Yasmine menjelaskan, "Ini kota kecil, hanya teknik akupunktur Erwin yang lumayan bagus."Carlos yang kesal menendang meja. Seharusnya, dia datang lebih awal agar tubuh Yasmine tidak dilihat oleh dokter berengsek itu. Carlos menelepon dengan ekspresi muram, "Cepat bawa dokter wanita yang menguasai pengobatan tradisional kemari!"Yasmine yang merasa tidak berdaya menimpali, "Nggak usah begitu repot ...."Carlos menegaskan, "Selain aku, tidak ada yang boleh melihat tubuh kekasihku. Siapa pun yang melihat, aku akan mencungkil matanya!"Ekspresi Carlos sangat galak. Setelah berusaha menahan emosinya, dia sudah cukup bermurah hati karena tidak menghabisi Erwin.Yasmine jarang melihat ekspresi Hanafi yang seperti ini sehingga agak bertentangan dengan karakternya yang elegan. Namun, Yasmine tidak merasa ada yang aneh. Kedua perbedaan yang mencolok ini malah membuat Hanafi makin memikat. Sebelumnya, Yasmine sudah berkali-kali terpesona dengan aura Hanafi ini.Yasmine berusaha menahan perasaanny
Miranda terkejut dan seketika terdiam. Diam berarti jawabannya iya."Kalau kamu menyukai Carlos, aku nggak ada hak untuk ikut campur. Aku akan mendoakanmu kalau benar-benar bisa membuatnya jatuh cinta padamu. Tapi ...." Yasmine tiba-tiba melanjutkan dengan dingin, "Carlos itu pria yang kucintai. Dia ayah dari putraku. Kalau kamu berani macam-macam, aku nggak akan segan-segan untuk membunuhmu!"Meskipun hanya berbicara melalui telepon, Miranda bisa merasakan hawa dingin yang membuatnya gemetaran. Selama ini, dia diam-diam memperhatikan Carlos dan Yasmine. Yasmine tampak lugu dan bisa ditindas oleh siapa pun. Namun, kenyataannya berbanding terbalik dengan dugaannya."Nona Yasmine nggak perlu khawatir. Aku hanya akan bersikap baik kepada Carlos," balas Miranda.....Lantaran Yasmine belum turun untuk waktu yang lama, Carlos pun mengantarkan makanan ke kamarnya. Begitu masuk, dia melihat Yasmine sedang duduk di samping jendela. Raut wajah wanita ini tampak sangat cemas. Dia sedang memandan
Malam ini, Carlos tidur dengan sangat nyenyak sampai melewatkan waktu untuk menyiapkan sarapan. Seorang wanita hamil yang tidak makan pasti akan merasa sangat lapar. Carlos menepuk-nepuk kepalanya, lalu segera beranjak dari sofa. Ketika hendak menuju ke dapur, dia sontak tertegun. Tempat tidur sudah rapi dan tidak ada orang yang tidur di atasnya.Kepala Carlos terasa sangat pusing. Ini adalah efek samping obat yang belum hilang sepenuhnya. Perasaannya tiba-tiba tidak enak. Dia keluar dengan tergesa-gesa, lalu menghampiri Betty dan bertanya, "Di mana Yasmine?"Betty terkejut hingga gemetaran. Dia menjawab, "Sebelum matahari terbit, dia ... pergi bersama seorang pria.""Siapa pria itu?" tanya Carlos lagi."Nggak tahu ...," sahut Betty.Carlos meninggalkan Betty dan bergegas memeriksa kamera pengawas. Di layar monitor, terlihat wajah bahagia Yasmine yang berada di dalam pelukan seorang pria. Mereka terlihat sangat mesra. Carlos sudah sangat lama tidak melihat senyuman Yasmine yang sebaha
"Kamu tidur di ranjang, biar aku yang tidur di sofa," ucap Brandon.Brandon membenarkan kacamatanya sambil berbicara terus terang seperti saat kuliah dulu. Meskipun sudah bertahun-tahun berlalu, pria ini sepertinya tidak berubah sedikit pun. Dia masih terobsesi dengan belajar dan hanya peduli dengan penelitian medis.Yasmine yang awalnya tegang seketika menghela napas lega. Dia merasa ada terlalu banyak hal yang telah berubah."Brandon, terima kasih, ya," sahut Yasmine."Dokter Miranda adalah orang yang berjasa bagiku. Kamu juga pernah menjadi partnerku. Sudah sepantasnya aku membantu kalian." Brandon mengeluarkan sesuatu dari kopernya, lalu melanjutkan, "Kamu pasti lelah setelah bepergian seharian. Apalagi, kamu juga sedang hamil. Istirahatlah. Aku akan menyalakan aromaterapi supaya kamu bisa tidur lebih nyenyak."Begitu dinyalakan, aroma cendana menyeruak. Begitu menghirupnya, Yasmine merasa sangat nyaman dan mulai mengantuk. Setelah Yasmine tertidur, Brandon duduk di atas sofa. Tata
Yasmine memijat pelipisnya sembari membalas dengan tidak berdaya, "Nggak apa-apa.""Yasmine, kamu hamil? Lalu, siapa pria ini?" tanya Edgar sambil memelototinya dengan marah.Kepala Yasmine bertambah sakit. Supaya Edgar tidak cemas, Yasmine memberitahunya bahwa Brandon adalah pria yang dia cintai.Setelah menjelaskan semuanya kepada Edgar, Yasmine merasa sangat haus. Ketika hendak minum air, dia malah melihat Raymond yang datang dengan tergesa-gesa.Begitu masuk, dia langsung membentak, "Brandon, keluar dari sini!"Ekspresi Brandon tampak tidak bersalah. Dia jelas takut dengan Raymond. Akan tetapi, dia memberanikan diri untuk menghadapi Raymond demi Yasmine. Perbuatannya cukup jentelmen.Yasmine mencegah Brandon, lalu berucap, "Kak, tolong antar Brandon ke kamar. Biar aku yang berbicara dengan Raymond."Amarah Raymond hanya bisa diredakan oleh Yasmine. Begitu mendengar permintaan Yasmine, Edgar pun membawa Brandon pergi."Kamu masih melindungi pria itu?" Raymond menyingsingkan lengan b
Bukan hanya Raymond yang sudah melihat berita Yasmine dan Brandon, begitu pula Carlos. Meskipun sudah tahu sejak awal, Carlos tetap marah setelah melihatnya lagi. Carlos ingin menghabisi Brandon yang memeluk Yasmine. Kemudian, televisi dimatikan.Miranda menghampiri Carlos sambil membawa 2 gelas anggur, lalu berucap dengan lembut, "Kamu akan sakit hati kalau melihatnya. Bagaimana kalau aku menemanimu minum-minum?"Ekspresi Carlos sangat dingin. Dia mengambil gelas anggur dan hendak meminumnya. Namun, Carlos teringat pesan Yasmine yang mengingatkannya untuk menjaga kesehatan dan tidak boleh mengonsumsi minuman beralkohol saat makan obat. Carlos sudah berjanji kepada Yasmine.Miranda mendesah dan melanjutkan, "Kalau Yasmine ada di sisimu, kamu nggak perlu minum minuman beralkohol untuk menghilangkan stres. Pria itu sama sekali nggak ada apa-apanya dibandingkan dengan kamu. Nggak seharusnya Yasmine memilih dia."Setiap ucapan yang dilontarkan Miranda membuat Carlos sakit hati. Dia sangat
Jika Yasmine bisa bersama dengan orang yang disukainya, setidaknya kehidupan Yasmine akan lebih bahagia meski harus diliputi perasaan bersalah. Sebenarnya, kondisi seperti ini juga kurang adil bagi Carlos. Hanya saja, ini lebih baik daripada bersedih sendirian."Yasmine, kamu mau ke mana?" tanya Edgar saat melihat Yasmine di depan pintu. Edgar membawa Sofia yang diikat. Sekarang, Sofia sudah menunjukkan sifat aslinya. Tatapannya sangat galak ketika memandang Yasmine sehingga membuat Yasmine merasa tidak nyaman.Edgar mengusulkan, "Apa kamu nggak mau ikut aku untuk menginterogasi Sofia?"Keluarga Sutanto sudah diserang oleh Carlos. Sekalipun berhasil mendapatkan uang Yasmine sebesar 600 triliun, mereka tetap kesulitan dan tidak sehebat dulu lagi. Sementara itu, Sofia yang bekerja sama dengan Keluarga Sutanto sudah kehilangan perlindungannya. Sofia pun terjebak oleh rencana Carlos dan ditangkap.Sofia adalah orang yang licik. Selama ini, dia yang diam-diam merencanakan semuanya dan keber
Setelah beberapa hari tidak bertemu, Carlos makin kurus. Ekspresinya juga tampak galak, janggutnya bahkan tidak dicukur. Tampang Carlos saat ini sangat berbeda dengan biasanya. Carlos yang awalnya karismatik dan tampan terlihat terpuruk, seolah-olah sudah pasrah menghadapi hidup ini.Hati Yasmine terasa sakit. Sementara itu, Miranda berbisik kepada Yasmine, "Kondisi Carlos sebelumnya lebih parah dari ini. Sekarang, Carlos sudah membaik."Miranda melanjutkan ucapannya dengan nada menyalahkan, "Sayangnya, kondisinya kembali lagi seperti dulu karena kamu. Setelah bertemu denganmu, semua usahaku selama ini menjadi sia-sia. Carlos akan menderita dan mengamuk lagi. Kalau dia tahu kamu memikirkan keselamatannya, takutnya ...."Miranda tidak menyelesaikan perkataannya, dia tersenyum sinis. Yasmine mengepalkan tangannya dengan erat dan bertatapan dengan Carlos.Carlos agak kaget ketika melihat Yasmine. Kemudian, Carlos yang tidak berdaya berkata dengan sinis, "Sepertinya khayalanku makin nyata.