Setelah terapi akupunktur berakhir, kondisi tubuh Yasmine telah membaik dan dia jelas merasa lapar. Pada saat ini, makanan juga sudah siap. Dia pergi ke ruang makan, tetapi malah mengernyit begitu melihat makanan yang disajikan di atas meja. Semua itu tidak sesuai dengan yang diminta olehnya. Keempat hidangan tersebut tidak sesuai dengan selera makanannya.Meskipun mual karena kehamilannya telah mereda, selera makan selama kehamilan memang sulit dipuaskan. Ketika melihat hidangan-hidangan ini, Yasmine justru merasa mual lagi."Nona Yasmine, tolong jangan keberatan. Ini adalah kota kecil, jadi nggak sebanding dengan kota besar di mana semuanya tersedia. Ketika aku pergi tadi, sayuran yang kamu inginkan sudah habis terjual," ucap Eva sambil terkekeh-kekeh, tanpa merasa bersalah sama sekali.Eva memang sengaja melakukannya. Sebenarnya, dia telah membeli sayuran yang diinginkan Yasmine. Akan tetapi, ketika melihat dia merayu Erwin, Eva pun merasa jijik dan sengaja menyembunyikan semua sayu
Saat ini, Yasmine baru melihat bahwa pria itu membawa tas punggung penghangat makanan, juga ada aroma yang samar-samar tercium."Maaf," ucap Yasmine sambil buru-buru menyimpan jarumnya. Berhubung terlalu lapar, dia pun membeli bubur dan berjalan sambil menyantapnya. Perut Yasmine yang sakit akhirnya terasa lebih nyaman. Bubur yang hangat dan harum menghangatkan seluruh tubuhnya.Ketika melihat ekspresi lega Yasmine dari kejauhan, sorot mata Carlos memancarkan kelembutan. Kemudian, dia memberikan sejumlah uang kepada penjual bubur.Meskipun penjual bubur agak kesal karena dia dibangunkan dan diminta menjual bubur dengan membawa tas punggung, dia tampak tersenyum lebar ketika melihat setumpuk uang ini. Penjual bubur pun berkata, "Ganteng, lain kali jangankan pukul 23.00 atau 00.00, kalau kamu ingin memesan bubur, panggil saja aku kapan pun. Aku akan melayanimu bahkan di tengah malam!"....Di seberang rumah Yasmine, Carlos tampak duduk di kursi dan matanya fokus memandangi kamar tidur wa
Malam itu, Yasmine yang sudah tertidur terbangun oleh teriakan Eva. "Wanita yang baru pindah ke sini datang mencarimu.""Mencariku?" ujar Yasmine sambil mengucek matanya yang masih mengantuk. Dia tidak mengerti alasan wanita itu mencarinya, bahkan pada tengah malam seperti ini. Tindakannya ini benar-benar mengganggu mimpi indah Yasmine.Lantaran sedang hamil, Yasmine terlalu malas untuk bangun. Itu sebabnya, dia berkata, "Kalau ada sesuatu, suruh dia kasih tahu Bibi saja. Kalau dia bersikeras ingin menemuiku, aku akan mengunjunginya besok." Usai berkata demikian, Yasmine meraih selimutnya dan ingin tidur lagi, tetapi Eva malah menariknya sambil berkata, "Dia mengaku kenal denganmu. Katanya, kalau dia nggak menemuimu malam ini, dia nggak akan pergi."Wanita ini benar-benar merepotkan. Yasmine kehabisan kata-kata sehingga terpaksa keluar setelah mengenakan pakaiannya. Begitu melihat Miranda, dia sungguh terkejut sehingga bertanya, "Dokter Miranda, kenapa kamu ada di sini?""Maaf menggan
Namun, Yasmine tidak bisa berbuat apa-apa. Dia bukan hanya mencintai pria lain, tetapi juga mengandung anak pria itu. Dia merasa dirinya tidak pantas untuk bersama Carlos."Apa aku harus menghilang dari hidupnya agar dia nggak menderita lagi?" tanya Yasmine.Miranda menjawab, "Kamu juga mencintainya. Kamu yakin nggak mau mempertimbangkan untuk kembali bersamanya?"Yasmine menggeleng dengan tidak berdaya.Miranda berkata dengan tidak rela, "Mungkin, dia baru bisa keluar dari keterpurukannya kalau nggak melihatmu."Waktu akan membuat orang melupakan segalanya, termasuk perasaan.Yasmine memandang Carlos dengan sedih sembari berbisik, "Maafkan aku." Kemudian, dia meninggalkan kamar dengan perlahan.Setelah melakukan hipnoterapi, Carlos akhirnya bisa tertidur lelap dan tidak akan mudah terbangun. Namun, jari-jarinya malah bergerak seperti hendak meraih sesuatu.Yasmine keluar dari kamar dan bertemu dengan Yogi. Begitu melihat Yasmine, raut wajah Yogi sangat muram. Dia bertanya dengan sinis
"Aku dokter, biarkan aku memeriksa kakinya. Mungkin saja, aku bisa menyembuhkannya," ujar Yasmine.Begitu ucapan ini dilontarkan, Eva langsung mendorongnya dengan kasar sembari membentak, "Yasmine, jangan kira kamu bisa main-main dengan nyawa putriku hanya karena menjadi bosku selama beberapa hari. Jangan memperburuk keadaan. Cepat keluar dari sini! Pergi!"Eva sangat galak dan mempunyai tenaga yang sangat kuat. Dia mengusir Yasmine hanya dengan satu dorongan.Yasmine mengernyit. Dia hendak berbicara lagi, tetapi Eva langsung membanting pintu dan mengabaikannya. Yasmine belum sempat memeriksa kondisi kaki gadis itu, jadi dia belum tahu jelas apakah kakinya bisa disembuhkan atau tidak. Jika Yasmine pergi, kaki gadis itu akan diamputasi, bahkan mungkin akan kehilangan nyawa karena keegoisan Eva.Ketika memikirkan Matteo dan anak di dalam kandungannya, Yasmine merasa tidak tega. Setelah berpikir sejenak, dia mengirimkan pesan kepada Erwin.[ Dokter Erwin, aku ingin memeriksa kondisi kaki
Lantaran tidak tega, mereka pun bersikeras membawa Devi pulang dari rumah sakit. Namun, sekarang Devi sudah siuman ....Melihat ini, Erwin segera maju untuk memeriksa kondisi Devi. Tidak lama kemudian, dia berseru dengan gembira, "Kaki Devi sudah sembuh!""Serius? Dokter Erwin, tolong jangan membohongiku hanya karena kamu punya hubungan dengan Yasmine!" timpal Eva."Bagaimana mungkin aku berbohong tentang hal sebesar ini! Keterampilan medis Nona Yasmine memang sangat luar biasa. Dia benar-benar menyembuhkan kaki Devi!" sorak Erwin sembari menatap Yasmine dengan kagum. Dia sangat senang karena bisa menyaksikan keajaiban ini dengan kedua matanya sendiri.Di sisi lain, Eva menangis terharu."Aku masih perlu membersihkan lukanya." Yasmine berjalan ke hadapan Eva, lalu berlutut sambil bertanya, "Apa aku boleh melanjutkan pengobatannya?"Ketika melihat Eva mengangguk setuju, Yasmine pun melepaskan jarum perak yang ada di tubuh Eva agar bisa bergerak lagi.Setelah Yasmine selesai mengobati lu
Yasmine kaget. Dia berusaha untuk menyembunyikan rahasia ini, tetapi akhirnya Hanafi mengetahuinya! Meskipun Hanafi bertanya, dia terdengar sangat yakin bahwa bayi yang dikandung Yasmine adalah anaknya.Yasmine ingin menghindar dan melahirkan anak sendirian. Dia tidak ingin berhubungan dengan Hanafi. Namun, Yasmine tidak menyangka Hanafi bisa tahu dan datang mencarinya. Seketika, Yasmine kewalahan dan pikirannya kosong.Melihat Yasmine yang ketakutan, Carlos maju, lalu mengusap kepala Yasmine dan berjanji, "Aku akan bertanggung jawab."Tubuh Yasmine menegang, dia langsung mundur. Wajah Yasmine pucat pasi dan pikirannya sangat kacau. Hanya saja, Yasmine sangat yakin akan satu hal. Dia berujar, "Kamu nggak usah tanggung jawab, kamu anggap saja anak ini nggak ada."Carlos menatap Yasmine sembari menimpali, "Aku tidak mungkin berbuat seperti itu. Kamu hamil anakku, jadi aku akan bertanggung jawab. Aku juga nggak akan meninggalkanmu, aku bersedia menikahimu ...."Yasmine yang panik mundur d
Sesuai keinginan Yasmine, Hanafi pergi sambil membanting pintu. Yasmine merasa sangat tersiksa, tangisnya makin menjadi-jadi.Sementara itu, Carlos kembali ke rumah di seberang. Dia membanting barang-barang di rumah, tetapi emosinya tidak bisa reda. Carlos berseru, "Apa dia begitu membenciku? Kenapa dia terus menolakku?"Saat melihat Carlos, Yasmine berusaha kabur padahal sedang hamil. Namun, saat melihat Hanafi yang merupakan ayah kandung bayinya, Yasmine yang tidak bisa menghindar pun memohon agar Hanafi pergi. Yasmine tidak menginginkan Carlos ataupun Hanafi. Sebelumnya, Yasmine mencintai kedua pria itu, tetapi sekarang Yasmine begitu kejam!Ekspresi Yogi tampak masam. Dia sangat membenci Yasmine. Kenapa dia terus menyiksa Carlos?Yogi menyarankan, "Kalau begitu, nggak ada bedanya kalau kamu menjadi Tuan Muda Carlos atau Tuan Muda Hanafi. Kamu nggak perlu mengubah-ubah identitas lagi."Raut wajah Carlos makin muram. Dia merasa marah dan juga putus asa saat berbicara, "Kalau sekarang