jakarta, dan hanya bisa ditempuh dengan perjalanan udara."Bagaimana kalau kamu antar saja ke Paris, Dit? Tante yang akan membiayai akomodasinya. Kan sekalian bisa antar berkas untuk Mandala juga. Daripada nanti dia bingung?"Viona melongo. Dia kira Utami bercanda. Tetapi perempuan paruh baya itu langsung mengakhiri panggilan setelah memintanya datang ke rumah untuk mengambil apa saja yang harus diantar pada Mandala."Mbak, kita sudah sampai,” tegur sopir begitu melihat Viona justru termangu di kursi belakang."Eh, itu... tolong antar saya ke rumah orang tuanya Pak Mandala, Pak Aris." Viona menyebut alamat kediaman Utami. Beruntung dia masih ingat dengan jelas segala det

  • Pernikahan Palsu (Aku Bukan Istri yang Diinginkan)   Sudah Pergi

    Untuk pertama kalinya sejak satu minggu terakhir, Bik Sari melihat wajah Viona yang berseri-seri. Dan tak urung rasa ‘keponya' mencuat karena pagi ini Padma justru berangkat ke Paris."Mbak Viona nggak sedih ditinggal ke Paris selama satu minggu?" celetuk Bik Sari dengan nada sambil lalu agar tidak terkesan 'kepo'.Padahal dia memang 'kepo' akut.Biasanya kan pengantin baru akan terlihat sedih jika ditinggal pasangannya bekerja ke luar kota atau luar negeri. Tetapi Viona terlihat santai meski tidak ikut mengantar ke bandara karena Padma melarangnya."Nggak, Bik. Kan Mas Padma juga kerja di sana," jawab Viona sambil menyuapi Sabda.Sejak dia mulai bekerja lagi, bayi itu bangun lebih awal hingga dia bisa mengajaknya bermain dulu dan menyuapinya sebelum berangkat."Kirain Bibik, Mbak Viona ikut ke Paris juga. Sekalian hanimun gitu, Mbak. Siapa tahu pulang dari sana Sabda punya adik."Viona hanya tertawa lepas. Tawa yang akhirnya bisa keluar setelah seminggu terkungkung dalam perasaan mur

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status