Paulus meletakkan kalung tersebut di tangan Qaila, lalu berkata, "Keluarga Lingga harus berbesan dengan Keluarga Handoyo. Mulai hari ini, kalung ini akan menjadi milikmu. Kamu adalah Nona Besar Keluarga Handoyo. Dua hari lagi, anggota Keluarga Handoyo akan datang untuk menemuimu. Kamu sudah tahu apa yang harus dilakukan, 'kan?"Paulus meminta Qaila menggantikan posisi Yasmine. Dia akan menjadi Nona Besar Keluarga Handoyo dan memiliki status yang sangat mulia!Qaila seketika merasa gembira. Namun, Raisa segera menyela, "Tapi, Yasmine sudah mengambil surat itu dan pergi ke Kota Goham untuk mencari orang tuanya ....""Surat apa?" tanya Paulus seraya mengerutkan dahinya.Qaila pun merasa putus asa. Hatinya yang bergembira diselimuti kekecewaan. Mimpi indahnya akan segera hancur.Sikap Paulus sangat jelas. Dia menyetujui pernikahan Qaila dengan Carlos karena ingin Qaila berpura-pura menjadi Nona Besar Keluarga Handoyo. Jika gagal, Paulus mungkin akan menentang pernikahan ini."Kalau tahu be
Yasmine akhirnya menemukan petunjuk tentang orang tuanya. Dia mengira mereka akan segera bersatu, tetapi hasilnya malah seperti ini. Dia benar-benar merasa enggan.Yasmine memberanikan diri untuk bertanya lagi, "Dokter, apa kamu punya nomor telepon mereka? Tolong berikan kepadaku, aku akan mencari mereka sendiri.""Mereka sudah mengganti nomor." Selesai mengatakannya, pria itu menatap pasien di belakang dan berkata, "Selanjutnya."Yasmine benar-benar diusir kali ini. Ketika pasien di belakang mendengarnya, dia langsung duduk di sebelah Yasmine dan mulai menjelaskan kondisinya. Tidak peduli betapa Yasmine ingin bertanya, dia tidak punya kesempatan untuk menyela.Pada akhirnya, Yasmine terpaksa pergi dan berdiri di samping. Dia benar-benar kecewa sekarang.Saat ini, seorang pasien yang berwajah pucat dan mulutnya berbusa dipapah masuk. Pasien ini tidak bisa berdiri sehingga langsung terjatuh. Sekujur tubuhnya bahkan mengejang tanpa henti.Istrinya pun memohon sambil menangis, "Dokter Edd
Namun, setelah difitnah oleh Qaila, Yasmine pun menjadi aib universitasnya.Tatapan Eddy saat melihat Yasmine menjadi makin penasaran. Dia mengamati Yasmine cukup lama, lalu mengambil inisiatif untuk bertanya dengan ramah, "Kenapa kamu mencari pendiri klinik ini? Beri tahu aku, mungkin aku bisa membantumu."Mata Yasmine seketika berbinar-binar. Dia tidak ingin melewatkan kesempatan ini sehingga buru-buru mengeluarkan surat tersebut."Aku adalah anak yatim piatu, surat ini adalah peninggalan orang tuaku. Kalau isinya benar, itu artinya pendiri klinik ini adalah orang tuaku," jelas Yasmine.Tatapan Eddy seketika menjadi aneh. Dia bertanya, "Apa aku bisa melihat surat itu?"Yasmine tentu harus memperlihatkan ketulusannya jika ingin dibantu. Jadi, dia menyerahkan surat itu kepada Eddy.Selesai membacanya, Eddy bersemangat hingga tangannya bergetar. Dia berseru, "Ini adalah tulisan bibiku. Ka ... kamu putrinya? Pantas saja, keterampilan medismu begitu hebat!""Bibi?" Yasmine tidak menyangka
Ketika Yosef melihat Yasmine, matanya langsung berbinar-binar dan memancarkan ekspresi yang rumit. Meskipun Yasmine hanya memiliki sedikit kemiripan dengan putrinya, mereka sama-sama terlihat suci dan polos. Begitu melihat Yasmine, Yosef merasa dirinya seolah-olah telah bertemu dengan cucu perempuannya yang hilang.Namun, untuk berjaga-jaga, Yosef menahan keinginannya untuk memeluk Yasmine. Kemudian, dia berkata dengan penuh kasih sayang, "Nak, aku nggak ingin ada kesalahan yang terjadi. Kamu nggak ingin salah mengakui orang tua, begitu juga dengan kami. Jadi, biar kami memastikan identitasmu dulu, ya?"Yasmine mengangguk sambil menjawab, "Oke."Cara paling ilmiah untuk memastikan hubungan kekerabatan sudah pasti adalah melakukan tes DNA. Yasmine telah membuat persiapan. Sesuai dugaannya, Yosef berkata, "Nak, aku harus mengambil darahmu."Yasmine pun menurut, membiarkan mereka mengambil darahnya. Kemudian, Yosef menjelaskan sambil menyerahkan botol berisi darah tersebut kepada sopir, "
Yosef melepaskan tangan Qaila, lalu menatap Yasmine. Ketika melihat Yasmine pada pandangan pertama, dia sangat menyukai penampilannya yang polos dan suci. Saat itu, dia sudah hampir yakin bahwa Yasmine adalah cucu perempuannya. Tes DNA yang diusulkannya juga sekadar prosedur tidak penting.Namun, sekarang Yosef merasa sangat marah karena Yasmine ingin menipunya. Tindakan Yasmine ini adalah suatu penghinaan. Gadis ini tidak pantas untuk disandingkan dengan putrinya. Yosef berkata dengan dingin seraya menatapnya, "Kamu masih muda, tapi hatimu begitu jahat. Orang sepertimu memang nggak boleh diampuni."Begitu ucapan tersebut dilontarkan, si sopir langsung menyingsingkan lengan bajunya dan berjalan ke arah Yasmine. Dia terlihat seperti ingin menangkap Yasmine.Yasmine buru-buru mundur, lalu menjelaskan, "Aku nggak bermaksud untuk menipu kalian. Aku hanya mengikuti surat pemberian orang tuaku untuk mencari keluargaku. Sebelum ini, aku bahkan nggak tahu kalau pendiri klinik ini adalah anggot
Qaila memegang perutnya sambil berkata dengan malu-malu, "Aku pergi begitu lama, Carlos pasti khawatir padaku. Sepertinya, aku harus kembali ke Kota Sulvan dulu."Ketika melihat tingkah dan ekspresi Qaila ini, Yosef seketika menyadari sesuatu. Kemudian, dia meraih pergelangan tangan Qaila untuk memeriksa denyut nadinya. Dalam sekejap, wajahnya yang berkeriput memperlihatkan senyuman bahagia. "Kamu hamil? Ibumu pasti sangat senang kalau tahu kabar ini. Ayah anak ini adalah Carlos?"Jika dipikirkan kembali, hal ini sangat masuk akal. Lantaran Qaila akan segera menikah dengan Carlos, Paulus pun tidak sengaja melihat kalung yang dikenakannya dan mengetahui identitas Qaila.Namun, raut wajah Yosef tiba-tiba dipenuhi kecemasan saat bertanya, "Apa dia mencintaimu? Apa dia bersikap baik padamu?"Qaila mengangguk dengan malu-malu dan senang, lalu menjawab, "Ya, Carlos sangat baik kepadaku."Mendengar ini, Yosef pun merasa lebih lega. Namun, dia masih berkata dengan waspada, "Kakek tetap harus m
Qaila tampak sangat bangga. Dia melirik Yasmine dengan tatapan provokasi, lalu merangkul lengan Yosef dengan akrab dan berkata dengan patuh, "Kakek, aku akan membawamu ke kamar tamu. Kamu tidur di samping kamarku, ya?"Suasana hati Yosef sangat baik. Dia tersenyum lebar sambil membalas, "Oke."Keduanya berjalan pergi sambil mengobrol dengan bahagia. Sementara itu, Yasmine dikunci dari luar. Dia dikurung di kamar yang sempit dan dingin ini.Bau apek seketika tercium. Kamar ini sudah lama tidak ditinggali sehingga ranjangnya sangat berdebu. Udaranya bahkan sangat dingin dan lembap sehingga tidak cocok untuk ditempati.Raisa jelas-jelas tahu bahwa Yasmine sedang mengandung, tetapi sengaja mengatur kamar seperti ini untuknya. Ketika teringat pada sikap Raisa terhadap Qaila, Yasmine merasa sangat ironis. Dia dan Qaila sama-sama bukan putri kandung mereka, lantas mengapa perlakuan yang didapatkan begitu berbeda?Di vila Keluarga Lingga, Carlos duduk di ranjangnya. Dia mengetik sebuah pesan u
"Ternyata, kamu sama seperti ibumu. Hina, licik, dan serakah!" maki Yosef.Yasmine tertegun menatap tulisan yang muncul mendadak itu. Dia memang selalu menyimpan bedung tersebut, tetapi sangat yakin bahwa tidak ada tulisan seperti itu. Kemudian, dia menghardik, "Raisa, kamu memfitnahku. Aku nggak pernah melihat tulisan ini, pasti kamu yang menambahkannya!"Raisa tersenyum mencibir sambil menimpali, "Tulisan ini jelas-jelas sudah begitu lama, mana mungkin aku menambahkannya sendiri. Yasmine, berhenti berdalih. Buktinya sudah jelas, kamu nggak akan bisa lolos lagi!""Kakek, Yasmine terbukti ingin mengelabui kita. Dia punya niat jahat. Kita nggak boleh mengampuninya. Kurung saja dia di penjara bawah tanah!" ujar Josephine yang sudah tidak sabar. Jika Yasmine benar-benar dikurung, bukan hanya kehidupannya yang akan hancur, tetapi Josephine juga bisa menyiksanya kapan saja.Melihat situasi ini, Eddy tidak berbicara lagi. Dia benar-benar kecewa terhadap Yasmine sehingga sorot matanya menjadi