Yasmine jelas-jelas hanya keluar sebentar dan tidak sempat mengobati pasiennya. Namun, dia malah merasa seluruh energinya telah terkuras. Setibanya di rumah, Yasmine berbaring dan memandang langit-langit dengan bengong.Setelah waktu yang lama, langit akhirnya gelap. Lantaran merasa lapar, dia baru bangun untuk memesan makanan. Kemudian, Yasmine kembali berbaring di ranjang untuk menunggu pesanannya.Setengah jam kemudian, sebuah mobil Maybach edisi terbatas berhenti di lantai bawah tempat tinggal Yasmine. Carlos turun dari mobil, lalu naik ke lantai 5. Dalam sekejap, dia sudah tiba di depan pintu kos Yasmine.Namun, Carlos hanya meletakkan tangannya di saku celana. Dia sama sekali tidak mengetuk pintu. Pria yang selalu bersikap lugas malah tampak ragu-ragu pada saat ini.Tidak berselang lama, seorang kurir berjalan ke depan pintu kos Yasmine dengan membawa makanan. Dia menatap Carlos dengan heran, lalu bertanya, "Pak, kamu majikan rumah ini atau tamu?"Carlos tidak menjawab dan hanya
Yasmine mengira Carlos telah berpihak pada Keluarga Bahar karena Qaila mengandung anaknya. Dengan begini, wajar kalau Carlos tidak membantunya mengambil surat yang ditulis orang tuanya. Siapa sangka, pria ini benar-benar mengantar suratnya hari ini. Ini adalah satu-satunya petunjuk yang berkaitan dengan orang tuanya."Terima kasih," ucap Yasmine."Cepat dilihat," sahut Carlos.Yasmine buru-buru membukanya, lalu melihat tulisan indah yang ditulis dengan pena. Seharusnya, ini adalah tulisan tangan ibunya. Setiap kalimat mengungkapkan cinta dan harapan orang tua terhadap sang anak.Yasmine bisa membayangkan betapa lembut ekspresi ibunya saat menulis surat ini. Lantaran merasa tersentuh, mata Yasmine menjadi agak merah. Ternyata, orang tuanya tidak membuangnya, melainkan sangat mencintainya. Dia juga memiliki keluarga yang menyayanginya.Yasmine bertekad untuk mencari keluarganya. Tatapannya tertuju pada tulisan "Klinik KN". Tempat ini seharusnya adalah alamat yang dikatakan Raisa. Surat i
Paulus meletakkan kalung tersebut di tangan Qaila, lalu berkata, "Keluarga Lingga harus berbesan dengan Keluarga Handoyo. Mulai hari ini, kalung ini akan menjadi milikmu. Kamu adalah Nona Besar Keluarga Handoyo. Dua hari lagi, anggota Keluarga Handoyo akan datang untuk menemuimu. Kamu sudah tahu apa yang harus dilakukan, 'kan?"Paulus meminta Qaila menggantikan posisi Yasmine. Dia akan menjadi Nona Besar Keluarga Handoyo dan memiliki status yang sangat mulia!Qaila seketika merasa gembira. Namun, Raisa segera menyela, "Tapi, Yasmine sudah mengambil surat itu dan pergi ke Kota Goham untuk mencari orang tuanya ....""Surat apa?" tanya Paulus seraya mengerutkan dahinya.Qaila pun merasa putus asa. Hatinya yang bergembira diselimuti kekecewaan. Mimpi indahnya akan segera hancur.Sikap Paulus sangat jelas. Dia menyetujui pernikahan Qaila dengan Carlos karena ingin Qaila berpura-pura menjadi Nona Besar Keluarga Handoyo. Jika gagal, Paulus mungkin akan menentang pernikahan ini."Kalau tahu be
Yasmine akhirnya menemukan petunjuk tentang orang tuanya. Dia mengira mereka akan segera bersatu, tetapi hasilnya malah seperti ini. Dia benar-benar merasa enggan.Yasmine memberanikan diri untuk bertanya lagi, "Dokter, apa kamu punya nomor telepon mereka? Tolong berikan kepadaku, aku akan mencari mereka sendiri.""Mereka sudah mengganti nomor." Selesai mengatakannya, pria itu menatap pasien di belakang dan berkata, "Selanjutnya."Yasmine benar-benar diusir kali ini. Ketika pasien di belakang mendengarnya, dia langsung duduk di sebelah Yasmine dan mulai menjelaskan kondisinya. Tidak peduli betapa Yasmine ingin bertanya, dia tidak punya kesempatan untuk menyela.Pada akhirnya, Yasmine terpaksa pergi dan berdiri di samping. Dia benar-benar kecewa sekarang.Saat ini, seorang pasien yang berwajah pucat dan mulutnya berbusa dipapah masuk. Pasien ini tidak bisa berdiri sehingga langsung terjatuh. Sekujur tubuhnya bahkan mengejang tanpa henti.Istrinya pun memohon sambil menangis, "Dokter Edd
Namun, setelah difitnah oleh Qaila, Yasmine pun menjadi aib universitasnya.Tatapan Eddy saat melihat Yasmine menjadi makin penasaran. Dia mengamati Yasmine cukup lama, lalu mengambil inisiatif untuk bertanya dengan ramah, "Kenapa kamu mencari pendiri klinik ini? Beri tahu aku, mungkin aku bisa membantumu."Mata Yasmine seketika berbinar-binar. Dia tidak ingin melewatkan kesempatan ini sehingga buru-buru mengeluarkan surat tersebut."Aku adalah anak yatim piatu, surat ini adalah peninggalan orang tuaku. Kalau isinya benar, itu artinya pendiri klinik ini adalah orang tuaku," jelas Yasmine.Tatapan Eddy seketika menjadi aneh. Dia bertanya, "Apa aku bisa melihat surat itu?"Yasmine tentu harus memperlihatkan ketulusannya jika ingin dibantu. Jadi, dia menyerahkan surat itu kepada Eddy.Selesai membacanya, Eddy bersemangat hingga tangannya bergetar. Dia berseru, "Ini adalah tulisan bibiku. Ka ... kamu putrinya? Pantas saja, keterampilan medismu begitu hebat!""Bibi?" Yasmine tidak menyangka
Ketika Yosef melihat Yasmine, matanya langsung berbinar-binar dan memancarkan ekspresi yang rumit. Meskipun Yasmine hanya memiliki sedikit kemiripan dengan putrinya, mereka sama-sama terlihat suci dan polos. Begitu melihat Yasmine, Yosef merasa dirinya seolah-olah telah bertemu dengan cucu perempuannya yang hilang.Namun, untuk berjaga-jaga, Yosef menahan keinginannya untuk memeluk Yasmine. Kemudian, dia berkata dengan penuh kasih sayang, "Nak, aku nggak ingin ada kesalahan yang terjadi. Kamu nggak ingin salah mengakui orang tua, begitu juga dengan kami. Jadi, biar kami memastikan identitasmu dulu, ya?"Yasmine mengangguk sambil menjawab, "Oke."Cara paling ilmiah untuk memastikan hubungan kekerabatan sudah pasti adalah melakukan tes DNA. Yasmine telah membuat persiapan. Sesuai dugaannya, Yosef berkata, "Nak, aku harus mengambil darahmu."Yasmine pun menurut, membiarkan mereka mengambil darahnya. Kemudian, Yosef menjelaskan sambil menyerahkan botol berisi darah tersebut kepada sopir, "
Yosef melepaskan tangan Qaila, lalu menatap Yasmine. Ketika melihat Yasmine pada pandangan pertama, dia sangat menyukai penampilannya yang polos dan suci. Saat itu, dia sudah hampir yakin bahwa Yasmine adalah cucu perempuannya. Tes DNA yang diusulkannya juga sekadar prosedur tidak penting.Namun, sekarang Yosef merasa sangat marah karena Yasmine ingin menipunya. Tindakan Yasmine ini adalah suatu penghinaan. Gadis ini tidak pantas untuk disandingkan dengan putrinya. Yosef berkata dengan dingin seraya menatapnya, "Kamu masih muda, tapi hatimu begitu jahat. Orang sepertimu memang nggak boleh diampuni."Begitu ucapan tersebut dilontarkan, si sopir langsung menyingsingkan lengan bajunya dan berjalan ke arah Yasmine. Dia terlihat seperti ingin menangkap Yasmine.Yasmine buru-buru mundur, lalu menjelaskan, "Aku nggak bermaksud untuk menipu kalian. Aku hanya mengikuti surat pemberian orang tuaku untuk mencari keluargaku. Sebelum ini, aku bahkan nggak tahu kalau pendiri klinik ini adalah anggot
Qaila memegang perutnya sambil berkata dengan malu-malu, "Aku pergi begitu lama, Carlos pasti khawatir padaku. Sepertinya, aku harus kembali ke Kota Sulvan dulu."Ketika melihat tingkah dan ekspresi Qaila ini, Yosef seketika menyadari sesuatu. Kemudian, dia meraih pergelangan tangan Qaila untuk memeriksa denyut nadinya. Dalam sekejap, wajahnya yang berkeriput memperlihatkan senyuman bahagia. "Kamu hamil? Ibumu pasti sangat senang kalau tahu kabar ini. Ayah anak ini adalah Carlos?"Jika dipikirkan kembali, hal ini sangat masuk akal. Lantaran Qaila akan segera menikah dengan Carlos, Paulus pun tidak sengaja melihat kalung yang dikenakannya dan mengetahui identitas Qaila.Namun, raut wajah Yosef tiba-tiba dipenuhi kecemasan saat bertanya, "Apa dia mencintaimu? Apa dia bersikap baik padamu?"Qaila mengangguk dengan malu-malu dan senang, lalu menjawab, "Ya, Carlos sangat baik kepadaku."Mendengar ini, Yosef pun merasa lebih lega. Namun, dia masih berkata dengan waspada, "Kakek tetap harus m