Saat ini, Yasmine baru melihat bahwa pria itu membawa tas punggung penghangat makanan, juga ada aroma yang samar-samar tercium."Maaf," ucap Yasmine sambil buru-buru menyimpan jarumnya. Berhubung terlalu lapar, dia pun membeli bubur dan berjalan sambil menyantapnya. Perut Yasmine yang sakit akhirnya terasa lebih nyaman. Bubur yang hangat dan harum menghangatkan seluruh tubuhnya.Ketika melihat ekspresi lega Yasmine dari kejauhan, sorot mata Carlos memancarkan kelembutan. Kemudian, dia memberikan sejumlah uang kepada penjual bubur.Meskipun penjual bubur agak kesal karena dia dibangunkan dan diminta menjual bubur dengan membawa tas punggung, dia tampak tersenyum lebar ketika melihat setumpuk uang ini. Penjual bubur pun berkata, "Ganteng, lain kali jangankan pukul 23.00 atau 00.00, kalau kamu ingin memesan bubur, panggil saja aku kapan pun. Aku akan melayanimu bahkan di tengah malam!"....Di seberang rumah Yasmine, Carlos tampak duduk di kursi dan matanya fokus memandangi kamar tidur wa
Malam itu, Yasmine yang sudah tertidur terbangun oleh teriakan Eva. "Wanita yang baru pindah ke sini datang mencarimu.""Mencariku?" ujar Yasmine sambil mengucek matanya yang masih mengantuk. Dia tidak mengerti alasan wanita itu mencarinya, bahkan pada tengah malam seperti ini. Tindakannya ini benar-benar mengganggu mimpi indah Yasmine.Lantaran sedang hamil, Yasmine terlalu malas untuk bangun. Itu sebabnya, dia berkata, "Kalau ada sesuatu, suruh dia kasih tahu Bibi saja. Kalau dia bersikeras ingin menemuiku, aku akan mengunjunginya besok." Usai berkata demikian, Yasmine meraih selimutnya dan ingin tidur lagi, tetapi Eva malah menariknya sambil berkata, "Dia mengaku kenal denganmu. Katanya, kalau dia nggak menemuimu malam ini, dia nggak akan pergi."Wanita ini benar-benar merepotkan. Yasmine kehabisan kata-kata sehingga terpaksa keluar setelah mengenakan pakaiannya. Begitu melihat Miranda, dia sungguh terkejut sehingga bertanya, "Dokter Miranda, kenapa kamu ada di sini?""Maaf menggan
Namun, Yasmine tidak bisa berbuat apa-apa. Dia bukan hanya mencintai pria lain, tetapi juga mengandung anak pria itu. Dia merasa dirinya tidak pantas untuk bersama Carlos."Apa aku harus menghilang dari hidupnya agar dia nggak menderita lagi?" tanya Yasmine.Miranda menjawab, "Kamu juga mencintainya. Kamu yakin nggak mau mempertimbangkan untuk kembali bersamanya?"Yasmine menggeleng dengan tidak berdaya.Miranda berkata dengan tidak rela, "Mungkin, dia baru bisa keluar dari keterpurukannya kalau nggak melihatmu."Waktu akan membuat orang melupakan segalanya, termasuk perasaan.Yasmine memandang Carlos dengan sedih sembari berbisik, "Maafkan aku." Kemudian, dia meninggalkan kamar dengan perlahan.Setelah melakukan hipnoterapi, Carlos akhirnya bisa tertidur lelap dan tidak akan mudah terbangun. Namun, jari-jarinya malah bergerak seperti hendak meraih sesuatu.Yasmine keluar dari kamar dan bertemu dengan Yogi. Begitu melihat Yasmine, raut wajah Yogi sangat muram. Dia bertanya dengan sinis
"Aku dokter, biarkan aku memeriksa kakinya. Mungkin saja, aku bisa menyembuhkannya," ujar Yasmine.Begitu ucapan ini dilontarkan, Eva langsung mendorongnya dengan kasar sembari membentak, "Yasmine, jangan kira kamu bisa main-main dengan nyawa putriku hanya karena menjadi bosku selama beberapa hari. Jangan memperburuk keadaan. Cepat keluar dari sini! Pergi!"Eva sangat galak dan mempunyai tenaga yang sangat kuat. Dia mengusir Yasmine hanya dengan satu dorongan.Yasmine mengernyit. Dia hendak berbicara lagi, tetapi Eva langsung membanting pintu dan mengabaikannya. Yasmine belum sempat memeriksa kondisi kaki gadis itu, jadi dia belum tahu jelas apakah kakinya bisa disembuhkan atau tidak. Jika Yasmine pergi, kaki gadis itu akan diamputasi, bahkan mungkin akan kehilangan nyawa karena keegoisan Eva.Ketika memikirkan Matteo dan anak di dalam kandungannya, Yasmine merasa tidak tega. Setelah berpikir sejenak, dia mengirimkan pesan kepada Erwin.[ Dokter Erwin, aku ingin memeriksa kondisi kaki
Lantaran tidak tega, mereka pun bersikeras membawa Devi pulang dari rumah sakit. Namun, sekarang Devi sudah siuman ....Melihat ini, Erwin segera maju untuk memeriksa kondisi Devi. Tidak lama kemudian, dia berseru dengan gembira, "Kaki Devi sudah sembuh!""Serius? Dokter Erwin, tolong jangan membohongiku hanya karena kamu punya hubungan dengan Yasmine!" timpal Eva."Bagaimana mungkin aku berbohong tentang hal sebesar ini! Keterampilan medis Nona Yasmine memang sangat luar biasa. Dia benar-benar menyembuhkan kaki Devi!" sorak Erwin sembari menatap Yasmine dengan kagum. Dia sangat senang karena bisa menyaksikan keajaiban ini dengan kedua matanya sendiri.Di sisi lain, Eva menangis terharu."Aku masih perlu membersihkan lukanya." Yasmine berjalan ke hadapan Eva, lalu berlutut sambil bertanya, "Apa aku boleh melanjutkan pengobatannya?"Ketika melihat Eva mengangguk setuju, Yasmine pun melepaskan jarum perak yang ada di tubuh Eva agar bisa bergerak lagi.Setelah Yasmine selesai mengobati lu
Yasmine kaget. Dia berusaha untuk menyembunyikan rahasia ini, tetapi akhirnya Hanafi mengetahuinya! Meskipun Hanafi bertanya, dia terdengar sangat yakin bahwa bayi yang dikandung Yasmine adalah anaknya.Yasmine ingin menghindar dan melahirkan anak sendirian. Dia tidak ingin berhubungan dengan Hanafi. Namun, Yasmine tidak menyangka Hanafi bisa tahu dan datang mencarinya. Seketika, Yasmine kewalahan dan pikirannya kosong.Melihat Yasmine yang ketakutan, Carlos maju, lalu mengusap kepala Yasmine dan berjanji, "Aku akan bertanggung jawab."Tubuh Yasmine menegang, dia langsung mundur. Wajah Yasmine pucat pasi dan pikirannya sangat kacau. Hanya saja, Yasmine sangat yakin akan satu hal. Dia berujar, "Kamu nggak usah tanggung jawab, kamu anggap saja anak ini nggak ada."Carlos menatap Yasmine sembari menimpali, "Aku tidak mungkin berbuat seperti itu. Kamu hamil anakku, jadi aku akan bertanggung jawab. Aku juga nggak akan meninggalkanmu, aku bersedia menikahimu ...."Yasmine yang panik mundur d
Sesuai keinginan Yasmine, Hanafi pergi sambil membanting pintu. Yasmine merasa sangat tersiksa, tangisnya makin menjadi-jadi.Sementara itu, Carlos kembali ke rumah di seberang. Dia membanting barang-barang di rumah, tetapi emosinya tidak bisa reda. Carlos berseru, "Apa dia begitu membenciku? Kenapa dia terus menolakku?"Saat melihat Carlos, Yasmine berusaha kabur padahal sedang hamil. Namun, saat melihat Hanafi yang merupakan ayah kandung bayinya, Yasmine yang tidak bisa menghindar pun memohon agar Hanafi pergi. Yasmine tidak menginginkan Carlos ataupun Hanafi. Sebelumnya, Yasmine mencintai kedua pria itu, tetapi sekarang Yasmine begitu kejam!Ekspresi Yogi tampak masam. Dia sangat membenci Yasmine. Kenapa dia terus menyiksa Carlos?Yogi menyarankan, "Kalau begitu, nggak ada bedanya kalau kamu menjadi Tuan Muda Carlos atau Tuan Muda Hanafi. Kamu nggak perlu mengubah-ubah identitas lagi."Raut wajah Carlos makin muram. Dia merasa marah dan juga putus asa saat berbicara, "Kalau sekarang
Eva melanjutkan, "Nona Yasmine menggantung Tuan Hanafi, tapi dia malah suka dengan pria lain. Nona Yasmine bahkan mau membawa anaknya untuk mencari pria itu!"Tetangga yang terkejut menutup mulutnya dan berkomentar, "Tuan Hanafi kasihan sekali."Eva menimpali, "Iya, sudah jelas Tuan Hanafi itu pria yang sempurna. Dia juga begitu setia. Tapi, dia malah menyukai wanita berengsek seperti Nona Yasmine. Benar-benar ...."Betty menyela seraya mengernyit, "Bibi Eva, jangan bilang begitu. Bagaimanapun, Nona Yasmine yang mengobati kaki Devi. Dia itu penyelamat keluargamu."Eva mencibir dan menanggapi, "Memangnya kenapa? Aku memang berterima kasih kepadanya karena sudah menyelamatkan Devi, tapi bukan berarti aku akan membela wanita yang nggak bermoral seperti dia. Bisa-bisanya dia menyukai 2 pria sekaligus, benar-benar nggak tahu malu."Tiba-tiba, terdengar suara Carlos yang galak. "Beraninya kamu menjelek-jelekkan Yasmine!" Carlos berdiri di depan pintu dengan ekspresi masam. Dia menatap Eva de
“Kamu itu putri yang mau kurawat,” kata Laura sambil mengelus kepala Yasmine dan tersenyum penuh kasih sayang. Saat ini, wajahnya terlihat sangat cantik.Yasmine pun berseru terkejut, “Putri?”“Benar! Sejak kamu bersikap begitu bodoh dengan melindungiku di pesta itu, aku sudah memutuskan untuk merawatmu.” Laura berkata dengan penuh semangat, “Kelinci sebodoh kamu pasti akan ditindas di mana-mana tanpa aku. Jangan khawatir, kelak Ibu akan menjadi tumpuanmu yang kuat.”Putri .... Ibu ....Yasmine langsung mematung bagaikan disambar petir. Dia pernah mendengar ada penggemar ibu-ibu yang merawat idolanya bagaikan putrinya sendiri. Namun, itu hanya dilakukan secara online. Lagi pula, dia juga bukanlah seorang selebritas.Yasmine pun menepis tangan Laura, lalu buru-buru berdiri dan menaruh jarak di antara mereka sambil berkata, “Nona Laura, serius dikit.”“Aku serius kok! Aku akan menangani Simon sebagai hadiah untuk merayakan ikatan ibu dan anak ini!” jawab Laura dengan ekspresi serius.Yas
Yasmine pun merasa agak terkejut setelah mendengar ucapan Laura. Laura bukanlah orang yang suka ikut campur dalam masalah orang lain. Namun, kenapa Laura tiba-tiba berubah menjadi begitu antusias dan ingin mengajarinya menari?Begitu memikirkan dirinya harus belajar menari dari mantan pacarnya Carlos, Yasmine langsung tidak bersemangat dan menolak, “Nggak usah repot-repot. Aku ....”“Nggak repot kok! Aku nggak keberatan mengajarimu!” kata Laura sambil tiba-tiba menggenggam tangan Yasmine. Kemudian, dia mulai membimbing tubuh Yasmine untuk bergerak dengan anggun dan bertenaga. Seiring dengan langkah tarian mereka yang semakin lancar, mereka berdua pun mulai menari dengan indah.Madhav bertepuk tangan dan memuji, “Mantap banget!”Yasmine tidak pernah menari sebelumnya. Namun, dengan bimbingan Laura, dia pun merasakan kegembiraan yang belum pernah dia rasakan sebelumnya.“Seru, ‘kan?” tanya Laura.Yasmine mengangguk tanpa sadar dan menjawab, “Emm.”Laura pun tersenyum puas, lalu berkata,
Yasmine berkata dengan tenang, tetapi ucapannya malah dipenuhi dengan penghinaan. Dia melanjutkan, “Dengan kemampuan Carlos, hanya masalah waktu hingga dia bangkit kembali. Sebaiknya, kamu manfaatkan saja kesempatan ini untuk berbangga selagi bisa. Bagaimanapun, waktumu yang tersisa sudah nggak banyak lagi.”Seusai berbicara, Yasmine langsung masuk ke dalam mobilnya. Dia memang hanya duduk diam dalam mobil, tetapi aura dan kepercayaan diri yang dipancarkannya malah mampu mendominasi Qaila yang berpakaian mewah. Saat ini, Qaila langsung terlihat bagaikan seorang idiot.“Yasmine! Kamu kira Carlos masih bisa bangkit lagi? Konyol banget! Asal kamu tahu, hal itu nggak akan terjadi! Pak Harry sudah mempersiapkan sebuah serangan telak. Beberapa hari lagi, Carlos dan Keluarga Handoyo akan segera musnah!” seru Qaila dengan marah.Apa Harry berencana untuk meluncurkan serangan baru? Yasmine memang sudah bisa menebaknya, tetapi dia tidak menyangka Harry akan melakukannya secepat ini. Apalagi, dia
“Tinggalkan Kota Sulvan sekarang juga!” perintah Simon dengan dingin. Ekspresinya terlihat sangat galak. Apabila orang biasa yang melihatnya saat ini, mereka pasti akan langsung ketakutan. Namun, Laura sudah terbiasa menghadapi Simon yang seperti ini. Dia menyahut dengan ekspresi datar, “Aku akan pergi ke mana pun aku mau. Kamu nggak bisa mengendalikanku.”Selesai berbicara, Laura hendak langsung berjalan keluar. Akan tetapi, Simon tiba-tiba meninju pintu di atas kepala Laura dengan kuat hingga pintu itu hancur dan tangannya berdarah. Aura yang sangat kuat dan mengerikan juga terpancar dari tubuhnya. Dia menekankan kata-katanya lagi, “Pergi sekarang juga!”“Kalau aku nggak mau?” tanya Laura dengan menantang sambil menatap Simon. Dia sama sekali tidak takut dan malah memprovokasi Simon dengan berkata, “Apa hebatnya menghancurkan pintu? Kalau berani, pukul aku!”“Laura, jangan kira aku tidak berani memukul wanita!” teriak Simon dengan marah. Kemudian, dia mengangkat tinjunya yang berlum
Saat menghadapi pengepungan beberapa pria galak ini, Laura sama sekali tidak kelihatan takut. Dia malah memaki dengan dingin, “Minggir! Jangan halangi jalanku!”“Wanita cantik bermulut pedas justru sangat seksi!” goda pria yang memimpin di paling depan itu. Dia berperawakan tinggi dan kekar. Ada tiga bekas luka panjang di wajahnya, sedangkan lengannya yang terbuka dipenuhi dengan berbagai macam luka. Sangat jelas bahwa dia pernah melewati kehidupan yang penuh pertumpahan darah sebelum datang ke Kota Sulvan.Pria itu terlihat kejam, nadanya saat berbicara juga sangat kasar. Dia melanjutkan, “Aku suka tipe wanita sepertimu. Permainan kita nanti pasti akan lebih seru. Kuberi kamu satu kesempatan lagi, kamu mau ikut aku pergi atau mau aku menyeretmu pergi?”“Minggir!” seru Laura dengan kesal.“Itu berarti kamu pilih aku menyeretmu pergi ya!” ujar pria itu sambil tertawa sombong. Kemudian, dia segera mengulurkan tangannya untuk mencengkeram Laura.Laura hendak menghindar, tetapi orang lainn
Baru saja Carlos selesai berbicara, tiba-tiba terdengar suara langkah kaki yang tergesa-gesa. Kemudian, Miranda berjalan menghampirinya dan bertanya dengan cemas, “Carlos, aku cuma pergi ke kamar mandi, kenapa kamu keluar dari kamar lagi? Waktu yang kamu habiskan setiap hari untuk pergi menjenguk Nyonya Lydia sudah sangat memengaruhi efek aromaterapi, tapi kamu malah sering keluar dari kamar lagi. Kalau begitu terus, aku nggak jamin bisa menyembuhkanmu.”“Aku tahu,” jawab Carlos dengan dingin. Ekspresinya seketika menjadi muram. Kemudian, dia pun berjalan kembali ke kamar.Miranda menatap punggung Carlos dengan kening berkerut. Dia tahu jelas bahwa Carlos pasti akan melakukan hal seperti ini lagi.Akhir-akhir ini, waktu yang dihabiskan Carlos di dalam kamar semakin tidak teratur. Waktu terpapar aromaterapi yang tidak cukup akan sangat berpengaruh pada efek hipnoterapi. Sementara itu, Yasmine juga sudah kembali dan mungkin bisa ikut campur dalam menyiapkan makanan Carlos. Berhubung wak
“Yaya! Yasmine! Cepat kembali!” seru Carlos dengan kesal karena libodonya masih belum tersalurkan. Setelah berinisiatif untuk merayunya, wanita itu malah tiba-tiba pergi. Apa-apaan ini?“Ckck, perjalananku kali ini benar-benar nggak sia-sia! Tak disangka, ada hari di mana kamu bisa dikendalikan sepenuhnya oleh seorang wanita,” ejek Laura sambil bersandar pada kusen pintu dengan santai.Carlos melirik Laura dengan dingin, lalu merapikan jaketnya yang berantakan. Setelah libidonya sirna, dia pun terlihat menjadi sangat dingin dan bertanya, “Buat apa kamu datang kemari?”Carlos sama sekali tidak tahu Laura akan datang ke Kota Sulvan. Sebenarnya, Laura membohongi Yasmine dengan mengatakan Carlos yang memintanya untuk datang.“Aku datang untuk membantumu menghadapi Simon,” jawab Laura sambil tersenyum.Carlos tidak begitu percaya pada ucapan Laura. Saat dia menelepon Laura untuk memintanya mengaturkan pesta sebelumnya, Laura juga hanya membantunya untuk memancing Simon keluar dan tidak mela
Yasmine pun langsung merasa sangat terancam dan tanpa sadar bertanya, “Buat apa kamu pergi ke Kota Sulvan?”“Ke mana pun aku menari, Simon pasti akan datang untuk mengacau. Kalau aku menari di Kota Sulvan, akan ada banyak kesempatan untuk membuat Keluarga Yanwar menyinggungnya. Pada saat itu, dia mungkin akan memusnahkan Keluarga Yanwar karena dendam pribadinya,” jawab Laura dengan percaya diri.Yasmine pun merasa agak terkejut setelah mendengar Laura hendak membantunya dan bertanya, “Kenapa kamu tiba-tiba mau membantuku?”“Aku bukan melakukannya demi kamu, tapi demi Carlos. Dia yang memohon padaku,” jawab Laura dengan tatapan penuh godaan.Setelah mendengar jawabannya, hati Yasmine langsung tenggelam. Ternyata Carlos mencari Laura lagi, tetapi tidak memberitahunya. Dengan meminta bantuan Laura, dia akan semakin berutang budi pada Laura.“Nona Laura, nggak usah ....” Sebelum Yasmine sempat menyelesaikan kata-katanya, Laura sudah langsung naik ke helikopter. Melihat Laura yang duduk san
Yasmine tidak memiliki pilihan lain selain mencoba mati-matian. Namun, Simon yang merasa sangat marah malah langsung berbalik untuk pergi. Yasmine pun termenung saat melihat punggungnya yang kian menjauh. Apa maksudnya ini? Apa dia setuju atau menolak?Yasmine benar-benar tidak bisa menebak pemikiran pria itu dan akhirnya berteriak, “Tuan Simon, aku akan menunggu jawabanmu!”...“Aku sudah menggunakan cara lembek, keras, dan bahkan provokasi, tapi masih nggak tahu apa Simon sebenarnya bersedia turun tangan atau nggak,” keluh Yasmine pada Carlos melalui telepon. Dia merasa sangat putus asa karena benar-benar sudah melakukan semua yang bisa dilakukannya.Simon benar-benar luar biasa sulit dihadapi dan sepertinya tidak ada seorang pun yang lebih sulit dihadapi daripada dia.Carlos menghibur, “Dia memang begitu. Di dunia ini, hanya ada beberapa orang yang bisa meyakinkannya untuk melakukan sesuatu. Jangan patah semangat, kamu sudah melakukan yang terbaik.”Mendengar ucapan Carlos yang sepe