Share

Hanya ada Padma di Sana

Author: Nhaya_97
last update Last Updated: 2024-12-20 14:29:53

"Ini masih dugaan saya. Itu sebabnya saya menelepon Tante karena ada yang ingin saya tanyakan. Apa Khadafi pernah ikut klub menembak atau punya senjata?"

Ada jeda sejenak sebelum Devita menjawab pertanyaan Alfie. "Dia ikut klub menembak sejak SMP karena suka sekali melihat film action. Tapi saya tidak tahu apakah dia punya senjata atau tidak."

Jawaban Devita nyaris melengkapi kepingan puzzle yang ada di benak Alfie. Bisa dipastikan pelaku yang menembak Viona dari jarak sedang bukanlah pembunuh yang disewa Arya, melainkan Khadafi.

"Ada apa, Alfie? Apa Khadafi melakukan sesuatu pada kamu atau keluarga kamu?"

"Saya akan mengabari Tante jika hasilnya memang sudah dipastikan," sahut Alfie cepat. "Tetapi boleh saya minta tolong?"

"Tentu."

"Jika Khadafi menghubungi, tolong beri tahu dia bahwa Alfie mencarinya." Setelah mengatakan itu, Alfie mengakhiri panggilan lalu mengembuskan napas kuat-kuat.

Dia lalu menoleh ke arah ruang operasi yang masih tertutup rapat. Alfie tidak tahu sudah berapa j
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Pernikahan Palsu (Aku Bukan Istri yang Diinginkan)   Itu sudah Cukup

    Mereka semua terdiam dengan kerutan di dahi. Dalam hati, mereka semua merapal doa untuk keselamatan Viona di ruang operasi.Setelah terdiam cukup lama, Mindi mendadak teringat apa tujuan dia datang ke sini selain untuk mengabari para ART di rumah Alfie tentang Viona.Dia bangkit, lalu berjalan ke ruang tamu untuk menemui seorang gadis yang sejak tadi menunggu di sana. Gadis itu tampak menunduk sambil meremas jemarinya.Mindi menepuk pelan bahu gadis itu hingga dia menoleh. "Ayo kita masuk. Saya perkenalkan kamu pada orang-orang yang bekerja di rumah ini."Gadis itu mengangguk, lalu bangkit dan mengikuti Mindi yang kembali ke ruang tengah. Kepalanya terus menunduk dan tidak berani memandangi rumah mewah yang dia masuki ini.Bik Sari dan Bu Retno tampak mengenyit saat melihat Mindi kembali dengan seorang gadis belia yang memakai rok SMA dengan kaus hitam yang terlihat lusuh."Bu Retno, Bik Sari, ini adalah Rosma." Mindi memperkenalkan gadis yang berdiri dengan kepala tertunduk di sampin

    Last Updated : 2024-12-20
  • Pernikahan Palsu (Aku Bukan Istri yang Diinginkan)   Biarkan Aku Tidur dengan Nyenyak

    Alfie tidak mejawab. Dia hanya menggusah napas kasar. Terlihat jelas bahwa lelaki itu sedang berusaha mengendalikan diri.Jangan lakukan hal yang aneh katanya? Alfie bahkan ingin segera melesat menuju rumah Arya dan menghajarnya sampai mati. Lelaki itu benar-benar bebal dan tidak bisa diberitahu dengan kata-kata.Mungkin nanti, ketika Viona sudah pulih. Untuk sekarang dia harus fokus untuk menemukan Khadafi lebih dulu. Selama adik tiri Padma itu belum ditemukan, dia bisa berulah lagi.Sejenak kemudian ekspresi Alfie mulai melunak. Dia kembali menatap Viona dengan tatapan melembut. "Kamu tidak melihat ada mobil lain yang mengikutimu?""Tidak. Aku begitu fokus ke jalan karena sebenarnya aku masih takut untuk kembali menyetir. Itu sebabnya aku tidak memerhatikan samping dan belakangku.""Itu artinya kamu tidak sempat melihat siapa yang menembakmu dari samping?"Kening Viona berkerut.Dia memang sempat menduga dirinya tertembak saat rasa nyeri tiba-tiba menerjang bahu disusul dengan darah

    Last Updated : 2024-12-20
  • Pernikahan Palsu (Aku Bukan Istri yang Diinginkan)   Pertanyaan Viona

    Viona masih terlelap ketika Alfie bangun tepat pukul lima keesokan paginya.Dengan sepelan mungkin agar tidak membangunkan Viona, dia turun dari tempat tidur. Begitu kakinya menjejak lantai yang terasa dingin, saat itulah dia merasa sekujur tubuhnya pegal dan nyeri.Tidur berdesakan di atas tempat tidur pasien memang bukan ide yang bagus meski Alfie harus mengakui tidurnya amat pulas.Entah karena kemarin dia memang luar biasa lelah atau aroma vanilla khas Viona menenangkan dirinya. Yang jelas, sudah lama dia tidak tidur senyenyak itu.Biasanya dia akan terbangun empat sampai lima kali karena mimpi buruk. Sering kali mimpi itu tidak jelas. Tetapi yang paling sering terjadi adalah Arya mengejar dirinya sambil membawa golok di tangan.Jika tidak begitu, dia mimpi melihat Ghina masuk ke mobil seorang lelaki sambil tertawa-tawa dan melambaikan tangannya yang dipenuhi gelang emas hingga menimbulkan bunyi gemerincing.Namun dengan Viona, dia sama sekali tidak memimpikan apa pun.Alfie beran

    Last Updated : 2024-12-26
  • Pernikahan Palsu (Aku Bukan Istri yang Diinginkan)   Percaya Aku Mencintaimu

    Alfie tertegun. Pertanyaan itu sungguh di luar bayangannya. Butuh waktu cukup lama baginya untuk bisa menemukan jawaban yang tepat atas pertanyaan Viona."Tentu saja." Alfie menjawab menjawab dengan kepala tertunduk hingga Viona tidak bisa melihat ekspresinya dengan jelas. "Aku memang tidak terlalu menyukai anak kecil, tapi bukan berarti aku membenci mereka."Aku hanya takut aku akan menyakiti mereka. Kamu tahu kan, aku bermasalah dengan emosiku. Bahkan dengan Sabda pun, aku masih takut untuk menggendongnya."Ketika Alfie mengangkat kepala dan kembali menatap Viona, ada kesedihan yang tergambar di wajahnya. Ekspresi yang tidak pernah Viona lihat sebelumnya."Aku lelaki yang jahat, kan? Aku bahkan tidak mengakui anakku sendiri saat itu. Aku membuatmu mengalami hal-hal buruk sendirian. Aku mungkin tidak jauh berbeda dengan Arya.""No, you're not like him," ujar Viona cepat sambil meremas tangan Alfie yang masih menggenggamnya. "Kamu lebih dari ayah kamu, Al."Jauh di lubuk hati kamu, ak

    Last Updated : 2024-12-26
  • Pernikahan Palsu (Aku Bukan Istri yang Diinginkan)   Sidik Jari Arya

    Butuh waktu lama bagi Viona untuk mengerti ke mana arah pembicaraan itu bermuara, sampai dia tiba pada satu kesimpulan yang membuatnya dadanya diselimuti ketakutan."Al, mereka tidak menuduhmu sebagai pelaku penembakan terhadapku kemarin siang, kan?"Tidak ada jawaban dari pertanyaan Viona karena panggilan tiba-tiba berakhir. Tak lama berselang terdengar suara ketukan di pintu.Beberapa orang berbadan tegap masuk bersama seorang perawat.Dari wajah mereka, Viona tahu ucapan Alfie benar. Mereka pasti polisi yang akan meminta keterangannya.Beberapa jam sebelumnya.Alfie baru saja tiba di lobi saat sebuah panggilan menyapa pendengarannya. Jelas suara itu memanggil nama Padma, bukan dirinya. Tetapi dia selalu menoleh saat Padma dipanggil.Saat memutar tubuhnya ke arah sumber suara, Arya berjalan ke arahnya dengan raut marah. Alfie langsung mengerti ada sesuatu yang tidak beres. Entah apa, tetapi sebentar lagi dia pasti akan tahu.Begitu sampai di hadapan Alfie, satu tangan Arya terangkat

    Last Updated : 2024-12-26
  • Pernikahan Palsu (Aku Bukan Istri yang Diinginkan)   Tidak Pernah Menggunakannya

    Beberapa menit menghabiskan waktu dengan berpikir, akhirnya Alfie mengerti mengapa senapan laras panjang yang jadi bukti penting dalam kejadian penembakan Viona ditinggalkan begitu saja di tempat kejadian perkara.Khadafi sengaja meninggalkan benda itu karena ingin menjebak Arya dan Padma sekaligus.Sidik jari di permukaan senapan itu milik Arya, sementara senapannya sendiri terdaftar atas nama Padma. Sekali mendayung, dua pulau terlampaui.Hanya dengan melakukan satu hal, Khadafi langsung menyapu dua orang dalam satu sapuan. Arya dan Padma bisa jadi tersangka dalam kasus ini. Dan itu yang menjadi tujuan Khadafi."Sial!" umpat Alfie kencang saat dia berdiri.Dia benar-benar sudah menganggap remeh Khadafi. Saat menjemput Viona di apartemennya malam itu, seharusnya dia menembak kepala Khadafi sehingga kejadian ini tidak pernah terjadi.Alfie memukul permukaan meja kerjanya dengan kepalan tangan. Baru kali ini dia dipecundangi oleh seseorang sampai seperti ini. Tidak ada lagi maaf untuk

    Last Updated : 2024-12-26
  • Pernikahan Palsu (Aku Bukan Istri yang Diinginkan)   Yang Mencuri Senapan milik Alfie

    Meski jantungnya berdetak kencang, Viona menjawab semua pertanyaan yang dilontarkan polisi dengan tenang. Tidak tampak keraguan sedikit pun di wajahnya karena dia tahu Alfie bukan dalang di balik penembakan dirinya."Anda pernah menikah dengan Pak Padma dan bercerai beberapa bulan kemudian, bukan?""Betul.""Apa alasan Anda bercerai?"Viona sudah menduga pertanyaan ini akan muncul. Polisi pasti mencari bukti sekecil apa pun untuk mendukung dugaan bahwa Alfie adalah dalang di balik penembakan itu.Jika dulu Alfie atau Padma sering melakukan KDRT, bukankah dugaan bahwa Alfie adalah dalang menjadi masuk akal?"Saya yakin Bapak Polisi sudah tahu bahwa Mas Padma mengidap DID alias kepribadian ganda. Itu tidak mudah untuk diterima bagi saya yang masih awam dengan gangguan mental itu."Kami sering bertengkar karena saya tidak tahu bagaimana cara menjadi caregiver bagi seorang pengidap DID. Karena tidak tahan dan saya juga masih labil, akhirya saya meminta cerai.""Andai bercerai bukan karena

    Last Updated : 2024-12-26
  • Pernikahan Palsu (Aku Bukan Istri yang Diinginkan)   Jangan Bunuh Fira

    Orang tua Fira saling berpandangan dengan ekspresi kesedihan yang tidak bisa ditutupi. Padma menduga Fira tidak mengatakan pada orang tuanya tentang apa yang sudah dia lakukan pada Lion Capital."Tentu, saya akan menelepon Fira sekarang juga. Tapi tolong jangan laporkan Fira pada polisi. Dia mungkin melakukan itu untuk mengobati ayahnya yang sakit-sakitan ini. Saya akan meminta Fira mengembalikan apa yang sudah dia curi."Padma kembali mengulas senyum pada ayah Fira yang tampak memelas. Masalahnya tidak akan semudah itu karena dia tahu Alfie tidak akan melepaskan Fira begitu saja.Padma pamit tak lama kemudian. Begitu masuk mobil, raganya diambil alih Alfie yang sejak tadi sudah mengamuk dalam benaknya."Aku tidak akan melepaskan perempuan jalang itu begitu saja," desisnya dengan tangan terkepal."Seharusnya kamu menyalahkan diri kamu sendiri karena sudah tidur dengan sekretarismu selama bertahun-tahun, Al." Padma menyahut dari dalam benak Alfie."Dia yang melempar dirinya sendiri pad

    Last Updated : 2024-12-26

Latest chapter

  • Pernikahan Palsu (Aku Bukan Istri yang Diinginkan)   Terciduk dan Permohonan Maaf

    "Mbak Viona,” bisik Bu Retno dengan wajah ngeri pada Bik Sari begitu dia melihat nama penelepon yang tertera di layar.Mengapa majikannya itu bisa menelepon di saat-saat genting seperti ini? Apa Viona merasa saat ada yang masuk ke kamar suaminya?"Angkat saja!" Bik Sari mendorong."Kalau begitu saya keluar dulu."Sebelum Bik Sari sempat melarang karena dia ingin Bu Retno langsung menunjukkan Rosma yang sedang memakai baju Padma, Bu Retno sudah melesat keluar. Meninggalkan dirinya sendiri di ambang pintu walk-in closet yang ada di kamar Padma.'Duh, gimana, sih, Bu Retno ini?' gerutu Bik Sari dalam hati.Sementara Rosma yang tertangkap basah, buru-buru melepaskan kemeja Padma yang dia pakai dengan tangan gemetar.Namun belum sempat dia mengembalikan baju Padma, Bik Sari sudah lebih dulu menarik kemeja itu dengan kasar. "Cuci lagi baju ini," sentak Bik Sari dengan nada geram."Saya pikir kamu gadis baik-baik yang polos dan berniat untuk membantu perekonomian keluarga. Ternyata kamu racu

  • Pernikahan Palsu (Aku Bukan Istri yang Diinginkan)   Kecurigaan yang Semakin Kuat

    "Kamu mau ke mana, Ros?"Rosma yang sedang membawa sekeranjang pakaian yang baru saja disetrika sontak menghentikan langkah begitu namanya dipanggil.Dia berbalik lalu tersenyum manis pada Bik Sari yang menatapnya dengan mata menyipit. "Mau antar baju Tuan," ujarnya sambil mengangkat keranjang berisi baju Padma yang baru saja disetrika."Habis itu cepat balik ke dapur, ya. Bantu Bibik buat minyak bawang."Rosma mengangguk lalu kembali melanjutkan langkah menuju lantai dua."Rosma mau ke mana tuh?""Astaghfirullah." Bik Sari mengelus dadanya lalu menoleh pada Bu Retno yang tiba-tiba muncul di sampingnya tanpa suara.Perempuan itu baru saja selesai menidurkan Sabda setelah memberinya makan. Bayi itu memang sudah mulai makan sejak beberapa hari yang lalu."Bu Retno selalu saja mengagetkan," gerutunya dengan bibir cemberut. "Dia mau ke kamar Tuan untuk menaruh baju.""Wah, gawat!" seru Bu Retno."Gawat kenapa?" Dahi Bik Sari mengernyit bingung.Bu Retno menarik Bik Sari agar duduk di sofa

  • Pernikahan Palsu (Aku Bukan Istri yang Diinginkan)   Justru Kasihan Melihatnya

    Setelah itu Alfie terus menghajar Khadafi di semua bagian wajahnya, sementara lelaki itu sama sekali tidak menunjukkan raut kesakitan. Tatapannya kian berkobar oleh dendam dan kebencian.Alfie baru berhenti ketika Khadafi terbatuk-batuk hebat setelah dia menghajar perut dan ulu hatinya berkali-kali. Alfie menjauh untuk pergi ke pantry dan mengambil sebotol air mineral dalam kulkas untuk membasahi tenggorokannya yang terasa kering.Setelah itu dia mengambil Sig P229 dari dalam saku jasnya yang tergeletak di lantai. Senjata api laras pendek yang dia bawa kali ini memang berukuran kompak hingga mudah dimasukkan ke dalam saku jas tanpa terlihat mencolok.Saat itulah Khadafi melihat kesempatan yang terbuka lebar. Tanpa diketahui oleh anak buah Alfie, semalam dia menghabiskan waktunya untuk melonggarkan ikatan di tangan dan kaki.Sejak tadi dia berpura-pura diam karena menunggu waktu yang tepat. Begitu melihat Alfie sedikit lengah, dia langsung melepas ikatan di tangan dan kakinya, lalu ban

  • Pernikahan Palsu (Aku Bukan Istri yang Diinginkan)   Pukulan Keras untuk Khadafi

    Matahari sudah meninggi ketika Padma tiba di depan sebuah rumah yang ada di kompleks perumahan sederhana.Rumah itu tampak lengang. Hanya ada beberapa karangan bunga dukacita di halaman. Satu diantaranya dikirim oleh Lion Capital. Setelah menyelesaikan urusannya di kantor, Padma memang langsung meluncur ke rumah lama orang tua Fira.Secara khusus dia ingin mengucapkan belasungkawa pada keluarga mantan sekretarisnya itu. Terlepas dari apa yang terjadi, Fira pernah menjadi bagian dari Lion Capital dan banyak membantu Padma.Beberapa hari sebelum meninggal dunia. Fira sempat menelepon secara langsung dan meminta maaf atas apa yang sudah dia lakukan selama menjadi sekretarisnya. Dan itu yang membuat Padma datang siang ini.Orang tua Fira masih terlihat begitu terpukul saat Padma masuk ke ruang tamu dan duduk di lantai yang dialasi karpet. Saking terpukulnya, mereka sampai tidak bisa berkata apa-apa pada Padma.Adik Fira-lah yang mewakili keluarga mereka untuk memohon maaf pada Padma atas

  • Pernikahan Palsu (Aku Bukan Istri yang Diinginkan)   Aku tidak Bisa Tidur

    "Aku tidak lupa. Tapi kamu tidak akan mendapatkan apa-apa, Mariska. Lion Capital tetap menginginkan hal yang sama.""Aku tahu, tapi kami punya penawaran terakhir. Dan aku harap kamu mau mempertimbangkannya, Al."Alfie berhenti di depan kamarnya, begitu juga dengan Mariska.Sejak dulu Mariska memang tidak berubah. Tangguh dan tidak mudah menyerah. Bahkan saat menawarkan hubungan yang lebih pun, Mariska mengatakan berbagai alasan agar dia bisa berubah pikiran.Sayangnya, itu tidak pernah berpengaruh pada Alfie. Sekali dia memutuskan, itu yang akan dia lakukan. Entah itu pada hubungan personal atau pun pekerjaan.Hanya sekali dia pernah berubah pikiran tentang seseorang dan itu tidak ada akan terjadi lagi. Viona."Dengar, Mariska. Daripada membuang waktu untuk bernegosiasi, lebih baik urusi saja klienmu untuk menghadapi kami di pengadilan. Aku tidak akan pernah berubah pikiran. Kamu pasti tahu itu."Alfie berbalik lalu mengeluarkan keycard dari saku celananya untuk membuka pintu. Tetapi

  • Pernikahan Palsu (Aku Bukan Istri yang Diinginkan)   Bertemu Masa Lalu lagi

    Alfie menaruh piring yang sudah kosong ke atas troli, lalu menuang wine ke dalam gelas, yang salah satunya dia berikan pada Viona.Dia menyesapnya perlahan sebelum menjawab pertanyaan sang istri. "Iya, itu Khadafı. Anak buahku berhasil menangkapnya saat dia berada di Batam, bersiap menyeberang ke Singapura. Sekarang dia dalam perjalanan ke Jakarta.""Lalu kamu akan menemuinya besok?"Alfie mengusap pelan kepala Viona begitu mendengar kekhawatiran yang kental dalam suara Viona. "Ada urusan antara aku, Padma dan Khadafi yang harus diselesaikan. Jadi, ya, aku akan menemuinya besok.""Lalu siapa yang meninggal?" cecar Viona lagi.Alfie menghela napas panjang. Dia meneguk habis sisa wine dalam gelas lalu meletakkannya ke atas troli.Setelah itu baru dia menjawab pertanyaan Viona. "Fira. Dia mendadak sakit keras dalam tahanan lalu meninggal dunia tadi sore. Besok aku akan menemui keluarganya juga untuk berbela sungkawa.”Raut Viona berubah muram.Terlepas dari betapa jahat dan liciknya Fira

  • Pernikahan Palsu (Aku Bukan Istri yang Diinginkan)   Siapa yang Dia Tangkap?

    "Capek?"Viona mencoba mengeluarkan suara untuk menjawab pertanyaan Alfie. Tetapi yang keluar dari mulutnya justru desahan pelan. Sementara lelaki itu terus menggodanya dengan kecupan kecil yang menjalar sampai punggung.Mereka sudah tidak lagi ada di kamar, melainkan lantai ruang tamu yang sudah dialasi dengan bedcover yang disambar dari kamar tidur kedua. Jangan tanya kenapa, karena ini adalah ide Alfie.Dengan beralasan sayang jika tidak mengeksplorasi seluruh sudut kamar seharga ratusan juta ini, mereka berkeliling dari satu ruangan ke ruangan lain dan bercinta dengan berbagai gaya.Mulai dari kamar mandi, kamar tidur kedua, ruang makan—mudahan-mudahan saja petugas kebersihan tidak menemukan noda aneh di atas meja makan, ruang kerja, lalu berakhir di ruang tamu.Lalu sekarang lelaki itu bertanya apakah dia capek? Unbelievable!Seluruh tubuh Viona bahkan remuk redam sekarang. Belum lagi nyeri dan ngilu di pangkal paha meski ini bukan yang pertama kalinya dia melakukan itu dengan Al

  • Pernikahan Palsu (Aku Bukan Istri yang Diinginkan)   Memulai Kembali

    Viona meringis lalu menggeleng. Dia sebenarnya bertanya untuk meredam rasa gugup yang masih bertahan dalam dirinya.Alfie menunduk lalu memagut bibirnya ringan sebelum berbisik, "Aku tahu kamu gugup dan aku punya cara jitu untuk menghilangkan kegugupan kamu."Mata Viona membulat saat Alfie melepaskan pelukannya, lalu berjalan menuju tempat tidur untuk mengambil sebotol wine yang ada di sana.Dengan terampil dia membuka tutup botol wine, lalu menuangnya ke dalam dua gelas red wine. Setelah itu dia membawanya pada Viona yang masih berdiri dengan canggung di dekat jendela."Minumlah!" Alfie menyodorkan satu gelas red wine di tangannya pada Viona. "Ini kandungan alkoholnya rendah. Rasanya juga light dan manis. Trust me," tambahnya begitu melihat keraguan di wajah sang istri.Viona menerima gelas itu dan ikut berkata "cheers" ketika Alfie membenturkan gelas mereka hingga menimbulkan suara denting halus.Seperti kata Alfie, red wine yang baru saja melewati tenggorokannya terasa seperti rasp

  • Pernikahan Palsu (Aku Bukan Istri yang Diinginkan)   Kegugupan Viona

    "Nggak, jangan!" Viona menggeleng kuat-kuat. Dia butuh momen sendiri malam ini."Fine! Kamu bisa mandi dulu," jawab Alfie di tengah sisa tawanya. Dia bangkit lalu menuju lemari untuk mengambil sebuah tas kecil."Mindi sudah menyiapkan semua kebutuhan kamu di sini."Viona menghela napas lega. Dia tadi khawatir sempat karena tidak mengemas baju berhubung Alfie tidak memberitahu mereka akan menginap di hotel.Dia bangkit lalu menuju kamar mandi, sementara Alfie mengikutinya dari belakang untuk menaruh tas itu di atas wastafel."Kamu bilang tidak akan ikut mandi?" Viona menatap Alfie dari balik cermin begitu menyadari lelaki itu tidak kunjung keluar dari kamar mandi.Musnah sudah keinginannya untuk mengagumi interior kamar mandi yang tak kalah mewahnya dengan ruangan lain di kamar ini."Aku hanya ingin membantumu melepas gaun. Kamu pasti tidak bisa melakukannya sendiri, kan?" Alfie terkekeh geli. Viona terlihat gugup sekaligus khawatir seolah dia akan meminta haknya di kamar mandi."Ah, i

DMCA.com Protection Status