Share

Semuanya akan Hancur

Author: Nhaya_97
last update Last Updated: 2024-12-19 15:17:59

Arya terkekeh girang. "Ah, tidak salah jika Padma memintamu merawat Sabda karena dari suaranya saja kamu bisa tahu. Padahal dia hanya mengoceh seperti bayi yang lain.

"Ya, yang kamu dengar adalah suara Sabda. Dia ada di rumahku sekarang bersama pengasuhnya. Sebuah kejutan, bukan?"

Rasanya tulang-tulang Viona seperti dilolosi begitu tahu Sabda ada di rumah Arya. Lelaki itu memang kakek Sabda. Tetapi sejak kelahirannya, Sabda belum pernah digendong apalagi diajak ke rumah Arya.

Viona tahu orang tua Padma tidak pernah menyetujui pernikahannya, apalagi menganggap Yuanita sebagai menantu. Itu artinya, Sabda juga tidak diakui sebagai cucu.

Mereka berdua hanya sekali datang ke rumah sakit setelah Sabda lahir dan Yuanita dinyatakan meninggal.

Itu pun mereka datang bersama wartawan yang meliput bagaimana sedihnya Arya dan Ghina yang ditinggal pergi menantu untuk selama-lamanya.

Dengan wajah berurai air mata-yang tentu saja palsu-Ghina menggendong Sabda yang masih merah dengan begitu kaku di de
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Pernikahan Palsu (Aku Bukan Istri yang Diinginkan)   Terlalu Panik

    Alfie bisa merasa tengkuknya mulai dingin. Semalam dia bermimpi buruk tentang Viona dan rasanya itu bukan mimpi belaka. "Mandala, apa dia mengatakan akan di mana?"Mandala mengumpat pelan menyadari dia tidak bertanya lebih detail pada Viona. "No, Al. Aku sedang sibuk saat dia minta izin dan-Alfie tidak menunggu Mandala menyelesaikan kalimatnya. Dia mematikan panggilan lalu kembali menelepon pengawal yang seharusnya mengawal Viona ke mana pun juga. Masih nihil.Alfie mengumpat keras-keras hingga semua orang yang ada di mobil, termasuk Mindi, mengerut ketakutan. Dia kembali menelepon anak buahnya yang lain untuk mencari keberadaan Viona."Aku akan menembak kepalamu kalau Viona tidak bisa ditemukan. Mengerti!" ancam Alfie sebelum mematikan panggilan.Sopir yang duduk di samping Alfie tampak menegang mendengar suara Alfie yang sarat dengan kemarahan. Setelah menelan ludahnya gugup, dia bertanya dengan takut-takut. "Tuan, apa kita jadi ke kantor?"Alfie tidak langsung menjawab. Keningnya

    Last Updated : 2024-12-19
  • Pernikahan Palsu (Aku Bukan Istri yang Diinginkan)   Apa yang Terjadi?

    Benar juga. Alfie memang sangat panik hingga lupa Viona ada dalam genggamannya. Dia mengaktifkan layar ponsel, lalu membuka sebuah aplikasi yang terhubung ke jam tangan Viona.Setelah mengotak-atik selama beberapa menit karena ini adalah pertama kalinya Alfie menggunakan aplikasi itu, akhirnya dia bisa melihat posisi Viona saat ini."Kenapa dia bergerak menuju rumah si Tua Bangka itu?" gumam Alfie.Ada yang aneh di sini. Bukankah dia sudah melarang Viona bertemu Arya tanpa sepengetahuannya?**"Get me closer!" desis lelaki yang dipanggil 'Bos' itu. Jaraknya masih terlalu jauh dengan sedan yang dikemudikan Viona.Si pengemudi berusaha memangkas jarak mobilnya dengan sedan Viona. Tidak mudah karena ini adalah jalan kecil dan mobil dari arah berlawanan bisa saja tiba-tiba muncul."Cepat! Waktuku tidak banyak!""Saya sedang berusaha, Bos." Tangan si pengemudi mulai bekeringat karena mendadak dia gugup sekaligus khawatir akan ada mobil lain yang melintas.Sementara Viona yang terlalu fokus

    Last Updated : 2024-12-19
  • Pernikahan Palsu (Aku Bukan Istri yang Diinginkan)   Jangan Tinggalkan Aku

    "Saya menemukannya sudah seperti ini. Tapi saya sudah memanggil ambulans dan polisi. Apa Anda mengenal perempuan itu?""Dia calon istri saya," jawab Alfie tergesa. Dengan cepat dia membuka pintu mobil dan perlahan-lahan mengeluarkan Viona dari sana sambil memanggil namanya berulang kali."Viona," panggil Alfie pelan sambil menepuk pipi Viona yang terkulai di atas pangkuannya. "Viona, bangun!"Viona sama sekali tak merespons. Tetapi Alfie masih bisa bernapas lega setelah mengecek perempuan itu masih bernapas dan denyut nadinya masih terasa meski amat lemah."Viona!" panggil Alfie lagi, masih dengan tangan menepuk pelan pipi Viona. "Bangun!"Perlahan Alfie mencium aroma anyir darah. Dengan panik dia mengecek seluruh tubuh Viona. Dan saat itulah dia melihat tangannya yang memegang bahu Viona berlumuran darah.Dengan cepat Alfie membuka blazer Viona dan terkesiap saat melihat kemeja kuning gading Viona sudah basah oleh darah.Satu titik di kemeja Viona yang bolong membuat Alfie yakin sese

    Last Updated : 2024-12-19
  • Pernikahan Palsu (Aku Bukan Istri yang Diinginkan)   Menghilang Bak Ditelan Bumi

    "Berita apa yang kamu bawa?" tanya Alfie sambil mengancingkan kemejanya.Beberapa waktu lalu Mindi datang dengan membawa baju ganti dan beberapa berkas yang harus dia tandatangani. Perempuan itu tampak cemas dengan kondisi Viona yang masih ada di ruang operasi.Mindi bahkan menawarkan diri untuk menemani, setidaknya sampai ada kabar dari dokter yang menangani operasi Viona.Namun Alfie menolak dan memintanya memberitahu Bu Retno dan Bik Sari agar mereka tidak khawatir karena nanti malma Viona pasti tidak akan pulang.Lalu tak lama kemudian anak buahnya datang untuk melaporkan perkembangan kasus kecelakaan Viona, yang kini sudah ditangani oleh pihak yang berwajib."Begitu saya sampai di sana, polisi sudah memenuhi lokasi itu, Tuan. Mereka menemukan senapan laras panjang dan satu selongsong peluru tak jauh dari mobil Nona Viona.""Senapan laras panjang?" Alfie mengerutkan kening."Ya, Tuan. Jenis Ak-47. Dan jika melihat kaca jendela yang tertembus peluru, dugaan sementara adalah Nona Vi

    Last Updated : 2024-12-20
  • Pernikahan Palsu (Aku Bukan Istri yang Diinginkan)   Hanya ada Padma di Sana

    "Ini masih dugaan saya. Itu sebabnya saya menelepon Tante karena ada yang ingin saya tanyakan. Apa Khadafi pernah ikut klub menembak atau punya senjata?"Ada jeda sejenak sebelum Devita menjawab pertanyaan Alfie. "Dia ikut klub menembak sejak SMP karena suka sekali melihat film action. Tapi saya tidak tahu apakah dia punya senjata atau tidak."Jawaban Devita nyaris melengkapi kepingan puzzle yang ada di benak Alfie. Bisa dipastikan pelaku yang menembak Viona dari jarak sedang bukanlah pembunuh yang disewa Arya, melainkan Khadafi."Ada apa, Alfie? Apa Khadafi melakukan sesuatu pada kamu atau keluarga kamu?""Saya akan mengabari Tante jika hasilnya memang sudah dipastikan," sahut Alfie cepat. "Tetapi boleh saya minta tolong?""Tentu.""Jika Khadafi menghubungi, tolong beri tahu dia bahwa Alfie mencarinya." Setelah mengatakan itu, Alfie mengakhiri panggilan lalu mengembuskan napas kuat-kuat.Dia lalu menoleh ke arah ruang operasi yang masih tertutup rapat. Alfie tidak tahu sudah berapa j

    Last Updated : 2024-12-20
  • Pernikahan Palsu (Aku Bukan Istri yang Diinginkan)   Itu sudah Cukup

    Mereka semua terdiam dengan kerutan di dahi. Dalam hati, mereka semua merapal doa untuk keselamatan Viona di ruang operasi.Setelah terdiam cukup lama, Mindi mendadak teringat apa tujuan dia datang ke sini selain untuk mengabari para ART di rumah Alfie tentang Viona.Dia bangkit, lalu berjalan ke ruang tamu untuk menemui seorang gadis yang sejak tadi menunggu di sana. Gadis itu tampak menunduk sambil meremas jemarinya.Mindi menepuk pelan bahu gadis itu hingga dia menoleh. "Ayo kita masuk. Saya perkenalkan kamu pada orang-orang yang bekerja di rumah ini."Gadis itu mengangguk, lalu bangkit dan mengikuti Mindi yang kembali ke ruang tengah. Kepalanya terus menunduk dan tidak berani memandangi rumah mewah yang dia masuki ini.Bik Sari dan Bu Retno tampak mengenyit saat melihat Mindi kembali dengan seorang gadis belia yang memakai rok SMA dengan kaus hitam yang terlihat lusuh."Bu Retno, Bik Sari, ini adalah Rosma." Mindi memperkenalkan gadis yang berdiri dengan kepala tertunduk di sampin

    Last Updated : 2024-12-20
  • Pernikahan Palsu (Aku Bukan Istri yang Diinginkan)   Biarkan Aku Tidur dengan Nyenyak

    Alfie tidak mejawab. Dia hanya menggusah napas kasar. Terlihat jelas bahwa lelaki itu sedang berusaha mengendalikan diri.Jangan lakukan hal yang aneh katanya? Alfie bahkan ingin segera melesat menuju rumah Arya dan menghajarnya sampai mati. Lelaki itu benar-benar bebal dan tidak bisa diberitahu dengan kata-kata.Mungkin nanti, ketika Viona sudah pulih. Untuk sekarang dia harus fokus untuk menemukan Khadafi lebih dulu. Selama adik tiri Padma itu belum ditemukan, dia bisa berulah lagi.Sejenak kemudian ekspresi Alfie mulai melunak. Dia kembali menatap Viona dengan tatapan melembut. "Kamu tidak melihat ada mobil lain yang mengikutimu?""Tidak. Aku begitu fokus ke jalan karena sebenarnya aku masih takut untuk kembali menyetir. Itu sebabnya aku tidak memerhatikan samping dan belakangku.""Itu artinya kamu tidak sempat melihat siapa yang menembakmu dari samping?"Kening Viona berkerut.Dia memang sempat menduga dirinya tertembak saat rasa nyeri tiba-tiba menerjang bahu disusul dengan darah

    Last Updated : 2024-12-20
  • Pernikahan Palsu (Aku Bukan Istri yang Diinginkan)   Bab 1: Tidak ada Keadilan Bagimu!

    “Seharusnya kamu yang mati malam itu, Viona.”Suara serak Padma bergema dalam ruangan, menebar ketakutan yang merayap di tubuh Viona. Dengan tangan terkepal kuat hingga buku-buku jarinya memutih, dia menatap sosok tinggi yang berdiri di hadapannya, tangan terlipat di dada, mata penuh amarah.Padma, kakak ipar yang telah menikahi Yuanita selama enam tahun—satu-satunya saudara dan keluarga yang dimiliki Viona.“Maafkan aku, Mas,” bisik Viona, suaranya pecah. Ia menangkupkan kedua tangannya di depan dada, tubuhnya bergetar. “Aku benar-benar minta maaf.”Empat puluh hari yang lalu, Yuanita yang tengah hamil tua mengalami pendarahan hebat. Viona, satu-satunya orang yang menemani saat itu, tak punya pilihan lain selain bertindak cepat.Padma sedang dalam perjanjian pulang dari luar kota, mustahil menunggunya untuk mengantar Yuanita ke rumah sakit.Dengan segenap keberanian yang tersisa, Viona membawa sang kakak ke rumah sakit terdekat, mengabaikan rasa takutnya demi memastikan nyawa Yuanita

    Last Updated : 2024-10-26

Latest chapter

  • Pernikahan Palsu (Aku Bukan Istri yang Diinginkan)   Biarkan Aku Tidur dengan Nyenyak

    Alfie tidak mejawab. Dia hanya menggusah napas kasar. Terlihat jelas bahwa lelaki itu sedang berusaha mengendalikan diri.Jangan lakukan hal yang aneh katanya? Alfie bahkan ingin segera melesat menuju rumah Arya dan menghajarnya sampai mati. Lelaki itu benar-benar bebal dan tidak bisa diberitahu dengan kata-kata.Mungkin nanti, ketika Viona sudah pulih. Untuk sekarang dia harus fokus untuk menemukan Khadafi lebih dulu. Selama adik tiri Padma itu belum ditemukan, dia bisa berulah lagi.Sejenak kemudian ekspresi Alfie mulai melunak. Dia kembali menatap Viona dengan tatapan melembut. "Kamu tidak melihat ada mobil lain yang mengikutimu?""Tidak. Aku begitu fokus ke jalan karena sebenarnya aku masih takut untuk kembali menyetir. Itu sebabnya aku tidak memerhatikan samping dan belakangku.""Itu artinya kamu tidak sempat melihat siapa yang menembakmu dari samping?"Kening Viona berkerut.Dia memang sempat menduga dirinya tertembak saat rasa nyeri tiba-tiba menerjang bahu disusul dengan darah

  • Pernikahan Palsu (Aku Bukan Istri yang Diinginkan)   Itu sudah Cukup

    Mereka semua terdiam dengan kerutan di dahi. Dalam hati, mereka semua merapal doa untuk keselamatan Viona di ruang operasi.Setelah terdiam cukup lama, Mindi mendadak teringat apa tujuan dia datang ke sini selain untuk mengabari para ART di rumah Alfie tentang Viona.Dia bangkit, lalu berjalan ke ruang tamu untuk menemui seorang gadis yang sejak tadi menunggu di sana. Gadis itu tampak menunduk sambil meremas jemarinya.Mindi menepuk pelan bahu gadis itu hingga dia menoleh. "Ayo kita masuk. Saya perkenalkan kamu pada orang-orang yang bekerja di rumah ini."Gadis itu mengangguk, lalu bangkit dan mengikuti Mindi yang kembali ke ruang tengah. Kepalanya terus menunduk dan tidak berani memandangi rumah mewah yang dia masuki ini.Bik Sari dan Bu Retno tampak mengenyit saat melihat Mindi kembali dengan seorang gadis belia yang memakai rok SMA dengan kaus hitam yang terlihat lusuh."Bu Retno, Bik Sari, ini adalah Rosma." Mindi memperkenalkan gadis yang berdiri dengan kepala tertunduk di sampin

  • Pernikahan Palsu (Aku Bukan Istri yang Diinginkan)   Hanya ada Padma di Sana

    "Ini masih dugaan saya. Itu sebabnya saya menelepon Tante karena ada yang ingin saya tanyakan. Apa Khadafi pernah ikut klub menembak atau punya senjata?"Ada jeda sejenak sebelum Devita menjawab pertanyaan Alfie. "Dia ikut klub menembak sejak SMP karena suka sekali melihat film action. Tapi saya tidak tahu apakah dia punya senjata atau tidak."Jawaban Devita nyaris melengkapi kepingan puzzle yang ada di benak Alfie. Bisa dipastikan pelaku yang menembak Viona dari jarak sedang bukanlah pembunuh yang disewa Arya, melainkan Khadafi."Ada apa, Alfie? Apa Khadafi melakukan sesuatu pada kamu atau keluarga kamu?""Saya akan mengabari Tante jika hasilnya memang sudah dipastikan," sahut Alfie cepat. "Tetapi boleh saya minta tolong?""Tentu.""Jika Khadafi menghubungi, tolong beri tahu dia bahwa Alfie mencarinya." Setelah mengatakan itu, Alfie mengakhiri panggilan lalu mengembuskan napas kuat-kuat.Dia lalu menoleh ke arah ruang operasi yang masih tertutup rapat. Alfie tidak tahu sudah berapa j

  • Pernikahan Palsu (Aku Bukan Istri yang Diinginkan)   Menghilang Bak Ditelan Bumi

    "Berita apa yang kamu bawa?" tanya Alfie sambil mengancingkan kemejanya.Beberapa waktu lalu Mindi datang dengan membawa baju ganti dan beberapa berkas yang harus dia tandatangani. Perempuan itu tampak cemas dengan kondisi Viona yang masih ada di ruang operasi.Mindi bahkan menawarkan diri untuk menemani, setidaknya sampai ada kabar dari dokter yang menangani operasi Viona.Namun Alfie menolak dan memintanya memberitahu Bu Retno dan Bik Sari agar mereka tidak khawatir karena nanti malma Viona pasti tidak akan pulang.Lalu tak lama kemudian anak buahnya datang untuk melaporkan perkembangan kasus kecelakaan Viona, yang kini sudah ditangani oleh pihak yang berwajib."Begitu saya sampai di sana, polisi sudah memenuhi lokasi itu, Tuan. Mereka menemukan senapan laras panjang dan satu selongsong peluru tak jauh dari mobil Nona Viona.""Senapan laras panjang?" Alfie mengerutkan kening."Ya, Tuan. Jenis Ak-47. Dan jika melihat kaca jendela yang tertembus peluru, dugaan sementara adalah Nona Vi

  • Pernikahan Palsu (Aku Bukan Istri yang Diinginkan)   Jangan Tinggalkan Aku

    "Saya menemukannya sudah seperti ini. Tapi saya sudah memanggil ambulans dan polisi. Apa Anda mengenal perempuan itu?""Dia calon istri saya," jawab Alfie tergesa. Dengan cepat dia membuka pintu mobil dan perlahan-lahan mengeluarkan Viona dari sana sambil memanggil namanya berulang kali."Viona," panggil Alfie pelan sambil menepuk pipi Viona yang terkulai di atas pangkuannya. "Viona, bangun!"Viona sama sekali tak merespons. Tetapi Alfie masih bisa bernapas lega setelah mengecek perempuan itu masih bernapas dan denyut nadinya masih terasa meski amat lemah."Viona!" panggil Alfie lagi, masih dengan tangan menepuk pelan pipi Viona. "Bangun!"Perlahan Alfie mencium aroma anyir darah. Dengan panik dia mengecek seluruh tubuh Viona. Dan saat itulah dia melihat tangannya yang memegang bahu Viona berlumuran darah.Dengan cepat Alfie membuka blazer Viona dan terkesiap saat melihat kemeja kuning gading Viona sudah basah oleh darah.Satu titik di kemeja Viona yang bolong membuat Alfie yakin sese

  • Pernikahan Palsu (Aku Bukan Istri yang Diinginkan)   Apa yang Terjadi?

    Benar juga. Alfie memang sangat panik hingga lupa Viona ada dalam genggamannya. Dia mengaktifkan layar ponsel, lalu membuka sebuah aplikasi yang terhubung ke jam tangan Viona.Setelah mengotak-atik selama beberapa menit karena ini adalah pertama kalinya Alfie menggunakan aplikasi itu, akhirnya dia bisa melihat posisi Viona saat ini."Kenapa dia bergerak menuju rumah si Tua Bangka itu?" gumam Alfie.Ada yang aneh di sini. Bukankah dia sudah melarang Viona bertemu Arya tanpa sepengetahuannya?**"Get me closer!" desis lelaki yang dipanggil 'Bos' itu. Jaraknya masih terlalu jauh dengan sedan yang dikemudikan Viona.Si pengemudi berusaha memangkas jarak mobilnya dengan sedan Viona. Tidak mudah karena ini adalah jalan kecil dan mobil dari arah berlawanan bisa saja tiba-tiba muncul."Cepat! Waktuku tidak banyak!""Saya sedang berusaha, Bos." Tangan si pengemudi mulai bekeringat karena mendadak dia gugup sekaligus khawatir akan ada mobil lain yang melintas.Sementara Viona yang terlalu fokus

  • Pernikahan Palsu (Aku Bukan Istri yang Diinginkan)   Terlalu Panik

    Alfie bisa merasa tengkuknya mulai dingin. Semalam dia bermimpi buruk tentang Viona dan rasanya itu bukan mimpi belaka. "Mandala, apa dia mengatakan akan di mana?"Mandala mengumpat pelan menyadari dia tidak bertanya lebih detail pada Viona. "No, Al. Aku sedang sibuk saat dia minta izin dan-Alfie tidak menunggu Mandala menyelesaikan kalimatnya. Dia mematikan panggilan lalu kembali menelepon pengawal yang seharusnya mengawal Viona ke mana pun juga. Masih nihil.Alfie mengumpat keras-keras hingga semua orang yang ada di mobil, termasuk Mindi, mengerut ketakutan. Dia kembali menelepon anak buahnya yang lain untuk mencari keberadaan Viona."Aku akan menembak kepalamu kalau Viona tidak bisa ditemukan. Mengerti!" ancam Alfie sebelum mematikan panggilan.Sopir yang duduk di samping Alfie tampak menegang mendengar suara Alfie yang sarat dengan kemarahan. Setelah menelan ludahnya gugup, dia bertanya dengan takut-takut. "Tuan, apa kita jadi ke kantor?"Alfie tidak langsung menjawab. Keningnya

  • Pernikahan Palsu (Aku Bukan Istri yang Diinginkan)   Semuanya akan Hancur

    Arya terkekeh girang. "Ah, tidak salah jika Padma memintamu merawat Sabda karena dari suaranya saja kamu bisa tahu. Padahal dia hanya mengoceh seperti bayi yang lain."Ya, yang kamu dengar adalah suara Sabda. Dia ada di rumahku sekarang bersama pengasuhnya. Sebuah kejutan, bukan?"Rasanya tulang-tulang Viona seperti dilolosi begitu tahu Sabda ada di rumah Arya. Lelaki itu memang kakek Sabda. Tetapi sejak kelahirannya, Sabda belum pernah digendong apalagi diajak ke rumah Arya.Viona tahu orang tua Padma tidak pernah menyetujui pernikahannya, apalagi menganggap Yuanita sebagai menantu. Itu artinya, Sabda juga tidak diakui sebagai cucu.Mereka berdua hanya sekali datang ke rumah sakit setelah Sabda lahir dan Yuanita dinyatakan meninggal.Itu pun mereka datang bersama wartawan yang meliput bagaimana sedihnya Arya dan Ghina yang ditinggal pergi menantu untuk selama-lamanya.Dengan wajah berurai air mata-yang tentu saja palsu-Ghina menggendong Sabda yang masih merah dengan begitu kaku di de

  • Pernikahan Palsu (Aku Bukan Istri yang Diinginkan)   Hubungannya sudah Selesai

    “Mindi, hadiah apa yang biasanya diberikan untuk perempuan yang akan ulang tahun?"Mindi yang kala itu sedang menata makan malam di ruang makan yang ada di kamar hotel sontak menoleh dengan alis bertaut. Sejak dua hari terakhir, bosnya itu sering menanyakan hal-hal seperti ini."Kalau boleh tahu, berapa usia perempuannya, Pak?" tanya Mindi sopan."22 tahun. Dia akan berusia 23 tahun minggu depan." Thanks to Padma, yang sempat mengecek CV Viona sebelum berangkat ke Medan."Perempuannya seperti apa? Maksud saya, apa kesukaannya? Tas, sepatu, baju? Atau apakah dia perempuan yang tomboy, anggun, suka berpetualang, hobi jalan-jalan? Hadiahnya harus disesuaikan dengan kepribadiannya."Alfie menggaruk kepalanya yang tak gatal setelah berpikir untuk beberapa saat. Dia baru sadar dia tidak tahu apa-apa tentang Viona."I have no idea," jawabnya sambil mengangkat bahu. "Bukankah itu tugasmu untuk mencari tahu?"Giliran Mindi yang bingung. Setelah konferensi pers beberapa waktu lalu, dia baru men

DMCA.com Protection Status