Share

Bab 31: Kembali ke Sisi Baik

Penulis: Nhaya_97
last update Terakhir Diperbarui: 2024-11-22 14:13:21

Viona terbangun ketika telinganya menangkap suara-suara teredam dari dalam kamar mandi. Sedangkan dirinya sendiri sudah terbaring di atas tempat tidur yang hangat dan nyaman.

Rupanya dia sudah tidak lagi ada di kamar putih tempat dirinya disekap. Matanya lalu mengedar ke penjuru kamar yang terang benderang dan segera mengenali ini adalah kamar Padma.

Siapa yang membawanya ke sini? Bagaimana kalau Padma melihatnya berbaring di kamar yang selama ini dilarang untuk dia masuki?

Dengan kepala berdenyut hebat, Viona mencoba untuk bangkit. Dia harus keluar dari sini sebelum Padma melihatnya. Tetapi suara-suara dari dalam kamar mandi terdengar semakin jelas sehingga membuatnya mengurungkan niat.

Jelas itu suara Padma. Tetapi dengan siapa dia bicara?

"Aku sudah bilang, jangan sakiti Viona, Alfie! Kecelakaan itu terjadi bukan karena salah Viona sepenuhnya. Ada yang mengotak-atik mobil itu."

Kening Viona berkerut.

Pertama, Padma menyebut nama Alfie. Siapa Alfie?

Kedua, Padma menyebut ada yang me
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Pernikahan Palsu (Aku Bukan Istri yang Diinginkan)   Bab 32: Menghancurkan Kamar Terkutuk

    Terlambat! Dia tidak bisa menarik ucapannya sekarang. Peduli setan jika setelah ini Padma menganggapnya aneh. Tetapi dia benci sendirian saat sedang sakit, terutama di kamar yang terasa mengerikan ini.Padma tampak bimbang. Tetapi sejurus kemudian dia naik ke tempat tidur dan berbaring di samping Viona. "Oke. Tidurlah! Apa aku harus membacakanmu buku cerita?" selorohnya.Viona tersenyum tipis lalu menggeleng. Ini memang Padma yang dia kenal. Padma yang dewasa, perhatian dan sedikit humoris. Ian yang dulu sering dia banggakan di depan teman-teman SMA-nya sebagai kakak ipar terbaik di seluruh dunia.Sebenarnya, Viona merasa gelisah berbaring di hadapan Padma. Di dalam kepalanya ada banyak pertanyaan yang butuh jawaban. Hanya saja Viona bingung ingin memulainya dari mana.Kenapa sikap Padma berubah-ubah? Apa Padma mengidap kelainan atau gangguan?Sejujurnya Padma juga merasa gelisah malam ini. Dia tahu Alfie menyekap Viona di kamar putih, yang dulu ju

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-23
  • Pernikahan Palsu (Aku Bukan Istri yang Diinginkan)   Bab 33: Jangan pernah Dituruti!

    Satu hal yang berbeda adalah saat dia sadar, maka Alfie ikut sadar. Tetapi jika Alfie sadar, dia sering kali dibuat "tidur" hingga tidak tahu apa yang Alfie lakukan.Saat SD sampai SMA dulu, dia sering dipanggil guru BK karena menghajar teman-teman sekolahnya. Padma tentu saja tidak mengaku karena dia tidak merasa sudah melakukan itu.Bagaimana mungkin Padma menghajar teman sekolahnya sedangkan dia sendiri benci kekerasan? Namun, setelah bukti berupa rekaman CCTV ditunjukkan, Padma tak bisa mengelak lagi.Setelah Padma dihukum-atas kesalahan yang tidak dia perbuat-barulah Alfie mengaku bahwa dia mengambil alih tubuh Padma untuk menghajar teman-teman yang sudah mengejek atau menganggunya."Dengan begitu kamu tidak akan bisa menggunakannya untuk menyekap Viona," lanjut Padma dengan tekad yang kuat. "Sudah cukup kamu menyiksa Viona, Alfie. Aku sudah berjanji pada kakaknya untuk melindungi Viona."Dari dalam benaknya, Padma bisa mendengar Alfie berteri

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-23
  • Pernikahan Palsu (Aku Bukan Istri yang Diinginkan)   Bab 34: Sup Buatan Padma

    "Syukurlah Mbak Viona nggak apa-apa. Bibik sempat takut waktu lihat Tuan nyeret Mbak Viona ke kamar putih itu. Bibik mau nolong, tapi takut."Akhirnya Bibik beranikan diri telepon Tuan untuk membuka pintu kamar putih, setelah Mbak Viona dikurung di sana enam jam lebih. Anehnya, Tuan malah bilang lupa di mana naruh kuncinya. Padahal Tuan sendiri yang mengunci pintu kamar itu."Viona hanya termangu menatap nasi gorengnya yang belum tersentuh sambil mendengar cerita dari Bik Sari.Tadi pagi dia bangun sendirian di kamar Padma. Dan saat bertanya pada Bik Sari, ternyata lelaki itu sudah berangkat ke kantor sejak jam enam pagi. Lagi.Apa yang Padma lakukan pada jam enam pagi di kantor? Dia tidak mungkin main gila dengan si Tukang Pamer Dada itu di ruangannya, kan?Viona menggelengkan kepalanya kuat-kuat. Berusaha membuang pikiran buruknya tentang Padma jauh-jauh. Sikap lelaki itu sangat lembut semalam. Siapa tahu dia tidak akan berubah kejam lagi.

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-23
  • Pernikahan Palsu (Aku Bukan Istri yang Diinginkan)   Bab 35: Memberitahu Ghina

    Sudah lima menit berlalu, tetapi tidak ada yang kunjung bicara di ruang tamu.Viona terlalu canggung untuk memulai, sedangkan tamunya justru lebih tertarik mengamatinya dari kepala sampai kaki dengan raut mencemooh yang kentara.Sesekali terdengar decak tidak puas disusul helaan napas panjang. Viona tahu itu adalah pertanda ketidakpuasan ibu mertuanya. Ghina pasti menyesal memiliki menantu seperti dirinya."Nyonya mau minum apa?" Bik Sari yang baru datang dari dapur menyelamatkan kecanggungan yang menyeruak di ruang tamu."Tidak perlu." Ghina menjawab dengan ketus, lalu mengibaskan tangan pada Bik Sari. Sebuah tanda pengusiran yang langsung dimengerti oleh wanita paruh baya itu.Bik Sari pamit dari ruang tamu, lalu memilih bersembunyi di balik dinding pemisah ruang tengah dan ruang tamu. Kedatangan Nyonya Besar ke rumah ini pasti bukan hal yang bagus.Dan dia harus berjaga-jaga jika Nyonya Besar yang angkuh itu melakukan kekerasan seperti yang pernah dilakukan pada Yuanita beberapa ta

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-23
  • Pernikahan Palsu (Aku Bukan Istri yang Diinginkan)   Bab 36: Emosinya sudah tidak Terbendung

    Perpaduan antara hormon kehamilan ditambah dengan perasaan terhina, membuatnya tak peduli apa yang akan terjadi setelah ini.Peduli setan jika Padma akan membunuhnya karena sudah membuka rahasia ini. Dia tidak terima jika nama Yuanita yang sudah tenang di alam sana, dihina seperti ini."Setelah itu dia menikahi saya hanya untuk membalas dendam atas kematian Kak Yuanita yang saya sendiri juga masih merasa kehilangan. Padahal saya sudah punya kekasih."Tidak cukup sampai di sana, dia juga membuat kekasih saya koma, lalu menjadikan pernikahan kami seperti neraka dunia."Mulut Ghina menganga lebar mendengar pengakuan Viona yang berapi-api."Tidak ada satu hari pun yang tidak saya lewati dalam ketakutan karena saya tidak tahu apa yang akan dia lakukan pada saya." Dada Viona naik turun menahan gejolak emosi di dalam dadanya."Apa Mama pikir uang bisa mengembalikan semuanya seperti semula? Bisa membangunkan kekasih saya yang sedang koma? Mengembali

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-24
  • Pernikahan Palsu (Aku Bukan Istri yang Diinginkan)   Bab 37: Berubah Wujud di Waktu yang tidak Tepat

    Mandala menatap Padma yang sedang membaca proposal yang dia susun bersama timnya.Sudah lima belas menit berlalu, tetapi belum ada satu patah kata pun yang keluar dari mulut lelaki tampan itu.Dan Mandala benar-benar tak bisa menahan rasa penasaran apakah yang duduk di hadapannya ini adalah Padma atau Alfie."Bagaimana?" Akhirnya Mandala bertanya lebih dulu."Hm, masih ada bagian yang perlu diperbaiki. Tidak banyak, tetapi sangat krusial."Mandala mendesah lega. Dari suaranya yang ramah, dia tahu itu adalah Padma. Suara Alfie selalu dingin dan membuat siapa pun yang mendengarnya merasa tidak nyaman.Alfie seolah menguarkan aura kelam yang membuat orang menjadi waspada, takut, atau ingin segera menyingkir dari hadapannya."Coba kamu baca yang ini."Mandala bangkit lalu memutari meja untuk berdiri di samping Padma. Dia mendengarkan arahan Padma dengan saksama dan sesekali mengangguk-angguk tanda mengerti.Lima belas menit

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-24
  • Pernikahan Palsu (Aku Bukan Istri yang Diinginkan)   Bab 38: Merasa Curiga

    Beberapa jam sebelumnya."Selamat, Viona. Perjuangan kamu selama empat tahun tidak berakhir dengan sia-sia."Viona menyunggingkan senyum lebar saat menjabat uluran tangan Biru selaku dosen pembimbingnya. "Terima kasih, Pak."Tiga puluh menit yang lalu, Viona berhasil mempertanggungjawaban skripsinya di hadapan tim dosen penguji. Dan lima menit yang lalu, dia dinyatakan lulus dengan nilai A.Sebuah pencapaian yang membuat Viona luar biasa lega. Empat tahun penuh kerja keras akhirnya akan benar-benar tuntas dalam waktu kurang dari satu bulan meski tanpa kehadiran Yuanita atau Tirta di sampingnya.Tidak apa. Yang terpenting dia sudah menunaikan janjinya pada Yuanita untuk lulus kuliah tepat waktu. Tidak ada uang dan waktu yang terbuang percuma."Bagaimana dengan tawaran beasiswa S2 yang saya infokan kemarin?" Suara Biru memutus lamunan Viona.Viona mengulas senyum canggung. "Sepertinya saya tidak bisa ikut melamar untuk beasiswa yang say

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-24
  • Pernikahan Palsu (Aku Bukan Istri yang Diinginkan)   Bab 39: Viona sudah Menikah!

    Sedikit rasa iba menelusup ke dalam relung hati Viona. Dia sendiri terlahir dari keluarga yang begitu harmonis. Kedua orang tuanya sangat menyayangi dirinya dan Yuanita.Walau hidup dalam ekonomi yang pas-pasan, tetapi dia dan Yuanita tidak pernah kekurangan kasih sayang. Bahkan sampai kedua orang tuanya meninggal karena kecelakaan pesawat pun, Viona tak pernah merasa ada yang kurang dalam hidupnya."Saran saya, ajak Mas Padma ke psikolog untuk konseling," ujar Biru lagi. "DID butuh penanganan lebih lanjut dari psikiater dan psikolog agar penderitanya bisa menjalani hidup dengan normal."Viona ragu dia bisa melakukan itu. Memang hubungan mereka sedekat apa sampai dia berani mengusulkan pada Padma untuk ke psikolog?."Atau kamu bisa bicara dengan seorang teman saya yang menjadi dosen psikologi. Kamu mau nomornya? Kamu bisa bertanya lebih banyak pada beliau.""Itu ide yang bagus, Pak. Saya harus mengumpulkan informasi sebanyak mungkin."Biru m

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-24

Bab terbaru

  • Pernikahan Palsu (Aku Bukan Istri yang Diinginkan)   Pemandangan yang Indah

    Terdengar helaan napas yang begitu berat dari seberang. Viona tidak tahu apa yang membuat Alfie begitu lama mengatakan jawabannya. Tetapi anehnya dia tetap menunggu."Aku menyukaimu, Viona. I really do. Butuh waktu lama bagiku untuk mendefinisikan perasaan ini. Kamu sendiri sudah tahu bahwa segala hal tentangmu adalah rasa yang baru."Ada jeda lagi. Sementara Viona membeku di kursi begitu mendengar pernyataan Alfie."Tapi kemudian aku sadar satu hal, aku terpacu untuk berubah menjadi lebih baik setelah mengenal kamu. Aku tidak pernah merasa seperti ini sebelumnya."Aku bahkan tidak peduli jika seluruh dunia membenciku. Tapi aku sangat marah ketika kamu mengatakan muak dengan sikapku. Aku tidak ingin kamu memandangku seperti itu. Aku ingin kamu memandangku sebagai lelaki yang baik, Didit."Suara Alfie terdengar bergetar dan entah kenapa Viona makin merasakan kesepian, kesendirian dan kesedihan yang Alfie tanggung."Aku benar-benar serius saat mengatakan aku tidak suka melihatmu dengan

  • Pernikahan Palsu (Aku Bukan Istri yang Diinginkan)   Belum Tahu Alasannya

    Kepalang tanggung. Meski tidak mengerti mengapa mulutnya mengucapkan ajakan untuk menikah lagi, Tetapi Alfie tidak bisa mundur sekarang.Kalimat itu mungkin terdengar impulsive bagi Alfie, tetapi setelah mengatakannya secara langsung di hadapan Viona, sakit di kepalanya mendadak menguap.Begitu juga dengan gelombang kemarahan yang membakar dirinya, kini mendadak surut begitu saja. Berganti dengan harapan semoga Viona mau kembali padanya.Viona mengerjap, lalu menggeleng beberapa kali sebagai tanda dia tidak percaya dengan ucapan Alfie. "Dan kamu pikir aku akan mengiakan permintaanmu?""Kenapa tidak? Sabda membutuhkanmu dan aku.... membutuhkanmu juga." Lidah Alfie terasa kelu saat mengucapkan tiga kata terakhir yang baru saja keluar dari mulutnya."Kita tidak harus menikah, Al." Viona mendesah lelah. "Pernikahan kita yang kemarin adalah sebuah bencana. Kamu terus menyakitiku dan aku makin benci padamu. Tidak bisakah kita tetap seperti ini?"Kalimat itu menohok Alfie hingga dia sempat m

  • Pernikahan Palsu (Aku Bukan Istri yang Diinginkan)   Kembalilah Padaku

    Alfie terperangah.Tadi sore dia baru mendapatkan kabar dari pengacaranya bahwa gugatan perceraian yang dia ajukan dikabulkan oleh hakim. Secara hukum mereka resmi bercerai hari ini.Seharusnya Viona tidak tahu karena Alfie sama sekali tidak mengatakan apa-apa. Dia juga tidak pernah datang ke persidangan. Lalu siapa yang memberitahu Viona?"Pengacaramu yang memberitahuku." Viona menjawab pertanyaan yang belum sempat terlontar dari mulut Alfie. Dia bisa melihat kebingungan di wajah Alfie."Di mata agama dan hukum, kita sudah bukan suami istri lagi. Aku berhak dekat dan pergi dengan siapa pun juga. Jadi, berhenti mengancamku atau mengatakan aku adalah milikmu. Aku benar-benar muak dengan sikapmu, Al."Viona berbalik lalu meninggalkan Alfie yang masih mematung di depan gedung. Tetapi langkahnya terhenti ketika Alfie kembali mencekal lengannya, lalu menariknya pergi dari sana."Alfie, lepas!" Viona mencoba melepaskan cekalan tangan Alfie. "Kamu menyakitiku, Al!"Tak ada yang terjadi. Jang

  • Pernikahan Palsu (Aku Bukan Istri yang Diinginkan)   Aku bukan Milikmu!

    Puluhan menit kemudian, mereka sampai di tempat resepsi. Pelataran parkir tampak dipenuhi oleh deretan mobil mewah, yang menunjukkan sang penyelenggara acara berasal dari kalangan berada."Shall we?"Viona menatap lengan Mandala yang disodorkan padanya. Atas dasar kesopanan, Viona menyelipkan tangannya di lengan Mandala sebelum melangkah masuk menuju lobi.Setelah masuk ke bagian dalam gedung, Mandala langsung mengajak Viona untuk bertemu dengan keluarganya yang duduk di area VVIP yang khusus diperuntukkan untuk keluarga.Pada keluarganya, Mandala mengenalkan Viona sebagai personal assistant. Tetapi Viona bisa menangkap pandangan berbeda yang dilayangkan keluarga Mandala, terutama kedua orang tuanya.“PA atau pacar, Mandala?" goda ibunya yang sejak tadi tak berhenti memandangi Viona dengan wajah semringah."PA, Ma," jawab Mandala sabar meski dia sudah mengatakannya tiga kali. "Daripada aku terus ditanya sama orang-orang kenapa aku kondangan sendirian, lebih baik aku ajak Viona.""Ya,

  • Pernikahan Palsu (Aku Bukan Istri yang Diinginkan)   Bukan Istri Kamu lagi

    Pertengkaran dengan Alfie benar-benar merusak suasana hati Viona di sisa hari itu.Dia paham Alfie sangat bermasalah dengan emosi. Si Sumbu Pendek itu mudah meledak jika ada hal yang berjalan di luar keinginannya. Tetapi, apa dia harus selalu mengancam agar keinginannya terpenuhi?Belum lagi pilihan katanya sangat ambigu dan membuat Viona harus berpikir keras sepanjang sore. Sejak kapan dia adalah milik Alfie? Bukankah mereka sudah bercerai?"Ada masalah?"Suara Mandala membuyarkan lamunan Viona, yang tanpa sadar mematung di depan deretan gaun yang tergantung di rak. Perempuan itu menoleh dengan seulas senyum yang dipaksakan."Tidak ada, Pak," balasnya singkat."Kamu yakin? Sejak tadi kamu sering melamun."Senyum Viona kian lebar. Dia mengenyahkan berbagai macam gejolak dalam pikirannya dan mengangguk untuk meyakinkan Mandala. "Saya hanya memikirkan pekerjaan, Pak."Mandala mendekat lalu mengambil satu gaun yang sejak tadi menarik perhatiannya. Gaun peach selutut model off-shoulder de

  • Pernikahan Palsu (Aku Bukan Istri yang Diinginkan)   Kamu Milikku, Selamanya!

    Setelah itu dia keluar dan menuju ruangan Mandala. Ada yang harus dia tanyakan pada lelaki itu karena Mandala-lah yang pernah berkunjung ke aparteman Fira saat perempuan itu sakit.Begitu sampai di ruangan Mandala, dia mendengar lelaki itu sedang bicara pada Viona. Lewat pintu yang tidak tertutup rapat, Alfie bisa menangkap percakapan itu."Viona, nanti malam kamu ada acara?"Viona yang tengah mengecek jadwal Mandala untuk satu minggu ke depan sontak menoleh pada lelaki itu. "Tidak ada, Pak. Ada yang bisa saya bantu?""Kalau begitu temani saya ke resepsi pernikahan sepupu saya, ya? Saya tidak nyaman kalau datang sendiri. Selain itu ada beberapa vendor yang bekerja sama dengan Lion Capital yang diundang."Menganggap itu adalah bagian dari pekerjaannya sebagai PA, Viona mengangguk hormat. "Apa baju untuk nanti malam sudah disiapkan?""Belum. Nanti sore jadwal saya kosong, kan?"Viona melihat ke organizer-nya lalu mengangguk."Kalau begitu nanti sore temani saya memilih jas, ya. Sekalian

  • Pernikahan Palsu (Aku Bukan Istri yang Diinginkan)   Bicara lagi Besok

    Alfie tidak langsung menjawab. Dia memajukan bar stool-nya hingga lutut mereka bersentuhan.Viona sontak memundurkan tubuh karena terlalu dekat dengan Alfie.Namun Alfie lebih dulu menarik lengannya hingga wajah mereka nyaris bersentuhan. Viona meneguk ludah gugup begitu mata kelam Alfie memakunya, lalu turun ke bibir dan berhenti di sana.Viona haya bisa memandang Alfie dengan waspada. Jaga-jaga kalau lelaki itu mendadak menciumnya tanpa aba-aba seperti beberapa hari yang lalu."Mungkin karena aku mulai mengenalmu,” balas Alfie sangat pelan hingga Viona sempat berpikir dia salah dengar. "Kamu tidak seburuk yang aku kira. Selama ini... aku mungkin sudah salah menilaimu."Suasana yang begitu lengang di dapur membuat Viona bisa mendengar detak jantungnya sendiri yang berdegup lebih kencang dari biasanya. Pengakuan Alfie yang sudah lama dia tunggu akhirnya tercetus juga dari mulut lelaki itu."Kalau begitu tarik semua tuduhanmu tentang aku!" tuntut Viona. "Termasuk tuduhan bahwa aku tidu

  • Pernikahan Palsu (Aku Bukan Istri yang Diinginkan)   How do You Know?

    Kesal pada dirinya sendiri karena tak kunjung bisa mengenyahkan bayang-bayang Alfie, Viona mematikan TV lalu bangkit dan beranjak menuju kamar.Namun baru dua langkah, dia mendengar suara dari arah ruang tamu. Sepertinya ada yang membuka pintu depan. Tubuh Viona seketika menegang.Hal pertama yang terlintas dalam benaknya adalah suara itu adalah perampok yang mencoba masuk ke rumah ini. Tetapi dia kemudia ingat bahwa rumah ini punya penjagaan yang sangat ketat.Ada dua pengawal yang berjaga di depan. Ditambah security yang berjaga di pos keamanan yang ada di depan pagar. Seharusnya tidak ada perampok yang bisa menerobos masuk.Jika bukan perampok, lalu siapa?Viona baru akan berpikir tentang apa yang harus dia lakukan saat sebuah suara berat dan serak yang familiar menyapa telinganya."Viona, kamu baik-baik saja?"Viona tersentak. Dia mengerjap saat melihat Alfie berjalan ke arahnya dengan tergesa. Dia tidak salah lihat, kan? Bukankah seharusnya Alfie masih ada di Bandung?"Are you ok

  • Pernikahan Palsu (Aku Bukan Istri yang Diinginkan)   Memikirkan apa yang Sedang Alfie Lakukan

    Persetan! Kalau dengan membayangkan Viona bisa membuatnya bergairah dan turn on, maka dia akan melakukannya. Alfie benar-benar butuh pelampiasan malam ini.Tepat saat celananya meluncur turun, ponsel Alfie yang tadi dilempar Darla ke atas tempat tidur berdering nyaring.Mengabaikan Darla yang baru saja akan menyenangkan miliknya, Alfie bergerak menuju tempat tidur lalu menyambar benda pipih itu dengan tidak sabar. Siapa tahu Viona yang meneleponnya.Darla yang sudah terlanjur bergairah, mengikuti Alfie dan mendorongnya ke tempat tidur agar dia bisa melanjutkan 'pekerjaannya'."Ada apa?" sapa Alfie kasar karena panggilan itu bukan berasal dari Viona melainkan pengawal yang dia utus untuk mendampingi perempuan itu."Nona Viona sudah sampai di rumah sejak jam delapan malam, Tuan. Tetapi ada sebuah mobil yang mengikuti kami."Alis Alfie bertaut. "Kamu memotret plat mobilnya?""Tidak, Tuan. Mobil itu berada cukup jauh dari mobil kami, tapi saya yakin dia mengikuti kami. Begitu kami masuk g

DMCA.com Protection Status