Langkah pertama dari rencana Carlos adalah mengungkapkan isi hati dengan romantis. Carlos menyewa vila yang paling mewah di Kota Sulvan, lalu mendekorasinya dengan bunga-bunga agar terlihat romantis. Edgar yang membawa Yasmine ke vila ini. Sementara itu, Carlos berjalan menghampiri Yasmine sambil membawa buket bunga mawar.Carlos menatap Yasmine seraya berkata dengan lembut, "Yaya, aku sudah minum penawar Racun Sasha. Perasaanku padamu tidak terpengaruh oleh faktor lain lagi. Aku benar-benar mencintaimu. Apa kamu bersedia menjadi pacarku?"Yasmine menatap Carlos lekat-lekat. Dia terbuai oleh perasaan cinta yang ditunjukkan Carlos. Semua yang disiapkan Carlos membuat Yasmine merasa bahagia. Masalahnya ... Yasmine mencintai 2 pria pada saat bersamaan, dia merasa seperti wanita berengsek.Sebenarnya, Yasmine ingin mengambil bunga yang diberikan Carlos, tetapi dia yang merasa panik malah mundur dan berucap dengan gugup, "Aku ... belum siap. Aku mau mempertimbangkannya dulu."Jawaban Yasmin
Yasmine berucap dengan suara serak, "Mungkin, aku nggak pantas memulai hidup baru."Sementara itu, Carlos yang berada di vila merobek kertas yang berisi rencananya dengan ekspresi masam. Rencana yang buruk! Tidak berguna sedikit pun!Edgar yang merasa tidak rela memungut robekan kertas itu dan membujuk, "Aduh, ini semua hasil kerja kerasmu selama beberapa hari. Kenapa kamu langsung merobeknya? Lagi pula, biarpun rencana pertama gagal, ini nggak ada hubungannya dengan rencana selanjutnya."Carlos menatap Edgar dengan dingin. Edgar segera menghibur, "Kamu juga bukan ditolak, Yasmine bilang dia butuh waktu untuk mempertimbangkannya. Wanita memang pemalu, nanti mereka pasti akan menyetujuinya."Kalau begitu mudah, sekarang Carlos juga tidak akan merasa gusar. Carlos memerintah Edgar, "Yaya punya masalah, coba kamu cari tahu.""Aku?" tanya Edgar. Dia melambaikan tangan dan menolak, "Mana mungkin aku menanyakan urusan asmara seperti ini? Lagi pula, Yasmine belum tentu mau memberitahuku."Car
Carlos yang marah hendak menghampiri mereka. Namun, ketika hendak melangkah, Carlos teringat dengan penolakan Yasmine sebelumnya. Sekarang, dia tidak berhak menghentikan mereka. Saat memikirkan hal ini, ekspresi Carlos makin masam.Edgar yang ketakutan hendak kabur secara diam-diam. Dia tidak ingin berada di tempat yang mengerikan ini.Namun, Carlos sudah menekan bahu Edgar sebelum Edgar sempat kabur. Edgar yang gemetaran bertanya, "Ada apa?"Carlos langsung mendorong Edgar ke ruang tamu. Edgar terhuyung, dia hampir terjatuh. Suara Edgar pun mengejutkan Yasmine dan Raymond.Raymond meledek, "Tuan Muda Edgar, kamu kram, ya?"Edgar berusaha berdiri tegak, lalu memelototi pelakunya. Hanya saja, Carlos tidak terlihat lagi di luar. Dasar pria licik! Edgar yang kesal berbalik, lalu bertanya sembari memandang Raymond, "Apa yang kalian berdua lakukan tadi?"Raymond menjawab, "Pacaran!" Yasmine yang tidak berdaya memutar bola matanya.Edgar merasa pusing, dia memandang ke luar dengan perasaan b
Edgar buru-buru menyanggah, "Yasmine nggak bilang siapa pria yang satu lagi. Belum tentu Raymond.""Siapa lagi selain Raymond?" tanya Carlos sambil meremas foto Raymond.Edgar ingin berkomentar, tetapi dia tidak tahu apa yang harus dikatakannya. Hanya ada beberapa pria di kehidupan Yasmine. Selain Hanafi, yang paling dekat dengan Yasmine adalah Raymond. Namun, tidak ada yang tahu kapan Yasmine mulai menyukai Raymond.Edgar memijat pelipisnya dan menimpali, "Cinta akan lebih berharga kalau ada persaingan dan tantangan. Tuan Muda Carlos, bagaimana kalau kamu bersaing secara adil?"Carlos membentak, "Yasmine itu istriku!"Edgar yang gugup mengingatkan, "Mantan istri."Carlos menatap Edgar dengan dingin. Edgar yang gemetaran mundur. Ucapannya memang benar, kenapa Carlos begitu galak kepadanya? Siapa suruh Carlos bercerai dengan Yasmine waktu itu?Edgar diam-diam mengeluh, tetapi dia yang ketakutan menjelaskan, "Jangan lupa seperti apa respons Yasmine waktu kamu menyerang perusahaan Raymond
Di pinggiran kota, botol anggur jatuh ke lantai secara keras, disertai dengan jeritan emosi seseorang. "Yasmine membalikkan keadaan lagi! Dia lagi-lagi lolos! Begitu obat baru ini diluncurkan, dia bukan hanya bisa melunasi utang 600 triliun, tapi juga bisa meningkatkan reputasinya. Sejak saat itu, dia benar-benar akan berdiri teguh di dunia medis dan kalangan elite!""Bukannya kamu bilang ingin menghancurkannya? Bukannya kamu ingin membawanya ke hadapan Jonas? Jadi, apakah ini rencanamu? Dasar nggak guna, kamu ini benar-benar sampah!" timpal orang tersebut.Louis duduk di depan komputer dengan ekspresi yang sangat licik. Dia tidak menyangka bahwa Yasmine mampu mengembangkan obat baru hanya dalam kurun waktu sebulan. Wanita itu bahkan mengembangkan obat baru yang menembus sejarah dan mengguncang dunia kedokteran."Aku nggak akan gagal," ucap Louis. Tangan kecilnya tampak memegang mouse erat-erat. Dia melanjutkan dengan ekspresi yang sangat kejam dan suram, "Makin tinggi dia berdiri, aka
Di pesta Keluarga Susilo, Kepala Keluarga Susilo, Ethan Susilo, menyambut Carlos di karpet merah dengan sangat antusias. Dia terlihat menyunggingkan senyuman yang sangat lebar sambil berkata, "Tuan Carlos, terima kasih sudah menghadiri pesta keluarga kami. Kehadiranmu membuat Keluarga Susilo makin berjaya."Sementara itu, Carlos berjalan masuk tanpa ekspresi. Para tamu juga keluar dari aula pesta untuk menyambutnya dengan ramah."Keluarga Susilo benar-benar beruntung. Karena Tuan Carlos bersedia datang, pesta ini bisa dianggap sukses. Mereka bahkan bisa dianggap sudah menang dalam persaingan tersembunyi dengan Keluarga Linata.""Iya. Awalnya, aku kira mereka akan kalah. Bagaimanapun, Nona Yasmine yang begitu berbakat pergi ke pesta Keluarga Linata malam ini dan membuat kehebohan besar di sana.""Walaupun sangat berbakat, dia nggak akan sebanding dengan Tuan Carlos.""Benar sekali ...."Ethan menunjukkan ekspresi sangat bangga. Dia pun menunjukkan sikap yang makin menyanjung Carlos. Aka
Yasmine mengangkat kedua tangannya untuk memeluk Carlos erat-erat. Tindakannya ini membuat pria itu tertegun sejenak. Tak lama kemudian, senyuman penuh kasih sayang sontak terukir di wajahnya. Ternyata Yasmine menganggapnya begitu spesial. Meski mabuk, dia masih mengenali Carlos. Selama dia ....Alhasil, tak lama kemudian, Yasmine malah mengangkat kepalanya yang terbenam di dada Carlos. Dia yang mabuk memandang pria itu dengan linglung sambil bertanya, "Siapa kamu?"Carlos terdiam. Pandangan Yasmine kabur sehingga tidak dapat melihat wajah pria itu dengan jelas. Dia hanya melihat sebuah topeng yang mengganggu. Topeng ini membuatnya sama sekali tidak dapat membedakan apakah orang yang dipeluknya adalah Hanafi atau Carlos. Rasanya terlalu kacau.Yasmine merasa sangat gelisah dan ingin segera mengetahui siapa sosok yang dipeluknya. Dia menggerakkan tangannya ke atas, lalu menyentuh topeng Carlos dan menariknya dengan keras. Akhirnya, dia pun mendapati wajah pria itu.Ini adalah wajah yang
Yasmine sangat kebingungan. Pada saat itu, Raymond bergegas masuk dengan gesit. Ketika melihat Yasmine, dia langsung berseru, "Yasmine, siapa yang mengantarmu pulang semalam saat kamu mabuk? Apakah dia melakukan sesuatu padamu?"Usai berkata demikian, Raymond hendak menarik Yasmine untuk memeriksanya dengan saksama. Namun, sebelum mendekat, dia mendapati kancing pakaian Yasmine yang salah dikaitkan, serta bekas ciuman yang jelas terpampang di leher putih wanita itu.Langkah Raymond langsung terhenti di tempat dan raut wajahnya menjadi suram. Segera setelah itu, dia langsung berseru dengan emosi, "Siapa orangnya?"Kepala Yasmine yang baru sadar dari mabuk terasa makin sakit. Tekanan pada pelipisnya juga bertambah seiring dengan teriakan Raymond. Ketika dia hendak menenangkan Raymond, pintu kamar tidurnya tiba-tiba terbuka.Kemudian, Carlos yang mengenakan piama longgar berjalan keluar dari dalam. Wajahnya jelas terlihat lelah dan suaranya bahkan terdengar lemah. "Kenapa?"Sembari berkat
“Kamu itu putri yang mau kurawat,” kata Laura sambil mengelus kepala Yasmine dan tersenyum penuh kasih sayang. Saat ini, wajahnya terlihat sangat cantik.Yasmine pun berseru terkejut, “Putri?”“Benar! Sejak kamu bersikap begitu bodoh dengan melindungiku di pesta itu, aku sudah memutuskan untuk merawatmu.” Laura berkata dengan penuh semangat, “Kelinci sebodoh kamu pasti akan ditindas di mana-mana tanpa aku. Jangan khawatir, kelak Ibu akan menjadi tumpuanmu yang kuat.”Putri .... Ibu ....Yasmine langsung mematung bagaikan disambar petir. Dia pernah mendengar ada penggemar ibu-ibu yang merawat idolanya bagaikan putrinya sendiri. Namun, itu hanya dilakukan secara online. Lagi pula, dia juga bukanlah seorang selebritas.Yasmine pun menepis tangan Laura, lalu buru-buru berdiri dan menaruh jarak di antara mereka sambil berkata, “Nona Laura, serius dikit.”“Aku serius kok! Aku akan menangani Simon sebagai hadiah untuk merayakan ikatan ibu dan anak ini!” jawab Laura dengan ekspresi serius.Yas
Yasmine pun merasa agak terkejut setelah mendengar ucapan Laura. Laura bukanlah orang yang suka ikut campur dalam masalah orang lain. Namun, kenapa Laura tiba-tiba berubah menjadi begitu antusias dan ingin mengajarinya menari?Begitu memikirkan dirinya harus belajar menari dari mantan pacarnya Carlos, Yasmine langsung tidak bersemangat dan menolak, “Nggak usah repot-repot. Aku ....”“Nggak repot kok! Aku nggak keberatan mengajarimu!” kata Laura sambil tiba-tiba menggenggam tangan Yasmine. Kemudian, dia mulai membimbing tubuh Yasmine untuk bergerak dengan anggun dan bertenaga. Seiring dengan langkah tarian mereka yang semakin lancar, mereka berdua pun mulai menari dengan indah.Madhav bertepuk tangan dan memuji, “Mantap banget!”Yasmine tidak pernah menari sebelumnya. Namun, dengan bimbingan Laura, dia pun merasakan kegembiraan yang belum pernah dia rasakan sebelumnya.“Seru, ‘kan?” tanya Laura.Yasmine mengangguk tanpa sadar dan menjawab, “Emm.”Laura pun tersenyum puas, lalu berkata,
Yasmine berkata dengan tenang, tetapi ucapannya malah dipenuhi dengan penghinaan. Dia melanjutkan, “Dengan kemampuan Carlos, hanya masalah waktu hingga dia bangkit kembali. Sebaiknya, kamu manfaatkan saja kesempatan ini untuk berbangga selagi bisa. Bagaimanapun, waktumu yang tersisa sudah nggak banyak lagi.”Seusai berbicara, Yasmine langsung masuk ke dalam mobilnya. Dia memang hanya duduk diam dalam mobil, tetapi aura dan kepercayaan diri yang dipancarkannya malah mampu mendominasi Qaila yang berpakaian mewah. Saat ini, Qaila langsung terlihat bagaikan seorang idiot.“Yasmine! Kamu kira Carlos masih bisa bangkit lagi? Konyol banget! Asal kamu tahu, hal itu nggak akan terjadi! Pak Harry sudah mempersiapkan sebuah serangan telak. Beberapa hari lagi, Carlos dan Keluarga Handoyo akan segera musnah!” seru Qaila dengan marah.Apa Harry berencana untuk meluncurkan serangan baru? Yasmine memang sudah bisa menebaknya, tetapi dia tidak menyangka Harry akan melakukannya secepat ini. Apalagi, dia
“Tinggalkan Kota Sulvan sekarang juga!” perintah Simon dengan dingin. Ekspresinya terlihat sangat galak. Apabila orang biasa yang melihatnya saat ini, mereka pasti akan langsung ketakutan. Namun, Laura sudah terbiasa menghadapi Simon yang seperti ini. Dia menyahut dengan ekspresi datar, “Aku akan pergi ke mana pun aku mau. Kamu nggak bisa mengendalikanku.”Selesai berbicara, Laura hendak langsung berjalan keluar. Akan tetapi, Simon tiba-tiba meninju pintu di atas kepala Laura dengan kuat hingga pintu itu hancur dan tangannya berdarah. Aura yang sangat kuat dan mengerikan juga terpancar dari tubuhnya. Dia menekankan kata-katanya lagi, “Pergi sekarang juga!”“Kalau aku nggak mau?” tanya Laura dengan menantang sambil menatap Simon. Dia sama sekali tidak takut dan malah memprovokasi Simon dengan berkata, “Apa hebatnya menghancurkan pintu? Kalau berani, pukul aku!”“Laura, jangan kira aku tidak berani memukul wanita!” teriak Simon dengan marah. Kemudian, dia mengangkat tinjunya yang berlum
Saat menghadapi pengepungan beberapa pria galak ini, Laura sama sekali tidak kelihatan takut. Dia malah memaki dengan dingin, “Minggir! Jangan halangi jalanku!”“Wanita cantik bermulut pedas justru sangat seksi!” goda pria yang memimpin di paling depan itu. Dia berperawakan tinggi dan kekar. Ada tiga bekas luka panjang di wajahnya, sedangkan lengannya yang terbuka dipenuhi dengan berbagai macam luka. Sangat jelas bahwa dia pernah melewati kehidupan yang penuh pertumpahan darah sebelum datang ke Kota Sulvan.Pria itu terlihat kejam, nadanya saat berbicara juga sangat kasar. Dia melanjutkan, “Aku suka tipe wanita sepertimu. Permainan kita nanti pasti akan lebih seru. Kuberi kamu satu kesempatan lagi, kamu mau ikut aku pergi atau mau aku menyeretmu pergi?”“Minggir!” seru Laura dengan kesal.“Itu berarti kamu pilih aku menyeretmu pergi ya!” ujar pria itu sambil tertawa sombong. Kemudian, dia segera mengulurkan tangannya untuk mencengkeram Laura.Laura hendak menghindar, tetapi orang lainn
Baru saja Carlos selesai berbicara, tiba-tiba terdengar suara langkah kaki yang tergesa-gesa. Kemudian, Miranda berjalan menghampirinya dan bertanya dengan cemas, “Carlos, aku cuma pergi ke kamar mandi, kenapa kamu keluar dari kamar lagi? Waktu yang kamu habiskan setiap hari untuk pergi menjenguk Nyonya Lydia sudah sangat memengaruhi efek aromaterapi, tapi kamu malah sering keluar dari kamar lagi. Kalau begitu terus, aku nggak jamin bisa menyembuhkanmu.”“Aku tahu,” jawab Carlos dengan dingin. Ekspresinya seketika menjadi muram. Kemudian, dia pun berjalan kembali ke kamar.Miranda menatap punggung Carlos dengan kening berkerut. Dia tahu jelas bahwa Carlos pasti akan melakukan hal seperti ini lagi.Akhir-akhir ini, waktu yang dihabiskan Carlos di dalam kamar semakin tidak teratur. Waktu terpapar aromaterapi yang tidak cukup akan sangat berpengaruh pada efek hipnoterapi. Sementara itu, Yasmine juga sudah kembali dan mungkin bisa ikut campur dalam menyiapkan makanan Carlos. Berhubung wak
“Yaya! Yasmine! Cepat kembali!” seru Carlos dengan kesal karena libodonya masih belum tersalurkan. Setelah berinisiatif untuk merayunya, wanita itu malah tiba-tiba pergi. Apa-apaan ini?“Ckck, perjalananku kali ini benar-benar nggak sia-sia! Tak disangka, ada hari di mana kamu bisa dikendalikan sepenuhnya oleh seorang wanita,” ejek Laura sambil bersandar pada kusen pintu dengan santai.Carlos melirik Laura dengan dingin, lalu merapikan jaketnya yang berantakan. Setelah libidonya sirna, dia pun terlihat menjadi sangat dingin dan bertanya, “Buat apa kamu datang kemari?”Carlos sama sekali tidak tahu Laura akan datang ke Kota Sulvan. Sebenarnya, Laura membohongi Yasmine dengan mengatakan Carlos yang memintanya untuk datang.“Aku datang untuk membantumu menghadapi Simon,” jawab Laura sambil tersenyum.Carlos tidak begitu percaya pada ucapan Laura. Saat dia menelepon Laura untuk memintanya mengaturkan pesta sebelumnya, Laura juga hanya membantunya untuk memancing Simon keluar dan tidak mela
Yasmine pun langsung merasa sangat terancam dan tanpa sadar bertanya, “Buat apa kamu pergi ke Kota Sulvan?”“Ke mana pun aku menari, Simon pasti akan datang untuk mengacau. Kalau aku menari di Kota Sulvan, akan ada banyak kesempatan untuk membuat Keluarga Yanwar menyinggungnya. Pada saat itu, dia mungkin akan memusnahkan Keluarga Yanwar karena dendam pribadinya,” jawab Laura dengan percaya diri.Yasmine pun merasa agak terkejut setelah mendengar Laura hendak membantunya dan bertanya, “Kenapa kamu tiba-tiba mau membantuku?”“Aku bukan melakukannya demi kamu, tapi demi Carlos. Dia yang memohon padaku,” jawab Laura dengan tatapan penuh godaan.Setelah mendengar jawabannya, hati Yasmine langsung tenggelam. Ternyata Carlos mencari Laura lagi, tetapi tidak memberitahunya. Dengan meminta bantuan Laura, dia akan semakin berutang budi pada Laura.“Nona Laura, nggak usah ....” Sebelum Yasmine sempat menyelesaikan kata-katanya, Laura sudah langsung naik ke helikopter. Melihat Laura yang duduk san
Yasmine tidak memiliki pilihan lain selain mencoba mati-matian. Namun, Simon yang merasa sangat marah malah langsung berbalik untuk pergi. Yasmine pun termenung saat melihat punggungnya yang kian menjauh. Apa maksudnya ini? Apa dia setuju atau menolak?Yasmine benar-benar tidak bisa menebak pemikiran pria itu dan akhirnya berteriak, “Tuan Simon, aku akan menunggu jawabanmu!”...“Aku sudah menggunakan cara lembek, keras, dan bahkan provokasi, tapi masih nggak tahu apa Simon sebenarnya bersedia turun tangan atau nggak,” keluh Yasmine pada Carlos melalui telepon. Dia merasa sangat putus asa karena benar-benar sudah melakukan semua yang bisa dilakukannya.Simon benar-benar luar biasa sulit dihadapi dan sepertinya tidak ada seorang pun yang lebih sulit dihadapi daripada dia.Carlos menghibur, “Dia memang begitu. Di dunia ini, hanya ada beberapa orang yang bisa meyakinkannya untuk melakukan sesuatu. Jangan patah semangat, kamu sudah melakukan yang terbaik.”Mendengar ucapan Carlos yang sepe